18 September 2024

Batas Kadar Kolesterol Normal serta Cara Mengeceknya

Ketahui juga apa penyebab kolesterol meningkat

Kadar kolesterol normal dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti usia, berat badan, dan jenis kelamin.

Seiring usia, tubuh seseorang cenderung menghasilkan lebih banyak kolesterol.

Pemeriksaan kolesterol darah secara rutin disarankan untuk dilakukan secara teratur.

Idealnya untuk orang sehat tanpa faktor risiko dapat dilakukan 4 hingga 6 tahun sekali, atau lebih sering yaitu  3-6 bulan sekali.

Terutama untuk pasien dengan kadar kolesterol yang tinggi atau memiliki penyakit tertentu yang berhubungan dengan kadar kolesterol, seperti obesitas, sakit jantung, dan stroke.

Kolesterol adalah salah satu jenis dari lemak tubuh yang memiliki bentuk menyerupai lilin yang diproduksi secara alami oleh hati

Zat ini sangat penting untuk pembentukan membran sel, hormon tertentu, dan vitamin D.

Kolesterol tidak larut dengan plasma darah manusia, sehingga untuk mengangkut kolesterol, hati memproduksi lipoprotein.

Dua bentuk utama lipoprotein adalah lipoprotein densitas rendah (LDL) dan lipoprotein densitas tinggi (HDL).

LDL merupakan lipoprotein yang banyak mengandung kolesterol, sehingga sering disebut dengan kolesterol jahat.

Sebaliknya HDL merupakan lipoprotein yang membantu menurunkan kadar kolesterol dari pembuluh darah dengan cara mengangkut kolesterol dari darah kembali ke hati.

Baca Juga: 9 Obat Alami Kolesterol serta Buah-buahan yang Mampu Menurunkan Kolesterol!

Kadar Kolesterol Normal berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

Kolesterol Normal
Foto: Kolesterol Normal (Orami Photo Stock)

Melansir dari National Center for Biotechnology Information menjelaskan tingkat kolesterol berperan penting dalam proses penyakit kardiovaskular.

Kadar kolesterol dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk usia dan jenis kelamin.

Kadar Kolesterol Normal Usia di Bawah 19 Tahun

Rentang kadar kolesterol yang normal untuk seseorang berusia dibawah 19 tahun adalah

Kolesterol Total:

  • Normal: Kurang dari 170 mg/dL
  • Batas Tinggi: 170–199 mg/dL
  • Tinggi: 200 mg/dL ke atas

Kolesterol Low-Density Lipoprotein (LDL):

  • Normal: Kurang dari 110 mg/dL
  • Batas Tinggi: 110–129 mg/dL
  • Tinggi: 130 mg/dL ke atas

Kolesterol High-Density Lipoprotein (HDL):

  • Normal: 45 mg/dL atau lebih tinggi
  • Rendah: Kurang dari 45 mg/dL (tingkat HDL yang lebih rendah dianggap sebagai faktor risiko penyakit jantung)

Trigliserida:

Usia 1–9 Tahun:

  • Normal: Kurang dari 75 mg/dL
  • Batas Tinggi: 75–99 mg/dL
  • Tinggi: 100 mg/dL ke atas

Usia 10–19 Tahun:

  • Normal: Kurang dari 90 mg/dL
  • Batas Tinggi: 90–129 mg/dL
  • Tinggi: 130 mg/dL ke atas

Kadar Kolesterol Normal Orang Dewasa

Kriteria NCEP ATP (National Cholesterol Education Program Adult Treatment Panels) memberikan pedoman mengenai kadar kolesterol yang dianggap normal dan tingkat risiko pada orang dewasa.

