02 September 2024

Pengertian Take Home Pay, Berikut Cara Menghitungnya!

Cari tahu juga beda gaji pokok dengan take home pay

Ternyata, banyak orang masih bingung membedakan antara gaji kotor dan take home pay.

Para pekerja sering kali hanya melihat jumlah gaji yang tercantum dalam kontrak, tanpa memperhitungkan potongan-potongan yang ada.

Akibatnya, mereka bisa salah dalam menyusun anggaran bulanan, yang dapat menyebabkan masalah keuangan di kemudian hari.

Oleh karena itu, penting untuk memahami apa itu take home pay agar Moms dan Dads bisa mengatur keuangan dengan lebih baik.

Baca Juga: 5+ Rumus Mengatur Gaji yang Ideal, Tanggal 'Tua' Aman!

Penjelasan Take Home Pay

Slip Gaji
Foto: Slip Gaji (123rf.com)

Take home pay atau penghasilan bersih adalah jumlah uang yang benar-benar diterima oleh pekerja setelah dipotong berbagai kewajiban yang diatur oleh perusahaan dan pemerintah.

Jika Moms pernah memerhatikan slip gaji, mungkin Moms akan melihat ada sejumlah potongan yang dikenakan terhadap gaji kotor.

Nah, jumlah sisi yang akan Moms terima tersebutlah yang disebut dengan take home pay.

Ada berbagai komponen yang bisa mempengaruhi besar kecilnya gaji bersih seseorang.

Beberapa di antaranya adalah:

  • Pajak penghasilan (PPh)
  • Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JSTK)
  • Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
  • Potongan lain yang mungkin disepakati antara pekerja dengan perusahaan, seperti biaya asuransi kesehatan karyawan atau potongan untuk koperasi karyawan

Baca Juga: Ketahui Kisaran Gaji Baby Sitter di Jabodetabek untuk Moms yang Perlu Bantuan Pengasuh Anak

Perbedaan Gaji Pokok dan Take Home Pay

Banyak Uang
Foto: Banyak Uang (Freepik.com/drobotdean)

Gaji pokok dan take home pay adalah dua hal yang berbeda.

Gaji pokok adalah upah dasar yang diterima karyawan, yang jumlahnya ditentukan oleh jenis atau tingkat pekerjaan.

Gaji ini tetap setiap bulan dan tidak berubah, kecuali ada kenaikan gaji atau promosi.

Nah menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, gaji pokok minimal harus 75% dari total gaji pokok dan tunjangan tetap.

Sementara itu, take home pay (THP) adalah jumlah uang yang benar-benar masuk ke rekening karyawan setelah semua potongan seperti pajak, BPJS, dan lainnya dikurangi.

THP terdiri dari gaji pokok, tunjangan tetap, tunjangan tidak tetap, serta tambahan lain seperti bonus atau uang lembur.

Karena ada potongan dan tambahan, jumlah THP bisa berbeda setiap bulan, tidak seperti gaji pokok yang selalu sama.

Baca Juga: 10+ Cara Membedakan Uang Asli dan Palsu, Awas Terkecoh!

Cara Penghitungan Take Home Pay

Ilustrasi Kalkulator
Foto: Ilustrasi Kalkulator (Pixabay)

Mengutip dari laman web Online Pajak, ada penghitungan khusus untuk mengetahui jumlah take home pay seseroang yaitu:

  • (Pendapatan Rutin + Pendapatan Insidentil) – (Komponen Pemotong Gaji) = Besaran Take Home Pay.

atau

  • Penghasilan Kotor- (Potongan Wajib + Potongan Lainnya) = Besaran Take Home Pay.

Dengan mengetahui penghitungan di atas Moms akan mendapatkan gambaran yang jelas tentang berapa jumlah uang yang akan Moms terima setiap bulannya.

Menghitung take home pay dengan tepat akan membantu dalam mengelola keuangan dengan lebih baik, lho.

Baca Juga: 7 Jurusan Kuliah yang Paling Dibutuhkan dengan Gaji Tinggi

Contoh Kasus Penghitungan Take Home Pay

Berikut adalah contoh kasus penghitungan Take Home Pay:

Profil Karyawan:

  • Nama: Budi
  • Status: Menikah dengan 1 anak
  • Gaji pokok: Rp10.000.000 per bulan
  • Tunjangan keluarga: Rp1.000.000 per bulan
  • Bonus: Rp500.000 per bulan
  • Asuransi kesehatan yang ditanggung perusahaan: Rp250.000 per bulan
  • Potongan PPh 21 (pajak penghasilan): 5% dari total gaji bruto
  • Potongan BPJS Ketenagakerjaan: 2% dari gaji pokok
  • Potongan BPJS Kesehatan: 1% dari gaji pokok

Penghitungan:

  • Total Gaji Bruto:
    • Gaji Pokok + Tunjangan + Bonus = Rp10.000.000 + Rp1.000.000 + Rp500.000
    • Total = Rp11.500.000
  • Potongan:
    • PPh 21 = 5% x Rp11.500.000 = Rp575.000
    • BPJS Ketenagakerjaan = 2% x Rp10.000.000 = Rp200.000
    • BPJS Kesehatan = 1% x Rp10.000.000 = Rp100.000
    • Total Potongan = Rp575.000 + Rp200.000 + Rp100.000 = Rp875.000
  • Take Home Pay:
    • Total Gaji Bruto - Total Potongan
    • Rp11.500.000 - Rp875.000 = Rp10.625.000

Dengan demikian, take home pay yang diterima Budi setiap bulannya adalah Rp10.625.000.

