04 Maret 2024

10 Tanda Ibu Hamil Harus Membatalkan Puasa, Perhatikan!

Jika muncul tanda dehidrasi segera batalkan puasa Moms!

Ibu hamil memang boleh berpuasa selagi kondisi kesehatannya kuat. Namun, ada beberapa tanda ibu hamil harus membatalkan puasa

Namun perlu diperhatikan, ibu hamil yang ingin berpuasa di bulan Ramadan, wajib memastikan kondisi tubuh dan janinnya sehat terlebih dahulu.

Dikarenakan puasa pada ibu hamil akan memengaruhi beberapa hal dalam tubuh ibu dan janin.

Menurut dr. Juwalita Surapsari, dokter spesialis gizi klinik dari RS Pondok Indah - Pondok Indah, sebelum berpuasa Moms harus memastikan bahwa tidak ada penyakit lain yang sedang diderita.

“Misalnya diabetes melitus dan hipertensi. Ibu dengan kondisi ini tidak disarankan untuk berpuasa.

Untuk itu, agar lebih aman, penting untuk ibu memeriksakan kondisinya terlebih dahulu sebelum berpuasa,” ujar dr. Juwalita.

Baca Juga: 10+ Tips Puasa bagi Ibu Hamil, Dijamin Janin Semakin Sehat!

Tanda Ibu Hamil Harus Membatalkan Puasa

Ibu Hamil Lemas
Foto: Ibu Hamil Lemas (Orami Photo Stocks)

Selain itu, ada juga kondisi-kondisi tertentu yang wajib ibu hamil perhatikan, yang mengharuskan Moms untuk segera berhenti berpuasa.

Apa saja tanda ibu hamil harus membatalkan berpuasa? Simak penjelasannya berikut ini!

1. Berat Badan Tidak Naik Sesuai Periode Kehamilan

Meski sedang berpuasa, kondisi berat badan ibu hamil harus tetap sama sesuai dengan masa kehamilannya.

Oleh sebab itulah, ibu hamil memerlukan kandungan gizi yang cukup bahkan lebih selama masa berpuasa.

Namun, bila berat badan Moms tidak naik sesuai dengan periode kehamilan atau malah turun selama menjalankan puasa, hal ini bisa menjadi tanda Moms dan janin mengalami kurang gizi.

Ini termasuk juga tanda ibu hamil harus membatalkan puasa agar keadaan tubuh dan janin tidak semakin buruk.

Pastikan juga untuk fokus pada kenaikan berat badan yang sehat selama kehamilan.

Karena pada dasarnya, ibu hamil harus memiliki kenaikan berat badan tertentu setiap bulannya.

2. Muncul Gejala Dehidrasi

Ibu Hamil Dehidrasi
Foto: Ibu Hamil Dehidrasi (Orami Photo Stocks)

Rasa haus yang berlebihan bisa menjadi tanda kita mengalami dehidrasi.

Tanda ini sering kali diikuti dengan pusing, demam, muntah, lemas, lelah, dan bibir yang kering.

Ini merupakan tanda ibu hamil harus membatalkan puasa.

Walau terdengar sepele, keadaan ini sebenarnya sangat berbahaya untuk ibu hamil.

Menurut studi Journal of Nutritional Science, asupan air ibu hamil yang cukup diperlukan untuk mengatur metabolisme dan dapat mendukung tumbuh kembang janin.

Haus berlebihan juga berhubungan dengan kondisi air ketuban.

Dilansir dari American Pregnancy Association, dehidrasi selama kehamilan dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti kurangnya air ketuban, cacat lahir, produksi ASI yang kurang, bahkan kelahiran prematur.

Selain haus berlebihan dan tubuh yang terasa panas, warna urine yang berubah menjadi gelap juga dapat menjadi tanda dehidrasi saat hamil.

Baca Juga: Ibu Menyusui Boleh Puasa, Ini Anjuran dan Manfaatnya

3. Mual dan Muntah

Mual dan muntah biasa dialami oleh ibu yang berada pada usia kehamilan trimester pertama.

Oleh karenanya, ibu hamil disarankan untuk berpuasa pada periode kehamilan trimester 2 atau 3. Sebab, gejala mual dan muntahnya sudah berkurang.

Mual dan muntah termasuk dalam tanda ibu hamil harus membatalkan puasa.

Jadi ketika mengalami kondisi ini, jangan paksakan diri Moms untuk tetap berpuasa.

Kondisi tubuh ibu yang lemas dan tidak berdaya akibat mual, akan menyebabkan gangguan pada kondisi janin.

Selain itu, hal ini juga bisa menjadi pertanda gangguan serius sedang terjadi dalam tubuh kita.

Jadi segera berhenti puasa ya, Moms.

4. Gangguan pada Janin

Jika pergerakan janin di dalam perut berkurang, Moms patut waspada.

Ini merupakan tanda ibu hamil harus membatalkan puasa dengan segera.

Pasalnya, kondisi ini bisa menjadi tanda gangguan serius sedang terjadi pada janin kita.

Cobalah untuk segera berbuka dengan sedikit makanan dan minuman untuk merangsang gerakan bayi.

Jika masih tidak ada respons, Moms harus segera berkonsultasi dengan dokter kandungan.

5. Nyeri Perut

Nyeri perut saat berpuasa juga perlu diwaspadai. Apalagi jika menjalar juga sampai ke area dada, ini juga salah satu tanda ibu hamil harus membatalkan puasa.

Keadaan seperti ini jika terus berlanjut, akan menyebabkan bayi lahir dengan keadaan prematur.

Baca Juga: Apakah Menangis Saat Puasa Ramadan Dapat Membatalkan Puasa dan Mengurangi Pahala?

