10+ Tips Puasa bagi Ibu Hamil, Dijamin Janin Semakin Sehat!
Ibu hamil tetap bisa berpuasa di bulan Ramadan. Namun, sebelum itu, Moms perlu tahu tips puasa bagi ibu hamil agar kesehatan senantiasa terjaga.
Moms yang sedang mengandung mungkin bertanya-tanya, bagaimana caranya agar bisa tetap kuat berpuasa saat hamil?
Lalu, apakah aman menjalani ibadah puasa bagi ibu hamil?
Dalam BMC Pregnancy and Childbirth, puasa Ramadan terbukti tidak menyebabkan dampak buruk pada berat lahir Si Kecil.
Selain itu, puasa Ramadan juga belum terbukti secara kongkret bisa menyebabkan dampak buruk pada kehamilan.
Namun, satu hal yang perlu diperhatikan di sini adalah: ibu hamil wajib menjalankan ibadah puasa dengan cara yang benar.
Salah-salah, tubuh malah bisa dehidrasi sehingga meningkatkan risiko komplikasi kehamilan.
Moms tentu tidak ingin mengalami hal tersebut, bukan?
Bila hendak menjalani puasa saat hamil, penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi, juga mengonsumsi makanan yang bernutrisi.
Selain itu, jangan juga memaksakan diri untuk tetap berpuasa jika memang tidak kuat.
Yuk, cari tahu selengkapnya tentang tips menjalani ibadah puasa bagi ibu hamil berikut ini, Moms!
Baca Juga: 10 Tanda Bumil Harus Membatalkan Puasa, Jangan Disepelekan!
Tips Puasa bagi Ibu Hamil Muda (Trimester 1)
Air menjadi salah satu zat yang berperan penting dalam fungsi fisiologis tubuh.
Organ-organ penting dalam tubuh, seperti ginjal, otak, dan otot, mengandung 70-80% air.
Oleh karena itu, memenuhi cairan dalam tubuh saat puasa bagi ibu hamil menjadi hal penting yang harus diperhatikan.
Terlebih lagi, pada ibu hamil yang sedang puasa, asupan air yang masuk ke dalam tubuh tentu harus lebih banyak.
Pada kehamilan, air dibutuhkan bukan hanya untuk menunjang kesehatan dan kebugaran tubuh ibu saja, tetapi juga janin yang ada di dalam perut.
Penting untuk Moms yang sedang hamil mengetahui bahwa dehidrasi selama kehamilan dapat mengakibatkan komplikasi serius, bahkan kematian.
Nah, agar Moms yang puasa saat hamil tidak kekurangan cairan, berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Minum Air Putih Lebih Banyak
Ibu yang sedang hamil tetap perlu mengonsumsi air dalam jumlah yang cukup.
Menurut dr. Nurul Ratna, Ketua Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran UI, kebutuhan air putih untuk ibu hamil adalah 8 gelas per hari.
Cara memenuhi kebutuhan tersebut bisa dilakukan dengan mengikuti panduan sebagai berikut:
- Saat bangun tidur sebelum sahur, langsung minum 1 gelas air putih.
- Setelah menyantap hidangan sahur, penuhi lagi tubuh dengan 1 gelas air putih lagi.
- Saat berbuka puasa, minum 1 gelas air putih sebelum makan dan 1 gelas lagi setelah makan serta minuman manis untuk meningkatkan kadar gula yang rendah selama puasa.
- Saat menyantap makan malam, minum lagi 2 gelas air putih hingga sebelum tarawih.
- Selesai tarawih, minum lagi air putih 1 gelas dan saat sebelum tidur, minum air putih 1 gelas lagi.
2. Kenakan Pakaian yang Nyaman
Meski Moms hanya beraktivitas di rumah, mengenakan pakaian yang nyaman dapat membantu menjaga asupan air di dalam tubuh, lho.
Ini menjadi tips menjalankan puasa bagi ibu hamil yang juga penting diterapkan.
Jika merasa relaks dan nyaman, tubuh tidak akan memproduksi banyak keringat yang bisa menyebabkan dehidrasi.
Namun, bila Moms berada di luar ruangan, terutama pada siang hari, baju yang longgar dan berwarna terang adalah pilihan yang tepat.
Jenis pakaian yang demikian tidak akan menyerap panas, sehingga membuat tubuh Moms lebih hemat cairan.
Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Minum Susu Beruang? Ini Jawabannya!
3. Makan Buah-buahan Segar
Puasa bagi ibu hamil memang bisa cukup berat dan membuat rasa haus lebih terasas dibanding orang pada umumnya.
Hal tersebut terjadi karena ibu hamil memang membutuhkan lebih banyak asupan cairan.
