Ini Dia 4 Cara Mengajarkan Anak Bersikap Tegas

Mengajarkan anak bersikap tegas menjadi semakin penting saat buah hati mulai bersekolah lho, Moms.

Menurut Lisa M. Schab, penulis buku A Workbook to Help Kids Learn Assertiveness Skills, sikap tegas adalah gaya berkomunikasi yang paling sehat ketimbang sikap pasif maupun agresif. Mengajarkan anak bersikap tegas dapat membantunya berinteraksi lebih bijak dengan berbagai kepribadian teman sebaya yang berbeda.

Walau tidak semua anak terlahir dengan sikap tegas, tapi semua bisa dilatih dengan bantuan orang tua. Nah, begini cara mengajarkan anak bersikap tegas.

1. Berikan Contoh Nyata Di Rumah

Foto: Psychbytes.com

Apapun yang akan Moms ajarkan pada anak, hasilnya pasti akan lebih efektif bila disertai contoh nyata dalam kesehariannya.

Saat pergi belanja ke supermarket, pergi ke taman, atau berbicara dengan teman, Moms bisa mulai mencontohkan beberapa hal mendasar ini:

• Bersikap tegas adalah komunikasi yang melibatkan kontak mata, nada suara percaya diri, dan menyampaikan kebutuhan dengan kalimat efektif yang langsung pada tujuan.
• Setiap orang berhak menolak, berkata tidak, dihargai, berkata “saya tidak tahu” atau “saya tidak setuju,” merasakan dan mengekspresikan amarah, bangga dengan pencapaiannya, dan seterusnya.
• Setiap orang berhak teguh pada pendirian dan pemikiran yang menurutnya benar.
• Setiap orang berhak membela orang lain yang tidak bisa membela dirinya.

Nah, ini juga bisa jadi latihan yang baik bila Moms belum memiliki sifat tegas.

Baca Juga: Kapan Anak Boleh Bermain dengan Gadget? Ketahui Dulu Aturan Sesuai Usianya

2. Berdiskusi Tentang Batasan

Setiap anak wajib tahu tentang berbagai batasan yang harus dihargai, mulai dari batasan fisik, emosional, legal, sekolah, dan sebagainya.

Berikan pemahaman pada anak, bahwa batasan itu ada untuk melindungi keamanan dan privasi setiap orang, termasuk dirinya.

Yang paling mendasar untuk dibicarakan adalah batasan pribadi seperti privasi dan otonomi fisik, dimana anak berhak bersikap tegas bila ada yang melanggarnya.

Lalu, Moms bisa lanjutkan dengan diskusi tentang batasan emosional serta contoh sikap tegas untuk menghadapi orang yang membuat perasaannya tidak nyaman.

3. Dorong Anak Untuk Bersikap Tegas

Untuk menjadi anak tegas, Moms perlu mendorong buah hati untuk mengungkapkan pendapat, perasaan, serta keberatannya dengan cara terhormat.

Sebagai contoh, Moms bisa mendorong anak untuk mengatakan “Aku tidak suka kalau kamu memanggil dengan sebutan itu” saat ada teman yang mengejeknya.

“Berhenti sekarang juga” atau “Kamu tidak boleh menyentuhku seperti itu.” saat ada orang yang melewati batasan privasi atau batasan fisiknya.

Baca Juga: Lakukan 5 Hal Ini Jika Anak Bersikap Kurang Ajar Pada Orang Lain

4. Ajarkan Teknik CALM

Foto: Drkateaubrey.com

Psikolog pendidikan dan pakar parenting Michele Borba mengembangkan teknik CALM, yaitu 4 langkah untuk membantu anak bersikap tegas.

• Cool. Anak harus bisa bersikap cool alias tenang dalam situasi sulit. Katakan padanya bahwa marah, menangis, atau memasang muka cemberut akan membuatnya terlihat tidak tegas dan kurang percaya diri.
• Assert. Ajarkan anak untuk menegaskan dirinya dengan kalimat pendek yang kuat, seperti: “Berhenti,” “Aku tidak mau melakukannya,” “Tidak boleh begitu,” “Kamu menyakiti hatinya,” atau “Cukup!” Ingatkan untuk tidak menghina dan langsung pergi saja.
• Look the person in the eye. Cara terbaik untuk tampil percaya diri adalah dengan melihat mata lawan bicara. Bila si kecil pemalu, Moms bisa mengajarkannya untuk melihat ruang diantara kedua mata.
• Mean it. Agar lawan bicara tahu kalau sikap tegas anak itu serius, Moms bisa mengajarkannya untuk menggunakan nada suara kuat dan tegas dalam menyampaikan sesuatu.

Bermain peran, melibatkan anak dalam pengambilan keputusan, serta menanyakan pendapat anak juga dapat membantu membangun sikap tegas anak. Terus ajak anak berlatih hingga akhirnya dia bisa bersikap tegas dan berani tanpa bantuan Moms.

Setuju kan Moms, sikap tegas adalah salah satu keterampilan penting yang harus dimiliki oleh setiap anak?

(WA)