11 Februari 2022

Mengenal Kutikula Kuku, Apakah Benar Tidak Boleh Dipotong?

Jika tak boleh dipotong, ini cara merawat kutikula yang mudah dari rumah
Mengenal Kutikula Kuku, Apakah Benar Tidak Boleh Dipotong?

Foto: amazonaws.com

Kutikula adalah lapisan kulit yang lokasinya tepat berada di pangkal kuku.

Lapisan ini sering mengalami masalah sehingga memerlukan perawatan yang tepat.

Kutikula akan mulai tumbuh dari sebuah kantong kecil.

Ini letaknya berada di bawah kulit atau dikenal dengan matriks kuku.

Lapisan ini berada di area sekitar kuku yang berfungsi melindungi kuku yang baru dari infeksi bakteri serta jamur.

Kutikula memiliki warna yang putih agak bening dengan tekstur yang halus.

Baca Juga: 7 Cara Cepat Memanjangkan Kuku secara Alami, Wajib Coba!

Fakta Mengenai Kutikula yang Konon Tidak Boleh Dipotong

Kutikula Kuku
Foto: Kutikula Kuku (www.lorealparisusa.com)

Foto: lorealparisusa.com

Ada satu fakta yang harus diketahui tentang kutikula.

Selama ini, kebanyakan orang menganggapnya hanya sebagai mitos belaka, yaitu kutikula tidak boleh dipotong.

Biasanya, saat datang ke salon untuk melakukan medicure atau pedicure, terapis kecantikan akan memotong bagian kutikula.

Hal ini dimaksudkan untuk menghasilkan tampilan kuku yang terlihat langsing dan lebih panjang sehingga jari tangan akan cantik saat dilihat.

Padahal, sebenarnya kutikula ini tidak disarankan untuk dipotong.

Bahkan, menurut dunia medis sebaiknya tidak memotong kutikula.

Penyebab Kutikula Tidak Boleh Dipotong

Kutikula Kuku
Foto: Kutikula Kuku (huffingtonpost.com)

Foto: huffingtonpost.com

Lantas sebenarnya mengapa lapisan di sekitar area kuku ini tidak boleh Moms potong?

Ada beberapa penyebab yang membuat kutikula tidak boleh dipotong, yaitu:

1. Bisa Menyebabkan Kutikula Tumbuh Rapuh

Hal yang pertama adalah karena kutikula berikutnya yang akan tumbuh bisa tumbuh dengan rapuh.

Kutikula ini seperti kuku yang ketika dipotong akan tumbuh kembali.

Akan tetapi, jika sering memotong kutikula, maka kutikula berikutnya yang tumbuh tidak akan tumbuh dengan sehat.

2. Mempengaruhi Kondisi Kuku

Kutikula Kuku
Foto: Kutikula Kuku (bigcommerce.com)

Foto: bigcommerce.com

Alasan lain Moms tidak disarankan untuk memotong lapisan ini karena ada kaitannya dengan kondisi kesehatan pada kuku.

Kutikula yang dipotong bisa menyebabkan kerusakan pada kuku.

Apa pun yang terjadi pada kutikula seperti terpotong, terkopek, hingga tergigit ternyata bisa mempengaruhi matriks kuku.

Jadi, kuku yang akan tumbuh akan terganggu.

Pertumbuhan warna kuku, bentuk serta tekstur dari kuku juga akan berubah.

Biasanya kutikula yang sering dipotong akan membuat warna kuku lebih kusam, teksturnya lebih kasar, mudah rapuh, serta bentuknya menjadi tidak rapi.

Hal ini diperkuat dalam sebuah jurnal penelitian yang berjudul Nail Health in Women.

Dijelaskan bahwa kutikula tidak diperolehkan untuk dipotong karena bisa mempengaruhi kesehatan kuku.

Kuku mudah terkena infeksi dikarenakan lapisan ini.

Sebab, pada dasarnya lapisan ini adalah penghalang masuknya bakteri dan jamur ke dalam kuku dan area sekitarnya.

Jika lapisan ini dipotong, tentu saja bakteri dan jamur akan mudah masuk.

3. Menyebabkan Kerusakan pada Kulit

Penyebab lainnya lapisan di sekitar kuku ini tidak boleh dipotong adalah karena bisa menyebabkan kerusakan pada kulit yang berada di area sekitar kuku.

Lapisan di sekitar kuku ini sangat sensitif keberadaannya.

Ketika dipotong, besar kemungkinan kulit Moms akan terluka, seperti berdarah.

Hal ini karena kutikula memiliki lapisan yang sangat tipis sehingga mudah dipotong.

Jika Moms tidak memotongnya dengan benar, maka bisa mengakibatkan kerusakan pada kulit.

Baca Juga: 10 Vitamin Kuku yang Bagus, Dicoba Yuk Moms!

Cara Merawat Kutikula

Kutikula Kuku
Foto: Kutikula Kuku (suwada.co.jp)

Foto: suwada.co.jp

Kutikula memang tidak boleh dipotong.

