Tips Pasang Spiral, Ini Do's dan Dont's yang Perlu Diketahui
Setiap pasangan suami dan istri memiliki idealnya masing-masing dalam menentukan seberapa banyak jumlah anak yang hendak dimiliki dan diasuh. Karena membina sebuah keluarga memerlukan perencanaan yang matang.
Jika Moms dan Dads sepakat ingin menghentikan kehamilan, bisa dengan penggunaan alat kontrasepsi, salah satunya spiral (IUD/Intrauterine Device). IUD memiliki tingkat efektivitas mencegah kehamilan sebesar 99 persen.
"Tingkat kehamilan sangat rendah dengan IUD sehingga jika Anda hamil itu dianggap tidak wajar," kata Dr. Colleen Krajewski, penasihat medis untuk Bedsider dan asisten profesor di University of Pittsburgh, mengutip Time.
Tips Pasang Spiral
Berikut ini do's dan dont's sebagai tips pasang spiral yang perlu Moms ketahui.
Baca Juga: Kondom, Alat Kontrasepsi Populer untuk Cegah Penyakit HIV/AIDS
Do's Pasang Spiral
1. Bisa Digunakan pada Ibu Menyusui
Beberapa metode kontrasepsi bisa memengaruhi kadar hormon dalam tubuh. Tetapi, IUD tidak menyebabkan mengandung hormon. Sehingga, aman digunakan oleh ibu menyusui.
"Metode ini mungkin pilihan yang baik untuk ibu menyusui. Ini karena ada kadar hormon estrogen dalam kontrasepsi hormonal seperti pil, patch, dan cincin, yang dapat memengaruhi pasokan ASI Anda," jelas Taraneh Shirazian, M.D., asisten profesor di departemen kebidanan dan ginekologi di NYU Langone Medical Center, mengutip SELF.
2. Bisa Digunakan Sebagai Kontrasepsi Darurat
Tips pasang spiral selanjutnya yaitu Moms bisa menggunakan sebagai kontrasepsi darurat yang efektif. Hal ini ternyata tidak banyak diketahui orang.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, penggunaan IUD sebagai kontrasepsi darurat akan efektif selama dimasukkan dalam jangka lima hari setelah hubungan seks tanpa kondom.
Dalam jurnal Human Reproduction, diamati 42 studi dan menemukan bahwa IUD memiliki tingkat kehamilan hanya 0,09 persen ketika digunakan sebagai kontrasepsi darurat.
"IUD menyebabkan peradangan pada lapisan rahim dan dapat mencegah implantasi embrio yang sedang berkembang," terang Brett Worly, M.D., dokter kandungan di Ohio State University Wexner Medical Center.
3. Pilihan Kontrasepsi yang Tepat untuk Beberapa Kelompok
Mengutip Young Women’s Health, tips pasang spiral menjadi pilihan tepat untuk kontrasepsi jika Moms memiliki beberapa kriteria berikut:
- Sulit mengingat untuk menggunakan bentuk kontrasepsi lain seperti pil, patch, dll.
- Ingin kontrasepsi yang tidak harus dipikirkan setiap kali berhubungan seks
- Tidak memiliki banyak pasangan seksual
- Ingin menggunakan metode kontrasepsi yang hampir 100 persen efektif
- Tidak ingin menggunakan kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen
Baca Juga: Benarkah Menyusui Bisa Jadi Kontrasepsi Alami?
Dont's Pasang Spiral
1. Memasukkan Apapun ke Vagina Usai Pakai IUD
Mengutip Medical Arts Centre, segera setelah IUD dimasukkan, penting untuk tidak memasukkan apa pun ke dalam vagina selama 48 jam.
Misalnya, seperti memasukkan tampon, mandi, berenang, berendam bak mandi air panas, berhubungan seksual. Ini karena ada sekitar 1 persen kemungkinan spiral tergelincir, dan peluang tertinggi dapat terjadi dalam minggu pertama.
2. Melakukan Olahraga Berat
Pemakaian IUD juga punya pantangannya yang menjadi tips pasang spiral.
Usai 48 jam pemakaian, Moms dapat melakukan aktivitas seperti biasa setelahnya. Tetapi, hingga dokter mengatakan aman, hindari olahraga berat selama 24 jam karena dapat menyebabkan kram.
3. Kelompok yang Tidak Bisa Menggunakan Spiral
Melansir SELF, beberapa orang yang memiliki masalah rahim, seperti fibroid besar, bukan kandidat terbaik untuk pemasangan spiral tembaga.
Untuk Moms yang punya infeksi seperti penyakit radang panggul (kondisi di mana bakteri menular seksual menginfeksi organ reproduksi), pendarahan vagina abnormal yang belum didiagnosis, dan beberapa masalah lainnya.
Karena itu, konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan tips pasang spiral. Jika dokter tidak merekomendasikan, minta saran tentang kontrasepsi ideal yang bisa digunakan.
Baca Juga: 5 Alat Kontrasepsi untuk Pria, Termasuk Pil dan Suntik KB
4. Tidak Direkomendasikan Jika Punya Endometriosis
Salah satu efek samping penggunaan spiral adalah terjadinya pendarahan. Sehingga tidak disarankan digunakan pada wanita dengan kondisi seperti endometriosis.
"Itu sebabnya tidak direkomendasikan untuk orang dengan kondisi seperti endometriosis yang sudah dapat menyebabkan menstruasi berat dan menyakitkan," jelas Dr. Taraneh.
Nah, itu dia Moms, tips pasang spiral tentang hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam memasang IUD. Sudah semakin paham kan Moms?
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.