5 Penyebab Gusi Bengkak pada Anak dan Cara Mengatasinya
Gusi bengkak pada anak merupakan masalah kesehatan yang sering kali diabaikan.
Namun, dapat menimbulkan ketidaknyamanan yang signifikan bagi Si Kecil.
Gusi yang bengkak tidak hanya menyakitkan, tetapi juga bisa menjadi tanda adanya masalah yang lebih serius di dalam mulut anak.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali gejala dan penyebab gusi bengkak agar dapat segera mengambil langkah penanganan yang tepat.
Baca Juga: 12 Cara Mengatasi Bau Mulut pada Anak, Perhatikan Ya Moms
Ciri-ciri Gusi Bengkak pada Anak
Ketika gusi anak bengkak, biasanya akan disertai dengan beberapa gejala umum seperti:
- Munculnya benjolan pada gusi.
- Penurunan selera makan, bahkan menolak untuk minum.
- Anak menjadi rewel, sering menangis, dan mengalami kesulitan tidur.
- Produksi air liur yang berlebihan.
- Kebiasaan menggigit benda-benda di sekitar.
- Terjadinya demam.
Baca Juga: 12 Penyebab Benjolan di Gusi dan Cara Mengobatinya
Penyebab Gusi Bengkak pada Anak
Berikut ini beberapa kemungkinan penyebab gusi bengkak pada anak yang sebaiknya Moms ketahui:
1. Infeksi Dentoalveolar
Penyebab gusi bengkak pada anak pertama yakni terjadi infeksi dentoalveolar.
Kondisi ini dapat terjadi akibat gigi berlubang yang tidak dirawat, di mana proses karies berlanjut hingga mencapai saluran akar.
Hal ini menyebabkan infeksi yang berupa pembentukan abses pada jaringan sekitar gigi.
Menurut Journal of Indian Society of Pedodontics and Preventive Dentistry, infeksi dentoalveolar dapat mempengaruhi psikologis dan emosional anak.
Rasa sakit yang tak tertahankan membuat perubahan sikap anak, seperti mogok makan, nyeri berlebihan, dan mudah rewel.
Jika gusi bengkak pada anak terus berlanjut, disarankan agar segera melakukan pemeriksaan ke dokter gigi spesialis kedokteran gigi anak.
Dengan begitu, dapat dilakukan tindakan dan pengobatan yang tepat untuk mencegah penyebaran infeksi.
2. Proses Tumbuh Gigi
Proses tumbuh gigi (erupsi gigi), merupakan hal yang pasti akan dialami oleh setiap anak, namun tidak semua proses pembentukan gigi disertai dengan gusi bengkak pada anak.
"Ciri-ciri gusi bengkak pada anak akibat erupsi gigi adalah jaringan gusi mengalami kemerahan dan mulai terlihat adanya penonjolan pada permukaan gigi," jelas drg. Rahmita Nuraini, Sp.KGA, Dokter Gigi Spesialis Kedokteran Gigi Anak di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan, Moms.
Kadang kala, proses erupsi gigi juga dapat disertai dengan gejala demam dan nyeri ringan.
Baca Juga: Yuk Kenali 3 Tahapan Tumbuh Kembang Gigi Anak!
3. Pengaruh Obat-obatan
Efek samping dari obat-obatan yang dikonsumsi dalam jangka waktu lama juga bisa menjadi penyebab gusi bengkak pada anak.
Pembengkakan gusi akibat konsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat antikovulsan (anti kejang) atau jenis antibiotik tertentu dapat menjadi pemicu gusi bengkak pada anak.
4. Kebersihan Gigi Kurang Baik
Gusi bengkak pada anak karena kebersihan gigi dan mulut yang kurang baik menjadi faktor yang tak kalah penting.
"Hal ini dapat menyebabkan terjadinya akumulasi plak dan pembentukan calculus (karang gigi) pada permukaan gigi sehingga menyebabkan peradangan gusi," ucap drg. Rahmita.
Begitu karang gigi terbentuk, ia mulai merusak jaringan gusi, menyebabkan gusi berdarah dan terlepas dari gigi. Ini dikenal sebagai periodontitis.
Kondisi ini juga seringkali disertai dengan gusi yang mudah berdarah dan aroma yang tidak sedap.
5. Maloklusi Gigi
Susunan gigi yang tidak beraturan dapat menyebabkan akumulasi plak yang terlokalisir. Ini juga menjadi salah satu penyebab gusi bengkak pada anak-anak.
Mengutip University of Rochester Medical Center, gusi bengkak pada anak karena maloklusi gigi pemicu masalah gangguan makan dan mengunyah.
Itu berarti gigi rahang atas tidak bertemu secara normal dengan gigi rahang bawah saat rahang tertutup.
Selain itu, hal ini membuat bakteri menumpuk pada rongga gigi dan memperparah gusi bengkak pada anak.
