Tunda Dulu Program Hamil Saat Radang Usus Melanda!
Radang usus atau inflammatory bowel disease (IBD) merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan gangguan kesehatan akibat peradangan kronis pada saluran pencernaan.
Dikutip dari The American Journal of Nursing, penyakit radang usus seringkali menyebabkan komplikasi penyakit lainnya, seperti kanker usus, radang kulit, mata, serta sendi, hingga penggumpalan darah.
Beragam pengobatan perlu dilalui penderita radang usus. Namun, pengobatan radang usus ini rupanya bisa mengganggu kesuburan atau program hamil, baik pada pria maupun wanita.
Mengenal Radang Usus
Foto: hydralyte.com
Radang usus terbagi menjadi dua jenis, yaitu: penyakit Crohn dan kolitis ulseratif.
“IBD memiliki karakteristik berupa proses inflamasi yang bermediasi pada kekebalan tubuh hingga menghasilkan ulserasi dan peradangan di usus,” ungkap Direktur klinis Divisi Gastroenterologi dan Hepatologi serta Direktur Kedokteran Integratif dan Pusat Pencernaan di Johns Hopkins Medicine, Linda A. Lee, M. D., seperti dikutip dari self.com.
Kolitis ulseratif menyerang bagian terdalam usus besar atau kolon, sedangkan peradangan pada penyakit Crohn menyerang seluruh sistem pencernaan.
Kedua jenis radang usus ini memiliki gejala yang sama, antara lain: diare akut, sakit perut, kelelahan, berkurangnya nafsu makan, penurunan berat badan, hingga BAB berdarah.
Khusus pada wanita, radang usus juga dapat menyebabkan periode menstruasi yang tidak teratur atau bahkan berhenti, dan jika menstruasi berlangsung, maka nyeri yang biasa dialami menjelang dan saat menstruasi akan lebih parah dari biasanya.
Baca Juga: Sebelum Melakukan Program Bayi Tabung, Ibu Hamil Wajib Pahami Dulu 5 Hal Ini
Radang Usus Mengganggu Kesuburan Wanita
Foto: medicalnewstoday.com
Ada beberapa faktor dari radang usus yang dapat membuat program hamil menjadi lebih sulit atau perlu ditunda. Salah satunya, jika gejala radang usus yang membuat tidak nyaman muncul, maka rentan menurunkan gairah seks dan melakukan seks pun akan menjadi hal yang kurang nyaman untuk dilakukan.
Dikutip dari verywellhealth.com, faktor radang usus mengganggu kesuburan atau program hamil juga dipengaruhi oleh obat yang biasa diresepkan pada penderita radang usus, yaitu methotrexate.
Obat ini masuk dalam daftar obat yang tidak boleh dikonsumsi saat hamil, karena terbukti menyebabkan cacat lahir pada janin.
Dokter juga mungkin merekomendasikan penghentian steroid (seperti prednisone) sebelum program hamil.
Selain gejala nyeri yang lebih buruk selama menstruasi, radang usus mengganggu kesuburan wanita.
“Kita tahu bahwa pasien dengan peradangan aktif memiliki tingkat kesuburan lebih rendah. Tapi jika peradangan dapat dikontrol (disembuhkan), maka tingkat kesuburan dan kemampuan untuk reproduksi akan sejajar dengan wanita yang tidak memiliki radang usus,” ungkap gastroenterolog di The Ohio State University Wexner Medical Center sekaligus Direktur Medis di The Ohio State University Inflammatory Bowel Disease Center, Dr. Anita Afzali, seperti dikutip dari health.usnews.com.
Baca Juga: Ini Dia 4 Kelebihan Bayi Tabung Dibandingkan dengan Program Hamil Lainnya
Radang Usus Mengganggu Kesuburan Pria
Foto: carolinadigestive.com
Dikutip dari verywellhealth.com, pria pengidap radang usus memiliki tingkat disfungsi ereksi lebih tinggi dan beberapa jenis obat yang biasa diresepkan untuk pengobatan radang usus mengganggu kesuburan.
Antara lain, azulfidine (sulfasalazine) yang biasa digunakan untuk mengobati radang usus jenis kolitis ulseratif dapat mengganggu kesuburan pria dan memiliki risiko bayi cacat lahir.
Namun dua bulan setelah penghentian obat, kesuburan pria dapat kembali normal.
Sama halnya seperti wanita, obat methotrexate juga dapat diresepkan pada pria penderita radang usus.
Untuk itu, pastikan penyembuhan radang usus dan penghentian obat sekita tiga sampai empat bulan sebelum menjadi program hamil. Karena obat masih dapat berada di dalam tubuh setelah beberapa bulan dihentikan.
Baca Juga: Penderita Penyakit TBC Harus Menunda Program Hamil, Benarkah?
(GS/DIN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.