Pengendalian Diri: Pengertian, Contoh, dan Manfaatnya
Hal-hal yang berurusan dengan emosi memang agak cenderung sulit untuk dipahami anak kecil. Maka dari itu, penting untuk mengajari mereka pengendalian diri sedari dini.
Ini perlu dilakukan untuk membuat mereka terhindari dari memiliki kecerdasan emosional yang buruk, yang dapat memengaruhi kebahagiaan jangka panjang mereka.
Untuk memfasilitasi perkembangan dan kemampuan anak dalam mengatasi situasi yang sulit, penting untuk memperkenalkan strategi pengendalian diri melalui permainan dan kegiatan interaktif.
Tentunya, orang tua memiliki peran penting dalam menjalankan strategi tersebut.
Untuk ulasan selengkapnya, simak pengertian, contoh strategi yang bisa Moms dan Dads terapkan pada artikel ini.
Pengertian Pengendalian Diri
Menerapkan keterampilan pengendalian diri sedari kecil akan sangat berdampak hingga dewasa nanti.
Dilansir dari Mom Junction, pengendalian diri merupakan keterampilan yang memungkinkan anak-anak dan orang dewasa untuk berlatih menahan diri dengan mengelola pikiran, emosi, perasaan, serta tindakan mereka, agar tidak bertindak berdasarkan dorongan hati mereka.
Contoh Pengendalian Diri
Beberapa contoh pengendalian diri pada anak antara lain:
- Menunggu giliran ketika berada dalam antrean dan tidak menyerobotnya.
- Duduk diam di auditorium ketika menonton pertunjukan selama acara berlangsung.
- Tidak melampiaskan amarah ketika tidak mendapatkan sesuatu yang diinginkan (tantrum).
Setiap orang dapat mengembangkan pengendalian diri seiring bertambahnya usia.
Anak-anak memiliki pengendalian diri yang terbatas karena bagian otak yang bertanggung jawab untuk pengendalian emosi masih belum berkembang hingga usia tiga tahun.
Inilah sebabnya mengapa balita lebih banyak menunjukkan perilaku keras kepala, mengamuk tanpa memikirkan konsekuensinya, dan sering gagal dalam memahami suatu situasi di sekitar mereka.
Dengan menerapkan pengendalian diri dapat membantu anak-anak berteman, membangun hubungan, dan menemukan arah mereka dalam menjalani kehidupan.
Sebaliknya, anak-anak yang gagal memperoleh pengendalian diri sering kali dapat berjuang untuk membentuk ikatan sosial yang sehat dan kuat, menemukan pasangan hidup, dan menjalani kehidupan yang bahagia.
Baca Juga: Perkembangan Anak 2 Tahun, Apakah Sudah Sesuai dengan Si Kecil?
Cara Mengajarkan Anak Sikap Pegendalian Diri
Sebagai orang tua, Moms harus memastikan bahwa Si Kecil dapat berkembang dan belajar untuk mengendalikan hingga mereka tumbuh dewasa.
Anak-anak dengan kontrol diri yang terbatas sering kali menyebabkan diri mereka dalam situasi yang memalukan secara sosial, yang selanjutnya berdampak pada harga diri.
Untuk itu, Moms dan Dads wajib melakukan strategi yang tepat untuk membantu anak mengembangkan keterampilan pengendalian diri.
Berikut beberapa contoh strategi yang bisa para orang tua gunakan, meliputi:
1. Bantu Anak Memahami Emosi yang Dirasakan
Anak kecil umumnya memang masih kekurangan empati dan keterampilan kontrol diri, sehingga mereka sering kali membuat ulah dan tidak mendengarkan omongan orang tuanya.
Hal tersebut tentunya bisa membuat Moms dan Dads kewalahan.
Namun sebagai orang tua, Moms harus memahami bahwa anak sedang mencoba untuk menguasai segala sesuatu yang berada di sekitar mereka.
Anak dapat merasakan banyak emosi, namun mereka tidak dapat mengomunikasikan apa yang mereka alami, sehingga mengarah pada perilaku marah.
Maka dari itu, Moms dapat mengajari mereka kata-kata yang dapat membantu anak dalam mengekspresikan perasaan dan emosi mereka, guna pengendalian diri yang lebih baik.
2. Menjadi Role Model
Anak-anak selalu memerhatikan orang tua dalam menyerap setiap tindakan, kata-kata, dan perilaku.
Dalam melatih pengendalian diri, Moms dapat menunjukkannya secara langsung.
Misalnya, ketika sedang memiliki perasaan marah, Moms bisa mengatakan, “Mama butuh waktu untuk menenangkan diri karena sedang marah,” dan kemudian menghabiskan waktu sendirian di dalam kamar.
Dengan begitu, anak akan menangkap perilaku positif tersebut dan mencontohnya ketika mereka merasa marah atau frustasi.
3. Berbicara pada Anak
Kebanyakan anak dapat dengan mudah berubah atau kehilangan kendali karena tidak dapat melampiaskan perasaan dan emosi mereka dengan jelas.
Jika Moms melihat anak kehilangan kendali diri dalam suatu situasi, segera berbicara dengan mereka.
