Mengenal Oncom: Sejarah, Kandungan Gizi, Cara Membuat, hingga Manfaatnya untuk Tubuh
Apakah Moms pernah mengonsumsi oncom? Ini adalah makanan yang merupakan produk sampingan dan terbuat dari kacang tanah, sisa daging kedelai, singkong, atau yang semua bahannya terfermentasi dengan baik.
Oncom sebenarnya merupakan produk sampingan, makanan ini biasanya jauh lebih murah daripada produksi makanan lain.
Meski merupakan produk sampingan, ada juga orang yang menyukai makanan ini karena murah dan bisa diolah menjadi berbagai masakan.
Meski kebanyakan memang tidak menyukainya karena produk sampingan ini tidak menarik dan tidak bergizi.
Namun, tahukah Moms kalau oncom juga memiliki kadar nutrisi yang tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh lho!
Baca Juga: Benarkah Makan Kedelai Akan Meningkatkan Kesuburan?
Sejarah Oncom
Oncom adalah makanan yang punya sejarah cukup panjang. Menurut sejarawan kuliner bernama Fadly Rahman, makanan fermentasi ini diperkirakan sudah dikonsumsi oleh masyarakat sejak abad ke-17.
Hal ini bersamaan ketika baru ditemukannya tempe. Sama halnya dengan tempe, makanan fermentasi ini merupakan bentuk kreativitas masyarakat Indonesia dalam mengolah makanan.
Mereka melakukan teknik fermentasi terhadap sisa bungkil kacang tanah, ampas tahu, ampas kedelai, hingga ampas kelapa.
Hanya saja sampai saat ini asal mula nama oncom belum diketahui.
Nama oncom sendiri sudah ada sekitar abad 19-20 dalam banyak laporan dari para ahli botani, ahli pangan, dan juga ahli gizi asal Belanda saat itu.
Dalam berbagai catatan para ahli botani, ahli pangan, dan ahli gizi Eropa kala itu, disinggung soal popularitas makanan fermentasi ini di kalangan produsen dan konsumen pribumi.
Tak hanya itu, dalam laporan yang terbit tahun 1924 juga disebutkan soal distribusi oncom di pasar dan bagaimana makanan ini dijual untuk konsumsi sehari-hari masyarakat masa itu.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Hotel di Jogja, Cocok untuk Honeymoon hingga Babymoon!
Kandungan Nutrisi Oncom
Meski merupakan makanan sampingan, oncom memiliki kandungan gizi yang tinggi.
Terutama tinggi protein dan rendah lemak, sehingga menjadikannya sebagai sumber protein alternatif.
Selain protein, makanan ini juga tinggi genistein, salah satu bentuk isoflavon.
Zat ini sangat bagus untuk aktivitas antioksidannya yang dapat mengurangi risiko kanker.
Selain itu, panganan ini juga mengandung lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, dan zat besi.
Kandungan gizi pada oncom bisa alternatif yang lebih murah dibandingkan makanan lain yang lebih mahal dan sehat.
Dilansir dari Data Komposisi Pangan Indonesia, komposisi gizi pangan yang dihitung per 100 g dengan Berat Dapat Dimakan (BDD) 100 % dari oncom adalah:
- Air: 57.0 g
- Energi: 187 kalori
- Protein: 13.0 g
- Lemak: 6.0 g
- Karbohidrat: 22.6 g
- Abu: 1.4 g
- Kalsium: 96 mg
- Fosfor: 115 mg
- Besi: 27.0 mg
- Retinol (Vit. A): 0 mcg
- Thiamin (Vit. B1): 0.09 mg
- Riboflavin (Vit. B2): 0.00 mg
- Niasin: 1.6 mg
- Vitamin C: 0 mg
Rasanya yang unik juga mengandung umami.
Dalam studi di Journal of Food Science mencatat, fraksi umami diperoleh dari ekstrak yang larut dalam air oncom merah dan oncom hitam, yang merupakan produk kedelai dan kacang tanah hasil fermentasi di Indonesia.
Baca Juga: 8 Manfaat Susu Kedelai bagi Tubuh, Sehat Banget!
Jenis Oncom
Oncom terbagi menjadi dua jenis, ada yang warna merah dan hitam. Simak ulasannya berikut ini.
1. Oncom Merah
Jenis ini memiliki karakteristik berwarna jingga kemerah-merahan.
Mikroorganisme yang digunakan dalam pembuatan oncom merah adalah menggunakan kapang, yang bernama Neurospora sitophila.
2. Oncom Hitam
Berbeda dengan oncom merah, oncom hitam menggunakan kapang dengan nama Rhizopus oligosporus.
Pigmen yang dihasilkan dari jenis kapang ini adalah warna yang lebih gelap, pergabungan warna abu-abu, cokelat, dan hitam.