Berikut adalah kriteria berdasarkan NCEP ATP III untuk kolesterol dan trigliserida pada orang dewasa:

Kolesterol Total:

  • Normal: Kurang dari 200 mg/dL
  • Batas Tinggi: 200–239 mg/dL
  • Tinggi: 240 mg/dL dan ke atas

Kolesterol Low-Density Lipoprotein (LDL):

  • Optimal: Kurang dari 100 mg/dL
  • Dekat Optimal/Tinggi: 100–129 mg/dL
  • Batas Tinggi: 130–159 mg/dL
  • Tinggi: 160–189 mg/dL
  • Sangat Tinggi: 190 mg/dL dan ke atas

Kolesterol High-Density Lipoprotein (HDL):

Rendah (Faktor Risiko): Kurang dari 40 mg/dL untuk pria dan kurang dari 50 untuk wanita 

Trigliserida:

  • Normal: Kurang dari 150 mg/dL
  • Batas Tinggi: 150–199 mg/dL
  • Tinggi: 200–499 mg/dL
  • Sangat Tinggi: 500 mg/dL dan ke atas

Baca Juga: 7 Bahaya Kolesterol Tinggi dan Cara Menurunkan Kadarnya

Cara Cek Kolesterol

Kolesterol Normal
Foto: Kolesterol Normal (Usatoday.com)

Pemeriksaan kadar kolesterol dapat dilakukan dengan pengambilan sampel darah di laboratorium, dikenal dengan pemeriksaan profil lipid atau pemeriksaan lemak darah.

Pemeriksaan profil lipid meliputi, pemeriksaan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan Trigliserida.

Untuk melakukan pemeriksaan ini, Moms and Dads perlu puasa atau tidak makan dan minum minuman berkalori dalam kurun waktu 12-14 jam sebelumnya.

Jadi, selama waktu puasa tersebut, Moms hanya boleh mengonsumsi air putih saja.

Baca Juga: Fakta Mengenai Lemak Trans dan Bahayanya untuk Kesehatan

Penyebab Kadar Kolesterol Meningkat

Penyebab Kolesterol Tinggi (Orami Photo Stock)
Foto: Penyebab Kolesterol Tinggi (Orami Photo Stock)

Konsumsi makanan yang tinggi kalori, tinggi gula atau karbohidrat sederhana, tinggi lemak jenuh, dan lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol tubuh.

Oleh karena itu, moms and dads perlu membatasi konsumsi makanan ultraproses, cemilan manis, minuman kemasan dengan tambahan gula, makanan berlemak, dan yang digoreng tepung.

Faktor gaya hidup lain, seperti merokok atau tidak berolahraga juga bisa berkontribusi pada peningkatan kolesterol.

Selain itu, faktor genetik juga bisa menjadi salah satu penyebab peningkatan kadar kolesterol di dalam tubuh.

Gen tertentu menginstruksikan tubuh tentang cara memproses kolesterol dan lemak.

Jika orang tua memiliki kolesterol tinggi, maka Moms berisiko lebih tinggi akan memiliki kondisi yang sama

Dalam kasus yang langka, kelainan genetik dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol yang disebut dengan hiperkolesterol familial.

Kondisi kesehatan lain, seperti diabetes dan hipotiroidisme, juga dapat meningkatkan risiko terkena kolesterol tinggi dan komplikasi terkait.

Baca Juga: 7 Makanan Tinggi Natrium, Hindari Konsumsi Berlebihan agar Tekanan Darah Tidak Meningkat

Faktor Risiko Kolesterol Tinggi

Faktor Penyebab Kolesterol (Orami Photo Stock)
Foto: Faktor Penyebab Kolesterol (Orami Photo Stock)

Kadar kolesterol akan meningkat jika Moms memiliki kondisi seperti obesitas atau kelebihan berat badan, makan tidak sehat, jarang berolahraga, perokok aktif, penderita diabetes, penyakit ginjal.

Selain itu kolesterol tinggi juga bisa menyerang dari segala usia, jenis kelamin, dan etnis.

Penting untuk Moms selalu menjalankan pola hidup sehat, yaitu mengatur pola makan yang sehat, serta rajin berolahraga.


Komplikasi Kolesterol Tinggi

Komplikasi Kolesterol Tinggi (Orami Photo Stock)
Foto: Komplikasi Kolesterol Tinggi (Orami Photo Stock)

Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan komplikasi kesehatan apabila tidak ditangani dengan baik.

Salah satu komplikasi utamanya adalah penumpukan plak di pembuluh darah arteri.

Seiring waktu, plak ini bisa mempersempit arteri atau disebut sebagai aterosklerosis.

Aterosklerosis adalah kondisi kesehatan yang seriud dan dapat membahayakan nyawa.

