16 Januari 2019

Yuk Ketahui Beda Vaksin MR dan MMR

Vaksin MMR mulai bisa diberikan pada usia 15 bulan


Pemerintah sedang menggalakkan imunisasi MR untuk semua anak di Indonesia. Melalui Posyandu dan Puskesma, pemerintah memberikan imunisasi MR secara gratis untuk anak berusia 9 dan 18 bulan.

Sebelum program tersebut, masyarakat sudah mengenal MMR yang tersedia di rumah sakit. Konon, vaksin MMR dan MR ini sama-sama melindungi Si Kecil dari penyakit campak.

Tapi, sebenarnya apa beda vaksin MR dan MMR?

Menurut dr Soedjatmiko, Sekretaris Satgas Imunisasi Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI), dua vaksin tersebut punya kandungan dan fungsi perlindungan yang sedikit berbeda.

“MR untuk mencegah penyakit campak (measles) dan campak Jerman (rubella). Sedangkan MMR untuk mencegah penyakit gondong (mumps), campak (measles), dan campak Jerman (rubella),” tutur dr Soedjatmiko saat dihubungi Orami Magazine, Selasa (15/1).

Baca Juga : Si Kecil Mau Disuntik Vaksin? Cek Dulu 5 Tips Berikut Ini!

Gondong merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi virus paramyxovirus yang ditularkan melalui percikan liur dari bersin atau batuk penderita. Penyakit ini juga bisa menular melalui benda-benda yang terkontaminasi liur penderita.

Penyakit ini menyebabkan pembengkakan kelenjar liur satu sisi (unilateral) atau kedua sisi (bilateral). Gondong juga memberikan gejala seperti demam ringan, nyeri otot leher dan rasa lemas, sakit kepala, nafsu makan berkurang,

Campak merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus jenis paramyxovirus.

Penyakit ini memberikan gejala yang beragam, mulai dari demam, batuk kering, hidung berair, nyeri tenggorokan, peradangan konjungtiva mata, bercak putih pada dinding dalam mulut, dan bercak merah di kulit.

Penyakit ini bisa menyebabkan kematian hingga lebih dari 100 ribu orang setiap tahunnya. Penyakit ini paling banyak memakan korban anak-anak di bawah usia 5 tahun.

Baca Juga : 5 Trik Ampuh Mengatasi Anak yang Takut Disuntik

Sedangkan campak Jerman atau rubella ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus rubella.

Penyakit ini memberikan gejala, seperti peradangan mata, kesulitan bernapas, hidung berair, sakit kepala, pembesaran kelenjar getah bening di leher dan telinga, bercak merah muda, nyeri sendi, dan demam ringan.

Rubella ini bukan hanya berdampak pada penderitanya. Rubella akan jadi sangat membahayakan jika menjangkit ibu hamil. Virus rubella ini bisa menyebabkan cacat bawaan lahir hingga kematian dini.

Dengan fungsi untuk perlindungan dari penyakit-penyakit tersebut, dr Soedjatmiko mengatakan bahwa dokter anak menyarankan setiap anak mendapatkan dua vaksin itu.
“MR diberikan mulai usia 9 bulan sedangkan MMR mulai usia 15 bulan,” ungkapnya.

Jadi, segera lengkapi imunisasi anak dengan vaksin MR dan MMR ya Moms.

(AND)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.