Berdasarkan penelitian di jurnal Bioresource Technology, fermentasi menggunakan Rhizopus oligosporus, dapat meningkatkan kandungan nitrogen dan protein dari makanan, yang dapat merangsang pertumbuhan dan membangun sel-sel tubuh.
Manfaat Oncom untuk Kesehatan
Moms, meskipun oncom adalah salah satu makanan termurah, manfaatnya untuk kesehatan tubuh tidak main-main, lho!
Berikut ini manfaat oncom:
1. Baik untuk Sistem Peredaran Darah
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, setiap 100 gram oncom mengandung 27,0 mg zat besi, 1,6 mg niacin, dan 115 mg fosfor.
Angka tersebut menunjukkan bahwa kandungan zat besi, niasin dan fosfor termasuk tinggi dan cukup tinggi.
Mirip dengan tahu dan tempe, masakan ini juga terbukti memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar kolesterol dan baik untuk peredaran darah.
Melansir dari Institut Pertanian Bogor (IPB) menunjukkan bahwa dengan peningkatan propolis pada senyawa propolis dan oncom, kadar kolesterol akan menurun.
Ini karena propolis mampu mencegah biosintesis kolesterol.
Mengonsumsi makanan ini secara rutin sesuai Recommended Daily Allowance (RDA) atau sesuai kebutuhan gizi perhari, oncom bermanfaat untuk:
- Mencegah stroke.
- Mencegah anemia.
- Menjaga dan meningkatkan produksi hemoglobin.
- Mengurangi kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL) dalam darah.
- Mengurangi risiko penyakit pembuluh darah.
2. Bermanfaat untuk Kesehatan Kulit dan Rambut
Karena setiap 100 gram oncom mengandung 1,6 mg niacin dan 13,0 gram protein, ini menunjukkan bahwa kandungan niasin dan protein termasuk tinggi.
Mengonsumsi makanan fermentasi ini secara rutin sesuai RDA akan memberikan manfaat untuk menjaga kesehatan kulit dan rambut.
Misalnya, dapat menjaga kondisi kulit dengan baik, mengurangi jerawat, membantu merawat keindahan rambut, membantu menjaga kesehatan kuku, dan lain sebagainya.
Ini tentunya akan membuat Moms tertarik karena juga bagian dari perawatan kecantikan.
Baca Juga: Ternyata, Ini Penyebab dan Cara Mengatasi Darah Tinggi saat Hamil!
3. Baik untuk Sistem Reproduksi dan Ibu Hamil
Dalam setiap 100 gram oncom mengandung 13,0 gram protein, 27,0 mg zat besi, 1,6 mg niacin, dan 115 mg fosfor.
Ini juga menunjukkan bahwa kandungan protein, zat besi, niasin dan fosfor cukup tinggi.
Dengan mengonsumsi secara rutin, akan memberi manfaat untuk:
- Menunjang kesehatan ibu hamil.
- Mendukung perkembangan janin.
- Salah satu pengatur keseimbangan hormonal untuk kesehatan reproduksi.
4. Membantu Sistem Saraf dan Otak
Setiap 100 gram oncom mengandung 115 mg fosfor, 27,0 mg zat besi, dan 1,6 mg niacin, yang menunjukkan bahwa kandungan fosfor, besi dan niasin termasuk tinggi.
Jika dikonsumsi secara rutin, makanan fermentasi ini akan memberi manfaat untuk:
- Menjaga kesehatan saraf.
- Meningkatkan fungsi otak.
Baca Juga: Selain Enak Dikonsumsi, Kenali 11 Manfaat Kimchi untuk Kesehatan!
5. Baik untuk Tulang dan Gigi
Karena memiliki kandungan zat besi, protein dan fosfor termasuk tinggi dan cukup tinggi, ia juga bermanfaat untuk tulang jika dikonsumsi secara rutin.
- Meminimalkan radang osteoartritis (radang sendi lutut).
- Mendukung dan meningkatkan kesehatan tulang.
- Keropos tulang.
- Mendukung pertumbuhan tulang.
- Dapat meningkatkan kesehatan gigi.
6. Membantu Meningkatkan Metabolisme
Sebagian orang telah mempercayai manfaat oncom ini untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Berkat kandungannya, oncom juga bantu melawan banyak penyakit.
Beberapa orang mengetahui manfaat makanan fermentasi ini untuk melindungi sistem pencernaan karena mengandung rafinosa dan stakhiosa.
Selain itu juga mencegah beberapa masalah pencernaan seperti diare, dan juga bisa meningkatkan metabolisme.
Jika metabolisme bergerak dengan baik, sistem pencernaan juga akan bekerja dengan baik dan dapat menghindari masalah usus.
7. Memiliki Sifat Anti-Kanker
Seperti disebutkan di atas, makanan hasil fermentasi ini mengandung genistein, sejenis isoflavon yang diketahui memiliki aktivitas antioksidan.
