7 Alasan Orang Merasa Paling Benar, Bisa Karena Insecure!
Moms mungkin pernah memiliki teman yang selalu merasa paling benar.
Jika bertemu orang seperti ini, Moms mungkin akan merasa tidak nyaman apalagi saat membicarakan sesuatu.
Sikap merasa paling benar, ternyata dapat dijelaskan secara medis lho, Moms.
Dalam psikologi, sikap merasa paling benar disebut “Dunning-Kruger Effect".
Baca Juga: 30 Huruf Hijaiyah dan Tanda Bacanya di Al-Qur'an
Secara garis besar, Dunning-Kruger Effect sendiri didefinisikan sebagai kurangnya kemampuan seseorang dalam mengendalikan ilusi "superioritas" di dalam dirinya.
Hal ini menyebabkan mereka menciptakan tingkat kemampuannya sendiri.
Mereka merasa kalau kemampuannya itu lebih tinggi dibandingkan orang-orang di sekitarnya, Moms.
Biasanya, hal ini dikaitkan dengan dengan ketidakmampuan orang tersebut dalam mengenali dirinya sendiri.
Baca Juga: 12 Rekomendasi BB Cream Terbaik sesuai Jenis Kulit
Alasan Orang Merasa Paling Benar
Ada beberapa alasan seseorang memiliki sifat merasa paling benar, seperti berikut ini.
1. Ketidakmampuan untuk Mengenali Kesalahan dan Kekurangan
Orang yang merasa paling benar biasanya memang tidak memililiki kemampuan untuk introspeksi diri.
Hal ini disebabkan mereka keliru atau kurang mengenali kesalahan diri sendiri.
2. Kurang Metakognisi
Efek Dunning-Kruger atau gangguan selalu merasa paling benar sering dikaitkan dengan metakognisi.
Sebagai informasi, metakognisi mengacu pada kemampuan untuk melangkah mundur dan melihat perilaku dan kemampuan seseorang dari luar diri sendiri.
Orang-orang yang memiliki gangguan ini biasanya hanya menilai dirinya sendiri dan tidak mendengarkan pendapat orang lain.
Hal inilah yang membuat mereka selalu merasa paling benar.
3. Bias Kognitif
Bias kognitif bisa mengakibatkan kesalahan dalam penilaian, penilaian yang tidak akurat, atau reaksi yang tidak rasional terhadap situasi tertentu.
Bias ini sering kali tidak disadari dan dapat menghasilkan pandangan yang mendistorsi terhadap dunia.
Beberapa orang mungkin memiliki bias kognitif yang kuat dan menyulitkan mereka untuk mempertimbangkan perspektif alternatif atau mengakui kesalahan mereka, baik dari segi pendapat maupun perbuatannya.
Bias kognitif sangat mungkin mengarah pada pandangan yang sempit.
4. Kurangnya Pengetahuan
Alasan lain orang merasa paling benar adalah kurangnya pengetahuan.
Kondisi ini membuat orang selalu merasa dirinya paling mengetahui segalanya.
Ibarat sebuah pepatah, sedikit pengetahuan bisa menjadi hal yang berbahaya.
5. Insecure dan Perlu Pembuktian Diri
Melansir ADD Resource Center, rasa insecure bisa membuat orang selalu ingin merasa paling benar.
Mereka merasa perlu pembuktian diri bahwa dengan menjadi benar bisa menjadi satu-satunya cara untuk mendapat penerimaan atau validasi orang lain.
6. Terlalu Kompetitif
Orang yang merasa paling benar bisa saja punya pandangan bahwa semua orang di dunia ini sedang berkompetisi.
Karena itu mereka berpikir bahwa dengan menjadi benar, itulah keunggulan yang bisa ditunjukan.
7. Tidak Ingin Terlihat Salah
Orang yang merasa paling benar biasanya melihat kesalahan sebagai kegagalan atau kelemahan. Mereka perlu melindungi diri mereka dari kritik atau penilaian orang lain.
Ciri-Ciri Orang yang Merasa Paling Benar
Penyebab dari seseorang merasa paling benar sebenarnya adalah ego.
Mengutip studi di Journal of Experimental Psychology kombinasi kesadaran diri yang buruk dan kemampuan kognitif yang rendah.
Hal ini membuat mereka melebih-lebihkan kemampuan mereka sendiri.
Tidak ada satu orang pun yang berpikir kalau dirinya adalah orang yang tidak mempunyai kemampuan.
Bukan tanpa alasan, dalam studi di jurnal Cognition dijelaskan orang yang selalu merasa paling benar tidak menyadari bahwa mereka tidak memiliki kemampuan yang diperlukan.
Hal ini membuat mereka meningkatkan penilaian terhadap dirinya sendiri.
Lalu, apa saja ciri-ciri orang yang merasa paling benar? Simak ulasannya berikut ini.
1. Mendominasi Pembicaraan dan Selalu Merendahkan Orang Lain
Bukan cuma saat berdebat, ketika berbicara santai pun orang yang merasa paling benar akan mendominasi obrolan dengan kata-katanya yang khas.
Dia akan berusaha untuk menguasai topik pembicaraan dengan sengaja mematahkan pendapat-pendapat orang lain yang disertai dengan alasan-alasan paling benar menurutnya.
Saat orang lain berusaha untuk menimpali pendapatnya, ia akan menyingkirkan pendapat itu.
Lalu, satu ciri khas yang jadi kalimat andalannya adalah tak jauh-jauh untuk merendahkan orang lain.
Baca Juga: Rumah Adat Lampung Nuwo Sesat, Kenali Keunikan dan Maknanya!
2. Selalu Show Off untuk Mendapat Banyak Pujian
Orang yang senang membangga-banggakan dirinya cenderung membandingkan kemampuannya dengan orang lain.
