Laki-laki Lebih Berisiko Terinfeksi Virus Corona Dibandingkan Perempuan, Begini Penjelasan Ahli
Seperti yang kita tahu, pandemi virus corona tengah mewabah di seluruh dunia.
Menurut WHO.int, coronaviruses (CoV) atau virus corona adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV).
Penyakit Coronavirus (COVID-19) adalah jenis baru yang ditemukan pada tahun 2019 dan belum pernah diidentifikasi pada manusia.
Virus corona adalah zoonosis, artinya ditularkan antara hewan dan manusia.
Investigasi terperinci menemukan bahwa SARS-CoV ditularkan dari kucing luwak ke manusia dan MERS-CoV dari unta dromedaris ke manusia.
Beberapa coronavirus yang dikenal beredar pada hewan yang belum menginfeksi manusia.
Tanda-tanda umum infeksi termasuk gejala pernapasan, demam, batuk, sesak napas dan kesulitan bernafas.
Pada kasus yang lebih parah, infeksi dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.
Namun, sebuah penelitian menunjukkan bahwa laki-laki lebih berisiko terinfeksi virus corona dibandingkan perempuan.
Baca Juga: 9 Istilah Selama Pandemi COVID-19, Moms Sudah Tahu Semuanya?
Risiko Terinfeksi Virus Corona Hingga Sebabkan Kematian
Foto: freepik.com
Perempuan tampaknya lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal dunia akibat virus corona daripada laki-laki.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China menerbitkan analisis terbesar kasus virus corona.
Sebuah penelitian terhadap lebih dari 44.000 kasus virus korona yang dikonfirmasi di China menemukan tingkat kematian di antara pria adalah 2,8 persen, dibandingkan dengan 1,7 persen di antara wanita, meskipun keduanya terinfeksi dalam jumlah yang sama.
Hal tersebut terjadi karena pria pada umumnya memiliki kesehatan yang lebih buruk daripada wanita karena pilihan gaya hidup, seperti merokok.
Dipaparkan dalam jurnal bahwa 52% pria di China merokok. Sedangkan, perempuan hanya 3% saja.
Tetapi, ada juga perbedaan dalam cara sistem kekebalan pria dan wanita merespons infeksi.
"Perempuan memiliki respon imun yang berbeda secara intrinsik dengan laki-laki.
"Perempuan lebih mungkin menderita penyakit autoimun, dan ada bukti bagus bahwa perempuan menghasilkan antibodi yang lebih baik terhadap vaksin flu," kata Prof Paul Hunter, dari University of East Anglia.
“Kami telah melihat ini dengan virus lain. Wanita melawan mereka dengan lebih baik," ujar Sabra Klein, seorang ilmuwan yang mempelajari perbedaan jenis kelamin dalam infeksi virus dan tanggapan vaksinasi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg.
Baca Juga: 6 Dokter Gugur dalam Pandemi COVID-19 di Indonesia, Turut Berduka Cita
Anak-Anak Juga Lebih Kecil Kemungkinan Terkena Virus Corona
Foto: shutterstock.com
Tak cuma perempuan saja yang memiliki peluang rendah untuk terinfeksi virus corona. Anak-anak pun demikian.
Anak-anak juga memiliki lebih kecil kemungkinan untuk meninggal akibat virus corona daripada kelompok umur lainnya.
"Biasanya dengan virus baru yang beredar, semua orang terinfeksi: itulah poin penting," kata Dr Bharat Pankhania, dari University of Exeter.
Ini karena tidak ada kekebalan terhadap virus karena tidak ada yang pernah terpapar sebelumnya.
Namun, pada tahap awal wabah, anak-anak mungkin lebih kecil untuk tertular virus.
"Salah satu alasan kami belum melihat begitu banyak kasus pada anak-anak adalah mereka dilindungi pada awal wabah: orang tua menjauhkan anak-anak dari sakit," kata Dr Nathalie MacDermott, dari King's College London.
Baca Juga: Bantu Petugas yang Terlibat Tangani Pandemi COVID-19, dengan 4 Langkah Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.