Nah, jika sudah memenuhi kebutuhan air putih harian, Moms bisa mengonsumsi lagi buah-buahan yang mengandung banyak cairan.
Dilansir dari Medical News Today, berikut ini beberapa buah beserta persentase kandungan cairan di dalamnya:
- Tomat: 94.52%
- Timun: 93%
- Semangka: 91.45%
- Stroberi: 90.95%
- Blewah: 90.15%
- Melon: 89.82%
- Jeruk: 86.75%
Pastikan untuk mengonsumsi buah-buahan tersebut, baik setelah berbuka puasa atau pada saat makan sahur sebagai pencuci mulut.
4. Lengkapi Air Putih dengan Jus
Minum jus juga bisa membantu melancarkan puasa bagi ibu hamil agar tubuhnya tetap kuat dan prima.
Ini menjadi variasi saja jika sudah mulai merasa bosan cuma minum air putih melulu.
Sebagai selingan, Moms bisa membuat jus buah yang terbuat dari buah asli. Bila perlu jangan ditambahkan gula atau hal lainnya agar tubuh dapat terpenuhi oleh nutrisi yang sehat.
5. Selalu Seimbangkan Energi yang Masuk dan Keluar
Menurut dr. Nurul, cara paling mudah yang bisa Moms lakukan agar tidak mengalami dehidrasi adalah dengan memperhatikan keseimbangan antara energi yang masuk dan energi yang keluar.
Misalnya sehabis menyantap makanan, Moms harus minum 1 gelas air putih.
Setelah buang air kecil, penuhi asupan air yang keluar melalui urin dengan 1 gelas air putih lagi. Dengan begitu, ibu hamil terhidrasi dengan baik.
Dengan meminum air secara teratur, tentu ibu hamil bisa terbantu dalam menghilangkan gejala-gejala morning sickness.
Selain itu, Moms juga tidak akan mengalami kekurangan air ketuban yang penting.
Baca Juga: 5+ Makanan yang Tidak Baik Dimakan saat Buka Puasa dan Sahur
Tips Puasa bagi Ibu Hamil Tua (Trimester 3)
Trimester ketiga adalah periode kehamilan saat bayi menunjukkan pertumbuhan yang cepat.
Selama periode ini, bayi butuh lebih banyak nutrisi dan lebih banyak mineral dan vitamin untuk mempertahankan akselerasi pertumbuhannya.
Bagi ibu hamil yang ingin berpuasa, dianjurkan agar mencari saran medis yang tepat sebelum membuat keputusan untuk berpuasa.
Dokter akan memeriksa komplikasi yang mungkin akan timbul jika Moms tidak makan selama beberapa waktu.
Dalam Iranian Journal of Pediatrics, diketahui bahwa puasa dalam konteks puasa untuk amalan di bulan Ramadan, tidak memengaruhi berat waktu lahir, tinggi badan, dan lingkar kepala.
Selain itu, pada wanita sehat dengan nutrisi yang sesuai, puasa Ramadan tidak memiliki efek negatif terhadap pertumbuhan janin di intrauterin (dalam rahim) dan tidak memengaruhi indeks waktu kelahiran.
Sementara itu dalam penelitian ini juga menjelaskan bahwa belum ditemukan adanya kelainan kongenital pada ibu yang berpuasa .
Sebenarnya, tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok ibu yang berpuasa dan kelompok ibu yang tidak berpuasa dalam risiko berat lahir rendah pada bayi.
Namun, tampaknya risiko berat lahir rendah dapat terjadi sebanyak 1,5 kali pada ibu yang berpuasa saat trimester pertama dibandingkan dengan ibu yang tidak berpuasa.
Lalu, apa saja yang harus Moms lakukan agar menjalani puasa bagi ibu hamil tua dapat berjalan lancar dan janin tetap sehat selama kehamilan?
Yuk intip tipsnya berikut ini.
Baca Juga: 13+ Macam Nutrisi Ibu Hamil yang Wajib Dikonsumsi, Penting!
6. Konsultasikan dengan Dokter Kandungan Terlebih Dahulu
Usia kehamilan sudah memasuki trimester 3 dan Moms ingin berpuasa?
Jika ya, bicaralah dengan dokter kandungan terlebih dahulu agar dapat memastikan bahwa tubuh Moms benar-benar mampu.
Selain itu, Moms juga bisa meminta tips bagaimana agar tetap sehat dan kuat berpuasa selama hamil trimester akhir.
Ibu hamil mungkin perlu melakukan pemeriksaan lebih sering selama puasa untuk memantau kadar gula darah.
Puasa dianggap tidak aman untuk dilakukan, khususnya jika Moms yang sedang hamil juga menderita diabetes.