Hidangan unik ini mengandung banyak genistein dan oleh karena itu mungkin memiliki aktivitas antikanker dan efek biologis positif lainnya.
Padahal, meski memiliki vitamin C yang lebih sedikit, ekstrak etanol makanan ini menunjukkan khasiat antikanker terhadap sel kanker payudara.
Baca Juga: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi TBC pada Anak
8. Membantu Mengatasi Trombosis
Dilansir dari Faculty of Agricultural Technology Universitas Brawijaya menunjukkan bahwa manfaat tempe oncom dapat dikaitkan dengan manfaat bagi kesehatan pembuluh darah manusia, khususnya untuk kasus trombosis.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang manfaat enzim protease fibrinolitik yang terkandung dalam makanan fermentasi ini.
9. Mencegah Perut Kembung
Proses fermentasi dalam pembuatan oncom juga bisa mencegah perut kembung.
Ini karena enzim alfa-galaktosidase yang membantu mengubah rafinosa dan stachia ke tingkat yang lebih rendah.
Proses ini mencegah pembentukan gas di usus yang menyebabkan perut kembung.
Saat mengalami perut kembung, seseorang akan merasakan rasa yang tidak nyaman di perutnya.
Selain itu, orang yang mengalami perut kembung juga perutnya akan terlihat membesar, sering bersendawa, dan juga kentut yang berlebihan dan berbau menyengat.
Baca Juga: Kaya Protein, Ketahui 9 Manfaat Kacang Kedelai Berikut Ini!
Cara Membuat Oncom
Proses pembuatan makanan unik ini pada dasarnya mirip dengan tempe.
Namu, ada beberapa langkah tambahan yang harus dilakukan. Moms juga bisa membuatnya di rumah, lho!
Bahan-bahan
- 250 gr ampas kedelai
- 1 sdm cuka apel
- 1 sdt ragi tempe
Cara membuat:
- Panggang ampas kedelai dengan oven 120°C selama 20 menit agar kering. Sebab, jika ampas terlalu basah, ragi tidak bisa berkerja dengan baik.
- Saat 10 menit pertama, aduk ampas.
- Jika sudah kering, pindahkan ampas ke wadah besar, dan tuang cuka lalu aduk rata. Setelah itu taburi ragi dan aduk rata.
- Masukkan ke dalam plastik atau cetakan, inkubasi selama 24 jam dengan suhu 31°C kurang lebih. Cari suhu yang hangat agar fermentasi berhasil.
- Cek setelah 12 jam pertama, jika sudah muncul jamur Mycelium putih, artinya oncom akan segera siap untuk dipakai.
- Jika terlalu lama, setelah 24 jam, akan muncul bintik-bintik hitam, itu tanda jamur yang terlalu matang.
- Jika sudah putih semua permukaannya, oncom siap di masak atau dipindahkan ke kulkas.
- Agar oncom tidak cepat rusak, Anda dapat menyimpannya di kulkas dengan dibungkus kertas aluminium foil terlebih dahulu agar oncom dapat bertahan lebih dari 7 hari.
Karena aromanya yang menyengat, oncom sangat jarang disajikan mentah.
Biasanya, makanan fermentasi ini akan digoreng dengan minyak kelapa sawit atau sebagai campuran sambal.
Terkadang juga digunakan sebagai isian untuk makanan populer lainnya bernama comro.
Alternatif lain untuk menyajikan oncom adalah dengan ditumis bersama bahan lain.
Sebagai salah satu makanan khas Indonesia, oncom merupakan makanan murah meriah bergizi tinggi yang sayang untuk dilewatkan.
Meski memiliki banyak manfaat dan dapat menjadi sumber protein alternatif, tetap ada beberapa hal yang harus Moms perhatikan ketika memakannya.
Salah satu hal penting dalam konsumsi oncom adalah memastikan kebersihan sebelum mengolahnya, ya!
- https://www.panganku.org/id-ID/view
- https://m.andrafarm.com/_andra.php
- https://drhealthbenefits.com/food-bevarages/processed-food/health-benefits-of-oncom
- https://jajananenakdibogor.com/english-articles/oncom,-nutrition-packed-traditional-staple-food-of-west-java.html
- https://www.researchgate.net/publication/339236379
- https://dev.ipb.ac.id/news/index/2018/05/ipb-student-utilizes-red-oncom-and-propolis-to-lower-cholesterol-content-in-chicken/
- https://tp.ub.ac.id/en/mahasiswa-thp-teliti-enzim-pada-oncom-dan-tempe-sebagai-terapi-penyakit-trombosis/
- https://cookpad.com/id/resep/11997734-cara-membuat-oncom-tempe-gembus-rumahan
- https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S096085240100030X
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.