Dikenal Sebagai Bayi Mahal, Berapa Biaya Bayi Tabung?
Moms pasti sudah tidak asing dengan istilah bayi tabung. Kira-kira, berapa biaya bayi tabung ya, Moms?
Bayi tabung, dalam kedokteran dikenal dengan Intra-Cystoplasmic Semen Injection (ICSI).
Secara umum, rekayasa medik ini disebut pula In-Vitro Fertilization (IVF).
Sebelum mencari tahu biaya bayi tabung, pahami dahulu apa yang dimaksud dengan bayi tabung.
Secara harfiah, arti dari in-vitro adalah 'dalam tabung (gelas)'. Teknik ini diterjemahkan sebagai hasil pembuahan bayi tabung.
Jadi, singkatnya bayi tabung adalah teknik reproduksi bantuan yang dihasilkan melalui proses pembuahan sel telur oleh sperma di dalam tabung laboratorium.
Setelah itu, sel telur yang telah dibuahi kembali dimasukkan ke dalam rahim.
Program bayi tabung adalah salah satu cara non-tradisional untuk hamil bagi para pasangan yang diketahui mengalami infertilitas.
Meski demikian, banyak pasangan menghindari program bayi tabung.
Selain biaya bayi tabung bisa sangat mahal, proses bayi tabung yang panjang dan melelahkan sering kali menguras banyak energi dan emosi.
Baca Juga: Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Berikut Ini Penjelasannya
Siapa yang Bisa Mengikuti Program IVF?
Foto: konsultasi program bayi tabung (Orami Photo Stock)
Menurut jurnal Therapeutics and Clinical Risk Management yang diterbitkan pada 2006, sudah ada lebih dari 2 juta anak yang lahir melalui proses bayi tabung.
Jumlah ini bisa meningkat setiap tahunnya seiring dengan banyaknya pasangan yang melakukan IVF.
Program bayi tabung biasanya dianjurkan bagi pasangan yang tidak memiliki anak karena mengalami masalah kesuburan berikut:
- Gangguan ovulasi yang menyebabkan berkurangnya produksi sel telur
- Kualitas sperma berkurang
- Endometriosis
- Kegagalan program hamil secara alami maupun inseminasi buatan
- Saluran tuba falopi rusak atau tersumbat
- Berbagai masalah lain yang tidak diketahui secara jelas sehingga diputuskan IVF adalah satu-satunya cara untuk hamil
- Mempunyai risiko penyakit keturunan
Persyaratan Menjalani Program IVF
Foto: program IVF (Orami Photo Stock)
Adapun syarat yang harus dipenuhi dari program bayi tabung adalah:
- Pasangan suami istri sah dengan umur pernikahan minimal 12 bulan atau lebih, dengan frekuensi berhubungan intim secara rutin namun belum memiliki keturunan
- Usia yang paling ideal untuk istri adalah antara usia 30–35 tahun, namun tidak menutup kemungkinan bagi yang berusia maksimal 43 tahun.
- Kondisi pasangan sehat baik fisik maupun kejiwaan sehingga peluang keberhasilan maksimal dapat tercapai
- Mendapatkan bimbingan konseling program bayi tabung (IVF) dan menjalani proses pemeriksaan fertilitas
Baca Juga: Fakta Seputar Morula IVF dan 4 Seleb yang Berhasil Hamil dengan Prosedur Bayi Tabung
Proses Bayi Tabung Dilakukan
Foto: proses dilakukan program IVF (Orami Photo Stock)
Sebelum mencari tahu lebih lanjut mengenai perkiraan biaya bayi tabung, Moms dan Dads perlu memahami prosedurnya.
Proses bayi tabung umumnya memakan waktu sekitar 4 sampai 6 minggu, termasuk beberapa langkah berikut yang harus dijalani para pasangan untuk menyelesaikan satu siklus IVF:
1. Stimulasi Ovarium atau Superovulasi
Setelah mengikuti rangkaian tes fertilitas, wanita yang menjalani program bayi tabung awalnya diberikan obat kesuburan.
Ini untuk merangsang ovarium untuk memproduksi jumlah sel telur matang lebih banyak.
Selama proses tersebut, sel telur dipantau dan diteliti untuk mendapatkan sel telur berkualitas yang siap dibuahi.
2. Pengambilan Sel Telur (Ovum Pick-up)
Pada tahap ini, dilakukan penyedotan telur yang telah matang dari indung telur (ovarium).
Prosedur ini dilakukan dalam pembiusan, karena penyedotan telur dilakukan menggunakan jarum mikroskopis melalui USG transvaginal.
3. Pembuahan Secara In-vitro
Pengambilan sperma dilakukan secara alami atau melalui bedah kecil (vasektomi).
Sperma disuntikkan ke dalam sel telur yang sudah ditempatkan di dalam tabung laboratorium atau cawan petri yang mengandung media cairan nutrisi khusus dan telah diinkubasi semalaman.
