22 Februari 2022

Ketahui Dosis dan Efek Samping Finasteride, Obat Pembesaran Prostat Pria

Efek sampingnya bisa memengaruhi vitalitas pria

Finasteride adalah obat yang biasa diresepkan dokter untuk mengatasi pembesaran prostat jinak (benign prostate hyperplasia/BPH).

Obat ini digunakan mengatasi rambut rontok atau kebotakan pada pria akibat hormon androgen (androgenetic alopecia).

Finasteride bekerja dengan cara menghambat kerja dari enzim 5-alpha reductase.

Enzim ini bertugas mengubah hormon testosteron menjadi dihydrotestosterone (DHT).

Dengan begitu, keluhan akibat pembesaran kelenjar prostat bisa mereda.

Misalnya sulit buang air kecil, aliran urine tidak lancar, atau buang air kecil yang terasa tidak tuntas.

Baca Juga: Ofloxacin: Manfaat, Dosis, Penggunaan, dan Efek Samping

Manfaat Obat Finasteride

Penyebab gangguan prostat
Foto: Penyebab gangguan prostat

Foto: Orami Photo Stock

Finasteride adalah obat resep yang tersedia dalam bentuk tablet dan kapsul.

Obat ini adalah golongan penghambat enzim 5-alpha reductase.

Jadi, cara kerja obat ini adalah mencegah enzim tersebut mengubah testosteron menjadi dihidrotestosteron (DHT).

Hormon testosteron terbentuk dari androgen, yang dihasilkan oleh gonad dan kelenjar adrenal dalam tubuh.

Enzim 5-alpha reduktase mengubah testosteron menjadi DHT.

DHT berkontribusi terhadap pembentukan alat kelamin pria, pola rambut pria, dan pertumbuhan prostat.

Dokter biasanya meresepkan Finasteride untuk mengatasi pembesaran prostat atau kerontokan rambut pada pria.

Finasteride mengurangi gejala pembesaran prostat, atau dalam medis disebut juga Benign Prostate Hyperplasia (BPH).

Gejala kondisi ini termasuk buang air kecil yang sering atau menyakitkan.

Seperti disebutkan tadi, Finasteride membantu mengurangi jumlah DHT dalam tubuh.

Ini adalah hormon yang merangsang pertumbuhan prostat.

Menurut sebuah ulasan dalam StatPearls, mengombinasikan Finasteride dan Doxazosin dapat mencegah perlunya pembedahan, seperti prostatektomi.

Doxazosin juga merupakan jenis obat yang dapat mengurangi gejala pembesaran prostat.

Dokter mungkin meresepkan Finasteride untuk mengobati kondisi kerontokan rambut pada pria atau androgenetic alopecia.

Sebab, Finasteride membantu meningkatkan pertumbuhan rambut, karena menghambat produksi DHT dalam tubuh.

DHT dapat menyebabkan folikel rambut menyusut.

Baca Juga: Mampu Atasi Sembelit, Kenali Manfaat dan Efek Samping Bisacodyl

Dosis dan Cara Penggunaan Obat Finasteride

aspirin
Foto: aspirin (Orami Photo Stocks)

Foto: Orami Photo Stock

Dosis Finasteride dapat berbeda-beda pada setiap pasien, tergantung kondisi yang dialami.

Karena merupakan obat resep, dosis Finasteride harus dikonsultasikan dengan dokter.

Namun, secara umum, berikut ini dosis Finasteride berdasarkan kondisi yang diatasi:

  • Untuk mengatasi pembesaran prostat jinak (BPH)

Dosisnya 5 mg, diminum 1 kali sehari, selama minimal 6 bulan.

  • Untuk mengatasi kebotakan akibat hormon androgen

Dosisnya 1 mg, diminum 1 kali sehari, selama minimal 3 bulan.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasannya Mengapa Pria Lebih Cepat Botak Daripada Wanita

Dalam menjalani pengobatan dengan Finasteride, pastikan untuk mengikuti dosis yang ditentukan dokter.

Baca dengan saksama petunjuk yang tertera pada label kemasan obat.

Hindari menambah atau mengurangi dosis yang telah ditentukan oleh dokter.