Tanamkan kepercayaan pada Si Kecil dan beri tahu mereka bahwa Moms selalu ada untuk mereka jika perlu mendiskusikan suatu masalah.
Jika Moms memiliki anak dengan usia yang sudah cukup besar dan mengalami kesulitan untuk memahami berbagai hal dan masih berjuang untuk mengembangkan pengendalian diri, Moms dapat mendorong mereka untuk memikirkan apa yang menyebabkan mereka bereaksi terhadap situasi yang diaalmi.
Ajari anak untuk memikirkan mengapa mereka marah sebelum menanggapi situasi apa pun, dan pujilah mereka ketika mereka berlatih mengendalikan diri.
4. Melatih Pengendalian Diri Melalui Bermain
Beberapa permainan dapat diintegrasikan ke dalam pelajaran pengendalian diri dan tidak memerlukan banyak peralatan.
Permainan sederhana seperti "lampu merah, lampu hijau" sangat baik dalam memperkenalkan anak-anak pada konsep mengendalikan diri dan memikirkan langkah mereka selanjutnya.
Selain itu, memberi anak-anak kesempatan untuk menulis jurnal atau buku harian mereka sendiri, serta mendorong mereka untuk menggambar atau menulis puisi atau cerita tentang apa yang mereka alami juga dapat menciptakan kreativitas yang dapat membantu anak-anak mengendalikan diri.
Berikut beberapa contoh permainan yang bisa Moms coba dalam mendukung anak dalam mengendalikan diri, meliputi:
- Jenga (mainan balok yang dimainkan dengan cara memindahkan balok dari susunannya).
- Bermain pola tepuk tangan.
- Permainan lampu merah, lampu hijau.
Manfaat Melatih Pengendalian Diri Anak
Tentunya pengendalian diri sejak dini memberi efek positif bagi kehidupan Si Kecil.
Pengendalian diri merupakan tantangan seumur hidup dan kebiasaan baik yang wajib dibangun sejak dini.
Berdasarkan penelitian di Journal of Psychological Science, manfaat pengendalian diri mendasari munculnya kesadaran, yang merupakan ciri kepribadian paling erat kaitannya dengan kesuksesan sekolah dan karier.
Dilansir dari Conerstone University, manfaat dari melatih anak melakukan pengendalian diri, antara lain:
- Membuat pilihan dengan pikiran yang matang dan hasil baik.
- Stabil dan tidak mudah marah.
- Sukses dalam bersosialisasi.
Cara Mengatasi Anak yang Sulit Mengendalikan Diri
Mengatasi anak yang sulit mengendalikan diri memerlukan pendekatan yang sabar, konsisten, dan penuh empati. Berikut beberapa langkah yang dapat Moms coba:
1. Kenali Penyebabnya
Memahami penyebab anak sulit mengendalikan diri adalah langkah awal yang penting.
Amati situasi-situasi tertentu yang memicu perilaku tersebut, seperti rasa lapar, kelelahan, atau perasaan frustrasi.
Selain itu, perhatikan faktor lingkungan seperti tekanan dari sekolah atau konflik dengan teman.
2. Ajarkan Pengelolaan Emosi
Anak sering kali sulit mengendalikan diri karena tidak tahu bagaimana mengelola emosi mereka.
Ajari mereka teknik sederhana, seperti menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri saat marah atau frustrasi.
3. Tetapkan Aturan dan Konsekuensi
Anak membutuhkan batasan yang jelas untuk memahami perilaku yang diharapkan.
Tetapkan aturan yang sederhana dan sesuai dengan usia mereka, serta pastikan anak memahami konsekuensi dari melanggar aturan tersebut.
4. Berikan Contoh
Anak belajar banyak dari orang tua melalui pengamatan. Jika Moms ingin anak mampu mengendalikan diri, penting bagi Moms untuk menunjukkan bagaimana mengelola emosi dan menghadapi situasi sulit dengan tenang.
Ketika Moms tetap sabar di tengah tekanan, anak akan lebih mudah mencontoh perilaku tersebut dalam kehidupan mereka.
5. Latihan dan Simulasi
Anak dapat belajar pengendalian diri melalui latihan dan simulasi permainan.
Contohnya, Moms bisa bermain permainan "diam dan beku" untuk mengajarkan fokus dan kesabaran.
Melalui latihan-latihan semacam ini, anak akan terbiasa mengontrol impuls mereka secara menyenangkan dan tanpa tekanan.
Demikian informasi pengendalian diri. Perlu diingat bahwa pengendalian diri adalah salah satu hal yang dilakukan seumur hidup oleh setiap manusia dalam menanggapi setiap situasi yang dilalui.
Oleh karena itu, Moms juga perlu memahami tahapan perkembangan anak untuk mengetahui kematangan emosinya.
Yuk, terapkan sejak dini pada Si Kecil ya, Moms!
- https://www.momjunction.com/articles/how-to-teach-self-control-for-kids-activities_00763712/
- https://positivepsychology.com/self-control-for-kids/
- https://parentingscience.com/teaching-self-control/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4512256/
- https://www.focusonthefamily.com/parenting/teaching-kids-self-control/
- https://www.cornerstone.edu/blog-post/the-critical-importance-of-self-control-and-how-to-grow-in-it/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.