Vometa Sirup, Obat Cair yang Efektif Mengatasi Gangguan Pencernaan
Vometa sirup termasuk dalam obat golongan antiemetik yang digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan.
Gangguan pencernaan tersebut, termasuk mual, muntah, kembung, refluks asam (GERD), dan gangguan perut.
Obat hanya boleh digunakan dalam jangka pendek dan sesuai dengan resep dokter.
Di dalamnya terdapat bahan aktif berupa domperidone. Zat ini bekerja dengan mempercepat proses pencernaan makanan di dalam lambung.
Proses tersebut mempercepat pengiriman makanan ke usus, sehingga gangguan pencernaan bisa diatasi.
Penggunaannya perlu hati-hati, karena dapat memicu perubahan detak jantung, terutama pada lansia.
Terkait dengan dosis, keterangan, dan efek samping penggunaan, simak ulasannya di bawah ini!
Baca juga: Hepamax, Obat yang Digunakan untuk Menjaga Fungsi Hati
Keterangan Vometa Sirup
Foto: Mulas (Orami Photo Stocks)
Vometa sirup bekerja dengan meningkatkan gerakan peristaltik esofagus dan menurunkan tekanan sfingter esofagus.
Ini dapat mempercepat pengosongan lambung dan mengurangi waktu transit makanan di usus halus.
Vometa sirup termasuk ke dalam golongan obat keras dan merupakan kelas terapi antiemetik, antiflatulen, dan antiinflamasi.
Setiap 5 mililiter cairan mengandung 5 miligram domperidon.
Obat dijual dalam satuan botol berukuran 60 mililiter dengan harga Rp50.000 hingga Rp83.000.
Dosis Obat Vometa Sirup
Dosis ditentukan berdasarkan penyakit, intensitas gejala, dan usia pengguna.
Berikut ini dosis umum untuk anak-anak dan orang dewasa.
- Orang dewasa. Sebanyak 10 miligram, 3 kali per hari. Dosis bisa ditambahkan sebanyak 10 miligram sebelum tidur.
- Anak-anak. Sebanyak 2.5 miligram per 10 kilogram berat badan, 3 kali per hari. Dosis bisa ditambahkan sebanyak 10 miligram sebelum tidur.
Kategori Kehamilan
Obat ini diklasifikasikan ke dalam kategori C. Ini menunjukkan potensi tinggi efek samping pada janin apabila digunakan oleh ibu hamil.
Oleh karena itu, penggunaan obat selama masa kehamilan hanya bisa dilakukan jika manfaatnya lebih besar ketimbang risikonya.
Obat tidak boleh dikonsumsi selama trimester ketiga atau mendekati waktu persalinan.
Pasalnya, obat menunjukkan risiko pada janin manusia.
Obat ini dapat menyebabkan masalah serius hingga mengancam jiwa.
Ibu Menyusui
Kandungan domperidone tidak dianjurkan untuk dikonsumsi menyusui, karena dapat menyerap ke dalam ASI meski dalam jumlah kecil.
Jika memiliki bayi prematur, berat badan lahir rendah atau masalah kesehatan, bicarakan dengan dokter sebelum mengonsumsi vometa sirup.
Domperidone terkadang digunakan untuk meningkatkan suplai ASI.
Namun, ada beberapa bukti bahwa zat tersebut bisa membuat bayi memiliki detak jantung tidak teratur.
Bicaralah dengan dokter tentang manfaat dan kemungkinan risiko mengonsumsi domperidone saat menyusui.
Jika menggunakan domperidone saat menyusui dan melihat sesuatu yang tidak biasa pada bayi, segera berobat ke dokter.
Baca juga: Anelat, Suplemen Asam Folat yang Baik Dikonsumsi Bumil dan Busui
Perhatian Sebelum Menggunakan Vometa Sirup
Foto: Alergi (Orami Photo Stocks)
Dalam memutuskan menggunakan obat, risiko minum obat harus dipertimbangkan dengan baik.
Melansir Mayo Clinic, penderita beberapa gangguan kesehatan di bawah ini tidak bisa mengonsumsi obat dengan kandungan domperidone:
Alergi
Obat tidak boleh dikonsumsi oleh pengidap alergi kandungan loperamide atau bahan aktif lainnya.
Beritahu dokter jika pernah mengalami reaksi alergi setelah menggunakan jenis obat apa pun.
Beritahu dokter juga jika mengalami jenis alergi lain, seperti pewarna, makanan, pengawet, atau bulu hewan.
Anak-Anak
Obat tidak boleh dikonsumsi oleh anak-anak berusia di bawah 2 tahun.
Pasalnya, sejauh ini belum ada studi terkait dengan penggunaan loperamide pada anak-anak.
Geriatrik
Sejauh ini belum ada studi terkait efek samping penggunaan loperamide pada lansia.
Lansia cenderung memiliki masalah irama jantung yang memerlukan kehati-hatian terkait dengan penggunaan loperamide.
Menyusui
Tidak ada penelitian yang memadai terkait penggunaan kandungan loperamide pada ibu menyusui.
Penggunaan obat pada ibu menyusui hanya diperbolehkan jika manfaatnya lebih besar ketimbang risiko efek samping yang bisa saja terjadi.
Baca Juga: 9 Obat Kolesterol Anjuran Dokter, Catat!
Cara Tepat Menyimpan Obat
Sama halnya dengan obat lain, vometa sirup juga harus disimpan dengan cara yang benar.
Begini cara penyimpanan yang disarankan:
- Obat seharusnya disimpan di dalam suhu ruangan. Jangan menyimpan pada kulkas atau tempat yang terkena paparan sinar matahari langsung.
- Obat tidak boleh disimpan dalam tempat yang lembap, seperti di kamar mandi.
- Obat tidak boleh disimpan dalam freezer atau dibekukan.
- Obat tidak boleh disimpan di tempat yang terjangkau oleh anak-anak maupun hewan peliharaan.
- Obat harus dibuang jika sudah habis masa berlakunya. Pelajari tips aman membuang produk obat agar tidak mencemari lingkungan.
- Obat tidak bisa dibuang bersamaan dengan sampah rumah tangga, karena berisiko mencemari lingkungan.
- Obat tidak bisa dibuang ke dalam toilet atau saluran pembuangan air.
Berkaitan dengan tata cara pembuangan obat yang aman, Moms bisa bertanya kepada apoteker saat membeli obat.
Baca juga: Antrain, Obat Penurun Demam dan Mengatasi Nyeri Intensitas Ringan
Efek Samping Penggunaan Obat Vometa Sirup
Foto: Pusing (Orami Photo Stocks)
Vometa sirup bisa menyebabkan munculnya efek samping, khususnya jika dikonsumsi sembarangan.
Gejala yang perlu diwaspadai, antara lain:
Ada juga efek samping yang kurang umum, termasuk:
- Pembengkakan mulut
- Peningkatan detak jantung atau denyut nadi
- Pembengkakan pada wajah, tangan, tungkai, atau kaki
Beberapa efek samping yang dialami biasanya tidak memerlukan perhatian medis.
Namun, tidak ada salahnya juga untuk berkonsultasi dengan dokter apabila mengalami efek samping vometa sirup.
Agar lebih aman dan bisa merasakan manfaat yang ditawarkan, Moms sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi vometa sirup.
- https://www.nhs.uk/medicines/domperidone/
- https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/domperidone-oral-route/side-effects/drg-20063481?p=1
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.