08 Februari 2022

11+ Fakta Anak Kpopers Menurut Psikolog dan Cara Menanganinya, Moms dan Dads Jangan Panik Dulu!

Menghadapi anak yang jadi fans garis keras K-Pop tidak boleh sembarangan lho, Moms!

Semakin besar fenomena terhadap para selebriti K-Pop tak terlepas dari keberadaan Kpopers. Dan ada juga fakta anak Kpopers menurut psikolog yang perlu Moms dan Dads ketahui.

Sebelumnya, apa itu Kpopers? Kpoper berarti 'penggemar kpop'. Kata itu adalah bahasa gaul.

Menurut laporan Korea Foundation, Hallyu Wave atau fenomena budaya pop Korea memiliki hampir 90 juta penggemar di seluruh dunia. Tidak terkecuali anak-anak kita, Moms.

Fakta Anak Kpopers Menurut Psikolog

Ilustrasi fans
Foto: Ilustrasi fans

Foto: Orami Photo Stock

Bahkan, diketahui kekuatan Kpopers kini melampau industri musik seperti mendukung kegiatan amal. Nah, untuk itu berikut ini fakta anak Kpopers menurut psikolog:

1. Celebrity Worship

Tahukah Moms fakta anak Kpopers menurut psikolog bisa jadi menjadi sebuah celebrity worship syndrome.

Dilansir dari Psycology Today, Celebrity worship syndrome adalah suatu kondisi dimana individu menjadi terobsesi kepada seseorang atau beberapa selebriti serta menjadi tertarik dengan kehidupan pribadi sang selebriti.

Jurnal penelitian Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah tingkatan yang paling parah sindrom ini ialah menganggap sang idola akan membantunya, menolongnya dari kesusahan dan bahkan menganggap sang idola akan senang jika mereka masuk menjadi bagian dari keluarga atau mantan pacarnya.

Penyakit psikologis Kpopers ini membuat tidak akan rela jika idolanya dihina atau dikata-katai oleh orang lain.

2. Komplusif Membeli Barang

Fakta anak Kpopers menurut psikolog juga bisa membuat seseorang komplusif membeli barang. Pembelian album, aksesoris dan lain-lain yang berhubungan dengan idolanya.

Namun, hal ini tidak biasa ketika penderita membeli barang secara komplusif.Mereka akan membeli barang dengan jumlah banyak secara terus menerus, tanpa memikirkan risiko keuangan.

Dan prilaku kompulsif ini sulit untuk dikontrol.

Contoh membeli album, merchandise, aksesosris - aksesoris dan lain-lain tanpa memikirkan uang sakumu atau gajimu habis. Penyakit psikologis ini cenderung membuat untuk membeli barang barang yang mungkin belum sama sekali dibutuhkan.

Baca Juga: Moms Wajib Tahu! Ini Fakta Menarik Sistem Pendidikan di Korea Selatan

3. Delusi Erotomania

Moms dan Dads tahu jika menyukai artis karena memang ia memiliki bakat, ketampanan, serta lainnya. Tapi, pernahkah berpikir bahwa sang idola benar-benar menyukai dirimu?

Penyakit psikologis Kpopers selanjutnya adalah delusi erotomania. Menurut Case Report in Psyciatrics, delusi erotomania adalah bentuk gangguan delusi yang tidak biasa di mana seseorang memiliki keyakinan yang tidak berdasar bahwa orang lain jatuh cinta padanya. Laporan telah menunjukkan bahwa jaringan media sosial mungkin memainkan peran dalam memperburuk keyakinan delusi.

Medical News Today mengungkap penderita merasa kurang menarik, menarik diri dari lingkungan dan penyendiri, serta jarang mengalami kontak seksual. Mungkin terdengar tidak masuk akal ya.

Bahkan pada kasus tertentu, para fans penderita erotomania akan melakukan tindakan kekerasan kepada sang idola, dengan tujuan agar sang idola mengingat dirinya atau mengakui bukti cintanya.

Hampir sama dengan delusi, tapi halusinasi lebih kepada panca indera akibat pengaruh otak.

Fans yang mengalami ini biasanya meyakini bahwa ia merasa melihat sang idola atau mendengar suara sang idol, atau mungkin ia bisa meraba sang idolanya yang pastinya itu tidak nyata alias khayalannya aja. Jika kamu merasakan fakta Kpopers menurut psikolog ini maka segera meminta bantuan.

Baca Juga: Daftar Boyband Korea Terpopuler, Adakah Idola Moms?

4. Werther Effect

Moms dan Dads, masih ingat kasus bunuh diri salah satu personel boyband yang diikuti oleh fans dari Indonesia?