Penyempitan pembuluh darah dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, penyakit ginjal, serangan jantung mendadak, stroke akibat penyumbatan pembuluh darah otak, dan bahkan pecahnya pembuluh darah.

Kolesterol tinggi juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan empedu, meningkatkan risiko batu empedu.

Baca Juga: 25+ Makanan Penurun Darah Tinggi, Ada Kiwi dan Sayur Bayam!

Cara Menurunkan Kadar Kolesterol dalam Tubuh

Cara Menurunkan Kadar Kolesterol (Orami Photo Stock)
Foto: Cara Menurunkan Kadar Kolesterol (Orami Photo Stock)

Jika memiliki kolesterol tinggi, maka dokter mungkin merekomendasikan perubahan gaya hidup untuk membantu menurunkannya.

Moms disarankan untuk menjalankan pola hidup sehat dengan mengatur makan makanan dengan gizi seimbang, menghindari makanan ultraproses, rajin berolahraga, dan berhenti merokok

Dokter mungkin juga meresepkan obat atau perawatan lain untuk membantu menurunkan kadar kolesterol di dalam tubuh Moms.

Beberapa kasus mungkin akan disarankan untuk mengalami pemeriksaan lebih lanjut.

Tips Menjaga Kadar Kolesterol Normal

Tips Menjaga Kadar Kolesterol Normal (Orami Photo Stock)
Foto: Tips Menjaga Kadar Kolesterol Normal (Orami Photo Stock)

Gaya hidup sehat merupakan salah satu cara menjaga kolesterol normal di dalam tubuh.

Moms dapat melakukan kegiatan olahraga dan menjaga asupan makanan sehari-hari.

Hal ini juga berlaku bagi anak-anak lho Moms.

Karena anak-anak yang tidak banyak bergerak dan kelebihan berat badan yang mengonsumsi makanan tinggi olahan kemungkinan besar memiliki kolesterol tinggi.

Anak-anak yang memiliki riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi juga berisiko.

Secara umum, semakin dini orang dewasa menjalani gaya hidup sehat, semakin baik kadar kolesterolnya. Kadar kolesterol normal akan meningkat seiring waktu.

Perubahan gaya hidup yang tiba-tiba pada akhirnya akan membantu, tetapi semakin tua usia seseorang, semakin sedikit dampak yang akan mereka lihat pada kadar kolesterol.

Semua orang dewasa harus tetap aktif dan mempertahankan rutinitas olahraga yang teratur.

Wanita yang mengalami menopause dan orang dewasa dengan kadar kolesterol tinggi mungkin ingin mempertimbangkan pengobatan yang akan membantu mengurangi kadar kolesterol lebih cepat daripada diet saja.

Kolesterol tinggi pada usia berapa pun menempatkan seseorang pada risiko penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke.

Risiko ini hanya meningkat seiring waktu, terutama untuk orang dewasa yang tidak mengambil tindakan untuk mengurangi penumpukan kolesterol mereka.

Baca Juga: Penyebab Nyeri Dada, Tak Melulu Akibat Sakit Jantung!

Makanan yang Harus Dihindari untuk Mencegah Kolesterol Tinggi

Makanan Kolesterol
Foto: Makanan Kolesterol (Orami Photo Stock)

Makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi:

  • Daging merah berlemak (seperti daging sapi, daging kambing)
  • Produk susu penuh lemak (seperti susu whole milk, keju, dan mentega)
  • Makanan cepat saji (seperti burger, hot dog)

Makanan yang mengandung lemak trans:

  • Makanan yang digoreng dalam minyak yang sudah digunakan berulang kali.
  • Makanan kemasan yang mengandung minyak hidrogenasi parsial (seperti beberapa jenis margarin dan makanan ringan kemasan)

Makanan yang mengandung kolesterol tinggi:

  • Organ meat (seperti hati)
  • Makanan laut tertentu (seperti udang)
  • Telur Bebek dan telur puyuh

Makanan olahan dan manis:

  • Camilan manis dan makanan olahan (seperti kue, biskuit, dan keripik) yang sering mengandung lemak trans dan gula tambahan
  • Minuman dengan tambahan gula

Makanan Penurun Kolesterol agar Kadarnya Tetap Normal

Sayuran Hijau
Foto: Sayuran Hijau (Mybalancemeals.com)

Moms dan Dads juga perlu mengetahui apa saja makanan penurun kolesterol saat kadarnya terlalu tinggi dalam tubuh. Berikut daftarnya.

