Tremenza, Obat untuk Atasi Gejala Flu, Ketahui Manfaat, Dosis, serta Efek Sampingnya di sini
Tremenza adalah obat yang berguna untuk mengatasi gejala dari flu dan pilek.
Obat ini mengandung pseudoephedrine HCl dan triprolidine HCl. Ada dua jenis dari tremenza, yaitu sirup dan tablet.
Perlu diketahui, obat ini membutuhkan resep dari dokter, sehingga tidak bisa dibeli secara sembarangan.
Manfaat Tremenza
Foto: bukalapak.com
Obat ini mengandung pseudoephedrine HCl sebesar 60 mg dan triprolidine sebesar 2,5 mg.
Pada pseudoephedrine, obat ini berguna untuk mengecilkan pembuluh darah pada saluran pernapasan yang kerap menyebabkan hidung tersumbat.
Dengan begitu, lendir lebih mudah keluar dari hidung.
Mengutip studi tahun 2021 di International Journal of Molecular Sciences, disebutkan jika pseudoephedrine memang sangat membantu dalam mengobati gejala pilek dan flu.
Hal ini karena sifat stimulan dari sistem saraf pusat dan dan kesamaan struktural dengan amfetamin.
Untuk amfetamin sendiri berguna untuk meningkatkan kadar dopamin pada otak.
Lalu, kandungan triprolidine berguna sebagai antihistamin yang dapat menghambat segala zat penyebab alergi. Dengan begitu, gejalanya dapat mereda dengan mudah.
Berbagai gejala yang dapat timbul saat seseorang alami alergi adalah bersin, gatal-gatal, dan hidung berair.
Mengutip dari Pill in Trip, produk ini juga dapat menghilangkan gejala akibat gangguan saluran pernapasan atas, seperti:
- Hidung tersumbat
- Sinusitis
- Rhinitis vasomotor (peradangan bagian dalam hidung)
- Demam
Meredakan batuk sementara yang terkait dengan infeksi saluran pernapasan dan kondisi terkait, seperti:
- Sinusitis
- Faringitis (radang tenggorokan)
- Bronkitis
- Asma
- Alami kondisi terkait sumbat lendir dan kongesti
Baca Juga: Kenali Dosis dan Efek Samping Calortusin, Obat untuk Atasi Batuk dan Pilek
Dosis Tremenza
Obat ini hanya bisa dikonsumsi sesuai dengan resep dari dokter.
Dosis dalam mengonsumsi obat ini secara benar adalah:
- Dewasa dan anak di atas 12 tahun: dosisnya 1 tablet digunakan 3 - 4 kali per hari.
- Anak di bawah 12 tahun: dosisnya 1/2 tablet digunakan 3 - 4 kali per hari.
Konsumsi obat ini biasanya dilakukan setiap 4 - 6 jam. Pastikan juga untuk tidak mengonsumsi lebih dari 4 dosis dalam satu hari.
Jangan pernah mengonsumsi lebih dari dosis yang direkomendasikan.
Efek Samping Tremenza
Foto: windowsnesia.com
Ada berbagai macam efek samping yang dapat timbul saat mengonsumsi obat ini, seperti:
- Kondisi hiperreaktif: takikardia, palpitasi, sakit kepala, pusing, atau mual.
- Simpatomimetik amina: ketakutan, kecemasan, gugup, gelisah, tremor, kelemahan, pucat, sulit bernapas, insomnia, halusinasi, dan lain-lain.
Efek samping yang timbul umumnya ringan dan terbilang jarang terjadi.
Namun, jika gejala yang timbul tidak kunjung menghilang, ada baiknya segera melakukan pemeriksaan ke dokter.
Baca Juga: Neozep Forte untuk Obat Flu, Ini Fungsi, Dosis, dan Efek Samping
Kontraindikasi Tremenza
Ada beberapa kondisi yang tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi obat ini (kontraindikasi), seperti:
- Hipersensitivitas
- Hipertensi
- Takikardia ventrikel (jantung berdetak terlalu cepat)
- Glaukoma sudut sempit
- Retensi urine
- Seseorang yang sudah lanjut usia
- Hipertiroidisme
- Bradikardia
- Blok jantung parsial
- Penyakit miokard
- Arteriosklerosis berat
- Sedang menjalani terapi MAOI (monoamine oxidase inhibitors) atau 14 hari setelah terapi ini.
Interaksi Obat Tremenza
Foto: hdmall.id
Obat ini juga sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan beberapa obat lainnya untuk menghindari interaksi obat.
Beberapa obat yang dapat menimbulkan interaksi ini adalah:
- Dekongestan
- Antidepresan
- Bretylium
Maka dari itu, sangat penting untuk memberitahu dokter setiap obat yang dikonsumsi. Hal ini termasuk juga dengan suplemen, vitamin, dan lainnya.
Dengan begitu, berbagai risiko terkait interaksi obat bisa dihindari.
Baca Juga: 13+ Cara Mengatasi Hidung Tersumbat pada Anak yang Dapat Membantu Melegakan Pernapasannya
Peringatan Tremenza
Segera periksakan ke dokter jika ada efek samping dari obat ini yang terjadi selama 7 hari.
Perlu dipahami juga jika sebagian kecil dari kandungan obat ini bisa diekskresikan ke dalam ASI. Sehingga penggunaannya perlu diperhatikan dengan benar, terutama untuk ibu menyusui.
Sebelum meresepkan obat untuk mengatasi batuk atau flu, penting untuk mengetahui penyebab yang mendasarinya teridentifikasi.
Penanganan yang tepat terkait penyebabnya tentu akan membuat batuk atau flu menghilang secara permanen.
Perlu dipahami juga, kandungan dari obat ini bekerja dengan cara menyempitkan pembuluh darah.
Maka dari itu, salah satu risiko dari konsumsi obat ini adalah peningkatan pada tekanan darah.
Seseorang yang sudah mengidap hipertensi benar-benar harus berhati-hati saat mengonsumsi obat ini atau meminta untuk menggantinya dengan obat lain.
Itulah Moms informasi tentang Tremenza, obat flu yang bisa meredakan gejala seperti pilek, demam, bersin, dan hidung tersumbat.
Pastikan selalu konsumsi obat sesuai petunjuk dokter, ya Moms!
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8152226/
- https://pillintrip.com/medicine/tremenza
- https://www.mims.com/indonesia/drug/info/tremenza
- https://www.drugs.com/pregnancy/pseudoephedrine-triprolidine.html
- https://www.webmd.com/drugs/2/drug-3158/triprolidine-pseudoephedrine-oral/details
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.