13+ Manfaat Propolis untuk Kesehatan dan Efek Sampingnya
Mungkin Moms sudah mengenal manfaat propolis berkat banyaknya iklan dan juga artikel yang berseliweran.
Di Indonesia, banyak sekali orang yang berjualan produk herbal tersebut, serta turut mengedukasi mengenai manfaat propolis.
Ditemukan dalam bentuk krim, salep, suplemen makanan, dan bahkan permen, propolis menawarkan berbagai manfaat bagi kesehatan yang menarik.
Meski khasiatnya sangat beragam, jangan salah membedakan propolis asli dan palsu, ya, Moms.
Nah, sebelum mengonsumsinya mari kenali produk propolis dan sederet khasiatnya untuk kesehatan tubuh.
Baca Juga: 5 Jenis Madu yang Baik untuk Kesehatan, Termasuk Madu Manuka dan Madu Akasia!
Mengenal Obat Propolis
Sudah menjadi tren di Indonesia dan sering membaca mengenai manfaat propolis, sebenarnya apa sih propolis itu?
Faktanya, lebah bukan hanya memproduksi madu layaknya yang dikenal saat ini.
Lebah juga menghasilkan senyawa dari getah pohon atau tanaman hijau yang dinamai propolis.
Lebah-lebah menggabungkan getah, kotoran mereka sendiri, dan lilin lebah.
Hasilnya bertekstur lengket, berwarna cokelat kehijauan dan digunakan sebagai pelapis untuk membangun sarang lebah. Nah, inilah yang disebut propolis.
Ribuan tahun lalu, saat peradaban kuno, banyak orang menggunakan manfaat propolis karena khasiatnya untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
Misalnya, orang Yunani menggunakan manfaat propolis untuk mengobati abses.
Sedangkan orang Asiria mengoleskan propolis pada luka bahkan tumor untuk melawan infeksi dan mempercepat proses penyembuhan.
Sementara itu, orang Mesir menggunakan manfaat propolis untuk membalsem patung mumi agar lebih awet.
Baca Juga: Mengenal Garam Epsom atau Garam Inggris Beserta Manfaatnya
Komposisi dan Harga Propolis
Propolis asli hadir dengan berbagai merek dan komposisi yang berbeda.
Ada propolis Nasa, propolis Diamond, dan banyak lagi yang turut memberikan sederet khasiat.
Meski begitu, komposisi propolis bervariasi tergantung lokasi, pohon, dan bunga yang dihinggapi oleh si lebah.
Contohnya, propolis dari Eropa dan Brazil tidak memiliki kandungan kimia tertentu.
Inilah yang dapat menyulitkan para peneliti untuk mengambil sampel dan kesimpulan mengenai manfaat kesehatannya.
Hingga kini, peneliti telah mengidentifikasikan lebih dari 300 senyawa dalam propolis.
Soal harga obat propolis asli, biasanya dibanderol dari Rp100 ribuan ke atas, tergantung dari setiap merek dagangnya.
Ukuran propolis juga bervariasi, terdiri dari 6 ml, 10 ml, dan ukuran lebih besar lainnya.
Baca Juga: Peringatan Hari Jantung Sedunia 2022, Sayangi Jantung untuk Diri Sendiri, Kemanusiaan, dan Alam
Manfaat Propolis untuk Kesehatan
Kepopuleran propolis sebagai obat alternatif untuk menyembuhkan berbagai penyakit sudah dikenal di Indonesia sejak tahun 2014.
Produknya berupa cairan yang diteteskan ke dalam air minum, obat mata, hingga dicampurkan dengan sabun mandi.
Lalu, benarkah propolis memiliki manfaat untuk kesehatan dan apa saja manfaatnya? Berikut penjelasannya tentang manfaat propolis.
1. Mempercepat Proses Penyembuhan Luka
Manfaat propolis yang pertama adalah menyembuhkan luka.
Propolis memiliki senyawa khusus yang disebut pinocembrin, yaitu flavonoid yang berfungsi sebagai antijamur.
Sifat antiradang dan antimikroba ini bisa digunakan dalam mempercepat penyembuhan luka.
Sebuah studi berjudul Propolis: a new frontier for wound healing? menemukan bahwa propolis dapat membantu orang yang mengalami luka bakar traumatis.
Kehadiran senyawa ini dapat mendukung pemulihan lebih cepat dengan mempercepat pertumbuhan sel baru.
2. Bersifat Antibakteri dan Antijamur
Selain itu, studi lainnya berjudul Effect of propolis on mast cells in wound healing menyebutkan bahwa ekstrak alkohol propolis salep juga berperan.
