7 Tips Puasa untuk Penderita Asam Lambung, Catat Moms!
Sudah tahu apa saja tips puasa untuk penderita asam lambung?
Jangan salah, menghadapi bulan penuh berkah perlu persiapan, salah satunya bagi yang memiliki masalah asam lambung.
Agar berpuasa tetap lancar dan sehat, berikut beberapa tips yang bisa Moms coba!
Baca Juga: Lupa Niat Puasa Ramadan, Apakah Puasanya Tetap Sah?
Tips Puasa untuk Penderita Asam Lambung
Puasa menjadi dilema bagi kebanyakan orang yang sering kali bermasalah dengan lambungnya.
Salah satunya GERD, yakni naiknya asam lambung ke kerongkongan sehingga menimbulkan gejala heartburn (sensasi nyeri pada ulu hati), sendawa, mulut pahit, dan perut kembung.
Gejala ini bisa muncul kapan saja, biasanya ketika pengidapnya telat makan.
Inilah yang dikhawatirkan, jika puasa bisa memicu atau memperparah gejalanya.
Nah, Moms yang juga memiliki kekhawatiran yang sama, sebaiknya simak tips berikut ini.
1. Konsultasi dengan Dokter
Satu atau dua bulan lebih sebelum memasuki bulan Ramadan, perlu melakukan konsultasi ke dokter jika ingin berpuasa.
Tips puasa untuk penderita asam lambung ini adalah langkah dasar yang perlu dilakukan agar puasa berjalan dengan aman.
Konsultasi bisa dilakukan sekali atau lebih tergantung dengan kesepakatan.
Selama konsultasi, dokter akan mengamati kondisi tubuh seperti gejala GERD yang dialami akhir-akhir ini.
Lalu, dokter akan memberikan pertimbangan apakah Moms aman untuk berpuasa atau tidak.
Pada kasus GERD, puasa masih aman dilakukan.
Namun, bisa juga tidak diperkenankan karena lebih berisiko.
Jika setelah melakukan konsultasi dengan dokter dan dinyatakan aman untuk berpuasa, Moms perlu memperhatikan pola makan selama bulan puasa.
Hindari makanan yang dapat memicu asam lambung seperti makanan pedas, asam, dan berlemak.
Pilih makanan yang mudah dicerna dan seimbang, serta hindari makanan besar dalam satu waktu.
Baca Juga: Pilihan Vitamin untuk Penderita Asam Lambung yang Aman Dikonsumsi
2. Makanan Sehat untuk Sahur dan Berbuka
Makanan menjadi salah satu pemicu naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Oleh karena itu, jika pilihan makanan tidak tepat, bisa jadi bumerang nantinya.
Berdasarkan situs Johns Hopkins Medicine, ada beberapa makanan yang perlu dihindari jika memiliki GERD, yakni:
- Makanan berminyak, seperti gorengan yang populer untuk menu buka puasa.
- Makanan pedas yang diberi cabai atau lada.
- Makanan yang rasanya asam.
- Minuman bersoda dan kopi.
Sebaliknya, konsumsi makanan yang direkomendasikan seperti makanan yang mengandung alkaline, kaya serat, dan kaya air.
Misalnya, pisang, kembang kol, selada, semangka, timun, kacang almond, brokoli, nasi merah, dan kentang.
Selain itu, Moms juga perlu mengatur pola makan dan jangan makan dalam porsi besar sekaligus.
Lebih baik makan dalam porsi kecil namun sering. Hindari makan terlalu cepat, karena dapat membuat perut terlalu penuh dan menekan kerongkongan.
Selain itu, Moms juga dapat mengonsumsi suplemen probiotik atau minum air kelapa untuk membantu menyeimbangkan bakteri baik di dalam usus.
Deretan di atas bisa disesuaikan untuk menu sahur atau menu berbuka puasa.
Baca Juga: Asam Lambung Naik? Kenali Dosis dan Manfaat Obat Famotidine
3. Makan Perlahan dengan Porsi Kecil tapi Sering
Tips puasa untuk penderita asam lambung ini kesannya sepele, tapi membantu menjalankan puasa dengan aman.
Jadi, pastikan bangun lebih awal saat sahur, agar ada banyak waktu untuk menikmati makan.
Waktu lebih banyak, memungkinkan untuk mengunyah makanan secara sempurna.
Moms bisa mengakali porsi makannnya menjadi beberapa porsi kecil yang setiap menunya diberi jeda.
Misalnya, lebih dahulu makan nasi dan lauknya serta segelas air.
Kemudian, mendekati imsak, bisa konsumsi satu buah pisang dan minum lagi segelas air.
Jangan bangun sahur ketika waktu mendekati imsak, ya!
Selain membuat makan terburu-buru, hal ini juga memungkinkan Moms makan sekaligus dalam porsi besar tanpa jeda.