7. Istirahat Cukup dan Penuhi Cairan Tubuh
Karena puasa bagi ibu hamil dapat membuat tubuh lelah dan mudah berada di bawah tekanan, penting bagi Moms untuk membuat segalanya mudah selama berpuasa.
Pastikan untuk lebih banyak istirahat dan menghindari aktivitas atau situasi yang berat yang dapat menyebabkan dehidrasi.
Berhati-hatilah jika Moms memilih untuk berpuasa dalam 3 bulan terakhir kehamilan.
Sebab pada saat tersebut, tubuh ibu akan membutuhkan sebanyak 200 kalori tambahan.
Baca Juga: Dalil Keringanan Puasa untuk Ibu Hamil, Perhatikan Moms!
8. Hindari Makanan yang Mengandung Gula Berlebihan
Saat berbuka puasa, Moms perlu menghindari makanan yang mengandung gula berlebih yang dapat menjadi pemicu peningkatan gula darah secara drastis.
Sebaliknya konsumsi makanan yang banyak mengandung gandum dan makanan berserat tinggi seperti sayuran, kacang-kacangan dan buah kering.
Tambahkan juga banyak protein dari daging, telur dan kacang-kacangan.
Selain itu, coba minum 1,5 - 2 liter air di luar saat berpuasa. Hindari konsumsi kafein, karena memiliki sifat diuretik yang dapat menjadi penyebab dehidrasi.
Selain itu, tidak lupa juga untuk memenuhi asupan nutrisi yang penting bagi ibu dan perkembangan janin.
Berikut beberapa sumber nutrisi dari makanan yang baik dikonsumsi untuk ibu hamil, meliputi:
- Asam folat lemak omega-3 dari ikan salmon, makerel, ikan herring, dan biji chia.
- Kolin dari daging sapi, hati ayam, dada ayam, telur, dan kacang kedelai.
- Kalsium dari produk olahan susu, bayam, dan kacang kedelai.
- Zat besi dari bayam, dagin merah, tahu, dan kacang lentil.
- Vitamin A dari sayuran berdaun hijau, tomat, hati sapi, dan susu.
- Zink dari biji-bijian, produk olahan susu, dan tiram.
9. Konsumsi Makanan yang Sehat saat Sahur
Tentunya, puasa mengurangi asupan makanan yang masuk dibanding hari biasanya.
Moms bisa memilih makanan yang lebih sehat, ini tidak boleh diabaikan selama menjalani puasa bagi ibu hamil.
Salah satunya, secara berkala, makanlah buah-buahan atau makanan kaya nutrisi lainnya.
Sebab, berpuasa dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kelelahan, anemia, tubuh yang terlalu asam, dan sakit kepala, yang selanjutnya dapat mengganggu janin di dalam kandungan.
10. Perhatikan Gizi Makanan saat Berbuka Puasa
Tidak hanya penting untuk memperhatikan menu sahur sebelum puasa bagi ibu hamil, tetapi Moms juga perlu memperhatikan makanan saat waktu berbuka puasa tiba.
Mengutip Babycenter, cobalah makan perlahan saat buka puasa.
Mulailah dengan makanan ringan dan mudah dicerna seperti sup.
Makanan yang mengandung gula alami seperti buah dan minuman susu juga merupakan pilihan yang baik, karena akan memberikan asupan energi yang dibutuhkan tubuh.
Setelah berbuka puasa, pilih makanan yang memberi keseimbangan gizi yang sehat antara lain makanan bertepung, buah dan sayuran, produk olahan susu.
Jangan lupakan juga protein seperti daging, ikan, telur atau kacang-kacangan yang dimasak matang.
Moms dapat memilih karbohidrat kompleks, seperti biji-bijian, serta makanan berserat tinggi, seperti kacang-kacangan dan buah-buahan kering.
Selain itu, daripada Moms mengonsumsi makanan olahan yang berlemak tinggi, lebih baik memilih yang lebih sehat seperti kentang atau buncis.
11. Konsumsi Sedikit Garam
Garam merupakan zat yang sangat penting bagi tubuh.
Memang, ada orang yang memilih berpuasa tanpa garam.
Tetapi bagi wanita hamil, tidak mengonsumsi garam sepenuhnya dapat menyebabkan kelemahan pada tubuh.
Dilansir dari Health Foundations, mencukupi asupan garam pada ibu hamil dapat membantu perkembangan sistem saraf yang optimal.
Selain itu, bayi lahir dengan berat badan memadai, mendukung kesehatan kardiovaskular, dan lain sebagainya.
Saat berbuka puasa, Moms wajib mengonsumsi makanan yang mengandung garam. Hal ini untuk menghindari efek buruk pada Moms atau kesehatan janin dalam kandungan.
Tapi, ingat juga, bukan berarti konsumsinya dalam jumlah yang berlebihan, ya!
