Kotoran Mata Bayi Menumpuk, Infeksi Atau Penyumbatan Air Mata?
Saat bangun tidur, Moms mungkin pernah menemukan mata bayi penuh kotoran mata hingga kelopak matanya tampak saling menempel.
Jika Moms menjadi panik dengan hal ini, ada beberapa hal penting yang perlu diketahui sebelum menentukan apakah mata bayi mengalami infeksi yang biasa disebut dengan konjungtivitis (mata merah) atau apakah mata bayi hanya mengalami penyumbatan saluran air mata yang umum terjadi pada bayi.
Berikut perbedaannya.
Penyumbatan Air Mata Bayi
Foto: mamanatural.com
Di bagian sudut mata bayi terdapat tabung-tabung kecil yang mengalirkan air mata ke arah hidung.
Pada beberapa bayi, tabung ini tidak sepenuhnya berkembang dan terbuka sampai beberapa bulan setelah kelahiran.
“Itu menghambat air mata bayi untuk bisa mengalir dengan baik,” ungkap dokter keluarga asal Edmonton sekaligus penulis blog Instagram HautHealth, Stephanie Liu, seperti dikutip dari todaysparent.com.
Hasil dari air mata bayi yang terus menerus keluar adalah menumpuknya kotoran mata bayi hingga membentuk kerak, dan bisa muncul dengan berbagai warna termasuk putih, coklat atau kuning.
Penyumbatan air mata bayi biasanya muncul beberapa hari setelah bayi lahir, namun gejala penyumbatan air mata bayi juga dapat muncul setelah bayi berusia beberapa minggu atau bulan.
Pada kasus penyumbatan air mata bayi, tidak ada perawatan khusus yang perlu dilakukan dan biasanya kondisi ini akan hilang dengan sendirinya saat bayi berusia enam bulan.
Baca Juga: Jangan Sepelekan Mata Belekan Pada Balita
Konjungtivitis
Foto: momtastic.com
Mata merah (pink eye) merupakan istilah yang digunakan untuk infeksi mata yang disebut konjungtivitis.
Kasus ini terjadi saat konjungtiva atau membran yang menutupi bagian putih bola mata bayi, telah terpapar pada bakteri atau virus yang menyebabkan kemerahan di bagian putih bola mata.
Hal ini menyebabkan air mata bayi keluar terus menerus dan menyebabkan penumpukan kotoran mata bayi berwarna kuning atau hijau dari mata.
Penyakit mata bayi ini rupanya juga dapat menular atau ditularkan ke orang lainnya.
“Mata merah (konjungtivitis) umumnya tetap menular selama air mata bayi masih keluar terus menerus dan tertutup (kotoran).
Tanda dan gejala mata merah biasanya membaik dalam tiga hingga tujuh hari,” ungkap Teresa Jensen, M.D., seperti dikutip dari mayoclinic.org.
Pada kasus ini, mata bayi biasanya akan diberi resep antibiotik berupa obat tetes atau salep.
Baca Juga: Infeksi Mata Pada Bayi: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi
Perbedaan Keduanya
Foto: juliahealthcarenews.blogspot.com
Antara konjungtivitis dengan penyumbatan air mata bayi memang memiliki gejala yang hampir sama.
Namun seperti dikutip dari morningsun.net, perbedaan utama antara keduanya terletak pada warna mata yang memerah pada konjungtivitis.
Jika mata bayi tidak memiliki gejala kemerahan, maka dapat dipastikan Si Kecil hanya mengalami penyumbatan air mata bayi.
Mata bayi yang mengalami konjungtivitis juga cenderung membengkak dan memiliki kotoran mata bayi kehijauan, sebagai tanda infeksi.
Hal terpenting saat terjadi masalah pada mata bayi adalah dengan menjaga kebersihan secara keseluruhan.
Pastikan tangan bayi dan Moms bersih dengan rutin mencuci tangan, agar saat bayi tanpa sadar mengusap matanya, maka tidak ada kuman atau bakteri yang menempel pada mata bayi.
Saat mata bayi mulai memperlihatkan gejala yang kurang baik, Moms bisa berkonsultasi pada Dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat dalam mengatasi masalah mata bayi.
Baca Juga: 8 Nama Bayi Perempuan yang Terinspirasi dari Batu Permata
(GS)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.