Multiple Myeloma: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Cara Mengobati
Terdapat banyak jenis kanker yang bisa menyerang manusia. Salah satunya adalah multiple myeloma.
Kanker ini agak berbeda dengan jenis lainnya. Gejala multiple myeloma yang dialami penderitanya juga cukup beragam.
Yuk, Moms, lebih waspada dengan mengenali fakta dan informasi penting terkait kanker yang menyerang sumsum tulang manusia ini!
Baca Juga: Mengenal Proptosis, Benjolan Tidak Normal pada Bola Mata
Apa Itu Multiple Myeloma?
Foto: Kelainan Tulang (Orami Photo Stocks)
Multiple myeloma, atau dikenal sebagai myeloma, adalah jenis kanker sumsum tulang.
Sumsum tulang itu sendiri adalah jaringan spons di pusat beberapa tulang, yang bertugas menghasilkan sel-sel darah.
Mayo Clinic menjelaskan, kanker pada sumsum tulang yang satu ini dapat menyerang beberapa area tubuh, termasuk tulang belakang, tengkorak, panggul, dan tulang rusuk.
Multiple myeloma dikenal pula sebagai kanker yang terbentuk dalam jenis sel darah putih atau disebut sel plasma.
Sel plasma yang sehat membantu tubuh melawan infeksi dengan membuat antibodi untuk menyerang kuman.
Namun, pada multiple myeloma, tubuh tak dapat memproduksi antibodi tersebut.
Adanya kanker tersebut malah membuat tubuh menghasilkan protein abnormal, yang dapat menyebabkan komplikasi.
Baca Juga: Fakta Seputar Kanker Serviks yang Perlu Dipahami
Gejala Multiple Myeloma
Foto: Penyakit Tulang (Orami Photo Stocks)
Pada tahap awal, myeloma mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun.
Kondisi ini umumnya hanya bisa dideteksi setelah melakukan tes darah atau pemeriksaan urine di dokter.
Kendati demikian, seiring waktu berjalan multiple myeloma bisa menyebabkan berbagai tanda dan gejala.
Beberapa tanda dan gejala multiple myeloma, antara lain:
- Nyeri tulang yang berulang di punggung, tulang rusuk, atau pinggul
- Sesak napas
- Tubuh mudah lelah
- Kadar kalsium tinggi dalam darah (hiperkalsemia)
- Penurunan berat badan
- Sering buang air kecil
Selain itu, sebagian orang yang mengalami multiple myeloma juga dapat mengalami keluhan-keluhan sebagai berikut:
- Penglihatan kabur
- Sakit kepala
- Infeksi tubuh berulang
- Memar dan pendarahan tidak biasa
- Sering mimisan
- Tulang mudah patah
Myeloma atau kanker tulang ini biasanya tidak menyebabkan benjolan atau tumor.
Walau demikian, kondisi tersebut dapat menyebabkan kerusakan tulang dan mempengaruhi produksi sel darah sehat.
Baca Juga: Park So Dam Menderita Kanker Tiroid Papiler, Apa Itu?
Penyebab Multiple Myeloma
Foto: Sakit Lutut Kaki (Orami Photo Stocks)
Penyebab multiple myeloma masih belum diketahui dengan pasti hingga saat ini.
Namun, kondisi multiple myeloma konon berkaitan dengan keadaan yang disebut monoclonal gammopathy of unknown significant (MGUS).
National Health Services menjelaskan bahwa MGUS adalah kondisi tubuh kelebihan protein alias imunoglobulin.
Setiap tahunnya, sekitar 1 dari 100 orang dengan MGUS mengalami multiple myeloma atau kanker sumsum tulang.
Tidak hanya itu, ada pula beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko multiple myeloma, yaitu:
- Berjenis kelamin laki-laki
- Berusia di atas 60 tahun
- Orang kulit hitam
Tidak ada cara yang pasti untuk menunda atau mencegah multiple myeloma.
Satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk memperkecil risiko komplikasi akibat kondisi tersebut adalah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin ke dokter.
Baca Juga: Wajib Tahu Soal Kanker Kulit, Kenali Gejala hingga Penyebabnya
Diagnosis Multiple Myeloma
Foto: X-Ray Tulang (Orami Photo Stocks)
Orang-orang yang berisiko tinggi atau telah mengalami gejala-gejala terkait multiple myeloma mesti melakukan pemeriksaan ke dokter.