6. Mimisan

Ibu Hamil Mimisan
Foto: Ibu Hamil Mimisan (Orami Photo Stock)

Tanda ibu hamil harus membatalkan puasa selanjutnya adalah mimisan.

Ini merupakan jenis pendarahan yang cukup rentan dialami oleh ibu hamil.

Mengutip laman Cleveland Clinic, ibu hamil lebih berisiko mengalami mimisan karena pembuluh darah di hidung membesar.

Ini terjadi akibat tekanan semua darah baru yang mengalir ke seluruh tubuh.

Sebab, pasokan darah meningkat sebanyak 50% saat Moms hamil.

Belum lagi, pembuluh darah di hidung Moms sangat halus sehingga lebih mudah untuk pecah.

Secara umum, mimisan saat hamil tidak berbahaya.

Namun jika disertai dengan gejala lain yang tidak biasa, sebaiknya Moms perlu waspada.

Jangan ragu untuk segera berhenti puasa apabila ibu hamil juga mengalami pusing, sulit bernapas, nyeri dada, dan pucat setelah mimisan.


7. Lemas Berkepanjangan

Tanda ibu hamil harus membatalkan puasa lainnya yaitu jika Moms mengalami lemas secara berkepanjangan.

Dalam studi di Sultan Qaboos University Medical Journal disebutkan, lemas dan lelah didefinisikan sebagai perasaan penurunan energi secara konsisten.

Wajar memang jika orang yang berpuasa akan terlihat lemas.

Namun jika hal ini menimpa ibu hamil dan berlangsung dalam jangka waktu lama, sebaiknya tidak memaksakan diri untuk melanjutkan puasa.

Apalagi, jika rasa lemas yang Moms alami telah disertai dengan keringat dingin.

Tidak hanya berdampak pada tubuh sang ibu, lemas berkepanjangan juga cukup berbahaya bagi kondisi janin dalam kandungan.

Pasalnya, rasa lemas yang parah bisa merupakan tanda adanya suatu penyakit pada ibu hamil.

Bahkan, dapat disebabkan oleh kurangnya nutrisi.

Jika hal ini terjadi, tumbuh kembang janin mungkin saja tidak optimal.

Baca Juga: Panduan Penting Puasa Saat Hamil Trimester 1-3, Simak Moms!

8. Pusing

Ibu Hamil Sakit Kepala
Foto: Ibu Hamil Sakit Kepala (Orami Photo Stocks)

Apabila Moms mengalami pusing hingga sulit beraktivitas selama puasa, tidak ada larangan untuk segera membatalkannya.

Ini termasuk tanda ibu hamil harus membatalkan puasa, demi menjaga kondisi tubuh tetap fit sehingga janin bisa berkembang secara sehat.

Pusing selama berpuasa bisa terjadi ketika Moms tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup.

Aktivitas berat juga mungkin menjadi penyebabnya. Selain itu, pusing saat puasa dapat disebabkan oleh kekurangan zat besi.

Jika sudah demikian, tidak disarankan untuk memaksakan diri Moms melanjutkan puasa.

Moms boleh membatalkan puasa saat merasa pusing. Lalu melakukan beberapa upaya untuk mengatasinya.

Misalnya, menjalani pola makan teratur dengan kandungan gizi seimbang, perbanyak asupan zat besi, pastikan hidrasi tercukupi, dan dapatkan waktu istirahat yang cukup.

9. Hipoglikemia

Hipoglikemia juga menjadi salah satu tanda ibu hamil harus membatalkan puasa.

Bagi Moms yang belum tahu, hipoglikemia merupakan turunnya kadar gula darah dalam tubuh.

Pada ibu hamil, hipoglikemia ini terjadi karena adanya perubahan cara tubuh dalam mengatur dan memetabolisme glukosa.

Selama hipoglikemia, ibu hamil mungkin akan mengalami beberapa gejala.

Umumnya berupa sulit untuk berpikir atau berkonsentrasi, bahkan dapat menyebabkan pingsan.

Oleh karenanya, ibu hamil yang mengalami hipoglikemia tidak diharuskan menjalani puasa.

Hal ini dilakukan demi keselamatan sang ibu maupun janin yang ada di dalam kandungannya.

Baca Juga: Keluhan Ibu Hamil pada Trimester 1 Hingga 3, Yuk Cari Tahu!

10. Kontraksi

Kontraksi biasanya terjadi pada kehamilan trimester akhir. Ini bisa menjadi tanda bahwa Moms telah siap untuk menjalani persalinan.

Pada trimester tersebut, ibu hamil tetap diperbolehkan untuk berpuasa.

Namun ketika kontraksi yang dirasakan semakin intens dan menunjukkan tanda persalinan lain, tentunya ini juga jadi tanda ibu hamil harus membatalkan puasa.

Misalnya jika kontraksi disertai dengan perasaan nyeri, tidak nyaman, dan menimbulkan flek.

Itu tanda-tanda yang perlu ibu hamil waspadai saat berpuasa.

Jika tanda-tanda ini mulai muncul, kita harus segera berhenti berpuasa, walaupun puasa termasuk ibadah, bukankah keadaan janin yang sehat juga penting?

“Ketika ada warning sign, berarti ada masalah dalam tubuh. Jika diabaikan akan berakibat memperburuk keadaan,” tutur dr. Juwalita.

Ingatlah apa saja tanda ibu hamil harus membatalkan puasa ini agar kesehatan Moms dan Si Kecil dalam kandungan tetap terjaga.

Selalu konsultasikan ke dokter terlebih dulu jika ibu hamil ingin puasa untuk memastikan memang kondisinya memungkinkan untuk puasa.

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6544060/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8411261/
  • https://americanpregnancy.org/womens-health/dehydration-pregnancy/
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/321734
  • https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/22342-nosebleeds-while-pregnant

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.