Khasiatnya lebih efektif dalam mengurangi sel mast yakni peradangan dan memperlambat penyembuhan luka.
Manfaat propolis asli ini diketahui berperan dalam penyembuhan pada luka operasi ketimbang menggunakan krim steroid.
Propolis juga diduga memiliki sifat antibakteri, antivirus, serta antijamur. Tetapi penelitian ilmiah tentang propolis masih terbatas.
Para peneliti tidak yakin mengapa, tetapi produk lebah tampaknya memberikan perlindungan dari beberapa bakteri, virus, dan jamur.
3. Mengatasi Herpes Genital
Salah satu manfaat propolis lainnya adalah meredakan herpes genital.
Salep yang mengandung propolis 3%, seperti Herstat atau Coldsore-FX, dapat membantu mempercepat waktu penyembuhan.
Khasiatnya bisa mengurangi gejala pada luka dingin dan luka akibat herpes genital.
Ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Jose M Sforcin berjudul Biological Properties and Therapeutic Applications of Propolis.
Studi tersebut menjelaskan bahwa ketika propolis salep yang dioleskan 3 kali sehari, itu membantu menyembuhkan luka dingin lebih cepat.
Para peneliti menemukan krim propolis tidak hanya mengurangi jumlah virus herpes, namun juga mencegah kekambuhan.
Baca Juga: 10 Manfaat Bunga Teratai, dari Kesehatan hingga Kecantikan
4. Mencegah Sel Kanker
Selain mengobati luka dan herpes, propolis juga direkomendasikan sebagai obat kanker.
Menurut studi berjudul The immunomodulatory and anticancer properties of propolis beberapa efek antikanker dari zat tersebut ialah:
- Mencegah sel kanker berkembang biak
- Mengurangi kemungkinan pertumbuhan sel kanker
- Memblokir dan mencegah jalannya sel kanker saat memberikan sinyal ke sel kanker lainnya
Dalam studi tersebut juga dijelaskan bahwa propolis bisa menjadi terapi pelengkap, namun bukan sebagai satu-satunya pengobatan.
Ada studi lainnya berjudul Antitumor Activity of Chinese Propolis in Human Breast Cancer MCF-7 and MDA-MB-231 Cells.
Manfaat dari propolis asli yakni bisa mengobati kanker payudara karena efeknya sebagai anti tumor pada sel kanker payudara.
5. Mengontrol Gula Darah
Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi propolis bagi penderita diabetes, efektif dalam mengontrol gula darah.
Khasiatnya mampu mempengaruhi kadar insulin atau meningkatkan resistensi insulin.
Penelitian dalam Hindawi menjelaskan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, ada banyak survei yang dilakukan.
Diketahui bahwa propolis memiliki senyawa hipoglikemik dan memiliki beberapa efek positif pada komplikasi diabetes.
Jadi, khasiatnya untuk menjaga tekanan darah cukup bekerja dengan optimal.
6. Obat Demam Berdarah
Pada tahun 2010, HDI Group of Companies Indonesia melakukan uji klinis pertama pengobatan berbasi madu propolis.
Ada sebuah uji klinis untuk penyembuhan 50 pasien demam berdarah di RS Persahabatan, Jakarta Timur.
Hasilnya, dengan memberikan memberikan 300 miligram ekstrak madu propolis kepada pasien setiap hari diyakini menunjukkan perbaikan.
Dalam waktu 2-4 hari, adanya peningkatan jumlah trombosit dan penurunan demam.
Meski begitu, uji klinis ini masih memerlukan tahapan penelitian dan beberapa uji klinis lainnya.
Baca Juga: 8 Jenis Gangguan Mental, Mulai dari Anxiety Disorder, Eating Disorder, hingga Gangguan Kepribadian
7. Mengatasi Gangguan Pencernaan
Tahukah Moms manfaat propolis bisa meredakan gangguan pencernaan?
Sebuah penelitian menunjukkan propolis dapat membantu mengobati gangguan pencernaan.
Khususnya gangguan pencernaan seperti kolitis ulserativa, kanker saluran pencernaan, dan bisul.
Komponen aktif dalam propolis, termasuk asam caffeic phenethyl ester (CAPE), artepillin C, kaempferol, dan galangin.
Senyawa tersebut telah terbukti efektif menghilangkan patogen, termasuk H. pylori.
8. Melawan Gigi Berlubang
Manfaat propolis berikutnya berhubungan dengan gigi.
Sebuah studi dari Biological & Pharmaceutical Bulletin menunjukkan propolis asli dapat membantu melawan gigi berlubang.
