21 Juni 2024

Perut Kembung dan Keras? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Hindari yang menjadi penyebabnya ya, Moms!

Perut kembung dan keras pasti membuat beraktivitas jadi tidak nyaman. Beberapa penderita juga merasakan sakit yang tak biasa.

Yuk, cari tahu apa saja gejala, perawatan, hingga langkah pencegahan perut begah dan keras yang dapat dilakukan!

Jangan biarkan perut yang kembung dan keras terus-menerus mengganggu aktivitas.

Kondisi tersebut juga bisa menandakan sejumlah penyakit berbahaya yang tak disadari, lho.

Baca Juga: 10 Penyebab Perut Buncit dan Keras serta Cara Mengatasinya

Apa Itu Perut Kembung dan Keras?

Pengertian Perut Kembung dan Keras (Orami Photo Stocks)
Foto: Pengertian Perut Kembung dan Keras (Orami Photo Stocks)

Dilansir dari Cleveland Clinic, perut kembung adalah kondisi saat perut terasa sesak, tertekan, atau kepenuhan.

Selain itu, perut terlihat buncit seperti hamil bagi kebanyakan orang. Intensitas rasa sakitnya sendiri berbeda pada masing-masing penderita.

Dari ringan hingga parah, rasa sakit memicu ketidaknyamanan saat beraktivitas, bahkan ketika beristirahat.

Umumnya perut kembung dan keras bisa membaik dengan sendirinya dalam beberapa saat.

Jika tidak, bisa jadi kondisi tersebut disebabkan oleh gangguan medis yang membutuhkan penanganan ahli.

Dari masalah pencernaan hingga perubahan hormon menjadi gangguan kesehatan yang menyebabkan perut begah.

Jika tidak diatasi dengan langkah yang tepat, gejala perut kembung tentu akan menetap dan tidak akan membaik dengan sendirinya.

Baca Juga: 9 Penyebab Sakit Perut Sebelah Kiri Bawah, Bisa Tanda Bahaya

Gejala Perut Kembung dan Keras

Gejala Perut Kembung dan Keras (Orami Photo Stocks)
Foto: Gejala Perut Kembung dan Keras (Orami Photo Stocks)

Selain perut terasa sesak, tertekan, atau kepenuhan, perut kembung dan keras juga disertai dengan beberapa gejala lain, seperti:

1. Sering Bersendawa

Sering sendawa termasuk ke dalam ciri perut begah dan keras.

Sendawa adalah proses normal yang dilakukan tubuh untuk mengeluarkan udara berlebihan dalam perut.

Pada kasus perut begah dan keras, seseorang bisa saja bersendawa 20 kali sehari karena gas yang menumpuk.

2. Perut Tampak Membengkak

Perut kembung dan keras membuat tampilannya tampak membengkak.

Hal tersebut disebabkan oleh gas dan sisa makanan yang menumpuk dalam perut.

Perut yang membesar ini membuat orang mengira sedang hamil jika buncit berlebihan. Padahal, ini berisi makanan dan gas yang belum dikeluarkan sistem pencernaan.

3. Sering Kentut

Seperti pada penjelasan sebelumnya, perut kembung dan keras menandakan adanya penumpukan gas dalam perut.

Kentut adalah proses alami yang dilakukan tubuh untuk membuang gas berlebihan yang dihasilkan oleh sisa makanan lewat anus.

Kentut setiap hari adalah normal, namun berlebihan juga tak baik. Sering kentut menandakan perut sedang kembung dan terasa tidak nyaman.

Ini juga bisa menjadi pertanda masalah kesehatan. Moms mengalami perut kembung berlebihan jika kentut lebih dari 20 kali per hari.

Baca Juga: Perbedaan Perut Buncit dan Hamil saat Duduk, Cari Tahu yuk!

4. Sakit dan Kram Perut

Tak hanya terlihat besar dari bentuk fisiknya, perut begah juga membuat sebagian orang terasa sakit.

Penumpukan gas akan memicu sakit dan kram pada perut. Hal tersebut terjadi ketika gas menumpuk di bagian kanan atas usus besar.

Ketika gas menumpuk di bagian kiri atas usus besar, sakit dan kram pada perut bisa saja menjalar ke dada.