Fenomena ini disebut sebagai werther effect atau copycat suidical. Werther effect merupakan fenomena peniruan tindakan bunuh diri sesorang yang dianggap sebagai panutan, orang terdekat dan lain - lain.

Karena para "fans" tersebut merasa depresi ditinggal oleh idolanya atau merasa memahami penderitaan sang idola, kemudian ia ingin menunjukkan kesetiaannya pada sang idol dengan cara tersebut.

Biasanya para peniru ini melakukan aksi bunuh dirinya dengan cara yang sama dengan sang idola.

Dilansir dari word.kbs.co.kr, aktor Ahn jae-hwan yang bunuh diri dengan menghirup gas briket, kemudian dikuti oleh "fans" dengan cara yang sama. Hal in juga membahayakan sebagai fakta anak Kpopers menurut psikolog.

5. Sasaeng Fans

Penyakit psikolog selanjutnya adalah penggemar obsesif yang menguntit atau terlibat dalam perilaku lain yang melanggar privasi selebritas, khususnya idola Korea, aktor drama, atau tokoh publik lainnya.

Istilah sasaeng berasal dari kata Korea sa yang berarti "pribadi" dan saeng yang berarti "kehidupan", mengacu pada intrusi penggemar ke dalam kehidupan pribadi selebriti dan istilah ini banyak digunakan di dalam negeri di Korea Selatan serta bagian lain di Asia

Menurut perkiraan manajer selebriti di media Korea, selebriti Korea populer mungkin memiliki "antara 500 dan 1.000 penggemar sasaeng", dan secara aktif diikuti oleh sekitar 100 penggemar sasaeng setiap hari.

Sasaeng fans sering digambarkan sebagai perempuan, berusia 13 hingga 22 tahun, dan terdorong untuk melakukan apa yang dalam beberapa kasus dapat dianggap sebagai tindakan kriminal untuk mendapatkan perhatian dari selebriti.

Contoh tindakan tersebut termasuk mencari selebriti di asrama atau rumah mereka, mencuri barang-barang atau informasi pribadi mereka, melecehkan anggota keluarga, dan mengirimkan hadiah yang tidak pantas kepada idola seperti pakaian dalam.

Walaupun demikian, hasil penelitian Psycological Reports Hasil menunjukkan bahwa fanship K-Pop adalah prediktor signifikan dari peningkatan kebahagiaan, harga diri, dan keterhubungan sosial.

Setiap individu tentunya memiliki permasalahan dalam kehidupan yang memengaruhi kondisi mental.

Menurut Samantha Smithstein, co-founder dari Pathways Institute for Impulse Control, loyalitas terhadap idola memberi efek lepas dari isu terkait.

Tidak aneh, sebagian besar penggemar dunia Kpop mengekspresikan bahwa aktivitas fangirling yang mereka lakukan memberi kebahagiaan tersendiri. Alhasil, tanpa sadar, fokus pikiran dan perhatian mereka teralihkan dari kesulitan-kesulitan hidup yang dihadapi

Baca Juga: 9+ Drama Korea Tayang Februari 2022, Bertabur Bintang dan Visual Menawan!

Cara Penanganan Penyakit Psikologis Kpopers

Ilustrasi
Foto: Ilustrasi

Foto: Orami Photo Stock

Cara penanganan penyakit psikologis Kpopers bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti yang dilansir dari Mental Health berikut ini.

6. Sisihkan Waktu tanpa Gangguan

Penting untuk menyediakan ruang terbuka dan tidak menghakimi tanpa gangguan.

7. Biarkan Mereka Berbagi Sebanyak atau Sesedikit yang Mereka Mau

Biarkan mereka memimpin diskusi dengan kecepatan mereka sendiri. Jangan menekan mereka untuk memberi tahu Moms atau Dads apa pun yang tidak siap mereka bicarakan.

Berbicara dapat membutuhkan banyak kepercayaan dan keberanian. Kalian mungkin orang pertama yang dapat mereka ajak bicara tentang hal ini.

8. Jangan Mencoba Mendiagnosis atau Menebak Perasaan Mereka

Moms dan Dads mungkin bukan ahli medis dan meskipun kalian mungkin senang berbicara dan menawarkan dukungan, tapi bukanlah seorang konselor terlatih.

Cobalah untuk tidak membuat asumsi tentang apa yang salah atau melompat terlalu cepat dengan diagnosis atau solusi sendiri.