Dalam penelitian laboratorium, para ilmuwan menemukan bahwa senyawa yang ditemukan dalam propolis, membantu menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans.
Ini adalah bakteri mulut yang diketahui berkontribusi pada perkembangan gigi berlubang.
Studi tersebut menunjukkan bahwa propolis juga dapat membantu menghentikan Streptococcus mutans menempel di gigi.
Baca Juga: Mengenal Posisi Gigi Miring pada Gigi Bungsu, Tidak Harus Selalu Dioperasi!
9. Memberantas Jerawat
Penelitian berjudul Bee Products in Dermatology and Skin Care menunjukkan bahwa produk lebah alami dapat digunakan untuk perawatan wajah.
Dalam propolis mengandung racun lebah atau apitoksin berwarna kuning cerah.
Kemudian, apitoksin ini dimurnikan dan diolah untuk bahan kosmetik sebagai anti penuaan, antiradang, antibakteri, antijamur, dan antivirus.
Apitoksin tersebut juga dihasilkan sebagai campuran dalam produk anti photoaging dan anti jerawat.
10. Redakan Kemerahan pada Wajah
Manfaat propolis juga dapat meredakan peradangan pada wajah nih, Moms.
Peradangan sendiri bisa disebabkan oleh berbagai hal yang bersifat internal atau eksternal.
Masalah eksternal yang biasanya menyebabkan kemerahan pada wajah adalah cuaca yang terlalu dingin atau reaksi dari perawatan kulit.
Sementara reaksi internal biasanya didapatkan dari makanan dan juga tingkat stres yang dialami.
Jika hal ini terjadi, Moms bisa menggunakan pelembap atau produk salep yang memiliki kandungan propolis di dalamnya.
Baca Juga: Penyakit Rosacea, Keadaan Kulit Kronis yang Sebabkan Wajah Memerah
11. Mengontrol Sel Kulit Mati
Nah, manfaat propolis juga bisa digunakan untuk mengontrol sel kulit mati, Moms.
Sel kulit mati bisa jadi salah satu penyebab wajah berjerawat.
Kulit mati yang tidak mengelupas bisa menyumbat pori-pori dan menghalangi kebersihan kulit Moms.
Hal tersebutlah yang membuat kulit jadi lebih mudah berjerawat.
12. Menurunkan Tekanan Darah
Manfaat propolis lainnya adalah menurunkan tekanan darah.
Dalam sebuah studi yang berjudul The Role of Propolis in Oxidative Stress and Lipid Metabolism: A Randomized Controlled Trial, propolis terbukti bisa menurunkan tekanan darah sistolik maupun diastolik.
Meski demikian, kondisi tersebut bisa terjadi ketika Moms mengonsumsi propolis sebanyak 2 kali dalam satu hari dan dikonsumsi dalam kurun waktu 3 bulan.
Meski demikian, masih dibutuhkan penelitian yang lebih lanjut mengenai manfaat propolis yang satu ini Moms.
13. Tinggi Antioksidan
Mayoritas senyawa dalam propolis merupakan polifenol yakni antioksidan yang berguna melawan penyakit dan kerusakan dalam tubuh.
Secara spesifik, propolis mengandung polifenol yang disebut flavonoid. Flavonoid diproduksi dalam tumbuhan sebagai bentuk perlindungan.
Mereka biasanya ditemukan dalam makanan yang dianggap memiliki sifat antioksidan, termasuk buah-buahan, teh hijau, sayuran, hingga anggur merah.
Baca Juga: 8 Manfaat Kopi untuk Wajah, Bikin Glowing hingga Cegah Kanker Kulit!
14. Mengatasi Infeksi Tenggorokan
Manfaat propolis memiliki potensial dalam membantu menyembuhkan infeksi tenggorokan.
Propolis adalah zat alami yang dikumpulkan oleh lebah dari getah pohon dan mengandung berbagai senyawa aktif, seperti flavonoid, asam fenolat, dan senyawa antimikroba.
Senyawa-senyawa ini memberikan propolis kemampuan untuk melawan bakteri, virus, dan jamur.
Ketika infeksi tenggorokan terjadi, gejala seperti sakit tenggorokan, peradangan, dan pembengkakan sering muncul.
Manfaat propolis dapat membantu meredakan gejala-gejala tersebut dan mempercepat proses penyembuhan.
Senyawa flavonoid dalam propolis memiliki sifat antiinflamasi yang dapat mengurangi peradangan dan mengurangi rasa sakit pada tenggorokan yang terinfeksi.
Selain itu, sifat antimikroba propolis membantu membunuh bakteri dan virus penyebab infeksi tenggorokan.
