Ketahui Yuk Moms, 9+ Penyebab Umum Infertilitas pada Pria dan Wanita!
Gangguan kesuburan atau infertilitas hampir dialami setiap pasangan, baik dari wanita ataupun pria.
Menurut Women's Health, kasus infertilitas lebih banyak ditemukan pada wanita dibandingkan pria. Infertilitas umumnya terjadi pada wanita berusia 35 tahun atau lebih dan kesulitan memiliki buah hati.
Penyebab infertilitas bisa disebabkan dari berbagai hal. Selain hormon, penyakit genetik juga bisa menjadi penyebab infertilitas, lho.
Untuk itu, mari cari tahu penyebab infertilitas pada pria ataupun wanita di bawah ini, Moms!
Penyebab Infertilitas Wanita
Foto: Orami Photo Stocks
Infertilitas adalah gangguan pasangan untuk mendapatkan kehamilan setelah rutin berhubungan seksual 2-3 kali dalam seminggu tanpa menggunakan alat kontrasepsi.
"Infertilitas 10-15 persen terjadi pada usia reproduktif," menurut dr. Aida Riyanti, Sp.OG, M.RepSc, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrinologi, dan Reproduksi RS Pondok Indah - Bintaro Jaya, pada Konferensi Pers "RS Pondok Indah IVF Centre, Harapan Baru untuk Miliki Buah Hati" pada Kamis, 4 Februari 2021.
Jumlah sel telur akan menurun seiring usia reproduktif meningkat.
Menurut Medline Plus, infertilitas cukup umum terjadi dan terbagi pada dua kategori, yakni infertilitas primer dan infertilitas sekunder.
Infertilitas primer adalah gangguan kesuburan pada pasangan yang belum pernah memiliki anak. Sedangkan, infertilitas sekunder bagi yang kesulitan mencoba anak kedua ataupun ketiga.
Berikut penyebab infertilitas pada wanita, antara lain:
1. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
Foto: Orami Photo Stocks
Penyebab infertilitas paling tinggi menurut jurnal dalam National Center for Biotechnology Center adalah sindrom ovarium polikistik (PCOS).
Ini adalah kondisi ketidakseimbangan hormon yang mengganggu proses ovulasi pada wanita.
Biasanya ini terjadi saat usia 40 tahun atau lebih, ditandai dengan periode menstruasi yang tidak teratur.
PCOS tidak sama dengan kondisi menopause dini.
Tanda dan gejala PCOS bermacam-macam. Setidaknya wanita pernah mengalami salah satu seperti di bawah ini:
- Menstruasi tidak teratur. Siklus menstruasi yang jarang, tidak teratur, atau berkepanjangan adalah tanda PCOS yang paling umum.
- Rasa nyeri yang berlebihan ketika fase menstruasi.
- Menderita kista ovarium. Pada penderita PCOS, ditemukan kantong-kantong kista di sekitar sel telur (ovarium).
- Perubahan warna kulit. Sebagian tubuh penderita PCOS bisa menjadi gelap, terutama di daerah lipatan, yaitu lipatan leher, selangkangan, dan bagian bawah payudara.
2. Obesitas
Foto: Orami Photo Stocks
Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko infertilitas dan meningkatkan risiko keguguran.
Jika Moms memiliki kelainan makan seperti anoreksia atau bulimia, juga menjadi salah satu penyebab infertilitas pada wanita.
Mengikuti diet yang sangat rendah kalori berisiko mengalami gangguan kesuburan.
Dengan ini, adopsi gaya hidup sehat dengan makan makanan bergizi serta mengontrol berat badan agar tidak kelebihan atau kekurangan.
Baca Juga: Hydrosalpinx, Gangguan Saluran Tuba yang Bisa Sebabkan Infertilitas
3. Endometriosis
Foto: Orami Photo Stocks
Endometriosis, terjadi dengan timbulnya jaringan yang melapisi rahim seperti di belakang rahim, saluran tuba, perut, panggul atau di ovarium.
Penyebab infertilitas ini menimbulkan iritasi dan perkembangan jaringan parut.
Beberapa wanita dengan endometriosis tidak memiliki gejala. Namun bisa mengalami nyeri saat berhubungan seksual, menstruasi, pendarahan hebat atau bercak yang tidak biasa, dan nyeri panggul.
Endometriosis dapat membuat kesulitan hamil karena kondisi tersebut dapat menyebabkan saluran tuba tersumbat, mengganggu implantasi, dan memengaruhi kualitas telur.
Operasi mengangkat jaringan parut atau membuka saluran tuba yang tersumbat dapat meningkatkan peluang untuk hamil.
4. Faktor Usia
Foto: Orami Photo Stocks
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, faktor usia pada wanita memengaruhi keseimbangan hormon dan penyebab infertilitas.
Sekitar sepertiga pasangan dengan wanita berusia di atas 30 tahun memiliki masalah kesuburan.
Para ahli mengatakan bahwa rata-rata kesuburan wanita mencapai puncaknya pada awal usia 20-an, dan memiliki jumlah telur berkualitas tertinggi pada tahap ini.
Secara fisik juga lebih mudah bagi wanita berusia 20-an untuk hamil karena lebih rendah risiko tekanan darah tinggi, diabetes gestasional, dan masalah kesehatan lain yang dapat mempersulit kehamilan.
