08 Mei 2024

Berapa Suhu Normal Anak dan Kapan Dikatakan Demam?

Wajib tahu, suhu normal anak ternyata berbeda-beda, Moms.

Banyak hal yang perlu Moms ketahui saat memantau tumbuh kembang Si Kecil. Salah satunya adalah mengetahui suhu normal anak.

Hal ini penting agar bisa melakukan pencegahan dan penanganan yang tepat saat suhu Si Kecil tiba-tiba meningkat. 

Apalagi ketika Si Kecil masih bayi, ia belum bisa menjelaskan apa yang dirasakan saat sedang sakit.

Sebagai gantinya, Si Kecil pasti langsung menangis jika mengalami sesuatu yang tidak enak.

Begitu pula saat sedang demam, pasti ia akan menangis dan menunjukkan gejala lain.

Kondisi tersebut seringkali membuat sebagian Moms bingung dan panik. 

Kira-kira berapa suhu normal anak yang perlu Moms ketahui? Maka dari itu, simak penjelasannya hingga akhir, ya Moms!

Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Perbedaan BBLR dan Prematur

Suhu Normal Anak

Suhu normal anak (Orami Photo Stock)
Foto: Suhu normal anak (Orami Photo Stock)

Suhu tubuh anak yang normal berbeda-beda, tergantung dari usianya dan bagian tubuh mana yang Moms ukur dengan termometer sebagai patokan.

Menurut dr. Robert Soetandio, Sp.A, M.Si.Med Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, suhu normal pada bayi baru lahir hingga usia 3 bulan adalah 36,5 hingga 37,5 derajat Celsius.

Namun, pada umumnya, semua orang mengalami fluktuasi suhu badan sekitar 0,5 setiap harinya.

Kondisi ini dipengaruhi aktivitas yang baru saja dilakukan dan suhu lingkungan sekitar.

Suhu normal bayi cenderung lebih tinggi daripada anak yang berusia lebih tua, karena metabolismenya yang lebih cepat.

Suhu rata-rata pada bayi sampai usia adalah 37,4 C dan mencapai 37,6 derajat celcius pada usia 1 tahun.

Kemudian, seiring bertambahnya usia, di masa balita suhu normalnya berkisar pada 37 C, seperti pada orang dewasa.

Untuk lebih jelasnya, berikut kisaran suhu normal bayi dan anak sesuai usia dilansir dari Medical News Today:

1. Suhu Normal Anak usia 0-2 tahun

  • Suhu mulut: 35,5 - 37,5 derajat Celsius
  • Suhu rektum (dubur): 36,6 - 38 derajat Celsius
  • Suhu ketiak: 34,7 - 37,3 derajat Celsius
  • Suhu telinga: 36,4 - 38 derajat Celsius

2. Suhu Normal Anak usia 3-10 tahun

  • Suhu mulut: 35,5 - 37,5 derajat Celsius
  • Suhu rektum (dubur): 36,6 - 38 derajat Celsius
  • Suhu ketiak: 35,9 - 36,7 derajat Celsius
  • Suhu telinga: 36,1 - 37,8 derajat Celsius

Nah, dilihat dari rentang suhu normal anak di atas, para ahli menyepakati bahwa angka rata-rata suhu tubuh anak yang normal yaitu sekitar 37 derajat Celsius.

Akan tetapi, suhu tubuh normal ini tentu akan berubah-ubah juga setiap saat. Perubahan suhu normal anak dipengaruhi oleh faktor seperti:

  • Waktu: di pagi hari saat baru bangun, suhu normal anak biasanya lebih rendah daripada di siang hari.
  • Tingkat aktivitas: anak yang lebih banyak bergerak dan beraktivitas biasanya memiliki suhu tubuh yang lebih tinggi daripada anak yang tidak banyak berkegiatan.
  • Makanan dan minuman: asupan makanan dan minuman yang seimbang penting untuk membantu menjaga suhu normal anak.

Baca Juga: Ibu Hamil Sering Gerah dan Berkeringat, Ini Kata Dokter!

Penyebab Suhu Bayi Tidak Normal

Suhu normal bayi (Orami Photo Stock)
Foto: Suhu normal bayi (Orami Photo Stock)

Ada beberapa penyebab kenaikan suhu pada tubuh bayi.

