Herpes saat Hamil, Yuk Ketahui Jenis dan Gejalanya!
Jika Moms sedang hamil dengan herpes, maka tidak sendirian. Infeksi virus herpes simpleks genital (HSV) adalah salah satu infeksi menular seksual yang paling umum.
Ini adalah masalah kesehatan utama karena wanita yang memiliki infeksi herpes genital selama kehamilan berisiko menularkan virus ke janin dan bayi baru lahir.
Dilansir dari American College of Obstetricians and Gynecologists, sebagian besar orang yang terinfeksi tidak menyadari bahwa mereka tengah menderita dan sekitar 80 persen bayi dengan HSV dilahirkan dari ibu yang tidak memiliki riwayat infeksi yang dilaporkan.
Bila seorang ibu menderita herpes genital sebelum hamil atau jika dia pertama kali terinfeksi di awal kehamilan, kemungkinan bayinya akan terinfeksi sangat rendah kurang dari 1 persen.
Moms dengan herpes genital akan diperiksa secara seksama untuk setiap gejala sebelum melahirkan. Jika luka atau tanda-tanda-tanda bahwa penyakit akan datang saat persalinan, maka Si Kecil harus dilahirkan melalui operasi Caesar.
Baca Juga: Menangani Herpes saat Hamil, Bisakah dengan Asiklovir?
Tipe Herpes saat Hamil
Foto: Orami Photo Stock
Perlu diketahui ada dua jenis virus herpes simpleks (HSV), infeksi virus yang menyebabkan herpes saat hamil. Berikut ulasannya.
1. Virus Herpes Simplex Tipe 1 (HSV-1)
Moms, tipe ini biasanya menyebabkan luka dingin atau lecet di sekitar mulut, meskipun dapat menyebar ke area genital selama seks oral.
2. Virus Herpes Simplex Tipe 2 (HSV-2)
Sedangkan untuk tipe 2 lebih sering menyebabkan herpes genital, yang juga dapat menyebar ke mulut selama seks oral.
Keduanya menyebar melalui kontak kulit ke kulit dan sebenarnya paling sering ditularkan oleh seseorang yang tidak memiliki luka atau lepuh.
Ini adalah infeksi seumur hidup dan tidak ada obatnya, meskipun obat-obatan dapat membantu mengelola gejala dan wabah, bahkan selama kehamilan.
Baca Juga: Hati-hati, Sembarangan Pinjam Lipstik Bisa Menularkan Herpes
Gejala Herpes saat Hamil
Foto: Orami Photo Stock
Moms, kebanyakan orang yang memiliki herpes tidak memiliki gejala, atau memiliki gejala yang sangat ringan. Moms mungkin tidak melihat gejala-gejala ringan atau salah mengira sebagai kondisi kulit lain, seperti jerawat atau rambut yang tumbuh ke dalam.
Karena itu, kebanyakan orang yang menderita herpes saat hamil tidak mengetahuinya.
Menurut CDC National Prevention Information Network luka herpes biasanya muncul satu atau lebih dengan bentuk seperti melepuh di sekitar alat kelamin, dubur, atau mulut.
Lepuh pecah dan meninggalkan luka yang menyakitkan sehingga membutuhkan waktu seminggu atau lebih untuk sembuh.
Pertama kali seseorang mengalami wabah, mereka mungkin juga memiliki gejala seperti flu seperti demam, sakit tubuh, atau kelenjar yang bengkak. Orang yang mengalami wabah herpes awal dapat mengalami wabah berulang, terutama jika mereka terinfeksi HSV-2.
Wabah berulang biasanya lebih pendek dan tidak terlalu parah dari wabah pertama. Meskipun infeksi tetap ada dalam tubuh seumur hidup, jumlah wabah dapat menurun seiring waktu.
Sedangkan berdasarkan verywellfamily, ada gejala sederhaan yang mungkin bisa menjadi acuan:
- Perasaan gatal atau terbakar di alat kelamin atau daerah anal
- Nyeri di area genital
- Keluarnya cairan dari vagina
- Moms memiliki lesi di leher rahim atau di vagina
- Dengan wabah pertama, Moms mungkin memiliki gejala seperti flu juga.
Biasanya, setelah terpapar, Moms akan mendapatkan luka dalam 2-10 hari. Gejala-gejala ini dapat berlangsung 2-3 minggu. Setelah wabah awal ini, wabah di masa depan, yang mungkin datang beberapa kali dalam setahun, kurang parah.
Baca Juga: Simak Gejala Cacar Ular alias Herpes Zoster yang Mengganggu
Sementara itu, untuk pengobatan herpes saat hamil, Moms harus berkonsultasi dengan dokter tentang obat atau terapi apa yang yang harus diambil selama kehamilan.
Dokter akan mendiskusikan risiko serta manfaat untuk memutuskan hal yang tepat untuk menangani herpes saat hamil yang diderita Moms.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.