Moms pasti merasa risih atau tidak enak saat lapisan ini terlihat mengganggu.

Ada cara merawat lapisan sekitar kuku yang sangat mudah dilakukan dari rumah, yaitu:

1. Rendam dalam Air Hangat

Cara yang pertama adalah dengan merendamnya menggunakan air hangat.

Air hangat berfungsi untuk membuat lapisan kutikula jadi lebih lembut dan mengencangkan kulit pada area sekitar kuku.

Untuk hasil yang lebih maksimal, Moms bisa menambahkan perasan jeruk lemon atau jeruk nipis ke dalam air hangat yang digunakan untuk merendam kuku.

Tambahan perasan jeruk lemon atau nipis bisa membantu mengelupas kulit mati di area sekitar kuku.

Cara merendamnya adalah cukup rendam kuku hingga mencapai pangkal jari atau setengah jari saja.

Tak perlu sampai merendam hingga seluruh permukaan tangan.

Baca Juga: Edukasi Anak tentang Otak Manusia, Mulai dari Anatomi dan Fungsinya

2. Jika Menebal, Dorong Lapisan Kutikula

Kutikula
Foto: Kutikula (shopify.com)

Foto:shopify.com

Saat sudah tumbuh tebal, lapisan ini memang kerap kali membuat risih atau terganggu sehingga menyebabkan Moms ingin segera memotongnya.

Padahal Moms bisa mengatasi permasalahan ini dengan mudah.

Caranya adalah siapkan orange stick yang adalah stik serbaguna yang biasanya digunakan dalam dunia manicure.

Setelah menyiapkan orange stick, Moms cukup mendorong kutikula yang menebal ini ke bagian dalam dengan menggunakan sisi yang datar.

Jadi, seolah sedang memasukkan kutikula ke dalam kulit.

Lakukan setelah merendam kuku di dalam air hangat.

Moms bisa mulai menekan dengan perlahan dan lembut.

Setelah digunakan, orange stick yang berbahan logam bisa dicuci untuk digunakan kembali.

Namun, kalau yang bahannya kayu harus dibuang alias hanya bisa sekali pakai.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Lip Tint Terbaik dengan Harga yang Terjangkau

3. Oleskan Pelembap Kutikula

Tak jauh berbeda dengan kuku, lapisan sekitar kuku membutuhkan kelembapan.

Moms bisa mengoleskan pelembap secara rutin.

Pelembap bisa membuat lapisan sekitar kuku menjadi lembap dan mengembalikan kutikula yang pecah-pecah atau terkelupas.

Pelembap kutikula biasa dijual dalam bentuk gel agar Moms hanya perlu mengoleskannya saja.

Oleskan pelembap ini sebanyak dua kali, yaitu di pagi dan malam hari untuk hasil yang maksimal.

4. Hindari Penggunaan Produk Kimia yang Berlebihan

Penggunaan Bahan Kimia Pada Kuku
Foto: Penggunaan Bahan Kimia Pada Kuku (huffingtonpost.com)

Foto: huffingtonpost.com

Cara lainnya untuk merawat lapisan di sekitar kuku dengan mengurangi bahkan menghindari penggunan produk kimia yang berlebihan.

Contohnya, aseton yang digunakan untuk menghapus cat kuku.

Gunakan penghapus cat kuku yang bebas aseton agar lebih sehat.

Selain aseton, Moms bisa melakukan pekerjaan rumah seperti mencuci piring atau menyikat kamar mandi dengan menggunakan sarung tangan.

Tujuannya untuk menghindari terjadinya kontak dengan bahan kimia.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Shampo untuk Rambut Berwarna agar Tak Mudah Rusak

5. Jauhkan Tangan dari Mulut

Cara merawat lapisan sekitar kuku yang terakhir dengan menjauhkan tangan dari mulut.

Ini dilakukan agar Moms tidak memiliki kebiasaan menggigit kuku.

Mulut memiliki kandungan bakteri yang cukup tinggi.

Jadi, ketika kutikula atau kuku terkena air liur, ini bisa menyebabkan infeksi dan bakteri lebih mudah masuk.

Jadi, sekarang Moms sudah tahu fakta mengenai kutikula beserta dengan cara merawatnya.

Semoga informasi di atas bisa berguna menjaga kesehatan kuku, ya!

  • https://www.webmd.com/beauty/features/caring-for-your-cuticles#
  • https://www.cosmopolitan.com/style-beauty/beauty/how-to/a4797/why-you-should-never-ever-cut-your-cuticles/
  • https://www.refinery29.com/en-gb/is-cutting-cuticles-bad-for-you
  • https://stylecaster.com/beauty/cuticles/
  • https://www.medicinenet.com/should_you_push_your_cuticles_back/article.htm
  • https://www.popsugar.com/beauty/dangers-cutting-cuticles-48574892
  • https://www.huffpost.com/entry/cuticle-cutting-manicure-safety_n_1587791
  • https://www.huffpost.com/entry/never-cut-your-cuticles_n_56ed6e84e4b09bf44a9d6c0b
  • https://www.healthline.com/health/cuticle

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.