"Salah satu penyebab yang paling lazim adalah akibat adanya infeksi. Secara umum, kenaikan suhu tubuh merupakan tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi.

Sebagian besar kasus infeksi pada masa anak-anak dipicu oleh virus. Bakteri juga dapat menyebabkan infeksi.

Namun, virus 10 kali lipat lebih berpotensi menyebabkan infeksi dibandingkan dengan bakteri," papar dr. Robert Soetandio.

Kenaikan suhu tubuh juga dapat dipengaruhi oleh kekurangan cairan.

Hal ini biasanya ditandai dengan gejala lain seperti jarang buang air kecil (lebih dari 3 jam tidak buang air kecil).

Lalu, air seni berwarna kuning teh atau merah muda, serta suhu lingkungan yang menjadi panas (suhu kamar, selimut atau bedung yang tebal).

Cara Mengembalikan Suhu Normal Anak

Yuk, Moms simak cara mengembalikan suhu normal anak berdasarkan pemaparan dr. Robert Soetandio.

Jika pada pengukuran dengan termometer ada kenaikan suhu dan tidak tampak gejala yang serius, ada beberapa langkah yang dapat orang tua lakukan sebagai cara menurunkan panas si kecil, antara lain:

  • Kenakan Si Kecil pakaian yang tidak tebal dan nyaman
  • Pastikan ia tetap minum agar tidak mengalami dehidrasi
  • Mandikan Si Kecil dengan air hangat
  • Kompres dahi dengan kain basah saat tidur
  • Nyalakan penyejuk udara di kamar agar Si Kecil merasa nyaman

Apabila demam cukup mengganggu, membuat rewel, dan tidak membaik, diperbolehkan untuk memberikan parasetamol.

Untuk memperoleh diagnosis dan penanganan lebih lanjut, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis anak.

Tips Mengukur Suhu Anak

Cara mengukur suhu anak (Orami Photo Stock)
Foto: Cara mengukur suhu anak (Orami Photo Stock)

Karena suhu tubuh anak memang akan selalu berubah dan faktor yang memengaruhinya ada banyak, Moms harus tahu strategi mengukur suhu tubuh anak yang hasilnya paling akurat.

Terdapat sejumlah metode serta tempat pengukuran suhu tubuh, yaitu:

1. Mengukur Suhu di Mulut (Oral)

Untuk mengetahui suhu normal anak, Moms bisa melakukan pengukuran melalui mulut.

Hal tersebut bisa dilakukan karena terdapat banyak pembuluh darah pada dinding mukosa mulut.

Pembuluh darah tersebut dapat mengeluarkan panas dan ditangkap sensor termometer.

Untuk mendapat hasil akurat, pastikan bayi maupun anak yang ingin diukur bisa bernafas lewat hidung.

Apabila sulit dilakukan, pertimbangkan tempat lain. Sebab bisa saja anak mengalami hidung tersumbat ataupun tak kooperatif. 

Adapun untuk caranya, yaitu:

  • Moms bisa menyalakan termometer dan meletakkannya di bagian bawah lidah, bibir dalam keadaan tertutup rapat
  • Pertahankan posisi kemudian tunggu hingga thermometer berbunyi
  • Keluarkan thermometer dari mulut dan lihat hasilnya
  • Jangan lakukan pengukuran sesaat setelah anak makan atau minum
  • Beri jeda waktu sekitar 15 menit untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat

Baca Juga: Ketahui Obat Imodium: Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping Penggunaan


2. Mengukur Suhu di Ketiak (Aksila)

Cara mengetahui suhu normal anak dengan metode ketiak menjadi langkah yang umum digunakan.

Sebab cara tersebut tergolong mudah dan praktis. Akan tetapi hasilnya tidak akan seakurat pengukuran di mulut maupun dubur.

Adapun caranya pengukuran, yaitu:

  • Moms bisa menempatkan termometer dengan ujung bagian kepalanya tepat di tengah ketiak
  • Kemudian tekan lengan anak hingga menempel ke badannya
  • Tunggu hingga termometer mengeluarkan bunyi dan baca hasil suhunya

Jika termometer menunjukkan angka normal dan Si Kecil tidak mengalami gejala mencurigakan, artinya Moms tidak perlu khawatir.

