Tidak Diet Tapi Berat Badan Turun Drastis? Ini 8+ Kemungkinan Penyebabnya
Tahukah Moms, berat badan turun drastis memiliki bahaya yang serupa dengan kenaikan berat badan berlebihan?
Faktanya, berat badan turun drastis dikatakan berbahaya apabila Moms sedang tidak sedang menjalani program diet apa pun.
Sebab, kondisi tersebut bisa berkaitan dengan kondisi medis atau penyakit yang Moms alami tanpa disadari.
Yuk, cari tahu fakta selengkapnya tentang berat badan turun drastis!
Baca juga: 9 Cara Melangsingkan Badan secara Cepat dan Alami, Patut Dicoba!
Penyebab Berat Badan Turun Drastis
Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab berat badan turun drastis tanpa alasan.
Namun, secara umum, beberapa kemungkinan penyebab berat badan turun drastis adalah sebagai berikut:
1. Kanker
Foto: Kanker (Orami Photo Stocks)
Menurut riset di jurnal Medical Clinics of North America, kanker adalah salah satu penyebab penurunan berat badan tiba-tiba pada lansia.
Hal senada diungkapkan penelitian yang dimuat dalam British Journal of General Practice.
Penelitian tersebut menemukan bahwa sekitar 47% penderita kanker mengalami penurunan berat badan pada saat didiagnosis.
Penurunan berat badan mungkin merupakan gejala pertama dari kanker yang berhubungan dengan darah dan tumor padat, seperti:
- Leukemia
- Limfoma
- Kanker paru-paru
- Kanker usus besar
- Kanker ovarium
- Kanker pankreas
Penurunan berat badan juga dapat terjadi ketika tumor stadium awal (seperti kanker payudara) muncul kembali.
2. Diabetes
Foto: Diabetes (Orami Photo Stocks)
Diabetes terbagi menjadi 2 , yaitu:
- Diabetes tipe 1 yang merupakan penyakit autoimun
- Diabetes tipe 2 yang berkembang di kemudian hari saat tubuh tidak memproduksi insulin dengan efektif
Penurunan berat badan tanpa sebab dapat terjadi pada kedua jenis, tetapi lebih sering terjadi pada diabetes tipe 1.
Baca juga: 5+ Penyebab Badan Kurus, Apa Saja Ya?
3. Hipertiroidisme
Foto: Hipertiroidisme (Orami Photo Stocks)
Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan hipertiroidisme, yaitu kondisi di mana kelenjar tiroid di leher terlalu aktif.
Perlu diketahui bahwa tiroid berfungsi untuk menghasilkan hormon tertentu yang mengatur metabolisme tubuh.
Jadi, ketika Moms kelebihan hormon tiroid, tubuh membakar lebih banyak energi daripada biasanya.
Membakar lebih banyak energi dan kalori dapat menyebabkan berat badan turun drastis yang tidak disengaja.
4. Kehilangan Massa Otot
Foto: Kehilangan Massa Otot (n1fitness.com)
Penurunan berat badan dapat dikaitkan dengan hilangnya jaringan otot yang relatif berat, yang terkadang disebut atrofi otot atau pengecilan otot.
Kondisi ini seringkali terjadi pada orang yang didiagnosis kanker atau HIV/AIDS.
5. Depresi
Foto: Depresi (Orami Photo Stocks)
Depresi dapat menyebabkan penurunan nafsu makan pada seseorang.
Hal ini kemudian mengakibatkan berat badan turun drastis.
Namun, pada beberapa kasus juga bisa terjadi sebaliknya, yaitu kenaikan berat badan karena nafsu makan yang meningkat.
Menurut American Psychiatric Association, depresi adalah masalah kesehatan mental yang bisa terjadi pada setiap orang tanpa terkecuali.
Sekitar 1 dari 6 orang diperkirakan mengalami depresi di beberapa titik dalam hidupnya.
6. Penyakit Addison
Foto: Penyakit Addison (Orami Photo Stocks)
Penyakit Addison adalah gangguan endokrin yang berhubungan dengan masalah pada kelenjar adrenal yang ditemukan di setiap ginjal.
Kelenjar ini menghasilkan hormon kunci, atau pembawa pesan kimiawi, seperti kortisol.