Baca Juga: 9 Rekomendasi Ampoule Korea yang Cocok untuk Semua Jenis Kulit

9. Biarkan Pertanyaan Tetap Terbuka

Katakan, "Mengapa kamu tidak memberitahuku bagaimana perasaanmu?" daripada "Saya dapat melihat Anda merasa sangat rendah".

Cobalah untuk menjaga bahasa tetap netral. Beri orang itu waktu untuk menjawab dan cobalah untuk tidak memancingnya dengan terlalu banyak pertanyaan.

10. Bicara tentang Kesejahteraan

Bicarakan tentang cara menghilangkan stres atau mempraktikkan perawatan diri dan tanyakan apakah mereka menemukan sesuatu yang membantu.

Berolahraga, memiliki pola makan yang sehat dan mendapatkan tidur malam yang baik dapat membantu melindungi kesehatan mental dan mempertahankan kesejahteraan.

Dengarkan baik-baik apa yang mereka katakan

Ulangi apa yang telah mereka katakan kembali kepada mereka untuk memastikan Anda telah memahaminya.

Moms dan Dads tidak harus setuju dengan apa yang mereka katakan, tetapi dengan menunjukkan bahwa memahami perasaan mereka, maka kalian memberi tahu mereka bahwa telah menghargai perasaan mereka.

11. Tawarkan Mereka Bantuan dalam Mencari Dukungan Profesional

Mungkin ingin menawarkan untuk pergi ke dokter umum bersama mereka, atau membantu mereka berbicara dengan teman atau anggota keluarga. Cobalah untuk tidak mengambil kendali dan biarkan mereka membuat keputusan.

Baca Juga: 8 Rekomendasi Warna Softlens ala Korea, Sering Dipakai Idol KPOP!

12. Ketahui Batasan

Mintalah bantuan atau penunjuk arah jika masalahnya serius. Jika Moms dan Dads yakin mereka berada dalam bahaya langsung atau mereka mengalami cedera yang memerlukan perhatian medis, perlu mengambil tindakan untuk memastikan mereka aman.

Jika itu adalah anggota keluarga atau teman dekat yang dikhawatirkan, mereka mungkin tidak ingin berbicara dengan Anda.

Cobalah untuk tidak menganggapnya pribadi: berbicara dengan seseorang yang Anda cintai bisa jadi sulit karena mereka mungkin khawatir mereka menyakiti Anda.

Penting untuk tetap terbuka dan jujur dan memberi tahu mereka bahwa Moms dan Dads peduli.

Mungkin juga bermanfaat untuk memberi mereka informasi tentang organisasi atau orang yang dapat mereka jangkau. Itu dia beberapa fakta anak Kpopers menurut psikolog yang bisa Moms dan Dads ketahui.

  • https://icds.ee/en/the-capitalist-control-of-k-pop-the-idol-as-a-product/
  • https://sea.mashable.com/social-good/11974/emotional-support-k-pop-boys-help-fans-with-their-mental-health
  • https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/0033294120961524
  • https://www.thefineryreport.com/articles/2021/12/9/what-makes-k-pop-powerful
  • https://sea.mashable.com/social-good/11974/emotional-support-k-pop-boys-help-fans-with-their-mental-health
  • https://www.researchgate.net/publication/341677157_Quality_of_Life_of_Adolescent_Korean_Pop_fans
  • https://aminoapps.com/c/k-pop/page/blog/psychologist-says-about-us-kpop-fans/63Iz_uKP1RggDLaDobXREwLXbRgDJq
  • https://en.wikipedia.org/wiki/Sasaeng_fan
  • https://www.popneuro.com/neuromarketing-blog/kpop-tribal-marketing-social-psychology-consumer-behavior
  • https://www.researchgate.net/publication/351297722_PEMBENTUKAN_IDENTITAS_DIRI_PADA_KPOPERS
  • https://www.psychologytoday.com/us/blog/in-excess/201307/celebrity-worship-syndrome
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6426373/
  • https://www.sutori.com/en/story/the-world-of-celebrities-and-why-we-love-them--J8o3oChmYh4iDbH6S4KiHBAS
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32985364/#:~:text=Results%20of%20this%20study%20indicated,self%2Desteem%20and%20social%20connectedness.
  • https://www.researchgate.net/publication/341677157_Quality_of_Life_of_Adolescent_Korean_Pop_fans/citation/download
  • https://www.mentalhealth.org.uk/publications/supporting-someone-mental-health-problem
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/319145
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5359441/#:~:text=Erotomania%20is%20a%20form%20of,is%200.2%25%20%5B1%5D.
  • https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/47011
  • https://theconversation.com/k-pop-fans-are-creative-dedicated-and-social-we-should-take-them-seriously-119300

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.