Finasteride dapat diminum sebelum atau setelah makan.

Tablet atau kapsul Finasteride harus ditelan utuh, dengan menggunakan bantuan air putih.

Jangan membelah atau menggerus tablet.

Agar hasilnya optimal, disarankan untuk minum Finasteride di waktu yang sama setiap harinya. Jika lupa minum obat ini, segera minum saat ingat.

Namun, jika jeda waktu dengan dosis selanjutnya sudah dekat, abaikan saja.

Jangan pernah menggandakan dosis karena lupa minum obat.

Untuk penyimpanan, Finasteride sebaiknya disimpan di suhu ruang yang kering dan sejuk.

Hindari paparan sinar matahari langsung dan jangkauan anak-anak.

Baca Juga: 4 Manfaat Sering Ereksi untuk Kesehatan, Dads Harus Tahu!

Efek Samping Obat Finasteride

3 Terapi Kesuburan Memicu Kanker Prostat.jpg
Foto: 3 Terapi Kesuburan Memicu Kanker Prostat.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Setiap obat memiliki risiko efek samping, tak terkecuali Finasteride.

Meski tidak selalu terjadi, berikut ini beberapa efek samping umum dari Finasteride:

  • Kesulitan mempertahankan ereksi.
  • Hasrat seksual berkurang.
  • Penurunan volume air mani.

Selain beberapa efek samping umum tadi, ada juga risiko efek samping serius.

Jika mengalami gejala berikut ini, segera hentikan penggunaan obat dan cari bantuan medis:

  • Ruam.
  • Gatal.
  • Gatal-gatal.
  • Masalah dengan pernapasan.
  • Kesulitan menelan.
  • Wajah atau bibir bengkak.
  • Perubahan pada payudara, seperti ukuran, benjolan, nyeri, atau keluarnya cairan dari puting.

Menurut US Food and Drug Administration, Finasteride dan inhibitor 5-alpha reductase lainnya dapat menyebabkan penurunan 50% tingkat antigen spesifik prostat (PSA) dalam waktu 6 bulan.

PSA adalah protein yang dihasilkan oleh jaringan kanker dan non-kanker di kelenjar prostat.

Zat ini juga terkandung dalam air mani.

Menurut percobaan, Finasteride menurunkan jumlah keseluruhan diagnosis kanker prostat.

Namun, obat ini juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker prostat tingkat tinggi, meskipun hal ini jarang terjadi.

Selain itu, menurut studi pada 2019 di The World Journal of Men's Health menemukan bahwa Finasteride dapat meningkatkan risiko disfungsi ereksi.

Para peneliti menemukan bahwa beberapa orang yang menjalani pengobatan dengan Finasteride mengalami gejala disfungsi ereksi yang memburuk.

Baca Juga: Nitrogliserin: Manfaat, Efek Samping, hingga Interaksinya dengan Obat Lain

Penelitian tersebut sebenarnya menemukan hasil yang beragam, dengan peserta yang menggunakan Finasteride untuk pola kerontokan rambut pria.

Ada beberapa bukti bahwa finasteride dapat menyebabkan efek samping.

Misalnya disfungsi ereksi, infertilitas pria, masalah ejakulasi, dan hilangnya libido pada pria dengan kerontokan rambut.

Namun, para peneliti menyatakan bahwa saat ini tidak ada cukup bukti untuk membuktikan hubungan finasteride dan disfungsi ereksi.

Para ilmuwan perlu melakukan penelitian lebih lanjut untuk menyelidiki hal ini.

Nah, itulah pembahasan mengenai obat Finasteride, mulai dari manfaat, dosis, dan efek sampingnya.

Semoga bermanfaat ya, Moms!

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557459/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/labs/pmc/articles/PMC6479090/
  • https://www.fda.gov/drugs/drug-safety-and-availability/fda-drug-safety-communication-5-alpha-reductase-inhibitors-5-aris-may-increase-risk-more-serious
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/finasteride-what-to-know
  • https://www.healthline.com/health/finasteride-oral-tablet
  • https://www.mims.com/indonesia/drug/info/finasteride?mtype=generic

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.