Penghitungan di atas tentu bersifat simplifikasi dan dalam kenyataannya mungkin ada komponen tambahan atau perbedaan metode penghitungan.

Baca Juga: 5 Cara Cek Penghasilan TikTok, Proses 'Cair'nya Cepat!

Manfaat Mengetahui Take Home Pay

Potongan dalam Slip Gaji
Foto: Potongan dalam Slip Gaji (klikcair.com)

Mengetahui besaran penghasilan bersih yang Moms dan Dads terima setiap bulannya bukan hanya sekadar memahami angka yang masuk ke rekening.

Lebih dari itu, ada sejumlah manfaat penting yang bisa diperoleh, di antaranya:

1. Pengelolaan Keuangan yang Lebih Efektif

Dengan mengetahui berapa penghasilan bersih yang Moms dan Dads terima, ini dapat menyusun anggaran bulanan dengan lebih tepat.

Sehingga, dapat memudahkan untuk membagi pengeluaran rutin, menabung, dan berinvestasi.

Moms dan Dads tidak hanya akan memastikan kebutuhan sehari-hari terpenuhi, tetapi juga mempersiapkan keuangan untuk masa depan.


2. Pencegahan Utang

Salah satu alasan utama seseorang terjerat utang adalah ketidakmampuan mengelola keuangan dengan baik.

Dengan mengetahui besaran gaji bersih, Moms dan DAds dapat menghindari pengeluaran berlebihan yang bisa menyebabkan utang.

3. Pengambilan Keputusan Karier

Mengetahui take home pay dapat membantu saat Moms dan Dads mendapatkan tawaran pekerjaan baru.

Mungkin saja gaji yang ditawarkan lebih tinggi, namun dengan potongan dan benefit yang berbeda, sehingga gaji bersinya justru lebih rendah.

Dengan memahami penghasilan bersih, Moms dan Dads dapat membuat keputusan yang lebih tepat dalam hal karier.

Baca Juga: Zakat Penghasilan: Besaran, Nisab, Hukum, dan Cara Menghitung

4. Persiapan Dana Darurat

Dengan memahami berapa penghasilan bersih yang dimiliki, Moms dan Dads dapat menentukan berapa besaran dana darurat yang ideal untuk dikumpulkan.

Dana darurat biasanya setara dengan 3-6 bulan pengeluaran, mengetahui jumlah gaji bersih bisa menentukan target tabungan ini dengan lebih baik.

5. Optimalisasi Investasi

Mengetahui penghasilan bersih memungkinkan Moms dan Dads untuk menentukan berapa persentase penghasilan yang bisa dialokasikan untuk investasi.

Tips untuk Mengoptimalkan Gaji

Menghitung Uang
Foto: Menghitung Uang (Nerdwallet.com)

Setelah mengetahui penghitungan take home pay, langkah selanjutnya yang perlu Moms lakukan adalah mengoptimalkan pendapatan yang dimiliki.

Untuk itu, simak beberapa tips mengoptimalkan gaji perbulannya, yuk!

1. Atur Anggaran

Sebelum membelanjakan gaji, buatlah anggaran bulanan. Prioritaskan kebutuhan daripada keinginan.

Pastikan untuk menetapkan batasan pada setiap kategori pengeluaran dan berkomitmen untuk tidak melampaui batasan tersebut.

2. Tabung Sebagian Gaji

Sebelum Moms membelanjakan uang untuk apa pun, alihkan sebagian dari gaji ke rekening tabungan atau investasi.

Ini membantu Moms dan Dads menabung untuk masa depan dan memastikan bahwa sebagian dari pendapatan selalu disisihkan.

3. Hindari Utang Konsumtif

Utang seperti kartu kredit atau pinjaman tanpa tujuan yang jelas dapat menggerogoti gaji dengan cepat.

Gunakan kartu kredit dengan bijak dan pastikan untuk melunasi seluruh saldo setiap bulannya.

4. Pertimbangkan Asuransi

Melindungi diri dan keluarga dari kejadian tak terduga dengan asuransi kesehatan, jiwa, atau properti dapat menghemat uang dalam jangka panjang.

Baca Juga: 5 Cara Cek Status BPJS Ketenagakerjaan, Catat Moms!

5. Pantau Pengeluaran Rutin

Pantau kembali tagihan bulanan seperti listrik, internet, atau langganan TV kabel.

Mungkin ada cara untuk mengurangi biaya atau beralih ke pilihan yang lebih murah.

6. Beli Secara Hemat

Manfaatkan penawaran, diskon, atau promo saat berbelanja.

Membeli barang saat diskon atau dalam jumlah besar seringkali lebih hemat.

7. Kurangi Makan di Luar

Membuat makanan di rumah biasanya lebih murah dan lebih sehat daripada makan di restoran.

Jadi, untuk menghemat uang alangkah baiknya mengurangi makan di luar, ya!

8. Tetapkan Tujuan Keuangan

Menetapkan tujuan, seperti membeli rumah atau mobil, atau bepergian, dapat membantu Moms dan Dads fokus dalam menghemat dan menginvestasikan gaji, lho.

Baca Juga: Boros dan Sulit Menabung? Ini Cara Mengatur Gaji 2 Juta!

Demikian itulah informasi tentang take home pay beserta informasi lainnya yang bisa Moms dan Dads ketahui.

Semoga bermanfaat, ya!

  • https://www.online-pajak.com/seputar-pph21/take-home-pay
  • https://mekari.com/blog/take-home-pay/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.