Mau Anak Jago Bicara Banyak Bahasa? Coba Metode OPOL untuk Mengajarinya
Di era globalisasi saat ini, kemampuan menguasai beberapa bahasa memang menjadi nilai lebih untuk masa depan anak. Itu sebabnya banyak orang tua ingin anaknya jago bicara banyak bahasa. Mereka pun tak ragu mengajari anaknya belajar banyak bahasa sekaligus.
Tak hanya memudahkan anak belajar dan bersosialisasi lebih luas, bekal kemampuan ini jika diasah sejak dini juga dapat menjamin masa depan Si Kecil.
Nah, metode “One Person One Language” atau OPOL adalah salah satu strategi yang sudah terbukti cukup efektif untuk melakukannya.
Baca Juga : 5 Aktifitas Tepat Untuk Mendidik Anak Bilingual
Yuk, baca lebih lanjut untuk tahu lebih banyak tentang metode OPOL jika Moms ingin mengajari anak belajar banyak bahasa dalam sehari-hari.
Apa Itu Metode OPOL?
Foto: simpsonsoft.co.uk
Istilah “One Person, One Language” (OPOL) atau “satu orang, satu bahasa” pada awalnya diperkenalkan oleh ahli bahasa Perancis Maurice Grammont pada tahun 1902.
Lewat teorinya ia mengatakan dengan pendekatan OPOL, balita bisa rutin berlatih dan menggunakan dua atau tiga bahasa yang berbeda secara bersamaan.
Sama seperti sebutannya, dalam metode ini Moms dan Dads masing-masing menggunakan bahasa yang berbeda saat berbicara dengan balita. Bukan hanya bahasa asing, metode OPOL juga efektif untuk mengenalkan balita pada bahasa daerah sejak dini lho, Moms.
Sebagai contoh, saat berbicara dengan si kecil Moms menggunakan bahasa Inggris, Dads menggunakan bahasa Jawa, dan ketika sedang berada di tempat umum maka akan saling berbicara dengan menggunakan bahasa Indonesia.
Ini juga masih bisa ditambah dengan anggota keluarga lain yang rutin berinteraksi dan ingin berpartisipasi, seperti nenek yang menggunakan bahasa Mandarin atau kakek yang menggunakan bahasa Sunda.
Apakah Anak Akan Jadi Bingung?
Foto: whattheflicka.com
Mendidik balita bilingual dengan metode OPOL ini memang gampang-gampang susah.
Tapi, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Annick de Houwer menunjukkan bahwa 75% keluarga yang melakukannya akan mendapatkan hasil yang diharapkan.
Nah, berikut adalah kunci agar berhasil mendidik balita bilingual dengan metode OPOL:
Baca Juga : 5 Bahasa Asing Yang Sebaiknya Dipelajari Sejak Dini
1. Konsisten
Orang tua serta anggota keluarga lain yang berpartisipasi harus secara konsisten menggunakan bahasa yang sama saat berbicara dengan balita, dan tidak beralih menggunakan bahasa lain.
Awalnya balita mungkin akan merespon dengan “bahasa yang salah,” tapi selama Moms terus konsisten, balita bisa dengan cepat mengasosiasikan bahasa tertentu dengan orang yang menggunakannya.
Seiring waktu dia dengan sendirinya bisa membedakan bahasa yang harus digunakannya saat berbicara dengan orang tertentu.
Baca Juga : Perlukah Anak Berbahasa Asing Sejak Usia Dini?
2. Ajak Berinteraksi dengan Orang Lain
Apa yang tidak kalah penting adalah mengajak balita berinteraksi dengan orang lain yang juga menggunakan salah satu bahasa yang diajarkan melalui metode OPOL. Misalnya dengan teman sebaya, pengasuh, atau ikut komunitas bahasa anak.
Ini penting dilakukan, ya Moms, agar balita bisa melihat bahwa bahasa yang sedang dipelajarinya bisa digunakan untuk bersosialisasi dengan banyak orang.
Ya, balita memang sudah cukup pintar untuk menyadari kalau tidak ada gunanya belajar bahasa tertentu saat tidak ada orang lain yang menggunakannya.
Jangan khawatir anak nantinya akan jadi kebingungan, karena penelitian yang dilakukan Annick de Houwer tadi juga menunjukkan kalau metode OPOL justru membuat balita bisa lebih cepat membedakan berbagai jenis bahasa.
Sepertinya patut dicoba di rumah untuk mendidik balita bilingual ya, Moms.
Kira-kira bahasa apa yang akan Moms dan Dads ajarkan pada buah hati?
(WA)
Sumber: Bilingualkidspot.com, Omniglot.com, Psychologytoday.com
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.