Hindari 5 Makanan Penyebab Kelenjar Getah Bening Ini
Pembengkakan kelenjar getah bening biasanya terjadi akibat tubuh sedang melawan infeksi dan peradangan.
Semakin serius infeksi yang terjadi, kemungkinan pembengkakan akan semakin lama. Apakah makanan juga dapat menjadi penyebab kelenjar getah bening membengkak?
Makanan Penyebab Kelenjar Getah Bening
Fungsi utama kelenjar getah bening adalah menyaring cairan getah bening dari organ terdekat atau area pada tubuh.
Di dalamnya terdapat sel darah putih yang bertugas melawan bakteri, virus, dan parasit lainnya yang dapat menginfeksi tubuh.
Kelenjar getah bening tersebar di seluruh tubuh, tetapi banyak berkumpul di area leher, paha bagian dalam, ketiak, di sekitar usus, dan di antara paru-paru.
Kelenjar getah bening dapat membengkak akibat infeksi yang menyebar ke kelenjar terdekat dari kulit, telinga, hidung, tenggorokan, atau mata.
Infeksi dan radang yang memicu terjadinya pembengkakan kelenjar dapat berupa infeksi ringan seperti pilek atau flu, hingga kondisi kesehatan tertentu seperti autoimun dan kanker.
Salah satu penyebab kelenjar getah bening bengkak yang cukup umum adalah infeksi atau radang amandel.
Amandel (tonsil) adalah salah satu organ pertahanan terdepan yang melawan penyakit dengan cara memproduksi sel darah putih, letaknya di belakang mulut.
Amandel melawan bakteri dan virus yang masuk ke tubuh melalui mulut dan hidung. Namun, organ yang terletak di tenggorokan ini juga rentan terkena infeksi bakteri dan virus.
Infeksi dan radang amandel dapat disebabkan oleh virus, misalnya pilek, ataupun infeksi bakteri.
Selain amandel, organ-organ lain tentu saja dapat terkena infeksi dari bakteri, virus, atau jamur yang masuk ke dalam sistem pencernaan dan terbawa oleh peredaran darah.
Makanan adalah satu di antara beberapa cara bakteri, virus, atau jamur masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan infeksi atau peradangan.
Meminimalisir konsumsi makanan-makanan yang memicu peradangan adalah salah satu cara agar kelenjar getah bening tidak membengkak.
Baca Juga: 6 Ciri Penyakit Kelenjar Getah Bening yang Jarang Disadari Pasien
Untuk itu, perlu mengetahui beberapa jenis makanan penyebab kelenjar getah bening membengkak karena berpotensi memicu infeksi dan peradangan dalam tubuh, antara lain:
1. Makanan Tinggi Gula
Foto: freepik.com
Yang termasuk sebagai makanan penyebab kelenjar getah bening bengkak salah satunya adalah makanan yang mengandung banyak gula.
Gula adalah salah satu unsur makanan yang alami terdapat dalam karbohidrat, fungsi utamanya adalah menjadi bahan bakar tubuh untuk energi dan otak. Secara alami gula terdapat dalam berbagai buah, sayur, dan makanan yang mengandung karbohidrat.
Namun, gula tambahan seperti sukrosa dan sirup jagung fruktosa adalah dua jenis gula tambahan yang dipakai dalam industri makanan.
Konsumsi gula yang berlebihan adalah salah satu pemicu risiko inflamasi atau peradangan yang dapat berkembang menjadi penyakit atau infeksi dan memicu reaksi imun tubuh.
Mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan dapat meningkatkan asupan jumlah fruktosa yang masuk ke dalam tubuh.
Jumlah fruktosa yang berlebih telah dihubungkan dengan obesitas, resistensi insulin, diabetes, perlemakan hati (fatty liver disease), kanker, dan gangguan ginjal kronis.
Resistensi insulin juga diketahui dapat memicu kondisi kesehatan lain seperti gangguan metabolik yang dapat berakibat pada timbulnya berbagai penyakit, termasuk diabetes.
Namun, konsumsi gula yang terkandung alami dalam sayur dan buah tidak menimbulkan banyak masalah karena jumlahnya yang sedikit.
Jenis makanan penyebab kelenjar getah bening ini memang semakin sulit dihindari karena produsen makanan dalam kemasan dan siap saji telah menambahkan banyak gula untuk menciptakan rasa yang enak.
Moms dan Dads dapat mengurangi atau menghindari makanan dan minuman dalam kemasan yang mencantumkan jumlah gula lebih dari 4 gram tiap takaran saji yang tertera di label nutrisi.
Baca Juga: Selain Diabetes, Ini 4 Penyakit Akibat Konsumsi Gula Berlebih
2. Gorengan
Foto: freepik.com
Makanan penyebab kelenjar getah bening bengkak karena memicu inflamasi adalah gorengan.