Gas yang mengarah ke sistem pernapasan ini juga terkadang sering diartikan sebagai tanda GERD.

Penyebab Perut Begah dan Keras

Mengunyah Permen Karet
Foto: Mengunyah Permen Karet (Unsplash/Karina Miranda)

Perut begah dan keras adalah kondisi yang umumnya dipicu oleh makanan tertentu atau adanya gangguan pada pergerakan otot pada sistem pencernaan.

Pada kasus yang jarang terjadi, kondisi tersebut bisa menjadi pertanda adanya gangguan medis serius yang membutuhkan penanganan segera.

Berikut ini beberapa penyebab umum perut begah, di antaranya:

1. Menelan Banyak Udara

Dilansir dari WebMD, perut begah bisa disebabkan karena tubuh menelan banyak udara saat makan terlalu cepat atau mengunyah permen karet.

Kondisi ini dikenal dengan sebutan aerophagia, yang memicu rasa kembung dan tidak nyaman pada perut.


Ada beberapa gejala lain yang mungkin dirasakan akibat aerophagia, yakni:

Banyak orang juga akan kesulitan tidur karena adanya rasa tidak nyaman pada perut dan pernapasan.

2. Konsumsi Makanan Tertentu

Roti Gandum
Foto: Roti Gandum (shutterstock.com)

Perut begah dan keras juga bisa disebabkan oleh konsumsi makanan tertentu yang sulit dicerna tubuh.

Beberapa makanan tersebut mengandung karbohidrat kompleks, seperti kembang kol, brokoli, dan kacang-kacangan.

Jenis makanan tersebut cenderung lama dicerna oleh usus, sehingga memicu penumpukan gas yang berujung pada perut begah.

Baca Juga: Ketahui Berbagai Obat Perut Melilit yang Paling Efektif

Selain itu, tidak disarankan konsumsi makanan berlemak dalam porsi banyak dan minum minuman berkarbonasi seperti soda atau bir.

3. Pertumbuhan Bakteri dalam Usus

Dilansir dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease, pertumbuhan bakteri dalam usus dapat memicu produksi gas berlebihan.

Selain itu, diare dan penurunan berat badan juga berisiko dialami oleh penderita akibat pertumbuhan bakteri tersebut.

Komplikasi atau gangguan kesehatan lain paling sering disebabkan oleh pertumbuhan berlebih bakteri dalam usus kecil.

4. Memasuki Siklus Menstruasi

Ilustrasi Siklus Menstruasi (Orami Photo Stocks)
Foto: Ilustrasi Siklus Menstruasi (Orami Photo Stocks)

Beberapa hari menjelang dan selama menstruasi berlangsung, perut wanita cenderung mengalami kembung dan keras.

Beberapa hari sebelum menstruasi, rahim meluruhkan sel telurnya agar perdarahan bisa terjadi.

Perubahan kadar progesteron dan estrogen selama menstruasi menyebabkan tubuh menahan lebih banyak air dan garam.

Penumpukan tersebut membuat sel tubuh menjadi membengkak, sehingga menyebabkan perut terasa begah.

5. Gangguan Pencernaan

Perut begah dan keras juga bisa disebabkan oleh gangguan pencernaan.

Ada banyak jenis gangguan pencernaan yang bisa membuat perut kembung dan keras pada sebagian orang, seperti:

Perut yang membesar ini juga bisa membuat gangguan otot pada lambung. Akibatnya, menghambat proses pencernaan makanan.

Jarang terjadi dan ditemukan, kembung yang berlebihan juga bisa menandakan kanker usus atau ovarium.

6. Asites

Asites adalah penumpukan cairan abnormal di dalam rongga perut. Kondisi ini dapat menyebabkan perut kembung, bengkak, dan terasa penuh.

Asites bukan merupakan penyakit, melainkan gejala dari berbagai kondisi medis lain, seperti:

  • Sirosis hati: Ini adalah penyebab paling umum dari asites. Sirosis terjadi ketika jaringan hati mengalami kerusakan dan bekas luka, sehingga mengganggu aliran darah dan kemampuan hati untuk memproduksi protein.
  • Gagal hati: Ini adalah kondisi ketika hati tidak lagi dapat berfungsi dengan baik. Gagal hati dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti sirosis, infeksi virus, dan keracunan alkohol.
  • Kanker hati: Tumor kanker di hati dapat menyumbat aliran darah dan mengganggu fungsi hati, yang dapat menyebabkan asites.

