5 Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional dan Manfaatnya dalam Kehidupan
Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, dan mengelola emosi sendiri dengan cara yang positif.
Mengutip Psychology Today, teori kecerdasan emosional diperkenalkan oleh Peter Salovey dan John D. Mayer pada 1990-an.
Konsep ini kemudian dikembangkan lebih lanjut dan diperkenalkan ke masyarakat awam oleh Daniel Goleman.
Kini konsep kecerdasan emosional atau emotional quotient (EQ), telah diterima secara luas.
Namun, beberapa psikolog berpendapat bahwa EQ tidak dapat diukur melalui tes psikometri (seperti halnya, misalnya, kecerdasan umum).
Sehingga, EQ tidak memiliki kekuatan penjelas yang sebenarnya.
Berikut ini adalah informasi seputar kecerdasan emosional, Moms. Yuk, disimak!
Baca Juga: Mengenal Teori Piaget, 4 Tahapan Perkembangan Kognitif dan Kecerdasan Anak
Tingkatan Pengelolaan Emosi dalam Kecerdasan Emosional
Melansir Help Guide, ada 4 komponen dalam tingkatan menyadari kecerdasan emosional, yaitu:
1. Persepsi Emosi
Langkah pertama dalam memahami emosi adalah memahaminya secara akurat.
Dalam banyak kasus, ini mungkin melibatkan pemahaman sinyal nonverbal seperti bahasa tubuh dan ekspresi wajah.
2. Penalaran Emosi
Langkah selanjutnya melibatkan penggunaan emosi untuk mempromosikan pemikiran dan aktivitas kognitif.
Emosi membantu memprioritaskan apa yang diperhatikan dan direaksikan, seseorang akan merespon secara emosional terhadap hal-hal yang menarik perhatian.
3. Memahami Emosi
Emosi yang dirasakan dapat membawa berbagai macam arti.
Jika seseorang mengekspresikan emosi marah, maka harus dapat ditafsirkan penyebab kemarahan orang tersebut dan apa artinya.
Misalnya, jika atasan bertingkah marah, itu mungkin berarti dia tidak puas dengan pekerjaan anak buahnya.
Atau, bisa juga karena mereka ditilang dalam perjalanan ke kantor pagi itu atau karena mereka bertengkar dengan pasangannya.
4. Mengelola Emosi
Kemampuan mengelola emosi secara efektif adalah bagian penting dari kecerdasan emosional dan tingkat tertinggi.
Mengatur emosi dan merespon dengan tepat serta merespon emosi orang lain adalah aspek penting dari manajemen emosi.
Keempat cabang model ini disusun berdasarkan kompleksitas dengan proses yang lebih mendasar di tingkat yang lebih rendah.
Misalnya, tingkat terendah melibatkan persepsi dan ekspresi emosi.
Sementara tingkat yang lebih tinggi membutuhkan keterlibatan sadar yang lebih besar dan melibatkan pengaturan emosi.
Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Nutrisi Otak Anak dengan 6 Zat Gizi Ini untuk Tingkatkan Kecerdasannya
Manfaat Memiliki Kecerdasan Emosional yang Baik
Seperti yang Moms pahami, bukan orang terpintar yang paling sukses atau paling puas dalam hidup.
Moms mungkin mengenal orang-orang yang cerdas secara akademis.
Namun tidak kompeten secara sosial dan tidak sukses di tempat kerja atau dalam hubungan pribadi mereka.
Kemampuan intelektual atau Intelligence Quotient (IQ) Moms sendiri tidak cukup untuk mencapai kesuksesan dalam hidup.
Ya, IQ dapat membantu anak kelak masuk ke perguruan tinggi, tetapi EQ yang akan membantu Moms mengelola stres dan emosi saat menghadapi ujian akhir.
IQ dan EQ ada bersama-sama dan paling efektif ketika mereka membangun satu sama lain.
Kecerdasan emosional juga memengaruhi beberapa hal, sehingga memiliki kecerdasan emosional yang baik jelas sangat bermanfaat.
Mengutip tulisan Peter Salovey dari Yale University dan John D. Mayer dari University of New Hampshire tentang Emotional Intelligence, berikut ini beberapa hal yang bisa dipengaruhi oleh kecerdasan emosional:
1. Meningkatkan Prestasi dan Kesuksesan Karier
Kecerdasan emosional yang tinggi dapat membantu menavigasi kompleksitas sosial di tempat kerja.
