7 Cara Mengatasi Migrain dengan Cepat Berikut Ini
Walaupun Moms sudah menghindari pemicu migrain dan melakukan pola hidup yang sehat, tidak menutup kemungkinan kita masih akan mengalami migrain.
Terkadang kita tidak bisa menghindarinya. Meskipun sudah mengonsumsi obat, biasanya migrain tidak hilang dengan langsung.
“Setelah migrain datang menyerang, biasanya kita akan minum obat untuk membantu meringankan rasa sakitnya,” kata Janine Good, profesor neurologi di University of Maryland Medical Center di Baltimore.
Sebagian besar wanita pasti pernah merasakan migrain. Jenis sakit kepala ini biasanya akan berdenyut pada satu sisi, atau kadang-kadang, pada kedua sisi kepala.
Kebanyakan orang yang alami migrain akan merasakan sakit di pelipis atau di belakang satu mata atau telinga.
Baca Juga: 4 Tanda Migrain yang Tak Terduga, Waspada Ya!
Menurut Women’s Health dari US Department of Health and Human Services, migrain kerap menyerang usia 15 sampai 55 tahun dan lebih sering terjadi pada wanita.
Ya, ketika terserang migrain, pasti rasanya tidak nyaman ya, Moms. Selain rasa sakit, migrain juga dapat menyebabkan mual, muntah, dan sensitivitas terhadap cahaya serta suara.
Kebanyakan gejala migrain akan mereda setelah 4 jam, namun bagaimana kalau migrain sering kambuh sampai menjadi migrain kronis?
Dilansir dari American Migraine Foundation, migrain kronis terjadi selama 15 hari per bulan dan gejala terjadi setidaknya 4 jam per hari.
Selain nyeri kepala, gejala lain yang terjadi adalah sensitivitas terhadap cahaya dan suara, disertai mual yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Mengatasi Migrain
Ketika nyeri migrain kambuh, Moms bisa melakukan beberapa cara ini untuk mengatasinya:
1. Istirahat di Ruangan yang Tenang dan Gelap
Foto: readersdigest.ca
Banyak penderita migrain yang mengatakan bahwa ia merasa sensitif dengan cahaya dan suara.
Nah, untuk mengatasi migrain, Moms bisa berbaring di ruang tidur yang gelap dan tenang.
Menurut Dr. Janine Good, tidak semua sakit kepala merespons tidur. Akan tetapi bahan kimia yang dilepaskan di otak selama tidur dapat membantu meringankan rasa sakit kita.
2. Kompres Dingin dan Panas
Tempatkan kompres di dahi atau bagian belakang leher Moms.
"Banyak pasien saya yang lebih suka kompres dingin," kata Lawrence C. Newman, direktur division of headache di NYU Langone Medical Center di New York City dan anggota dari American Migraine Foundation.
Kompres es memberikan efek mati rasa dan merangsang bagian otak lainnya. Sedangkan kompres panas akan merilekskan otot-otot yang tegang.
Baca Juga: Wangi Parfum Bisa Sebabkan Migrain, Benarkah?
3. Menjaga Pola Makan
Foto: Orami Photo Stock
Moms dapat mengatur ulang pola makan sehari-hari untuk mengatasi migrain.
Coba perbanyak mengonsumsi makanan bernutrisi seperti sayuran hijau, biji kacang-kacangan yang mengandung magnesium.
Magnesium dikenal mampu mengurangi frekuensi gejala migrain dan memiliki sedikit efek samping.
Dilansir dari American Physical Therapy Association, hindari juga makanan dan minuman yang umum memicu migrain seperti alkohol, cokelat, produk olahan susu, makanan mengandung MSG, dan makanan dengan kandungan garam yang tinggi.
Selain itu, tetap imbangi hidup sehat dengan perbanyak minum air putih dan rutin berolahraga ketika gejala migrain tidak sedang kambuh, ya, Moms!
4. Mencium Bau Lavender
Bau dari lavender akan membuat tubuh menjadi rileks. Moms bisa menyesap teh lavender, atau menghirup minyak esensial lavender, yang tersedia di apotek dan di supermarket.
Sebuah studi kecil yang dipublikasikan dalam European Neurology pada 2012 mengevaluasi penggunaan minyak esensial lavender pada orang yang mengalami migrain.
Dalam uji coba tersebut, mereka yang menghirup minyak esensial lavender selama 15 menit, dan mengaku berkurang migrainnya.
Baca Juga: 6 Cara Mencegah Migrain yang Sering Menggangu
5. Terhidrasi dengan Baik
Foto: Orami Photo Stock
Menurut National Headache Foundation, dehidrasi bisa menjadi pemicu migrain, dan mengisi cairan tubuh kembali dengan elektrolit atau air mineral, akan mengembalikan keseimbangan tubuh.
6. Meditasi
Luangkan waktu untuk duduk, berkonsentrasilah pada pernapasan. Menurut American Migraine Foundation, meditasibisa meringankan rasa sakit fisik.
Dalam ulasan yang dipublikasikan pada bulan September 2016 di Cephalalgia, para peneliti menemukan bahwa perhatian dapat menghasilkan efek yang sebanding dengan pengobatan sendiri pada orang dengan migrain kronis dan penggunaan obat yang berlebihan.
7. Periksakan Diri ke Dokter
Foto: Orami Photo Stock
Dilansir dari Mayo Clinic, nyeri migrain yang ringan memang bisa diatasi dengan obat pereda nyeri yang dijual bebas atau diresepkan, seperti aspirin atau ibuprofen. Namun, pengonsumsian obat yang berlebihan juga tidak dianjurkan.
Jadi, apabila gejala migrain yang Moms alami terus-menerus kambuh selama berhari-hari hingga mengganggu produktivitas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Nantinya akan ditentukan penanganan yang tepat untuk mengatasinya.
Nantinya, dokter akan melihat dari berbagai banyak hal yang merinci, seperti riwayat medis, masalah kesehatan keluarga, dan riwayat nyeri kepala yang pernah Moms alami.
“Saat mendiagnosis migrain, kami akan mencari dua dari empat gejala ini, yaitu tingkat keparahan, kualitas berdebar atau berdenyut, nyeri kepala satu sisi, dan rasa sakit yang semakin memburuk dengan aktivitas fisik,” ungkap Elizabeth Seng, psikolog klinis dan peneliti sakit kepala di New York.
Baca Juga: Migrain Saat Menstruasi, Kenapa Bisa Terjadi?
Itu dia Moms beberapa cara terbaik dan sederhana yang bisa dilakukan untuk mengatasi migrain. Sudahkah Moms coba salah satunya?
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.