7. Insufisiensi Pankreas

Insufisiensi Pankreas Eksokrin (IPE) adalah kondisi di mana pankreas tidak lagi mampu menghasilkan cukup enzim pencernaan.

Enzim ini penting untuk mencerna makanan dengan benar, sehingga kekurangannya dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan.

Gejala IPE dapat meliputi:

  • Diare kronis dan berminyak
  • Feses yang berbau busuk
  • Nyeri perut
  • Penurunan berat badan
  • Kelelahan
  • Kekurangan vitamin dan mineral

8. Gastritis

Gastritis adalah peradangan pada lapisan lambung yang bisa menyebabkan berbagai gejala, salah satunya adalah perut kembung.

Ada beberapa alasan mengapa gastritis dapat menyebabkan perut kembung:

  • Produksi Gas yang Berlebihan: Peradangan pada lapisan lambung dapat mengganggu proses pencernaan normal. Ketika makanan tidak dicerna dengan baik, bakteri di usus besar akan memfermentasi makanan yang tidak tercerna, menghasilkan gas sebagai produk sampingan. Akumulasi gas ini dapat menyebabkan perut kembung.
  • Penumpukan Udara: Orang yang menderita gastritis sering kali merasa tidak nyaman dan mungkin cenderung menelan udara lebih banyak (aerofagia), baik saat makan, minum, atau sebagai respons terhadap rasa sakit. Udara yang tertelan ini dapat berkumpul di saluran pencernaan dan menyebabkan kembung.

9. Pola Hidup Tidak Sehat

Penyebab perut kembung lainnya, yang umum terjadi, adalah pola hidup yang tidak sehat.

Seperti ketika kita makan makanan junk food terlalu sering, atau mengonsumsi makanan berlemak.

Kebiasaan makan terlalu cepat juga bisa menjadi pemicunya.

Sedangkan terkait aktivitas fisik, jarang berolahraga dan merokok juga bisa menjadi penyebab mudahnya terkena perut kembung.

Baca Juga: Perut Terasa Penuh dan Sesak Apakah Tanda Hamil? Ini Sebabnya

Cara Mengatasi Perut Kembung dan Keras

Teh Peppermint
Foto: Teh Peppermint (Kissparry.com)

Pada sebagian besar kasusnya, perut begah tidak membutuhkan penanganan khusus karena dapat membaik seiring waktu.

Berikut ini beberapa langkah sederhana untuk mengatasinya:

1. Lakukan Olahraga Ringan

Dilansir dari Livestrong, aktivitas yang dilakukan dapat membantu mengontrol metabolisme tubuh dengan melancarkan gerakan usus.

Hal tersebut membuat gas yang terperangkap di dalam perut dibuang secepatnya melalui kentut, sehingga perut begah tidak akan terjadi.

Cobalah untuk rutin berolahraga ringan setiap hari guna mengatasi perut kembung dan begah.

Adanya pergerakan yang rutin pada tubuh akan membantu sistem pencernaan jadi lebih lancar.

Coba berhenti rebahan dan lakukan gerakan crunch untuk atasi perut buncit, Moms.

2. Konsumsi Teh Peppermint

Peppermint untuk Atasi Perut Kembung dan Keras
Foto: Peppermint untuk Atasi Perut Kembung dan Keras (Verywellfit.com)

Ada banyak herbal yang bisa jadi asupan harian mengatasi perut begah dan keras.

Teh peppermint bukan hanya mampu menghangatkan tubuh saja, tetapi juga dapat membantu mengendurkan otot di dalam usus.

Otot yang kendur memungkinkan gas dan feses keluar lebih lancar. Hal tersebut mencegah penumpukan sisa makanan yang memicu perut begah.

Rasa dingin dari peppermint pun akan membuat pernapasan menjadi lebih rileks.

Baca Juga: 5 Bacaan Doa Sakit Perut untuk Memohon agar Cepat Sembuh!


3. Konsumsi Makanan Berserat

Selanjutnya, Moms bisa mengonsumsi makanan tinggi serat. Kandungan tersebut bekerja dengan melunakkan feses agar tidak sulit dikeluarkan.