Termasuk memimpin dan memotivasi orang lain, serta unggul dalam karier.
Faktanya, ketika harus mengukur kandidat pekerjaan yang penting, banyak perusahaan sekarang menilai kecerdasan emosional sama pentingnya dengan kemampuan teknis.
Mereka menggunakan pengujian EQ sebelum merekrut, lho!
2. Dapat Mengontrol Stres dengan Baik
Jika seseorang tidak dapat mengelola emosinya, ia mungkin juga tidak mampu mengelola stres.
Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Stres yang tidak terkontrol dapat memberikan dampak pada tubuh dan kesehatan, seperti:
- Meningkatkan tekanan darah.
- Menekan sistem kekebalan.
- Meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
- Berkontribusi pada infertilitas.
- Mempercepat proses penuaan.
Oleh karena itu, langkah pertama untuk meningkatkan kecerdasan emosional adalah belajar bagaimana mengelola stres.
3. Memiliki Mental yang Sehat dan Kuat
Emosi dan stres yang tidak terkendali juga dapat memengaruhi kesehatan mental, membuat seseorang jadi rentan terhadap kecemasan dan depresi.
Jika Moms tidak dapat memahami, merasakan, atau mengelola emosi, Moms juga akan berjuang untuk membentuk hubungan.
Pada gilirannya, hal ini dapat membuat Moms merasa kesepian dan terisolasi dan semakin memperburuk masalah kesehatan mental.
3. Membangun Hubungan yang Lebih Kuat dengan Orang Lain
Dengan memahami emosi dan cara mengendalikannya, Moms akan lebih mampu mengungkapkan perasaan dan memahami perasaan orang lain.
Ini memungkinkan Moms untuk berkomunikasi lebih efektif dan menjalin hubungan yang lebih kuat, baik di tempat kerja maupun dalam kehidupan pribadi.
Selain itu Moms juga akan lebih berempati dengan orang lain.
4. Meningkatkan Kecerdasan Sosial
Menjadi selaras dengan emosi akan melayani tujuan sosial, yakni menghubungkan Moms sendiri dengan orang lain dan dunia di sekitar.
Kecerdasan sosial memungkinkan Moms untuk:
- Mengenali teman dan musuh.
- Mengukur minat orang lain pada diri sendiri.
- Mengurangi stres.
- Menyeimbangkan sistem saraf melalui komunikasi sosial.
- Merasa dicintai dan bahagia.
5. Membantu Terhubung dengan Perasaan Diri Sendiri
Moms jadi lebih mengenal diri Moms sehingga akan lebih mudah mengubah niat menjadi tindakan.
Ini juga akan membantu membuat keputusan berdasarkan informasi tentang apa yang paling penting dan paling tepat untuk diambil.
Kemampuan ini akan sangat membantu Moms dalam mengatasi tantangan dalam kehidupan dan meredakan konflik yang mungkin terjadi.
Baca Juga: 8 Contoh Bakat Anak Berdasarkan Jenis Kecerdasannya, Si Kecil Termasuk yang Mana, Moms?
Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional
Sebetulnya, keterampilan yang membentuk kecerdasan emosional dapat dipelajari kapan saja.
Namun, penting untuk diingat bahwa ada perbedaan antara hanya belajar tentang EQ dan menerapkan pengetahuan itu dalam hidup.
Hanya karena tahu bahwa Moms harus melakukan sesuatu, tidak berarti Moms akan melakukannya.
Terutama ketika diliputi oleh stres, yang dapat mengesampingkan niat baik.
Untuk mengubah perilaku secara permanen dengan cara yang berdiri di bawah tekanan, Moms perlu belajar bagaimana mengatasi stres agar sadar secara emosional.
Berikut ini keterampilan kunci untuk membangun EQ dan sebagai cara melatih kecerdasan emosional, yakni:
1. Belajar Mengendalikan Diri
Ketika seseorang menjadi terlalu stres, ia dapat kehilangan kendali atas emosi dan kemampuan untuk bertindak dengan bijaksana dan tepat.
Dengan kemampuan untuk mengelola stres dan tetap hadir secara emosional, seseorang dapat belajar menerima informasi yang mengecewakan.
Mereka menerimanya tanpa mengesampingkan pikiran dan pengendalian diri.
Sebenarnya, selain memahami tentang emosi yang ada di dalam diri, Moms juga harus sadar akan dampak akan tindakan, suasana hati, dan emosi ketika berinteraksi.