Dalam proses ini, beberapa sel telur juga masing-masing disuntikkan dengan satu sperma.
4. Pemindahan Embrio (Embryo Transfer)
Sebelum pemindahan embrio, dilakukan seleksi embrio yang paling bagus untuk ditanam kembali ke dalam rahim sang ibu pada hari ketiga hingga kelima sejak pengambilan telur.
Sisa embrio lainnya, jika ada, dapat dibekukan dan digunakan untuk siklus IVF berikutnya.
Tergantung pada usia dan hasil diagnosis Moms, dokter akan menanamkan 1 hingga 5 embrio dalam rahim dengan memasukkan tabung tipis (kateter) melalui leher rahim.
Prosedur ini akan menimbulkan kram ringan namun sama sekali tidak nyeri, sehingga tidak perlu pembiusan.
Jika berhasil, embrio yang ditanamkan pada dinding rahim akan terus berkembang menjadi bayi.
Perlu diingat, karena lebih dari satu embrio yang ditanamkan, peluang untuk hamil akan lebih besar, demikian juga peluang memiliki bayi kembar.
Jadi, IVF juga salah satu alternatif bagi mereka yang ingin menjalani program bayi kembar.
Sekitar 20 persen bayi yang lahir melalui program bayi tabung melahirkan bayi kembar dua, tiga, atau bahkan lebih.
Baca Juga: 5 Syarat Pasangan Suami Istri ikut Program Bayi Tabung, Sudah Tahu?
Tingkat Keberhasilan Program Bayi Tabung
Foto: keberhasilan program bayi tabung (Orami Photo Stock)
Perlu diingat bahwa proses bayi tabung ini tidak akan berhasil 100%.
Tingkat kegagalannya cukup tinggi, yakni sekitar 60-70%.
Dalam hal ini, usia telah terbukti menjadi satu-satunya faktor kuat dalam memprediksi keberhasilan program IVF.
National Institute for Health and Care Excellence pun mengungkapkan, kemungkinan hamil melalui prosedur bayi tabung bisa menurun seiring bertambahnya usia pasangan.
Jadi pada dasarnya, semakin meningkat usia wanita, maka semakin kecil peluang keberhasilan program bayi tabung.
Berikut adalah beberapa kegagalan program IVF:
- Risiko mengalami keguguran.
- Risiko hamil kembar, karena embrio yang ditanamkan lebih dari satu.
- Kelahiran prematur dengan bayi berbobot rendah.
- Kehamilan ektopik atau di luar rahim.
- Bayi lahir dengan cacat fisik.
- Stress akibat proses bayi tabung yang menguras tenaga, emosi, dan biaya.
Sedangkan faktor-faktor yang memengaruhi kegagalan program bayi tabung di antaranya:
- Usia wanita di atas 40 tahun.
- Gaya hidup tidak sehat seperti merokok, minum alkohol dan kafein, penggunaan narkoba, dan sebagainya.
- Obesitas yang berisiko mengakibatkan kelainan bawaan pada janin.
- Adanya kista, polip, atau mioma.
- Adanya infeksi rongga panggul.
- Kelainan kekentalan darah.
- Komplikasi akibat penyakit kronis.
- Kualitas embrio tidak bagus karena kelainan kromosom.
Oleh karena itu, sebaiknya lakukan persiapan bayi tabung supaya berhasil, dengan mengubah gaya hidup dan melakukan tes kesuburan agar mencapai keberhasilan yang optimal.
Baca Juga: Apakah Anak Yang Lahir Melalui IVF Tumbuh Sehat?
Perkiraan Biaya Bayi Tabung
Foto: biaya bayi tabung (Orami Photo Stock)
Dengan meningkatnya jumlah pasangan yang menjalani program bayi tabung (IVF) dan disertai tingkat keberhasilan yang cukup besar, banyak rumah sakit di Indonesia mulai mengembangkan program tersebut.
Sebelumnya, program bayi tabung hanya dapat dinikmati oleh kalangan atas dengan biaya sekurang-kurangnya Rp70-100 juta.
Namun kini beberapa klinik dan rumah sakit mulai bersaing menawarkan program bayi tabung dengan harga kurang dari Rp50 juta, bahkan Rp20 juta.
Sebagai informasi tambahan, Moms dan Dads bisa mempelajari perkiraan biaya bayi tabung sebelum mulai menabung sebanyak-banyaknya untuk persiapan program IVF supaya berhasil.
Baca Juga: 7 Penyebab Program Bayi Tabung Gagal, Cari Tahu!
Bagi yang sedang merencanakan kehamilan setelah lama tidak dikaruniai keturunan, apakah sudah mempertimbangkan melakukan program bayi tabung?
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1936357/
- https://www.nice.org.uk/news/blog/the-importance-of-3-full-cycles-of-ivf
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.