5 Penyebab Vagina Anak Bau dan Cara Mengatasinya, Ketahui!
Ketika membuka celana dalam Si Kecil, Moms mencium bau tak sedap dari vaginanya. Waduh, mungkinkah vagina anak bau?
Vagina anak bau bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang memerlukan perhatian.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kebersihan yang kurang terjaga, infeksi, hingga adanya benda asing di area genital.
Penting bagi orang tua untuk memahami penyebab dan cara mengatasinya, agar masalah ini tidak berlanjut dan mengganggu kenyamanan anak.
Yuk, Moms simak penyebab umum vagina anak bau serta langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
Baca Juga: Radang Vagina: Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegahnya
Penyebab Vagina Anak Bau
Kondisi vagina anak bau bisa disebabkan oleh berbagai macam, salah satunya adalah kurang menjaga kebersihan.
Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.
1. Kebersihan yang Kurang Terjaga dengan Baik
Kurangnya kebersihan dapat menyebabkan bau pada area genital anak.
Terutama jika tidak dibersihkan dengan baik setelah buang air kecil atau besar, yang dapat menyebabkan penumpukan kotoran.
Selain itu, keringat berlebih di area genital dapat menciptakan lingkungan lembap yang mendukung pertumbuhan bakteri dan jamur.
2. Adanya Benda Asing
Vagina anak bau juga bisa disebabkan adanya benda asing.
Anak-anak mungkin secara tidak sengaja memasukkan benda asing seperti tisu atau mainan kecil ke dalam vagina.
Nah, benda tersebut bisa menyebabkan iritasi, infeksi, dan bau tidak sedap.
3. Vulvovaginitis
Dijelaskan dalam studi di jurnal European Journal of Pediatrics vagina anak bau bisa disebabkan karena vulvovaginitis yang dapat muncul pada anak perempuan di masa pubertas.
Vulvovaginitis adalah peradangan pada vulva dan vagina yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi bakteri, infeksi jamur, iritasi, atau alergi.
Selain vagina bau, munculnya keputihan disertai nyeri panggul, rasa gatal pada alat kelamin juga menjadi gejala yang muncul pada pasien dengan vulvovaginitis.
4. Iritasi dari Produk Kimia
Iritasi juga bisa menyebabkan vagina bau pada anak.
Mengutip dari Healthline, penggunaan sabun berpewangi, deterjen, atau produk kebersihan lainnya dapat menyebabkan iritasi pada area genital anak.
Iritasi ini terjadi karena bahan kimia dalam produk tersebut dapat mengganggu keseimbangan pH kulit di sekitar area genital, sehingga memicu peradangan dan pertumbuhan bakteri atau jamur.
Selain itu, kontak dengan bahan-bahan tersebut dapat menyebabkan kulit menjadi kering, kemerahan, dan terasa gatal, yang kemudian meningkatkan risiko bau tidak sedap.
5. Infeksi Saluran Kemih
Melansir Urology Care Foundation, salah satu tanda gejala ISK (Infeksi Saluran Kemih) pada anak adalah air seni yang berbau busuk keruh.
Kondisi ini juga umum disertai dengan rasa perih saat buang air kecil, demam hingga nyeri di punggung bawah.
ISK dapat menyebabkan vagina anak bau, terutama jika urine yang berbau menyentuh area vagina atau jika ISK menyebabkan ketidakseimbangan bakteri di sekitar area genital.
Baca Juga: 20 Cara Merawat Vagina agar Tetap Terjaga Kesehatannya
Cara Mengatasi Vagina Anak Bau
Cara menghilangkan bau vagina tentunya harus disesuaikan dengan penyebabnya, ya Moms.
Jadi, sebaiknya diperiksakan ke dokter terlebih dahulu agar diketahui penyebabnya.
Berikut cara mengatasi vagina anak bau secara umum.
1. Rutin Mengganti Celana Dalam
Jika vagina anak bau, setidaknya, ganti celana dalam Si Kecil setiap kali mandi, atau setiap kali ia habis buang air kecil dan Moms mendapati celana dalamnya lembap atau basah.
Celana dalam yang lembap akan memudahkan bakteri menyusup masuk ke dalam vagina, menimbulkan infeksi jamur vagina dan vagina anak bau.
2. Ajarkan Anak Membasuh Vagina yang Baik dan Benar
Membasuh vagina yang benar adalah mengusapnya dari bagian depan ke belakang, atau menuju ke anus.
Hindari membasuh vagina dari belakang ke depan, karena bakteri dari anus sangat mungkin akan ikut terbawa ke depan atau menuju ke vagina.
Ini akan membuat vagina anak bau.
3. Gunakan Celana Dalam atau Pakaian yang Tidak Ketat
Hindari mengenakan legging atau celana jeans ketat saat mengalami kondisi vagina anak bau.
Utamakan celana dalam berbahan katun yang mampu menyerap keringat.
4. Jangan Gunakan Sabun atau Pewangi
Jangan coba-coba menggunakan sabun untuk menghilangkan bau vagina.
Sabun mengandung bahan kimia yang bisa memperparah kondisi vagina anak bau.
5. Bawa Si Kecil ke Dokter jika Ada Keluhan Tambahan
Jika vagina anak bau disertai dengan gejala lain seperti keputihan, kemerahan, gatal, atau demam, segera bawa Si Kecil ke dokter untuk mendapat pengobatan yang tepat.
Baca Juga: 21 Cara Mengatasi Vagina Gatal Akibat Infeksi Bakteri
Kapan Anak Dibawa ke Dokter Jika Vaginanya Bau?
Berikut beberapa acuan kapan sebaiknya Moms membawa anak ke dokter terkait vagina anak bau.
- Muncul kemerahan, gatal, pembengkakan, atau ketidaknyamanan di area genital.
- Anak mengeluh nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil.
- Terdapat keputihan yang tidak biasa, seperti kental, berwarna kuning, hijau, atau berdarah.
- Bau tidak hilang meskipun telah menjaga kebersihan dengan baik dan semakin memburuk seiring waktu.
- Disertai gejala adanya infeksi seperti demam.
Baca Juga: Cara Mengatasi Vagina Gatal saat Hamil yang Aman, Catat Moms!
Itulah informasi seputar vagina anak bau yang bisa Moms ketahui. Semoga tips di atas dapat membantu mengatasi vagina anak bau, ya, Moms.
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22488-vulvovaginitis-toddler
- https://microbiomejournal.biomedcentral.com/articles/10.1186/s40168-018-0588-z
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9649474/
- https://www.urologyhealth.org/urology-a-z/u/urinary-tract-infections-in-children
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.