Namun, jika termometer menunjukkan angka yang lebih tinggi atau lebih rendah dari rata-rata normal, disertai pusing dan lemas, artinya Si Kecil perlu diperiksa.

3. Pengukuran Suhu di Telinga Anak

Seiring berkembangnya teknologi, pengukuran suhu normal anak juga bisa dilakukan pada bagian telinga maupun dahi menggunakan termometer khusus.

Salah satu bentuk pembaruan teknologi yaitu alat pengukuran suhu tubuh di bagian telinga dengan menggunakan alat yang disebut dengan termometer timpani.

Melansir BMC Research Notes, termometer timpani bekerja dengan menggunakan sinar inframerah kemudian menangkap sinyal panas yang berasal dari gendang telinga.

Sebelum melakukan pengukuran suhu, pastikan telinga Si Kecil dalam keadaan bersih.

Jika terdapat kotoran pada ujung luar telinga, bersihkanlah dahulu sebelum melakukan pengukuran.

Perlu diketahui jangan membersihkan liang telinga memakai cotton bud.

Cara tersebut hanya akan membuat kotoran terdorong lebih masuk ke dalam.

Adapun cara melakukan pengukurannya sebagai berikut: 

  • Periksa dan pastikan ujung sensor sudah bersih dari kotoran
  • Kalau termometer sudah dipastikan bersih nyalakan alat tersebut
  • Bagi bayi kurang dari 1 tahun, tarik lembut bagian cuping telinganya ke bawah
  • Tekan tombol pada termometer untuk memulai pengukuran suhu tubuh anak
  • Tunggu sampai indikator selesai melakukan pengukuran suhu dengan tanda berbunyi
  • Agar mendapat hasil suhu tubuh akurat, penting untuk memilih alat yang tepat. Ada baiknya menggunakan termometer digital

Baca Juga: Bahayakah Minum Susu setelah Minum Obat? Ini Kata Dokter!

Kapan Anak Dikatakan Demam?

Ilustrasi anak demam (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi anak demam (Orami Photo Stock)

Melansir Nature Reviews Immunology, demam adalah reaksi tubuh saat melawan benda asing yang mengganggu imunitas, seperti virus atau bakteri.

Demam sendiri bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala dari penyakit atau kondisi lain.

Meski tidak selalu memerlukan penanganan, demam pada anak perlu diwaspadai, terutama bila sering terjadi atau disertai gejala lain.

Demam pada anak ditandai dengan peningkatan suhu tubuh.

Berdasarkan penyakit yang mendasarinya, gejala lain juga dapat menyertai, seperti menggigil, sakit kepala, rewel dan muntah.

Pada kondisi tertentu, demam pada anak berisiko menyebabkan komplikasi berupa kejang demam.

Meski begitu, kejang demam umumnya bukan tergolong kondisi yang berbahaya.

Pada bayi dan anak-anak, angka yang dijabarkan oleh Healthline berikut ini merupakan pertanda bahwa anak mengalami demam:

  • Suhu rektum (dubur) dan telinga: di atas 38 derajat Celsius
  • Suhu mulut: 37,8 derajat Celsius
  • Suhu ketiak: 37,2 derajat Celsius

Supaya mudah diingat, pusat riset dan kesehatan asal Amerika Serikat, Cleveland Clinic menggolongkan demam pada anak yaitu ketika suhunya pada bagian tubuh mana pun berada di atas 38 derajat Celsius.

Demam juga biasanya ditandai gejala lain di samping suhu tubuh yang meningkat. Di antaranya yaitu:

Penyebab Suhu Tubuh Anak Rendah

Anak Kedinginan
Foto: Anak Kedinginan

Setelah Moms mengetahui suhu normal anak, suhu tubuh yang terlalu rendah juga termasuk ke suhu tubuh tidak normal.

Lantas, apa penyebab suhu tubuh anak rendah?

  • Paparan cuaca dingin

Anak yang terpapar cuaca dingin bisa mengalami suhu tubuh yang rendah.

  • Kondisi medis tertentu

Beberapa kondisi medis seperti hipotiroidisme, infeksi, atau sepsis dapat menyebabkan suhu tubuh anak menjadi rendah.

