25 February 2025

10 Tanda Ibu Hamil Harus Membatalkan Puasa, Perhatikan Moms!

Jika muncul tanda dehidrasi segera batalkan puasa Moms!

Ditinjau secara medis oleh

dr. M. Charnaen Ibrahim, Sp. O. G

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi — RS Pondok Indah – Bintaro

Artikel ditulis oleh Amelia Riskita Putri
Disunting oleh Amelia Riskita Putri

Ibu hamil disarankan untuk berpuasa selagi kondisi kesehatannya kuat. Berpuasa pada ibu hamil bermanfaat untuk menjaga stabilitas berat badan dan metabolisme tubuh. Namun, ada beberapa tanda ibu hamil harus membatalkan puasa.

Perlu diperhatikan juga bahwa ibu hamil yang ingin berpuasa di bulan Ramadan, wajib memastikan kondisi tubuh dan janinnya sehat terlebih dahulu.

Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk memeriksakan kondisinya terlebih dahulu sebelum berpuasa.

Whatsapp channel

Join Whatsapp Channel Orami untuk dapat info terupdate!

Tanda Ibu Hamil Harus Membatalkan Puasa

Ibu Hamil Lemas
Foto: Ibu Hamil Lemas (Orami Photo Stocks)

Pada dasarnya, berpuasa Ramadan hukumnya wajib bagi umat Islam.

Namun, bagi sebagian orang, kewajiban puasa dapat gugur jika pelaksanaannya menimbulkan mudarat atau kesulitan, seperti bagi ibu hamil.

Oleh karena itu, ibu hamil tidak wajib berpuasa jika puasanya berisiko membahayakan dirinya atau janin yang dikandungnya.

Ada kondisi-kondisi tertentu yang wajib ibu hamil perhatikan, yang mengharuskan Moms untuk segera berhenti berpuasa.

Apa saja tanda ibu hamil harus membatalkan berpuasa? Simak penjelasannya berikut ini!

1. Ibu Hamil dengan Berat Badan Kurang

Meski sedang berpuasa, kondisi berat badan ibu hamil harus dijaga agar tidak berkurang atau naik berlebihan.

Oleh sebab itu, ibu hamil memerlukan kandungan gizi yang cukup, dengan mengutamakan kualitas dibandingkan kuantitas.

Menurut dr. M. Charnaen Ibrahim, Sp. O. G Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi — RS Pondok Indah – Bintaro, ibu hamil yang tetap menjaga berat badan pada angka yang stabil justru akan memiliki kehamilan yang lebih sehat.

Berpuasa menjadi salah satu cara yang dapat membantu ibu hamil dengan berat badan berlebih.

"Pastikan juga untuk fokus pada kenaikan berat badan yang sehat, dianjurkan hanya 7,5-12,5 kilogram saja selama kehamilan," jelas dr. M. Charnaen.

2. Muncul Gejala Dehidrasi

Ibu Hamil Dehidrasi
Foto: Ibu Hamil Dehidrasi (Orami Photo Stocks)

Rasa haus yang berlebihan bisa menjadi tanda kita mengalami dehidrasi.

Tanda ini sering kali diikuti dengan pusing, demam, muntah, lemas, lelah, dan bibir yang kering.

Ini merupakan tanda ibu hamil harus membatalkan puasa.

Walau terdengar sepele, keadaan ini sebenarnya sangat berbahaya untuk ibu hamil.

Menurut studi Journal of Nutritional Science, asupan air bagi ibu hamil yang cukup diperlukan untuk mengatur metabolisme dan dapat mendukung tumbuh kembang janin.

Haus berlebihan juga berhubungan dengan kondisi air ketuban.

Dilansir dari American Pregnancy Association, dehidrasi selama kehamilan dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti kurangnya air ketuban, cacat lahir, produksi ASI yang kurang, bahkan kelahiran prematur.

