Melihat Pengaruh Vitamin D Terhadap Peluang Kehamilan
Beragam vitamin mungkin akan direkomendasikan oleh Dokter pada Moms yang sedang berusaha untuk hamil. Baik ingin hamil secara alami, maupun hamil dengan bantuan in vitro fertilization (IVF).
Salah satu jenis vitamin yang dapat Moms pertimbangkan adalah vitamin D. Karena sebuah penelitian melihat adanya hubungan vitamin D terhadap peluang kehamilan.
Meski demikian, penelitian terpisah juga melihat adanya penurunan peluang kehamilan jika vitamin D yang dikonsumsi atau diserap tubuh terlalu berlebihan.
Untuk itu, ketahui batasan vitamin D yang direkomendasikan para ahli untuk memberi peluang kehamilan lebih besar pada Moms.
1. Pengaruh Vitamin D Terhadap Peluang Kehamilan
Foto: dermstore.com
Sebuah studi menemukan bahwa wanita dengan tingkat vitamin D yang lebih tinggi di dalam serum dan cairan folikuler (cairan dalam folikel ovarium yang sedang berkembang), secara signifikan lebih mungkin untuk mencapai kesuksesan kehamilan klinis (transfer embrio pada IVF).
Menurut salah satu tim peneliti dalam studi ini dan sekaligus Direktur Program PCOS di Yale Fertility Center, Lubna Pal, MBBS, tidak banyak cukup data untuk mengetahui penyebab pengaruh vitamin D terhadap peluang kehamilan.
Namun dikutip dari health.com, Dr. Lubna berteori bahwa vitamin D memengaruhi endometrium (lapisan rahim) dan kemungkinan menstimulasi sel penekan Th2 yang membantu tubuh mempertahankan kehamilan.
2. Terlalu Banyak Vitamin D Tidak Baik
Foto: oohsncoos.com
Namun di penelitian berbeda, juga memperlihatkan korelasi negatif antara vitamin D terhadap peluang kehamilan. Hal ini terjadi jika vitamin D yang terserap tubuh berada di tingkat yang tinggi.
Dalam penelitian yang dipublikasikan saat rapat European Calcified Tissue Society ini, para peneliti memberikan dua kadar vitamin D yang berbeda pada 193 wanita yang memiliki tingkat vitamin alami rendah dan berencana membangun keluarga.
Hasilnya, 108 wanita berhasil hamil dalam kurun waktu 12 bulan. Presentase wanita yang mengonsumsi vitamin D dosis rendah (1400 IU) lebih tinggi untuk hamil dibandingkan wanita yang mengonsumsi vitamin D dosis lebih tinggi (2800 IU).
Bahkan presentasenya mencapai setengah kemungkinan untuk hamil dengan dosis rendah. “Suplemen vitamin D mungkin memiliki manfaat, tapi terlalu banyak hal yang baik juga bukan hal yang tepat,” ungkap ahli kesuburan Rebecca Flyckt, MD, seperti dikutip dari health.clevelandclinic.org.
3. Rekomendasi Vitamin D
Foto: health.harvard.edu
Meski vitamin D terhadap peluang kehamilan telah terbukti, namun para peneliti belum dapat memastikan berapa kadar vitamin D yang tepat untuk diserap tubuh untuk memengaruhi peluang kehamilan.
Hingga ada penelitian lebih lanjut mengenai rekomendasi tersebut, Dr. Rebecca menyarankan asupan 1.000 IU atau kurang sebagai dosis vitamin D bagi wanita yang ingin hamil. Untuk mengetahui tingkat vitamin D, Moms dapat menjalani test darah.
Dikutip dari fertilitytips.com, salah satu test vitamin D yang dapat dilakukan adalah test 25-hydroxy-vitamin D atau yang dikenal dengan test 25(OH)D. Test ini cukup efektif mengukur tingkat vitamin D3 yang aktif dalam tubuh, dimana ini merupakan jenis vitamin D yang sensitif terhadap ovarium wanita.
Untuk menjalani test darah ini, Moms perlu berkonsultasi dengan Dokter agar mendapatkan rujukan pemeriksaan ke laboratorium.
Itulah baik dan buruk pengaruh vitamin D terhadap peluang kehamilan. Bagi Moms yang ingin meningkatkan peluang kehamilan, ada baiknya melihat kembali serapan vitamin D harian, melalui makanan, paparan sinar matahari, hingga keperluan akan suplemen.
GS
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.