5. Menopause
Foto: Orami Photo Stocks
Menopause adalah penurunan fungsi ovarium yang dengan usia yang biasanya terjadi sekitar usia 50 tahun.
Seorang wanita menopause tidak mengalami menstruasi dalam satu tahun.
Gejala yang dialami seperti ruam kulit, perubahan suasana hati, kesulitan tidur, dan gejala lainnya.
"Fibroid uterus yang merupakan gumpalan jaringan dan otot non-kanker di dinding rahim juga menjadi salah satu penyebab infertilitas pada wanita," tambah dr. Aida.
Baca Juga: Ada Kista Ovarium Bisakah Hamil?
Berbagai penyebab infertilitas hanya dapat dideteksi melalui pemeriksaan khusus, antara lain USG transvaginal, untuk melihat kondisi rahim dan indung telur.
Penyebab Infertilitas Pada Pria
Foto: Orami Photo Stocks
Melansir National Health Service, penyebab umum infertilitas pada pria adalah sperma yang berkualitas rendah.
"Ketika analisis sel sperma dilakukan, jumlah sperma (konsentrasi), motilitas (pergerakan), dan morfologi (bentuk) dinilai oleh seorang spesialis," jelas dr. Yassin Yanuar Mohammad, Sp.OG-KFER, M.Sc, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrinologi, dan Reproduksi RS Pondok Indah - RS Pondok Indah IVF Centre.
Berikut beberapa penyebab infertilitas pada pria yang sering dijumpai, antara lain:
1. Sperma Mengalami Abnormal
Foto: Orami Photo Stocks
Kemungkinan penyebab sperma mengalami abnormal meliputi:
- Kuantitas sperma sedikit. Dads mungkin memiliki jumlah sperma yang sangat sedikit atau tidak ada sperma sama sekali.
- Sperma yang tidak bergerak dengan benar. Ini akan mempersulit sperma untuk berenang menuju sel telur.
- Sperma abnormal. Sperma terkadang bisa dalam bentuk yang tidak normal, membuatnya lebih sulit untuk bergerak dan membuahi sel telur.
- Banyak kasus sperma abnormal tidak dapat dijelaskan.
Diketahui, hubungan antara peningkatan suhu skrotum dapat memengaruhi penurunan kualitas sperma.
2. Gangguan Testis
Foto: Orami Photo Stocks
Testis memproduksi dan menyimpan sperma. Jika testis mengalami masalah infertilitas itu bisa sangat mempengaruhi kualitas sperma, lho.
Beberapa gangguan kesehatan yang bisa terjadi, antara lain:
- Infeksi testis
- Kanker testis
- Komplikasi operasi testis
- Cacat lahir
3. Gangguan Ejakulasi
Foto: Orami Photo Stocks
Sejumlah pria mengalami masalah ejakulasi yang bisa membuat mereka kesulitan mengeluarkan sperma saat berhubungan seks.
Hormon testosteron yang rendah juga memengaruhi kualitas sperma pada pria. Ini disebut juga sebagai hipogonadisme.
Seringkali pria memilih menjalani vasektomi jika mereka tidak menginginkan anak lagi.
Vasektomi adalah pemotongan dan penyegelan saluran yang membawa sperma keluar dari testis, menurut Centers for Disease Control and Prevention.
Baca Juga: Cara Membuat Wanita Ejakulasi atau Squirting, Penasaran?
4. Pengaruh Obat-obatan
Foto: Orami Photo Stocks
Jenis obat tertentu terkadang dapat menyebabkan masalah infertilitas pada pria maupun wanita.
Misalnya kemoterapi, obat-obatan yang digunakan dalam kemoterapi terkadang dapat sangat mengurangi produksi sperma.
Pengobatan herbal seperti ekstrak akar juga dapat mempengaruhi produksi sperma atau mengurangi ukuran testis.
5. Genetik
Foto: Orami Photo Stocks
Kondisi genetik seperti sindrom klinefelter, mikrodelesi kromosom Y, distrofi miotonik, dan kelainan genetik lain dapat menyebabkan infertilitas pada pria.
Hal ini menyebabkan tidak ada sperma yang diproduksi, atau jumlah sperma yang sedikit.
Baca Juga: 11 Penyebab Hirsutisme yang Menjadi Tanda Gangguan Kesuburan, Moms Perlu Tahu
Cara Mengatasi Infertilitas
Foto: Orami Photo Stocks
UCLA Obestetrics and Gynecology memaparkan, cara mengatasi infertilitas pada pria maupun wanita dapat dilakukan dengan program kehamilan buatan.
Misalnya inseminasi buatan dan In Vitro Fertilization (IVF).
"Bayi tabung atau IVF memiliki angka keberhasilan tinggi yakni mencapai 40 persen per siklus," tambah dr. Yassin.
Keberhasilan program bayi tabung mencapai angka tertinggi jika usia calon ibu berusia 35 tahun ke bawah.
Semakin dini pasangan dengan infertilitas melakukan promil IVF, akan semakin tinggi peluang keberhasilannya.
Oleh sebab itu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis untuk memiliki buah hati, ya Moms.
Baca Juga: IVF Centre RS Pondok Indah Tawarkan Program Bayi Tabung Berbasis Teknologi Modern
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.