Selain haus berlebihan dan tubuh yang terasa panas, warna urine yang berubah menjadi gelap juga dapat menjadi tanda dehidrasi saat hamil.

3. Mual dan Muntah

"Mual dan muntah biasa dialami oleh ibu yang berada pada usia kehamilan trimester pertama.

Oleh karenanya, ibu hamil disarankan untuk berpuasa pada periode kehamilan trimester 2 atau 3.

Sebab, gejala mual dan muntah pada trimester tersebut umumnya sudah berkurang," kata dr. M. Charnaen.

Mual dan muntah termasuk dalam tanda ibu hamil harus membatalkan puasa.

Jadi ketika mengalami kondisi ini, jangan paksakan diri Moms untuk tetap berpuasa.

Kondisi tubuh ibu yang lemas dan tidak berdaya akibat mual, dapat menyebabkan gangguan pada kondisi janin.

Selain itu, hal ini juga bisa menjadi pertanda gangguan serius sedang terjadi dalam tubuh Moms.

Jadi segera hentikan puasa ya, Moms.

Latihan untuk menunda makan secara bertahap dapat membantu memperbaiki gangguan lambung yang juga dapat menyebabkan mual dan muntah.

Jadi, Moms disarankan untuk mengonsumsi makanan atau minuman yang manis, mengandung jahe, atau mint untuk mengurangi gejala mual.

4. Gangguan pada Janin

Jika pergerakan janin di dalam perut berkurang, Moms patut waspada.

Ini merupakan tanda ibu hamil harus membatalkan puasa dengan segera.

Pasalnya, kondisi ini bisa menjadi tanda gangguan serius pada janin kita.

Cobalah untuk segera berbuka dengan sedikit makanan dan minuman untuk merangsang gerakan bayi.

Jika masih tidak ada respons, Moms harus segera berkonsultasi dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi.

5. Nyeri Perut

Nyeri perut saat berpuasa juga perlu diwaspadai.

Apalagi jika nyeri menjalar juga sampai ke area dada, ini juga salah satu tanda ibu hamil harus membatalkan puasa.

Jika terus berlanjut, keadaan seperti ini berisiko menyebabkan bayi lahir dengan keadaan prematur.

6. Mimisan

Ibu Hamil Mimisan
Foto: Ibu Hamil Mimisan (Orami Photo Stock)

Tanda ibu hamil harus membatalkan puasa selanjutnya adalah mimisan.

Kondisi ini merupakan jenis pendarahan yang cukup rentan dialami oleh ibu hamil.

Mengutip laman Cleveland Clinic, ibu hamil lebih berisiko mengalami mimisan karena pembuluh darah di hidung membesar.

Ini terjadi akibat tekanan semua darah baru yang mengalir ke seluruh tubuh.

Sebab, pasokan darah meningkat sebanyak 50% saat Moms hamil.

Belum lagi, pembuluh darah di hidung Moms sangat halus sehingga lebih mudah untuk pecah.

Secara umum, mimisan saat hamil tidak berbahaya.

Namun jika disertai dengan gejala lain yang tidak biasa, sebaiknya Moms perlu waspada.

"Jangan ragu untuk segera menghentikan puasa apabila ibu hamil juga mengalami pusing, sulit bernapas, nyeri dada, dan pucat setelah mimisan," saran dr. M. Charnaen.

7. Lemas Berkepanjangan

Tanda ibu hamil harus membatalkan puasa lainnya yaitu jika Moms mengalami lemas secara berkepanjangan.

Dalam studi di Sultan Qaboos University Medical Journal disebutkan, lemas dan lelah didefinisikan sebagai perasaan penurunan energi secara konsisten.

Wajar memang jika orang yang berpuasa akan terlihat lemas.

Namun jika hal ini menimpa ibu hamil dan berlangsung dalam jangka waktu lama, sebaiknya tidak memaksakan diri untuk melanjutkan puasa.

Apalagi, jika rasa lemas yang Moms alami telah disertai dengan keringat dingin.