Beberapa makanan tinggi serat yang bisa dikonsumsi, seperti pepaya, biji-bijian, dan makanan yang terbuat dari gandum utuh.

Makan banyak serat dikaitkan juga dengan penurunan risiko penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, dan kanker usus.

Mengutip sebuah studi tahun 2015, asupan serat makanan yang dianjurkan yakni 30 gr per harinya.

4. Berendam Air Hangat

Mandi Air Hangat (Orami Photo Stocks)
Foto: Mandi Air Hangat (Orami Photo Stocks)

Berendam air hangat mampu merelaksasi tubuh dan pikiran.

Ketika stres melanda, hal tersebut akan berdampak pada penurunan sistem kerja pencernaan.

Jika proses pencernaan terganggu, pengeluaran gas dari tubuh pun ikut terganggu.

Air hangat juga akan membuat kualitas tidur seseorang meningkat karena bagian dari relaksasi.

5. Hindari Makanan Tertentu

Perut kembung dan keras juga bisa diatasi dari mencegah mengonsumsi makanan tertentu.

Hindari beberapa jenis makanan yang memicu produksi gas berlebih dalam perut, seperti asparagus, brokoli, kubis, kol, jamur, dan bawang.

Moms juga disarankan untuk berhenti mengunyah permen karet yang menyebabkan masuknya udara berlebih ke dalam perut.

Alihkan dengan perbanyak asupan sehat seperti makanan tinggi serat dan rendah lemak.

6. Makan dengan Perlahan

Si Kecil Makan Bekal (Orami Photo Stocks)
Foto: Si Kecil Makan Bekal (Orami Photo Stocks)

Makan terlalu cepat membuat udara masuk ke dalam perut, sehingga Moms menjadi begah.

Sensasi ingin sendawa terus-menerus pasti dialami oleh seseorang yang memiliki kebiasaan tersebut.

Sebaiknya, makan secara perlahan agar makanan hancur dengan baik dan tidak diproses terlalu lama dalam usus.

Diketahui juga, makan secara perlahan dan tidak terburu-buru bisa membuat rasa kenyang lebih lama, lho.

Ini adalah bagian dari cara seseorang untuk menekan nafsu makan yang berlebihan.

7. Hindari Minuman Bersoda

Minum minuman bersoda memang terasa menyegarkan ya, Moms? Sayangnya, ini tak baik untuk perut kembung dan keras.

Alih-alih mengonsumsi soda, sebaiknya ganti minuman tersebut dengan air putih saja.

Jika ingin mengonsumsi minuman dengan rasa manis, Moms bisa membuat jus tanpa tambahan gula.

Kandungan soda dan minuman manis dapat memperparah rasa kembung dan tidak nyaman pada perut.

Baca Juga: Perut Buncit? Simak 20 Cara Mengecilkan Perut Berikut Ini!

8. Minum Air Putih

Minum Air Putih
Foto: Minum Air Putih (todayshow.com)

Dilansir dari Mayo Clinic, konsumsi air putih dapat memperlancar kinerja sistem pencernaan.

Air putih juga membantu melunakkan tinja, sehingga dapat mencegah seseorang dari sembelit.

Tak hanya itu, khasiat air putih ini juga dapat mengurangi kembung dengan membersihkan tubuh dari natrium berlebihan.

Pastikan untuk minum banyak air sebelum makan juga ya, Moms. Cara ini dapat mencegah seseorang makan berlebihan, lho!

Baca Juga: 21 Gerakan Olahraga Mengecilkan Perut Buncit dan Bergelambir

Itulah serba-serbi perut kembung dan keras. Tak hanya orang dewasa, kembung pada anak pun bisa terjadi sewaktu-waktu.

Setelah mengetahui apa saja pantangannya, sebaiknya jangan sampai dilanggar, ya.

Apabila keluhan perut kembung dan keras tidak kunjung membaik, jangan tunda untuk berobat ke dokter.

  • https://www.livestrong.com/article/356356-immediate-effects-of-exercise-in-the-digestive-system/
  • https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/expert-answers/digestion/faq-20058348
  • https://www.webmd.com/digestive-disorders/what-is-aerophagia
  • https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/gas-digestive-tract/symptoms-causes
  • https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/21740-bloated-stomach

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.