Jadi, jangan lupa untuk menyetel alarm lebih awal.
Aturan ini juga berlaku saat berbuka puasa.
Memang seharian menahan haus dan lapar kadang membuat lupa diri.
Sama seperti sahur, cobalah untuk berbuka dengan segelas air putih hangat dan beberapa buah kurma atau satu buah pisang atau lontong.
Beri jeda untuk beribadah terlebih dahulu, dan baru nikmati menu makan lainnya dengan porsi kecil sebelum sholat tarawih.
4. Cukup Minum Air
Tips puasa untuk penderita asam lambung yang wajib untuk dipatuhi adalah minum air putih setidaknya 8 gelas per harinya.
Air putih bisa mencegah terjadinya dehidrasi selama puasa.
Di samping itu, minum air putih bisa memindahkan asam yang akan naik ke kerongkongan kembali ke perut sehingga gejala GERD bisa dicegah.
Akan tetapi, Moms jangan salah memahaminya dengan minum banyak air sekaligus.
Hal ini bisa jadi malah memicu naiknya asam lambung.
Jadi, atur waktu minum menjadi 2 gelas saat sahur, 2 gelas saat berbuka, dan 4 gelas di waktu makan malam dan menjelang tidur.
Selain itu, Moms juga dapat memperbanyak konsumsi buah-buahan yang mengandung air seperti semangka, melon, jeruk, dan pear.
Selain dapat membantu menghindari dehidrasi, buah-buahan ini juga mengandung serat dan nutrisi yang baik untuk tubuh.
Namun, jika Moms merasa sulit untuk memperbanyak konsumsi air putih selama puasa, Moms dapat mencoba minum air lemon hangat yang dicampur dengan madu saat sahur atau berbuka.
Lemon mengandung asam sitrat yang dapat membantu menetralkan asam lambung, sedangkan madu dapat membantu melindungi kerongkongan dan mengurangi peradangan.
Baca Juga: Bolehkah Sikat Gigi saat Puasa? Ini Jawabannya Menurut Hadis Nabi Muhammad SAW
5. Jangan Tidur setelah Sahur
Kebiasaan ini umum terjadi, mengingat waktu luang yang cukup panjang sebelum memulai aktivitas harian setelah sahur.
Setelah makan, beri waktu sekitar 3-4 jam barulah diperbolehkan untuk berbaring.
Alasannya, langsung tidur setelah makan memberi peluang bagi asam lambung untuk naik ke kerongkongan dengan mudah.
Jadi, setelah sahur sebaiknya berjalan-jalan santai sekitar 10-15 menit di sekitar rumah.
Bisa juga dengan beres-beres rumah, seperti membereskan kamar atau mencuci bekas makan sahur.
Baca Juga: Penting, Ini 15 Persiapan Puasa Ramadan dari Segi Spiritual dan Kesehatan
6. Hindari Aktivitas yang Memberi Tekanan pada Perut
Setelah makan sahur dan berbuka, hindari aktivitas yang memicu tekanan pada perut. seperti olahraga atau membungkuk-bungkuk, karena hal ini dapat memperburuk gejala asam lambung.
Jika Moms merasa ingin beristirahat setelah sahur, pastikan untuk duduk tegak atau dengan posisi miring untuk mengurangi kemungkinan naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Jangan lupa juga untuk menghindari konsumsi makanan berat atau berlemak saat sahur, karena makanan ini membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna dan dapat memperparah gejala GERD.
7. Minum Obat yang Diresepkan Dokter
Terakhir, tips puasa untuk penderita asam lambung adalah jangan lupa minum obat.
Jika dokter meresepkan obat, minum obat-obatan tersebut di waktu sahur dan berbuka.
Hal ini penting untuk menjaga kondisi kesehatan selama berpuasa dan meminimalkan risiko naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Namun, sebaiknya konsultasikan kembali dengan dokter terlebih dahulu mengenai jadwal penggunaan obat selama berpuasa, karena terdapat beberapa jenis obat yang harus dikonsumsi pada waktu yang tepat agar kinerjanya maksimal.
Selain itu, pastikan Moms tidak menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Ini karena dapat memperburuk kondisi GERD dan menyebabkan gejala-gejala yang lebih parah selama berpuasa.
Baca Juga: Aneka Menu Makan Malam untuk Keluarga yang Enak, Sehat dan Rendah Kalori
Nah, berbagai tips di atas diharapkan bisa membantu menjalani ibadah di bulan Ramadan tanpa khawatir.
- https://www.livestrong.com/article/449556-fasting-and-acid-indigestion/
- https://www.health.com/condition/gerd/7-daily-habits-that-can-halt-heartburn
- https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/gerd-diet-foods-that-help-with-acid-reflux-heartburn
- https://www.healthline.com/health/acid-reflux-at-night
- https://www.livestrong.com/article/502028-why-does-water-give-you-heartburn/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.