Tidak hanya berdampak pada tubuh sang ibu, lemas berkepanjangan juga cukup berbahaya bagi kondisi janin dalam kandungan.

Pasalnya, rasa lemas yang parah dapat menjadi tanda adanya gangguan kesehatan pada ibu hamil.

Bahkan, kondisi lemas dapat berarti kurangnya nutrisi.

Jika hal ini terjadi, tumbuh kembang janin berisiko tidak optimal.

8. Pusing

Ibu Hamil Sakit Kepala
Foto: Ibu Hamil Sakit Kepala (Orami Photo Stocks)

Apabila Moms mengalami pusing hingga sulit beraktivitas selama puasa, tidak ada larangan untuk segera membatalkan puasa.

Kondisi pusing termasuk tanda ibu hamil harus membatalkan puasa, demi menjaga kondisi tubuh tetap fit sehingga janin bisa berkembang secara sehat.

Pusing selama berpuasa bisa terjadi ketika Moms tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup.

Aktivitas berat juga mungkin menjadi penyebabnya. Selain itu, pusing saat puasa dapat disebabkan oleh kekurangan zat besi.

Jika sudah demikian, tidak disarankan untuk memaksakan diri Moms melanjutkan puasa.

Moms boleh membatalkan puasa saat merasa pusing. Lalu melakukan beberapa upaya untuk mengatasinya.

Misalnya, menjalani pola makan teratur dengan kandungan gizi seimbang, perbanyak asupan zat besi, pastikan hidrasi tercukupi, dan dapatkan waktu istirahat yang cukup.

9. Hipoglikemia

Hipoglikemia juga menjadi salah satu tanda ibu hamil harus membatalkan puasa.

Bagi Moms yang belum tahu, hipoglikemia merupakan turunnya kadar gula darah dalam tubuh.

Pada ibu hamil, hipoglikemia ini terjadi karena adanya perubahan cara tubuh dalam mengatur dan memetabolisme glukosa.

Selama mengalami hipoglikemia, ibu hamil mungkin akan merasakan beberapa gejala, seperti sulit untuk berpikir atau berkonsentrasi, bahkan dapat menyebabkan pingsan.

Oleh karenanya, ibu hamil yang mengalami hipoglikemia tidak diharuskan menjalani puasa.

Hal ini dilakukan demi keselamatan sang ibu maupun janin yang ada di dalam kandungannya.

10. Kontraksi

Kontraksi biasanya terjadi pada kehamilan trimester akhir. Ini bisa menjadi tanda bahwa Moms telah siap untuk menjalani persalinan.

Pada trimester tersebut, ibu hamil tetap diperbolehkan untuk berpuasa.

"Namun ketika kontraksi yang dirasakan semakin intens dan menunjukkan tanda persalinan lain, tentunya ini juga jadi tanda ibu hamil harus membatalkan puasa.

Misalnya jika kontraksi disertai dengan perasaan nyeri, tidak nyaman, dan menimbulkan flek," ujar dr. M. Charnaen.

Baca Juga: Dalil Keringanan Puasa untuk Ibu Hamil, Perhatikan Moms!

Itulah tanda-tanda yang perlu ibu hamil waspadai saat berpuasa.

Jika tanda-tanda ini mulai muncul, sebaiknya Moms segera berhenti berpuasa.

Walaupun puasa termasuk ibadah, bukankah keadaan janin yang sehat juga penting?

Ingatlah apa saja tanda ibu hamil harus membatalkan puasa ini agar kesehatan Moms dan Si Kecil dalam kandungan tetap terjaga.

Selalu konsultasikan ke dokter spesialis obstetri dan ginekologi terlebih dulu jika ibu hamil ingin puasa untuk memastikan kondisinya memungkinkan untuk berpuasa.

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6544060/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8411261/
  • https://americanpregnancy.org/womens-health/dehydration-pregnancy/
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/321734
  • https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/22342-nosebleeds-while-pregnant

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.