Baca Juga: 6+ Manfaat Asam Folat untuk Ibu Hamil, Bisa Mencegah Anemia
Risiko Puasa bagi Ibu Hamil
Pada umumnya, puasa bagi ibu hamil sebenarnya tidak dianjurkan secara medis.
The Journal of Laboratory and Clinical Medicine menyatakan bahwa puasa intermiten bermanfaat untuk metabolisme dan penurunan berat badan.
Ini juga membantu dalam pengelolaan gula darah dan mengurangi risiko diabetes tipe 2.
Dr. Jennifer Wu dari Lenox Hill Hospital, NYC, menyatakan bahwa gula darah rendah dan penurunan tekanan darah dapat menyebabkan pusing atau pingsan pada wanita hamil.
Pemaparan tersebut didukung oleh penelitian lain yang diterbitkan di Journal of Obstetrics and Gynaecology.
Penelitian ini menjelaskan bahwa puasa intermiten pada wanita hamil (dengan kondisi tubuh yang sehat) dapat menurunkan gerak pada janin.
Hal tersebut masuk akal, karena asupan glukosa juga pasti akan berkurang selama ibu hamil berpuasa.
Karenanya, janin yang berada di dalam kandungan tidak mendapatkan energi yang optimal dari glukosa. Alhasil, ia tidak dapat aktif bergerak.
Maka dari itu, bisa disimpulkan bahwa puasa intermiten tidak disarankan untuk wanita hamil.
Namun, tidak ada salahnya juga apabila Moms ingin mencoba berpuasa, asalkan telah berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter.
Intinya, Moms tidak boleh memaksakan diri untuk berpuasa. Karena, jika dipaksakan, kesehatan Si Kecil bisa menjadi taruhannya.
Baca Juga: 15+ Manfaat Buah Naga untuk Ibu Hamil, Dijamin Menyehatkan!
Puasa yang Aman bagi Ibu Hamil
Terdapat 1 jenis puasa yang mungkin masih aman dilakukan oleh ibu yang masih berada pada masa awal kehamilan, yakni puasa dengan waktu maksimal sekitar 12 jam.
"Ibu hamil yang dapat berpuasa selama 12 jam. Namun, hal ini juga tergantung pada trimester kehamilannya," jelas Nicole German Morgan, ahli diet dengan latar belakang nutrisi prenatal.
Saat berada pada trimester pertama, penting untuk fokus mengonsumsi nutrisi prenatal yang cukup meski tubuh Moms belum begitu membutuhkan tambahan kalori.
"Pada trimester ketiga, puasa intermiten pada ibu hamil mungkin akan terasa tidak cocok dilakukan," kata Morgan.
"Sebab, pada masa tersebut, banyak wanita hamil memiliki nafsu makan yang meningkat dan selalu merasa lapar," tegasnya.
Pada intinya, penting bagi ibu hamil untuk fokus mendapatkan kecukupan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Sebab, pada masa kehamilan, Moms harus memberikan 'makan' pada tubuh sendiri dan janin yang ada di dalam kandungan.
Selain itu, penting juga diingat bahwa Moms sebaiknya tidak menjejalkan terlalu banyak kalori dalam waktu singkat.
Hal tersebut bisa berdampak pada sistem pencernaan, yang bisa membuat janin kehilangan 'jatah' kalori untuk tumbuh kembang di dalam kandungan.
Baca Juga: Tata Cara dan Niat Puasa Ayyamul Bidh, Pahala Melimpah!
Jadi, jika ibu hamil ingin berpuasa, baik itu puasa Ramadan atau intermiten, ada baiknya berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter kandungan.
Hal ini penting untuk memastikan kesiapan dan kesehatan tubuh ibu hamil.
Selain itu, dengan berkonsultasi kepada dokter kandungan, Moms juga bisa mengetahui trik-trik khusus yang bisa dilakukan agar puasa saat hamil tetap berjalan lancar.
Terlepas dari itu, Moms tidak boleh memaksakan diri untuk berpuasa, ya.
Apabila dokter tidak mengizinkan, akan lebih baik untuk dipatuhi. Ingat, kesehatan Moms dan Si Kecil dalam kandungan ada prioritas yang paling utama untuk saat ini!
- https://www.health-foundations.com/blog/2014/08/15/why-salt-is-important-in-pregnancy
- https://www.babycentre.co.uk/a1028954/fasting-in-pregnancy
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/labs/pmc/articles/PMC3446023/
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/325958
- https://bmcpregnancychildbirth.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12884-018-2048-y
- https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S193152441400200X
- https://www.news24.com/health24/Parenting/Pregnancy/Nutrition/everything-you-need-to-know-before-doing-intermittent-fasting-while-pregnant-20200217-2
- https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/01443610400007844
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.