26 Januari 2024

Cara Membedakan Darah Haid dan Darah Kista, Wajib Tahu Moms!

Untuk lebih pasti, Moms perlu menjalani serangkaian tes

Menstruasi atau haid merupakan proses normal bagi setiap wanita. Namun, ketika Moms menemukan gumpalan darah, maka perlu membedakan darah haid dan darah kista.

Menstruasi datang dalam rentang normal dengan siklus 24-38 hari, memiliki siklus yang bervariasi sebanyak 20 hari sepanjang tahun.

Moms bisa kehilangan 5- 80 mililiter (ml) darah selama periode menstruasi berlangsung menurut Best Practice and Research Clinical Obstrestrics & Gynaecology.

Bentuk darah menstruasi mungkin sedikit kental, tipis, merah muda, atau bahkan kehitaman.

Beberapa orang hanya dapat menggunakan satu atau dua pembalut atau menstrual cup selama sehari, sementara yang lain perlu menggantinya setiap beberapa jam.

Memperhatikan penampilan darah dan siklus menstruasi adalah cara yang bagus untuk mengetahui apa yang normal bagi Moms.

Maka dari itu, Moms perlu mengetahui cara membedakan darah haid dan darah kista.

Untuk itu, simak artikel ini hingga akhir, ya!

Baca Juga: Ciri-Ciri Darah Keguguran dan Bedanya dengan Darah Haid

Membedakan Darah Haid dan Darah Kista

Membedakan Darah Haid dan Darah Kista
Foto: Membedakan Darah Haid dan Darah Kista (Parents.com)

Warna darah haid seseorang dapat menyampaikan informasi kesehatan yang vital.

Misalnya, darah orange atau abu-abu terkadang dapat mengindikasikan infeksi vagina.

Lalu, bagaimana dengan membedakan darah haid dan darah kista?

Selama menstruasi, tubuh mengeluarkan jaringan dan darah dari rahim melalui vagina.

Keputihan berdarah ini dapat bervariasi dari merah terang hingga cokelat tua atau hitam, tergantung pada usianya menurut Medical News Today.

Lalu, bagaimana cara membedakan darah haid dan darah kista? Berikut ulasannya.

1. Darah Menstruasi Dipengaruhi Perubahan Hormonal dan Kondisi Kesehatan

Untuk darah menstruasi, darah yang tinggal cukup lama di dalam rahim akan bereaksi dengan oksigen (mengoksidasi).

Darah yang sudah sempat teroksidasi tampak lebih gelap.

Perubahan hormonal dan kondisi kesehatan juga dapat mempengaruhi warna dan tekstur darah haid.

2. Darah Kista Dibarengi dengan Gejala Tertentu

Sementara, darah kista biasanya dibarengi oleh beberapa gejala seperti:

  • Nyeri tumpul atau tajam di satu sisi perut bagian bawah
  • Nyeri tumpul atau tajam di satu sisi perut bagian bawah
  • Perasaan begah atau kembung
  • Sakit yang datang dengan demam
  • Nyeri disertai muntah, pusing, dingin hingga pendarahan vagina

Dalam beberapa kejadian, Jason James, M.D., Direktur medis di Miami Femcare, mengungkap bahwa darah kista sering muncul akibat aktivitas fisik intens.

Aktivitas seperti berhubungan seksual dapat menyebabkan kista pecah. Berbeda dengan darah menstruasi yang datang sesuai dengan jadwal.

Lalu, jika Moms beruntung, saat darah kista keluar akibat pecah ada juga orang yang tidak merasakan sama sekali.

Tapi, jika sakit perut disertai dengan pendarahan maka ada baiknya Moms segera mendatangi ruang gawat darurat.

3. Darah Haid Bisa Mengungkap Penyakit yang Diderita

Sebuah riset mengungkap darah haid bisa mengungkap penyakit yang diderita Moms semisal kista maupun endometriosis dimana ternyata darahnya ada serabut saraf.

Adanya serabut saraf pada darah haid itulah yang menyebabkan seorang wanita merasa nyeri saat haid.

4. Jumlah Kuantitas Darah

Kuantitas darah yang dikeluarkan selama menstruasi bervariasi dari wanita ke wanita, tetapi biasanya dalam jumlah yang cukup signifikan selama beberapa hari.

Sementara, darah yang muncul akibat kista ovarium mungkin tidak sebanyak darah haid. Ini mungkin hanya berupa bercak atau perdarahan ringan.

5. Durasi Perdarahan

Perdarahan menstruasi biasanya berlangsung selama beberapa hari hingga seminggu.

Sedangkan, perdarahan yang mungkin muncul akibat kista ovarium bisa berlangsung sebentar atau dalam beberapa hari, tergantung pada apa yang menyebabkannya.

Baca Juga: 7 Gangguan Menstruasi yang Wajib Moms Ketahui

Ciri-ciri Darah Haid

Berikut ciri-ciri darah haid.

  • Warna: Darah haid biasanya lebih gelap daripada darah segar, dengan warna merah kecokelatan atau merah gelap.
  • Konsistensi: Mengandung gumpalan dan jaringan endometrium karena proses peluruhan dinding rahim.
  • Durasi dan Siklus: Terjadi sesuai dengan siklus menstruasi yang normal, biasanya setiap 21-35 hari dan berlangsung antara 2-7 hari.
  • Volume: Jumlah darah yang keluar selama haid rata-rata antara 30-40 ml, dengan kehilangan maksimal sekitar 60 ml.
  • Gejala: Menstruasi seringkali disertai dengan gejala seperti kram, nyeri punggung bawah, perubahan suasana hati, dan gejala premenstrual lainnya.

