Alami Gangguan Jamur di Ketiak? Ini Penyebab dan Cara Menghilangkannya
Jamur di ketiak dapat menimbulkan rasa gatal dan jika dibiarkan bisa menyebabkan kehitaman pada area tersebut.
Masalah ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, sehingga terpaksa harus menggaruknya di area umum.
Faktanya, kulit memiliki bakteri dan jamur dalam jumlah yang kecil.
Namun, jika berkembang biak secara berlebihan, masalah pada kulit dapat terjadi.
Selain itu, infeksi jamur pada ketiak yang kerap menimbulkan gangguan adalah Candida.
Diketahui, infeksi jamur ini sering menyerang area kulit yang memiliki lipatan, serta lebih lembap.
Terlebih, jika udara di sekitar sedang panas dan lembap, pertumbuhan jamur lebih mudah untuk terjadi.
Baca Juga: 4 Cara Menghilangkan Bulu Ketiak dengan Bedak Bayi Tanpa Rasa Sakit!
Penyebab Infeksi Jamur di Ketiak
Foto Ketiak di Gatal (Orami Photo Stock)
Jamur yang disebut Candida dapat menyebabkan infeksi pada tubuh, atau Candidiasis.
Penyebab infeksi ini dapat tumbuh dan berkembang di lingkungan yang lembap dan hangat.
Nah, beberapa kondisi yang rentan menyebabkan pertumbuhan jamur ini, yaitu:
- Cuaca yang panas dan lembap.
- Menggunakan pakaian yang ketat.
- Tidak menjaga kebersihan tubuh dengan baik.
- Jarang mengganti pakaian.
- Memiliki kondisi kulit tertentu, seperti psoriasis.
Infeksi jamur juga lebih rentan terjadi pada seseorang yang alami keadaan tertentu, seperti:
- Alami kehamilan.
- Memiliki kelebihan berat badan/obesitas.
- Sedang menjalani kemoterapi.
Selain itu, masalah ini juga lebih rentan pada seseorang dengan sistem imun yang lemah.
Contoh beberapa kondisi yang menyebabkannya, yaitu HIV/AIDS atau diabetes.
Seseorang yang mengonsumsi obat penekan sistem imunitas juga memiliki risiko yang sama.
Baca Juga: Ada Benjolan di Ketiak, Apa Penyebabnya?
Ciri-Ciri Terjadinya Infeksi Jamur di Ketiak
Foto Jamur di Ketiak (Orami Photo Stock)
Ciri yang paling umum saat seseorang terserang candidiasis, yaitu adanya ruam merah pada lipatan kulit ketiak.
Ruam ini dapat menimbulkan rasa gatal yang parah, hingga sensasi seperti terbakar.
Area sekitarnya mungkin menimbulkan bintik-bintik kecil dan bahkan terjadi pembengkakan.
Infeksi jamur pada ketiak biasanya tidak menimbulkan bau apa pun.
Namun, jika kondisi ini disebabkan oleh intertrigo, bau apek bisa tercium.
Intertrigo adalah peradangan pada kulit akibat lipatan yang ada saling bergesekan, disertai panas dan lembap.
Baca Juga: Ini Penyebab Ketiak Basah dan Cara Alami Mengatasinya
Pengobatan Infeksi Jamur di Ketiak
Foto Ketiak Sehat (Orami Photo Stock)
Perawatan terhadap infeksi jamur ini dapat diatasi dengan menggunakan obat antijamur.
Ahli medis umumnya merekomendasikan krim antijamur, salep, atau produk sejenis.
Oleskan krim tersebut ke area kulit yang terinfeksi.
Pembelian krim antijamur dan obat untuk atasi masalah ini bisa didapatkan tanpa resep.
Jika masalah tidak kunjung mereda, obat antijamur yang lebih kuat mungkin diperlukan.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Deodorant untuk Memutihkan Ketiak, Yuk Coba!
Temukan Penyebab Iritasi
Pastikan juga untuk menemukan penyebab iritasi dan segera hentikan agar masalah tidak lebih parah.
Hal ini dapat membuat ruam lebih cepat sembuh.
Kondisi ini bahkan bisa mengatasi mencegah risiko lebih besar, seperti eksim dan dermatitis seboroik.
Lalu, tindakan apa yang perlu dilakukan selain mengoleskan krim anti-gatal?
- Berendam air hangat yang dicampur oatmeal.
- Menyabuni dengan pelembap tanpa pewangi jika disebabkan kulit kering dan eksim.
- Menggunakan kompres dingin.
- Jangan garuk area yang gatal atau iritasi.
Untuk kasus yang terbilang parah atau tidak dapat menggunakan obat krim, ahli medis mungkin merekomendasikan obat antijamur yang diminum.
Beberapa obat-obatan yang bisa dikonsumsi, salah satunya adalah flukonazol.
Selain itu, pastikan juga untuk menjaga area ketiak tetap bersih dan kering, agar perawatan lebih efektif.
Pastikan juga udara masuk ke area ketiak untuk cegah masalah kelembapan.
Masalah kulit ini juga bisa diperparah akibat stres.
Maka dari itu, cobalah untuk mendapatkan relaksasi agar tubuh membantu melawan ruam dari dalam.
Selain itu, perasaan rileks juga dapat membuat seseorang lebih mudah untuk menahan keinginan untuk menggaruk.
Cara Mencegah Infeksi Jamur di Ketiak
Foto Ketiak yang Sehat dan Bebas Infeksi (Orami Photo Stock)
Pastikan merawat semua area yang terinfeksi di tubuh, untuk mencegah kontaminasi silang dan kekambuhan di tempat lain.
Sebagian besar infeksi jamur dapat ditularkan melalui penularan langsung dan tidak langsung.
Maka dari itu, jangan berbagi handuk, pakaian, atau barang pribadi lainnya dengan orang lain yang juga terinfeksi.
Hal lainnya yang perlu diingat, yaitu pastikan area yang terinfeksi tetap bersih dan mencucinya dengan benar serta menyeluruh saat mandi.
Pastikan juga untuk menghilangkan rambut apa pun jika ada jamur yang menempel padanya.
Hindari penggunaan deodoran yang digunakan sebelum infeksi, sebab mungkin sudah mengandung jamur.
Baca Juga: Kenali Manfaat Tawas untuk Ketiak, Usir Bau Tidak Sedap!
Agar lebih cepat sembuh, kenakan pakaian yang lebih tipis untuk meningkatkan ventilasi dan pencegahan penumpukan keringat.
Udara dapat dengan mudah masuk ke area ketiak, sehingga tidak alami kelembapan.
Infeksi jamur di ketiak dapat kembali dengan mudah, terutama jika area tersebut tidak dijaga kebersihannya dan kerap dibiarkan lembap.
Hal ini lebih rentan terjadi pada seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Maka dari itu, pastikan kebersihan tubuh tetap terjaga dengan baik.
Jika masalah ini tidak kunjung sembuh setelah penggunaan krim anti-gatal, ada baiknya segera memeriksakan diri dokter kulit.
Cara ini dapat menghindari masalah yang lebih besar, agar aktivitas dapat dilakukan seperti biasa tanpa gangguan apa pun.
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22908-armpit-yeast-infection#
- https://www.healthline.com/health/how-to-get-rid-of-an-armpit-rash#treatment-tips
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.