  • Kehilangan energi tubuh

Anak yang kehilangan energi tubuh akibat kelelahan atau stres dapat mengalami suhu tubuh yang rendah.


Bayi baru lahir cenderung lebih sulit dalam mengatur suhu tubuhnya, sehingga dapat mengalami suhu tubuh yang rendah.

Bayi prematur cenderung memiliki risiko lebih tinggi mengalami suhu tubuh yang rendah karena mereka belum memiliki cukup lemak tubuh dan sistem saraf yang belum berkembang dengan baik.

  • Kondisi lingkungan

Anak yang terpapar lingkungan yang dingin atau basah dapat mengalami suhu tubuh yang rendah.

  • Kondisi pengukuran suhu yang tidak akurat

Pengukuran suhu tubuh yang tidak akurat dapat menyebabkan hasil yang tidak akurat dan mengindikasikan suhu tubuh yang rendah.

Tanda-Tanda Anak Harus Dibawa ke Dokter

Ilustrasi anak demam (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi anak demam (Orami Photo Stock) (Orami Photo Stock)

Sebenarnya, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan demam anak secara mandiri di rumah, seperti istirahat yang cukup dan memenuhi kebutuhan nutrisi.

Jika anak menunjukkan tanda-tanda bahaya berikut ini, maka segera periksakan anak ke dokter:

  • Suhu tubuh bayi di atas 38,9 derajat Celsius
  • Suhu tubuh anak di atas 39,5 derajat Celsius
  • Demam tidak turun setelah berhari-hari
  • Demam disertai muntah dan muncul ruam
  • Demam disertai kejang

Setelah dokter menentukan penyebab demam anak, pengobatan akan diberikan sesuai penyebabnya.

Jika kondisi anak sangat lemah dan sulit dirawat di rumah, dokter mungkin akan menyarankan agar anak dirawat secara intensif di rumah sakit.

Hal ini untuk memantau kondisinya dan memberikan pengobatan yang tepat.

Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Anak 1 Tahun Susah Makan, Simak!

Pentingnya Memahami Perubahan Suhu Tubuh Anak

Anak Demam
Foto: Anak Demam (Freepik.com/user18526052)

Suhu tubuh merupakan salah satu indikator penting kesehatan anak.

Sehingga, memahami perubahan suhu normal anak dengan baik dapat membantu orang tua dalam mendeteksi tanda-tanda awal penyakit dan mengambil langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan mereka.

  • Mendeteksi Tanda Awal Penyakit

Suhu tubuh yang tidak normal, seperti demam, dapat menjadi tanda awal berbagai penyakit, seperti infeksi virus, bakteri, atau parasit.

Memahami pola demam anak dapat membantu orang tua dalam menentukan langkah selanjutnya, seperti memberikan obat penurun panas atau membawa anak ke dokter.

  • Memantau Perkembangan Penyakit

Suhu tubuh anak dapat membantu memantau perkembangan penyakit.

Penurunan demam dapat menunjukkan bahwa penyakit sedang membaik, sedangkan kenaikan demam dapat menandakan komplikasi.

  • Menentukan Tindakan yang Tepat

Mengetahui suhu tubuh anak dengan tepat dapat membantu orang tua dalam menentukan tindakan yang tepat.

Misalkan, jika anak mengalami demam tinggi, orang tua dapat memberikan obat penurun panas dan kompres air hangat.

  • Mencegah Dehidrasi

Demam dapat menyebabkan anak kehilangan banyak cairan melalui keringat.

Memahami perubahan suhu tubuh anak dapat membantu orang tua dalam memastikan anak minum cukup air untuk mencegah dehidrasi.

Suhu normal anak memang kerap berubah-ubah, jadi jangan langsung cemas ya Moms!

Itu dia Moms penjelasan mengenai suhu normal anak dan cara mengatasi bila Si Kecil terkena demam.

Semoga menjawab kebingungan Moms tentang suhu normal anak, ya!

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4786079/
  • ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3658932/
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/323819
  • https://www.nhs.uk/conditions/fever-in-children/
  • https://www.healthline.com/health/what-is-normal-body-temperature
  • https://familydoctor.org/condition/fever-in-infants-and-children/
  • https://calpol.ie/expert-advice/body-temperature-what-is-normal

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.