Salep Fungiderm, untuk Mengatasi Infeksi Jamur pada Kulit dan Kuku
Gangguan pada kulit yang sering terjadi adalah infeksi jamur. Adapun, ini bisa diatasi dengan menggunakan krim antijamur seperti Fungiderm.
Terbilang mudah untuk diaplikasikan, namun tetap perlu mengikuti petunjuk dan dosis yang tepat.
Untuk itu, mari ketahui cara penggunaan yang benar untuk mengatasi infeksi jamur pada kulit.
Fungsi Fungiderm
Ini termasuk dalam golongan obat kelas imidazol.
Fungiderm dengan zat aktif Clotrimazole berguna untuk mengatasi infeksi jamur pada kulit dan kuku, seperti :
- Jamur pada lipatan paha
- Jamur pada kuku
- Kutu air
- Jamur pada janggut
- Panu dan kadas
- Kandidiasis pada kulit dan kuku
- Jamur pada kulit kepala
Obat ini juga dapat digunakan untuk mengobati kondisi kulit yang dikenal sebagai pityriasis (tinea versicolor).
Ini adalah infeksi jamur yang mengganggu pigmen kulit yang normal. Sehingga, mengakibatkan warna kulit lebih terang atau gelap di berbagai area tubuh.
Infeksi jamur jenis ini paling sering terjadi di leher, dada, lengan atau kaki.
Baca Juga: Obat Pilek (Paratusin): Fungsi, Dosis, dan Efek Sampingnya
Komposisi Fungiderm
Melansir Smarter Health, Fungiderm mengandung zat aktif bernama Clotrimazole. Fungsinya untuk mencegah tumbuhnya jamur di area kulit.
Dosis Obat Fungiderm
Melansir medindia.net, dosis dan penggunaan Fungiderm bisa bervariasi.
Umumnya, salep yang mengandung 2% zat aktif, perlu dipakai atau dioleskan 2 kali dalam sehari.
Di luar itu, dosis juga dilihat berdasarkan jenis infeksi jamur yang dialami, meliputi:
- Tinea Corporis
Dosis untuk orang dewasa: Oleskan 2 kali sehari selama 4 minggu, tergantung pada tingkat keparahan infeksi.
Dosis untuk anak >3 tahun: Oleskan 2 kali sehari selama 4 minggu, tergantung pada tingkat keparahan infeksi.
- Tinea Cruris
Dosis untuk orang dewasa: Oleskan 2 kali sehari selama 2 minggu.
Dosis untuk anak >3 tahun: Oleskan 2 kali sehari selama 2 minggu.
- Tinea Pedis
Dosis untuk orang dewasa: Oleskan 2 kali sehari selama 4 hingga 8 minggu atau dari anjuran dokter.
Dosis untuk anak >3 tahun: Oleskan 2 kali sehari selama 4 hingga 8 minggu.
- Kandidiasis
Dosis untuk orang dewasa: Oleskan 2 kali sehari selama 2 hingga 4 minggu atau dari anjuran dokter.
Dosis untuk anak >3 tahun: Oleskan 2 kali sehari selama 2 hingga 4 minggu.
- Tinea Versicolor
Dosis untuk orang dewasa: Oleskan 2 kali sehari selama 2 hingga 4 minggu.
Dosis untuk anak <3 tahun: Oleskan 2 kali sehari selama 2 hingga 4 minggu.
Infeksi pada sela-sela jari kaki membutuhkan waktu 1 bulan pengobatan yang tekun dan teratur. Untuk infeksi pada kuku, terlebih dahulu potonglah kuku sependek mungkin.
Obat ini tidak dianjurkan untuk anak-anak di bawah usia 2 tahun.
Untuk ibu hamil dan menyusui, pastikan telah mendapatkan persetujuan dari dokter kandungan masing-masing sebelum menggunakannya.
Baca Juga: Menghitung Kalori Roti Tawar, Mana yang Baik untuk Kesehatan?
Fungiderm untuk Mengobati Kutu Air
Melansir dari laman Konimex, produsen Fungiderm, obat ini bisa mengatasi kutu air di sela jari kaki.
Kutu air disebabkan jamur kelompok Trichophyton yang dinamakan dermatofita.
Gejalanya antara lain rasa gatal di sela-sela jari kaki, kemudian terbentuk gelembung yang akan pecah dan mengeluarkan cairan.
Kulit menjadi lunak dan terkelupas sehingga bisa menimbulkan infeksi baru akibat masuknya kuman lain.
Untuk mencegahnya, pastikan kaki selalu dalam keadaan kering dan bersih.
Hindari menggunakan sepatu dan kaos kaki yang basah atau lembab. Pengobatan bisa dilakukan dengan krim Clotrimazole (zat aktif yang terkandung dalam Fungiderm).
Waspada jika Moms atau Dads terkena kutu air karena bisa menular bila ada kontak langsung antar kulit dengan orang yang kena kutu air.
Efek Samping Fungiderm
Meskipun tak dipakai secara oral atau minum, ada beberapa efek samping yang bisa dirasakan.
Berikut adalah beberapa efek samping yang paling umum dari Fungiderm:
- Rasa terbakar
- Kulit teras menyengat
- Bengkak dan iritasi
- Kulit kemerahan
- Benjolan berisi nanah
Pengelupasan kulit pun dapat terjadi pada sejumlah orang. Bahkan, untuk penggunaan di area vagina, bisa terjadi efek samping rasa gatal yang tak tertahankan.
Baca Juga: 8 Cara Memutihkan Wajah Pria dengan Cara Alami dan Aman
Banyak orang yang menggunakan obat ini tidak memiliki efek samping yang serius.
Namun, ada sebagian orang yang mengalami reaksi alergi setelah penggunaan Fungiderm.
Gejala reaksi alergi yang serius mungkin termasuk:
- Ruam, gatal atau bengkak (terutama pada wajah, lidah atau tenggorokan)
- Sakit kepala
- Kesulitan bernapas
Jangan tunda untuk ke dokter apabila mengalami reaksi alergi pada obat ini ya, Moms.
Kontraindikasi Obat Fungiderm
Ada beberapa kontradiksi dalam penggunaan obat Fungiderm. Hindari menggunakan salep ini apabila sedang dalam kondisi seperti:
- Wanita hamil atau menyusui.
- Hipersensitivitas zat antijamur azole.
- Penggunaan alat kontrasepsi.
- Dalam masa menstruasi.
- Onikomikosis, yang merupakan infeksi jamur pada kuku.
- Sakit perut.
- Demam tinggi.
- Mengalami HIV.
- Keputihan parah.
- Riwayat diabetes mellitus.
Hal ini untuk mencegah terjadinya risiko dan efek samping lain yang mengkhawatirkan.
Apabila salep antijamur tak sengaja terkena mata, segera bilas dan cuci mata dengan air mengalir.
Pastikan penyimpanan Fungiderm telah benar dan jauhkan dari jangkauan anak-anak ya, Moms.
Semoga Moms dan keluarga terhindar dari masalah jamur di kulit, ya!
- https://patients.smarterhealth.sg/drugs-medicines/fungiderm/
- https://www.medindia.net/drug-price/miconazole/fungiderm.htm
- https://www.konimex.com/product/pharmaceutical/over-the-counter/antijamur-anti-parasit/fungiderm-1
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.