Minyak goreng yang terbuat dari sayur dan beberapa jenis minyak nabati lainnya yang digunakan untuk menggoreng mengandung asam lemak omega-6. Asam lemak omega-6 ini adalah jenis lemak yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi.
Beberapa jenis minyak yang kaya akan omega-6 adalah minyak kanola, minyak jagung, mayones, dan lainnya.
Normalnya tubuh tetap membutuhkan asam lemak untuk pertumbuhan dan perkembangan, juga memicu peradangan yang tujuannya baik, yaitu mendorong pemulihan sel.
Namun, jumlah asam lemak yang tidak seimbang antara omega-3 dengan omega-6 dapat memicu inflamasi yang berlebihan.
Untuk menghindari peradangan hingga pembengkakan kelenjar getah bening, konsumsi lebih banyak asam lemak omega-3, kurangi konsumsi makanan yang digoreng (deep fried), serta jika gunakan minyak zaitun untuk memasak dengan suhu lebih rendah (misalnya tumis).
Baca Juga: Ketahui Perbedaan dan Manfaat Omega-3, 6, dan 9, Ini Sumber Makanannya
3. Makanan yang Kurang Higienis
Foto: freepik.com
Jenis makanan penyebab kelenjar getah bening membengkak akibat infeksi bakteri atau virus adalah makanan yang tidak disiapkan atau disajikan secara higienis.
Bakteri, virus, jamur, atau parasit adalah mikroorganisme yang tidak terlihat dengan mata telanjang dan sangat mudah berpindah dan berlipat ganda.
Ketika makanan terpapar bakteri, virus, atau jamur kemudian dikonsumsi, kemungkinan besar tubuh akan merespon dengan sistem kekebalan tubuh yang aktif.
Gejala-gejala paling umum yang dirasakan tubuh jika terserang infeksi bakteri, virus, atau jamur, misalnya batuk, sakit tenggorokan, tonsilitis (radang amandel), sakit perut, diare, dan lain-lain.
Dalam Toxoplasmosis and Lymphoma: The Mimickers, salah satu parasit pencemar makanan penyebab kelenjar getah bening dapat membengkak adalah Toxoplasma gondii, yaitu parasit yang hidup di sistem pencernaan hewan, termasuk kucing.
Ketika makanan tercemar parasit ini dan termakan manusia, infeksi yang disebut toksoplasmosis muncul dengan salah satu gejalanya adalah pembengkakan kelenjar getah bening.
Untuk menghindari jenis makanan penyebab kelenjar getah bening membengkak yang umumnya berasal dari luar rumah, selalu cuci tangan dengan sabun sebelum makan, memilih makanan yang disimpan dengan baik, serta makanan yang dimasak di lingkungan yang bersih.
Baca Juga: 7 Jajanan Tradisional Indonesia yang Kini Susah Dicari
4. Makanan yang Kurang Matang
Foto: freepik.com
Bakteri, virus, dan jamur juga mungkin masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang tidak dimasak sempurna atau mentah, misalnya saja beberapa jenis daging, sayur, dan susu yang belum dipasteurisasi.
Makanan yang tidak diolah atau dipersiapkan dengan benar, dapat menjadi salah satu makanan penyebab kelenjar getah bening bengkak karena dapat menimbulkan infeksi dalam tubuh.
Ghana Medical Journal menyebutkan bahwa proses produksi makanan hingga siap disantap sangat memengaruhi faktor kebersihan makanan dari patogen.
Beberapa jenis mikroorganisme patogen yang biasanya terdapat pada makanan adalah salmonella, Staphylococcus aureus, E.coli, virus Hepatitis A, dan lain-lain.
5. Makanan Pedas
Foto: freepik.com
Makanan pedas juga dapat menjadi salah satu makanan penyebab kelenjar getah bening membengkak secara tidak langsung.
Alasannya, makanan yang terlalu pedas dapat membuat pita suara dan tenggorokan meradang atau iritasi. Selain itu, makanan pedas juga dapat memicu asam lambung naik dan mengiritasi tenggorokan dan lambung.
Iritasi pada saluran pencernaan ini dapat membuka celah bagi patogen lain untuk menginfeksi tubuh manusia akibat iritasi pada tenggorokan.
Baca Juga: Berbagai Manfaat Makanan Makan Pedas, Baik untuk Kulit dan Diet!
Pada dasarnya kelima tipe makanan ini tidak hanya menyebabkan kelenjar getah bening membengkak, tetapi juga dapat meningkatkan beberapa risiko kesehatan yang dapat muncul di kemudian hari jika dikonsumsi berlebihan. Semoga Moms dan keluarga sehat selalu, ya!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.