1. Oatmeal

Salah satu makanan yang bisa dikonsumsi saat kadar kolesterol tubuh Moms dan Dads melebihi batas normalnya, yakni oatmeal.

Melansir Healthline, oatmeal merupakan biji-bijian yang mengandung beta-glukan, sejenis serat larut yang bisa membantu menurunkan kolesterol.

Studi di Nutrition Reviews juga menemukan bahwa mengonsumsi oat dapat menurunkan kolesterol total sebesar 5% dan kolesterol LDL "jahat" sebesar 7%.

2. Ikan Berlemak

Makanan lain yang juga dapat membantu tubuh untuk mengurangi kadar kolesterol berlebih adalah ikan berlemak.

Ikan berlemak, seperti salmon dan mackerel, merupakan sumber asam lemak omega-3 yang baik untuk menjaga kesehatan jantung dengan meningkatkan kolesterol HDL “baik” sekaligus menurunkan risiko peradangan dan stroke.

Namun, Moms disarankan untuk mengonsumsi olahan ikan dengan cara mengukus atau merebusnya. Bukan menggorengnya.

3. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan seperti almond, walnut, dan kacang mete mengandung lemak sehat, serat, dan fitosterol yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.

Kalsium, magnesium, dan potasium, juga ditemukan dalam kacang-kacangan.

Dengan kandungan tersebut, membuat kacang-kacangan turut bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah dan menurunkan risiko penyakit jantung.

4. Alpukat

Buah Alpukat
Foto: Buah Alpukat (Cedars-sinai.org)

Alpukat menjadi salah satu jenis buah yang baik untuk menurunkan kadar kolesterol.

Buah berwarna hijau dengan tekstur daging buah yang lembut ini kaya akan lemak tak jenuh tunggal dan serat.

Itu merupakan dua nutrisi yang membantu menurunkan LDL "jahat" dan meningkatkan kolesterol HDL "baik".

Terdapat juga kandungan fitosterol dalam buah alpukat yang dapat membantu mengurangi penyerapan kolesterol dalam usus.

5. Sayuran Hijau

Sayuran berdaun hijau seperti bayam, brokoli, dan kale mengandung serat dan fitokimia yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.

Selain itu, sayuran berdaun hijau gelap juga kaya akan karotenoid, termasuk lutein, yang bisa membantu proses penurunan risiko penyakit jantung dan stroke.

6. Apel

Apel kaya akan serat larut, terutama pektin, yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL atau "jahat" dalam darah.

Konsumsi apel secara teratur dapat membantu mengurangi penyerapan kolesterol dari makanan ke dalam aliran darah, sehingga membantu menjaga kadar kolesterol tetap normal.

Selain itu, buah apel juga mengandung antioksidan seperti flavonoid dan polifenol, yang memiliki efek protektif terhadap kesehatan jantung dengan mengurangi peradangan dan mencegah oksidasi kolesterol LDL.

7. Cokelat Hitam

Cokelat Hitam
Foto: Cokelat Hitam (Medicalnewstoday.com)

Flavonoid dalam cokelat hitam dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol HDL (baik) dan menurunkan kadar kolesterol LDL.

Flavonoid dalam cokelat hitam dapat membantu melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah, yang dapat membantu menurunkan tekanan darah.

Selain itu, flavonoid dalam cokelat hitam juga dapat membantu mencegah pembekuan darah, yang dapat membantu mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.

Demikian penjelasan mengenai kolesterol normal dan cara menjaganya. Semoga bermanfaat, Moms.

  • https://www.healthline.com/health/high-cholesterol#highcholesterol-foods
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/315900#treatment-options
  • https://medlineplus.gov/cholesterollevelswhatyouneedtoknow.html
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21631511/
  • https://www.healthline.com/nutrition/13-foods-that-lower-cholesterol-levels

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.