“Setelah makan, bakteri menjadi bertambah dalam mulut," jelas Kenneth H. Hirsch, DDS, Spesialis mulut dan Operasi Maxillofacial, dikutip dari Kids Health.
"Bakteri pecah menjadi acid yang kemudian memakan enamel pada gigi dan menyebabkan lubang pada gigi, serta menyebabkan gusi bengkak pada anak,” tambahnya.
Cara Mengobati Gusi Bengkak pada Anak
Lalu, bagaimana cara mengobati gusi bengkak pada anak? Yuk, simak ulasannya di bawah ini!
1. Kumur Air Garam
Cara pertama mengatasi gusi bengkak pada anak adalah dengan kumur air garam.
Dilansir studi dalam International Journal of Dentistry, dengan berkumur air garam dapat meredakan inflamasi yang pemicu terjadinya gusi bengkak pada anak.
Air garam dapat mengobati gusi bengkak pada anak karena dapat mengurangi rasa sakit dan mengurangi bengkak pada gusi.
Garam berfungsi sebagai antiseptik yang dapat membunuh bakteri jahat dalam mulut.
Campurkan ½ sendok teh garam ke dalam segelas air. Lalu minta si kecil berkumur air garam setidaknya dua kali sehari.
2. Kompres dengan Es Batu
Cara mengatasi gusi bengkak pada anak yang kedua adalah menggunakan es batu.
Dinginnya es batu dapat membantu mengurangi rasa nyeri pada gusi bengkak.
Es batu membantu mati rasa saraf yang menyebabkan nyeri.
Ambil beberapa bongkah es baru, bungkus dalam waslap bersih dan tempelkan pada pipi yang sakit atau langsung di gusi yang bengkak.
Baca Juga: Harga Membersihkan Karang Gigi di Puskesmas dan Klinik
3. Kunyit
Siapa sangka bahan pembuat jamu ini dapat digunakan sebagai cara mengobati gusi bengkak pada anak.
Kandungan curcumin dalam kunyit dipercaya dapat membasmi bakteri penyebab infeksi pada gusi.
Parut sedikit kunyit kemudian campurkan dengan baking soda dan minyak kelapa.
Aduk sampai mengental dan gunakan sebagai pengganti pasta gigi atau aplikasikan pada gusi yang bengkak dengan kain kasa.
4. Batasi Makanan Manis
Penyebab utama plak yang menempel pada gigi adalah banyaknya konsumsi gula pada anak dalam satu hari.
Batasi konsumsi makanan manis dan gula sebagai salah satu cara mengatasi gusi bengkak pada anak.
Pastikan anak menggosok giginya dengan bersih setelah mengonsumsi makanan manis setiap harinya.
"Gusi bengkak pada anak dapat diatasi dengan memperbaiki teknik penyikatan gigi dan perawatan pembersihan karang gigi," ungkap drg. Rahmita.
"Selain itu, pemberian obat kumur yang mengandung chlorhexidine juga membantu dalam pengobatan," tambahnya.
5. Antibiotik dari Dokter
Konsumsi obat yang dilakukan bersamaan dengan scaling, adalah cara mengatasi gusi bengkak pada anak.
Biasanya dokter akan menyarankan obat antibiotik untuk anak-anak yang dilihat dari kriteria usianya.
Jangan berikan obat tanpa arahan dokter untuk mengatasi gusi bengkak pada anak.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Dokter Gigi Anak Jakarta, Bikin Si Kecil Betah
Kapan Sebaiknya ke Dokter?
Jika gusi anak bengkak, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk pergi ke dokter.
Berikut adalah waktu yang tepat untuk ke dokter jika gusi anak bengkak:
- Jika pembengkakan pada gusi anak berlangsung lebih dari dua minggu, maka perlu segera menemui dokter gigi anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
- Jika pembengkakan pada gusi anak tidak kunjung membaik setelah melakukan perawatan di rumah selama beberapa hari.
- Jika pembengkakan pada gusi anak disertai dengan gejala lain seperti demam, sakit gigi, atau keluhan lainnya.
Jika pembengkakan pada gusi anak tidak parah atau keluhannya tidak bertambah, maka dapat dilakukan perawatan di rumah terlebih dahulu.
Namun, jika pembengkakan pada gusi anak tidak kunjung membaik atau disertai dengan gejala lain, segera konsultasikan dengan dokter gigi.
Baca Juga: Sakit Kepala Sampai ke Mata, Ini Kata Dokter Spesialis
Nah, itulah penyebab dan beberapa cara mengatasi gusi bengkak pada anak, terutama anak-anak di usia balita.
Kembalikan senyum manis anak dengan mengikuti panduan cara mengatasi gusi bengkak pada anak di atas yuk, Moms!
- https://www.jisppd.com/article.asp
- https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5749280/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.