Bahkan, ia menganggap kemampuan orang lain tidak berharga.
Hal ini sebenarnya bukan tanpa alasan, sebab tujuan utama mereka memang ingin mendapat banyak pujian dari orang lain.
Pujian yang didapatkannya dari orang lain justru akan memberikan semangat besar bagi diri pribadinga untuk melakukan kesombongan lain lagi yang jauh lebih besar.
Untuk itu, tidak ada habisnya jika meladeni orang seperti ini, Moms.
Baca Juga: Arti Telinga Berdenging Sebelah Kanan dalam Islam dan Medis
3. Punya Ribuan Kata yang Tidak Ada Habisnya
Jangan heran ya, Moms kalau orang yang merasa benar sendiri memang seolah tidak pernah kehilangan kata-kata saat berbincang dengan orang lain.
Tentu hal ini sudah ada di dalam otak dan pikiran mereka karena ada banyak stok kalimat-kalimat yang siap dituangkan melalui sebuah perdebatan.
Meski perbendaharaan kalimat mereka melimpah, sayang sekali isinya biasanya tak jauh-jauh dari kata kasar, seperti:
- Makian
- Hinaan
- Pelecehan
- Bualan
4. Terlalu Sering Membanggakan Diri
Sebenarnya sah-sah saja sesekali untuk membanggakan diri atas pencapaian dan kemampuan yang dimiliki.
Namun, berbangga hati atas kemampuan diri dengan cara menginjak orang lain tentu saja bukan bentuk cerminan manusia yang beretika.
Orang yang merasa paling benar, biasanya akan mendapatkan kebahagiaannya dengan membangga-banggakan diri, seolah ia adalah manusia paling hebat di dunia.
5. Senang Memprovokasi
Moms perlu berhati-hati jika dekat dengan orang yang suka merasa paling benar.
Tak cukup dengan membanggakan dirinya sendiri, mereka juga biasanya akan memprovokasi orang-orang di sekitarnya untuk menyetujui pendapatnya.
Orang-orang yang selama ini masih memiliki perilaku baik bisa saja mereka manfaatkan untuk ikut membenarkan isi otak dan pendapat pikirannya.
Cara Menghadapi dengan Orang yang Merasa Paling Benar
Memang agak menjengkelkan menghadapi orang yang merasa paling benar.
Tapi, Moms tetap perlu mengatur emosi.
Berikut tips berhadapan langsung dengan mereka yang merasa paling benar, agar Moms tetap tenang.
1. Tetap Pertahankan Argumen
Mungkin kita memang selalu ingin mempertahankan sudut pandang di hadapan lawan.
Namun, tidak bisa begitu kalau berhadapan dengan orang yang merasa paling benar.
Jadi, tetap bersikap tenang agar situasi tidak memanas.
Sampaikan kalau Moms akan melanjutkan diskusi lagi nanti. Kemudian, kembalilah saat kalian berdua sudah tenang.
Tunjukkan kecerdasan emosional Moms ya agar bisa jadi contoh baginya tentang bagaimana sebaiknya dirinya bersikap.
Baca juga: Perbedaan Stres Baik dan Stres Buruk yang Perlu Moms Ketahui
2. Jangan Langsung Judge
Orang yang antisosial pun sebenarnya nisa merasakan apa yang orang lain pikir dan rasa tentang dirinya.
Pada akhirnya, ia pun dapat memanipulasi mereka.
Begitu pula dengan orang paranoid, ia sangat peka dengan perasaan dan motivasi orang-orang di sekitarnya.
Jadi, kalau Moms mengira lawan bicara mengidap narsistik karena ia egois dan melihat berbagai hal hanya dari sudut pandangnya, bisa saja Moms salah.
Gangguan kepribadian itu tidak selalu berkaitan dengan ketidakpekaan emosional.
Coba refleksi diri dan mengakui bahwa terkadang Moms juga bisa salah.
3. Mengalah Bukan Berarti Kalah
Moms perlu memahami kalau orang yang merasa paling benar memang memiliki kecerdasan emosional yang kurang.
Jadi, cobalah untuk lebih terbuka dalam menyampaikan apa yang Moms rasakan terhadapnya biar dia bisa memahami dirinya kurang peka secara emosional.
Lalu, daripada terus berseteru, mengapa tidak coba temukan kesamaan di antara kalian?
Biasanya saat seseorang menemukan kesamaan dalam beberapa hal, misalnya hobi dengan orang lain, hal ini bisa membawa mereka kepada hubungan yang lebih baik.
Moms, sebisa mungkin untuk hindari sifat merasa paling benar, ya. Sebab sejatinya manusia tidak akan luput dari kesalahan.
Ada jutaan orang di luar sana yang selalu merasa rendah hati saat memiliki kemampuan yang mungkin lebih berlimpah dari apa yang kita miliki.
Baca Juga: 15 Hukum Tajwid dan Contohnya, Yuk Ajarkan ke Si Kecil!
Itulah perjelasan tentang ciri-ciri, alasan dan cara menghadapi orang paling benar.
Jika tidak ingin memiliki sifat tersebut, pastikan Moms memilki pengetahuan yang luas.
Selain itu, selalu rendah hati dan berusaha untuk menghargai orang lain ya, Moms!
- https://www.healthline.com/health/dunning-kruger-effect
- https://doi.apa.org/doiLanding?doi=10.1037/xge0000579
- https://www.verywellmind.com/an-overview-of-the-dunning-kruger-effect-4160740
- https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/B9780123855220000056?via%3Dihub
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32531378/
- https://www.addrc.org/why-do-some-people-feel-the-need-to-always-be-correct/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.