Ciri-ciri Darah Kista Ovarium

Konsultasi Dokter
Foto: Konsultasi Dokter (Coach.nine.com.au)
  • Konsistensi: Darahnya bisa saja terlihat lebih encer dan tidak menggumpal seperti darah haid biasa.
  • Warna: Bisa bervariasi dari merah terang hingga cokelat gelap, tergantung pada usia kista dan apakah ada pendarahan internal.
  • Durasi: Tidak berdasarkan pada siklus menstruasi dan bisa terjadi di luar waktu haid biasanya.
  • Volume: Beberapa perempuan mungkin mengalami pendarahan ringan, sementara yang lain mengalami pendarahan berat.
  • Gejala Penyerta: Nyeri panggul, adanya tekanan, atau kram yang tidak terkait dengan menstruasi. Nyeri dapat terjadi tiba-tiba dan parah jika kista pecah.

Pemeriksaan untuk Membedakan Darah Haid dan Darah Kista

Ilustrasi Menstruasi (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Menstruasi (Orami Photo Stock)

Untuk membedakan darah haid dan darah kista secara nyata, Moms harus melakukan prosedur, seperti:

Dokter juga akan melakukan test darah yaitu Tes CA-125 untuk mendeteksi potensi kanker.

Pemeriksaan ultrasound akan memperlihatkan hasil abnormal ketika menstruasi atau masa menopause.

Selain itu, pemeriksaan ini juga untuk melihat kadar hormon (misalnya LH, FSH, estradiol, dan testosteron), sekaligus tes kehamilan (serum hCG) diperlukan.

Pemeriksaan tersebut mungkin diulang dalam 6-8 minggu untuk memastikan kista sudah tidak ada, serta untuk membedakan darah haid dan darah kista.

Baca Juga: 10 Jenis Buah Pelancar Haid, Atasi Haid Tidak Teratur!

Perawatan Kista Ovarium

Ilustrasi Perawatan Dokter (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Perawatan Dokter (Orami Photo Stock)

Lalu, bila Moms mengalami kista ovarium fungsional biasanya tidak memerlukan perawatan dan akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 8-12 minggu.

Tapi, jika Moms mengalami kista ovarium secara berulang, dokter mungkin akan meresepkan pil KB.

Pil kontrasepsi ini mampu mengurangi risiko pertumbuhan kista baru, meski tidak bisa mengurangi ukuran kista yang masih ada.

Namun, operasi diperlukan untuk mengangkat kista atau bahkan ovarium, untuk memastikan tidak ada kanker ovarium.

Tindakan operasi melalui prosedur exploratory laparotomy dan pelvic laparoscopy dibutuhkan apabila kista ovarium terjadi secara kompleks dan tidak hilang dengan sendirinya.

Kondisi ini ditandai dengan gejala tidak kunjung hilang, kista bertambah besar, lebih dari 10 sentimeter atau bila Moms menjelang menopause, atau malah sudah melewati menopause.

Selain itu, perawatan tambahan pun mungkin dibutuhkan apabila muncul gejala sindrom polikistik ovarium atau polycystic ovary syndrome (PCOS) maupun gangguan lainnya.

Terkadang pertumbuhan ini, yang disebut kista fungsional, dapat menyebabkan rasa sakit, tetapi sebagian besar menghilang dalam beberapa minggu.

Jenis kista ovarium lainnya dapat berkembang jika Moms menderita endometriosis, sementara jenis lain adalah bawaan dari lahir.

Baca Juga: 9+ Ciri-ciri Menstruasi, Tidak Cuma Jerawatan Lho!

Jadi, membedakan darah haid dan darah kista bisa diketahui bila terjadi di luar dari siklus bulanan.

Jika terjadi beberapa gejala seperti demam maupun nyeri tak berkesudahan, ada baiknya Moms segera mendatangi rumah sakit terdekat.

Dokter yang memeriksa dapat menimbang pada ukuran kistanya, jenis kistanya, gejala klinis yang muncul, respons tubuh Moms terhadap pengobatan yang diberikan.

Semoga artikel ini bermanfaat, ya Moms.

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539572/
  • https://www.yourperiod.ca/abnormal-pain-and-menstrual-bleeding/spotting-between-periods/
  • https://health.clevelandclinic.org/when-an-ovarian-cyst-ruptures-is-it-an-emergency/
  • https://www.midatlanticwomenscare.com/blog/symptoms-of-ovarian-cysts/
  • https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/cancer-chat/thread/ovarian-cystcan-this-cause-irregular-bleeding
  • https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1110569015300157 - Middle East Fertility Society Journal
  • https://www.healthline.com/health/womens-health/fibroid-vs-cyst#diagnosis
  • https://www.self.com/story/the-4-signs-of-ovarian-cyst-rupture-you-shouldnt-ignore
  • https://www.healthline.com/health/womens-health/period-blood
  • https://www.verywellhealth.com/what-does-menstrual-blood-look-like-2721937
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/324848
  • https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1521693415002266?via%3Dihub
  • https://www.self.com/story/the-4-signs-of-ovarian-cyst-rupture-you-shouldnt-ignore

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.