Senyawa asam fenolat dalam propolis berperan dalam menghambat pertumbuhan bakteri patogen dan mempercepat proses pemulihan.
Dengan mengonsumsi propolis secara teratur atau sebagai obat kumur, Moms dapat sembuh dari infeksi tenggorokan lebih cepat!
Efek Samping Propolis
Hingga kini belum ada cukup bukti dan penelitian yang menjelaskan apakah produk propolis aman dikonsumsi secara terus menerus atau tidak.
Walaupun demikian, propolis tidak memiliki risiko yang tinggi meski dikonsumsi jangka panjang.
Tapi, Moms juga harus tetap waspada dengan efek samping yang ditimbulkan saat mengonsumsi propolis.
Berikut informasi lengkapnya.
1. Alergi Kulit
Di balik manfaat propolis, produk ini dapat menyebabkan alergi terutama pada orang yang alergi terhadap lebah seperti madu.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Journal of Pharmacy BioAllied Sciences menjelaskan bahwa saat ini penggunaan propolis sudah sangat luas.
Mulai dari industri makanan, obat-obatan, kosmetik, hingga produk kebersihan.
Namun, beberapa laporan terkait kasus alergi kian meningkat di berbagai daerah terkait produk yang mengandung propolis.
Reaksi alergi dapat bermanifestasi sebagai cheilitis kontak, stomatitis kontak, eksim perioral, edema labial, nyeri mulut, pengelupasan bibir, dan dispnea.
2. Gagal Ginjal
Penelitian lain juga melaporkan adanya kasus gagal ginjal akut, setelah pada seorang pria 59 tahun membutuhkan hemodialisis.
Diketahui, pasien menderita kolangiokarsinoma dan mengonsumsi propolis selama 2 minggu sebelum mengalami gagal ginjal.
Fungsi ginjal membaik setelah berhenti mengonsumsi propolis.
Namun, memburuk lagi setelah mengonsumsi propolis dan kemudian kembali ke normal setelah menghentikan pemakaian propolis untuk kedua kalinya.
Oleh karena itu, agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan orang lain, diperlukan resep dokter ketika mengonsumsi propolis.
Baca Juga: 13 Penyebab Kedutan Lengan Kiri dan Cara Mengatasinya, Catat!
3. Gangguan Asma
Beberapa ahli percaya bahan kimia tertentu dalam propolis dapat memperburuk asma.
Hal ini diungkapkan dalam jurnal penelitian berjudul Asthma and complementary therapies yang menyebut sederet senyawa.
Beberapa pelengkap terapi yang dapat menimbulkan gejala asma adalah echinacea, bee pollen, royal jelly, propolis, bawang putih dan produk mengandung aspirin.
Sehingga, hindari penggunaan propolis jika Moms memiliki riwayat penyakit asma.
4. Risiko Perdarahan
Sementara itu, menurut Polish Journal of Thoracic and Cardiovascular Surgery mengungkapkan bahwa propolis dapat meningkatkan risiko perdarahan dengan memperlambat proses pembekuan darah.
Alkaloid yang terkandung dalam propolis dapat menyebabkan efek samping kardiovaskular.
Selain itu, propolis dapat meningkatkan risiko perdarahan selama dan setelah operasi.
Oleh karena itu, dianjurkan untuk berhenti mengonsumsi propolis selama 2 minggu sebelum operasi.
Baca Juga: Lianhua Qingwen: Manfaat, Dosis, hingga Aturan Pakainya
Demikian penjelasan tentang manfaat propolis sebagai obat tradisional, beserta kemungkinan efek sampingnya.
Efek samping propolis memang tidak serta-merta dialami oleh semua orang yang mengonsumsi produk herbal ini.
Namun, ada baiknya untuk tetap berkonsultasi ke dokter guna mengetahui takaran atau dosis propolis tepat agar mendapatkan setiap manfaatnya.
Selain itu, pastikan pula propolis yang Moms beli adalah produk yang asli, ya!
- https://burnstrauma.biomedcentral.com/articles/10.1186/s41038-015-0010-z
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/22179947/
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/26988443/
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/22707327/
- https://www.hindawi.com/journals/ecam/2014/280120/
- https://www.hindawi.com/journals/ecam/2012/981896/
- https://www.hindawi.com/journals/ecam/2018/2035820/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7036894/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5429932/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3523533/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/8859305
- https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/ConditionsAndTreatments/asthma-and-complementary-therapies?viewAsPdf=true#:~:text=Echinacea%2C%20royal%20jelly%2C%20bee%20pollen,allergic%20reactions%20and%20even%20death.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5404127/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.