Hal tersebut bertujuan untuk memastikan diagnosis, juga menentukan tingkat keparahan kanker yang dialami.
Melansir HealthTree, diagnosis dari multiple myeloma ditegakkan melalui pemeriksaan fisik, pemantauan gejala, serta berbagai tes pendukung.
Ada pun beberapa tes yang diperlukan untuk mendiagnosis multiple myeloma, yaitu:
- Tes Darah
Uji sampel darah diperlukan untuk mengukur jumlah sel darah merah dan putih pada tubuh.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat jumlah hemoglobin dalam sel darah merah dan tingkat konsentrasi aliran darahnya.
Tes darah lain, seperti melihat kadar antibodi dengan tes imunoglobulin kuantitatif, juga mungkin dilakukan untuk membantu diagnosis penyakit multiple myeloma.
- Pemeriksaan Urine
Dokter dan perawat mungkin akan meminta pasien untuk mengumpulkan urine dalam waktu 24 jam.
Nantinya, sampel urine akan dites di laboratorium untuk melihat kadar protein dalam tubuh.
- X-Ray dan CT-Scan
Pemeriksaan fisik X-ray dan CT-scan juga diperlukan untuk memastikan kondisi tulang pasien multiple myeloma.
Pada sebagian kasus, dokter mungkin akan meminta pasien untuk melakukan MRI-scan guna mendukung diagnosis terkait penyakit kanker tulang tersebut.
Baca Juga: Kenali Fungsi Tulang Pipih yang Dapat Melindungi Organ Tubuh, Termasuk di Kepala dan Dada
Tahapan Stadium Multiple Myeloma
Foto: Stadium Kanker Tulang (Orami Photo Stocks)
University of Iowa Health Care menjelaskan bahwa keganasan kanker tulang dapat dilihat dari jenis stadium atau tingkatannya.
Bicara soal stadium dan tingkatan kanker, hal ini terbagi menjadi stadium 1 hingga 3.
Stadium 1 hingga 3 kanker multiple myeloma dibedakan berdasarkan faktor-faktor berikut ini:
- Jumlah sel myeloma dalam tubuh
- Jumlah kerusakan yang disebabkan oleh sel-sel myeloma pada tulang
- Tingkat M-protein dalam darah atau urine
- Kadar kalsium darah
- Kadar albumin dan hemoglobin
Myeloma juga dapat diklasifikasikan lebih lanjut ke dalam grup A atau B berdasarkan kerusakan pada ginjal.
Grup A umumnya menunjukkan fungsi ginjal normal. Sementara itu, grup B menunjukkan fungsi ginjal abnormal.
Jadi, apabila terdapat pasien multiple myeloma derajat berat yang juga mengalami kerusakan pada ginjal, dokter akan menyebutnya kondisi stadium 3B.
Baca Juga: Mengenal Glioblastoma, Penyakit Kanker Otak yang Ganas
Cara Mengobati Multiple Myeloma
Foto: Sakit Tulang Ekor (Orami Photo Stocks)
Hingga saat ini belum ada cara mengobati multiple myeloma hingga sembuh total.
Pengobatan multiple myeloma yang ada hanya bertujuan untuk mengendalikan gejala dan mempertahankan kualitas hidup penderita
Dengan demikian, pasien masih mungkin melakukan aktivitas sehari-hari meski mengalami multiple myeloma.
Baca Juga: Serba Serbi Flu Tulang, Jangan Disepelekan!
Moms mesti ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati.
Jadi, sebagai upaya menghindari risiko multiple myeloma atau jenis kanker tulang lainnya, Moms mesti menerapkan gaya hidup dan pola makan sehat mulai saat ini.
Jangan biarkan penyakit berbahaya tersebut sampai terjadi dan merenggut kebahagiaan dalam hidup Moms, ya!
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/multiple-myeloma/symptoms-causes/syc-20353378
- https://www.nhs.uk/conditions/multiple-myeloma/
- https://www.myelomacrowd.org/myeloma/community/how-is-myeloma-diagnosed
- https://uihc.org/health-topics/multiple-myeloma-stages-and-types
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.