Individu harus memiliki kontrol terhadap emosi yang ada di diri, untuk membentuk kesadaran diri, selain punya akses kontrol akan emosi diri.
Moms juga harus mengerti juga akan reaksi terhadap emosional yang tidak sama dan mampu memahami emosi apa yang tengah muncul.
Alangkah baiknya, untuk membentuk kecerdasan emosional, Moms memahami dan mengetahui hubungan antara yang Moms rasakan dan bagaimana harus bersikap.
Selain itu, Moms juga harus mampu mengenali apa kelebihan dan kekurangan dari diri mereka sendiri.
2. Menyadari dan Menerima Emosi
Mengelola stres hanyalah langkah pertama untuk membangun kecerdasan emosional.
Kemampuan untuk terhubung dengan emosi adalah kunci untuk memahami bagaimana emosi memengaruhi pikiran dan tindakan.
Untuk membangun EQ dan menjadi sehat secara emosional, seseorang harus terhubung kembali dengan emosi inti, menerimanya, dan merasa nyaman.
Baca Juga: Cerdas dan Sukses, Ini 10 Ciri-Ciri Alpha Female
3. Perhatikan dan Pahami Emosi Orang Lain
Penting bagi Moms untuk tahu bagaimana perasaan orang lain dan keadaan emosionalnya.
Ini akan membantu Moms mengenali apa yang benar-benar penting bagi mereka sehingga membuat Moms bisa lebih berempati.
Coba latih diri untuk memperhatikan orang lain dan merespons dengan tepat emosi orang lain.
Ini akan membantu Moms memahami keadaan emosi orang di sekitar Moms.
4. Pandang Konflik Sebagai Sarana untuk Bertumbuh
Bekerja dengan orang lain adalah proses yang dimulai dengan kesadaran emosional dan kemampuan Moms untuk mengenali dan memahami orang lain.
Setelah kesadaran emosional berperan, Moms dapat secara efektif mengembangkan keterampilan sosial yang akan membuat hubungan jadi lebih efektif.
Sadarilah seberapa efektif Moms menggunakan komunikasi nonverbal. Karena banyak otot di wajah, terutama di sekitar mata, hidung, mulut, dan dahi.
Ini membantu Moms tanpa kata-kata menyampaikan emosi serta membaca maksud emosional orang lain.
Moms juga perlu menggunakan humor untuk menghilangkan stres. Belajarlah untuk melihat konflik sebagai kesempatan untuk tumbuh lebih dekat dengan orang lain.
Konflik dan perselisihan tidak dapat dihindari dalam hubungan manusia.
Karena sejatinya setiap orang punya kebutuhan, pendapat, dan harapan yang berbeda setiap saat. Namun, itu tidak perlu menjadi hal yang buruk.
Mengatasi konflik dengan cara yang sehat dan konstruktif dapat memperkuat kepercayaan satu sama lain.
5. Memiliki Motivasi Diri
Peran kunci dalam membentuk kecerdasan emosional dipegang oleh motivasi dalam diri sendiri.
Orang cerdas secara emosional memiliki kecenderungan termotivasi di luar motivasi eksternal seperti mendapatkan ketenaran, pujian, uang dan pengakuan.
Mereka cenderung memiliki motivasi untuk memenuhi kebutuhan diri dan kebutuhan batin dari mereka sendiri.
Seseorang yang memiliki motivasi diri cenderung kompeten dan cenderung berorientasi pada tindakan-tindakan pengendalian.
Sehingga, kalau dilihat orang yang memiliki kecerdasan emosional mampu berkomitmen dan sangat pintar dalam mengambil inisiatif.
Kecerdasan emosional yang dimiliki seseorang sendiri kadang tercermin pada kehidupan nyata, Moms.
Baca Juga: 15 Rekomendasi Vitamin Otak untuk Meningkatkan Kecerdasan, Fokus dan Daya Ingat
Itu dia Moms informasi seputar kecerdasan emosional. Pastikan Moms dan Dads terus melatih diri untuk punya memiliki kecerdasan emosional yang baik, ya!
- https://www.verywellmind.com/what-is-emotional-intelligence-2795423
- https://www.helpguide.org/articles/mental-health/emotional-intelligence-eq.htm
- https://www.psychologytoday.com/intl/basics/emotional-intelligence
- http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.