Pada beberapa kasus, kekurangan hormon kortisol akibat penyakit Addison dapat memicu terjadi penurunan berat badan.
Gejala lain dari penyakit ini meliputi:
- Kelelahan
- Mual
- Tekanan darah rendah atau hipotensi
- Pusing
- Kram otot
- Area kulit yang gelap secara tidak normal, atau hiperpigmentasi
Baca juga: Prosedur dan Risiko Suntik Kurus yang Dipercaya Bisa Kurangi Lemak Tubuh
7. Rheumatoid Arthritis
Foto: Rheumatoid Arthritis (Orami Photo Stocks)
Rheumatoid arthritis adalah penyakit yang terkenal mampu menyebabkan nyeri dan kerusakan sendi.
Menurut studi pada 2016 di jurnal Rheumatology, penyakit ini juga dapat menyebabkan pengecilan otot dan penurunan berat badan yang dikenal sebagai rheumatoid cachexia.
Penurunan berat badan akibat rheumatoid arthritis dapat terjadi karena peradangan kronis yang memaksa tubuh untuk menggunakan lebih banyak energi.
Selain itu, orang yang menderita penyakit ini juga lebih rentan mengalami kehilangan otot karena peradangan pada persendian.
Hal ini membuat mereka tidak dapat melakukan aktivitas fisik secara teratur.
Beberapa obat yang dikonsumsi untuk mengobati rheumatoid arthritis juga dapat menyebabkan efek samping.
Seperti misalnya diare dan kehilangan nafsu makan, yang juga dapat berkontribusi pada penurunan berat badan.
8. Penyebab Lainnya
Selain berbagai penyakit dan kondisi medis yang tadi dijelaskan, berat badan turun drastis juga bisa terjadi karena berbagai penyebab lainnya, seperti:
- Hipotiroidisme
- Infeksi akibat virus, bakteri, dan parasit, seperti pada kasus HIV/AIDS, TBC, atau endokarditis
- Masalah usus, termasuk penyakit tukak lambung, penyakit Celiac, penyakit Crohn, kolitis ulserativa, dan pankreatitis
- Gagal jantung
- Gagal ginjal
- Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), yang mencakup kondisi emfisema, bronkiektasis, dan bronkitis kronis
- Masalah mulut, termasuk penyakit gusi, kerusakan gigi, sariawan, atau kawat gigi
- Merokok
- Anoreksia nervosa dan bulimia
- Gizi buruk
- Obat-obatan, terutama obat yang menyebabkan mual dan kehilangan nafsu makan
- Penyalahgunaan obat
- Kondisi neurologis, termasuk penyakit Parkinson dan penyakit Alzheimer
Baca juga: Cocok untuk Diet, Ini 10 Manfaat Ikan Nila Buat Kesehatan Tubuh
Kapan Harus Waspada?
Foto: Periksa ke Dokter (Orami Photo Stocks)
Meskipun berat badan dapat naik dan turun secara alami sepanjang hidup, Moms harus memeriksakan diri ke dokter jika kehilangan lebih dari 5% berat badan dalam 6-12 bulan.
Terutama jika tidak melakukan perubahan pola makan dan olahraga.
Dokter dapat membantu melakukan pemeriksaan untuk memastikan penyebab yang mendasari berat badan turun drastis.
Bisa dengan pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan, atau tes-tes lainnya.
Beberapa tes yang mungkin perlu dijalani adalah tes darah, termasuk panel hormon, atau pencitraan untuk mengesampingkan kondisi medis tertentu
Baca juga: Yuk Mengenal Ketogenic, Diet Karbo dan Tinggi Lemak!
Sekian pembahasan mengenai penyebab berat badan turun drastis.
Sebagai bentuk antisipasi, Moms yang merasa mengalaminya sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.
Dengan demikian, penyebab dan cara mengatasi berat badan turun drastis dapat diketahui sebelum muncul komplikasi.
- https://doi.org/10.1016/j.mcna.2020.08.019
- https://doi.org/10.3399/bjgp18X695801
- https://doi.org/10.1093/rheumatology/kev412
- https://www.verywellhealth.com/unexplained-weight-loss-definition-and-causes-2249307
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/326417
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.