11 Makanan Sumber Alergi yang perlu Diwaspadai, Catat!
Selain debu, bulu binatang, dan serbuk bunga. Ada juga makanan sumber alergi yang beragam dan sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut adalah makanan yang bisa dihindari bila Moms dan keluarga memiliki alergi tertentu:
Makanan Sumber Alergi
Nah, untuk mengetahuinya, berikut beberapa sumber makanan pencetus alergi yang harus Moms waspadai.
1. Kacang Tanah
Makanan sumber alergi yang pertama adalah kacang tanah.
Bisa dibilang, makanan satu ini adalah penyebab utama dari sejumlah reaksi alergi berat terhadap makanan.
Alergi kacang tanah dapat mengakibatkan kondisi anafilaksis, yakni suatu alergi berat yang terjadi secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan kematian.
Kacang tanah mengandung alergen yang tidak bisa dihancurkan, sekalipun sudah dolah dengan digoreng maupun dipanggang.
"Biasanya orang yang alergi kacang tanah, juga memiliki alergi pada kedelai, kacang hijau, kacang polong dan kacang merah.
Jika memiliki alergi kacang tanah, segeralah berkonsultasi dengan dokter," ungkap dr Justin Choi, dari Santa Clara Medical Center, yang dikutip dari Medicalnewstoday.com.
Baca Juga: Alergi Makanan pada Anak, Ini Cara Mengetesnya!
2. Kacang-kacangan yang Berasal dari Pohon
Makanan sumber alergi selanjutnya adalah kacang-kacangan dari pohon.
Alergi kacang-kacangan biasanya dapat berlangsung sangat lama.
Beberapa jenis kacang-kacangan asal pohon yang sering menimbulkan reaksi alergi antara lain, walnut, hazelnut, almond, kacang Brazil, kacang macadamia, kacang mete, dan kacang pinus.
Pada beberapa kasus langka, semua jenis-jenis kacang-kacangan tersebut dapat menyebabkan anafilaksis.
3. Ikan
Makanan sumber alergi selanjutnya adalah ikan.
Alergi ikan biasanya sering menyebabkan reaksi yang berat, termasuk anafilaksis.
Biasanya, alergi ini terjadi pada orang dewasa.
Seseorang yang alergi pada salah satu jenis ikan seperti ikan kod, maka umumnya juga akan alergi pada jenis-jenis ikan lainnya seperti ikan makerel, dan ikan haddock.
Hal tersebut disebabkan karena senyawa allergen dalam ikan-ikan tersebut cenderung sama, sehingga meski mengolah ikan-ikan tersebut dalam berbagai resep, tidak akan dapat menghancurkan senyawa allergen di dalamnya.
Baca Juga: 5 Manfaat Sabun Susu Kambing untuk Kulit, Dapat Cegah Alergi
4. Kerang-kerangan
Makanan sumber alergi selanjutnya adalah kerang-kerangan.
Alergi pada kerang-kerangan cukup umum terjadi pada sebagian orang.
Sama seperti pada ikan, seseorang yang alergi pada salah satu dari jenis kerang-kerangan, biasanya juga akan alergi pada jenis kerang lainnya.
Terdapat berbagai jenis kerang-kerangan yang bisa menjadi pemicu reaksi alergi yaitu, udang, lobster, kepiting, crawfish, tiram, scallop, kerang hijau, dan kerang.
5. Telur
Makanan sumber alergi selanjutnya adalah telur.
Seperti kebanyakan alergi makanan, alergi telur lebih sering terjadi pada anak-anak.
Dalam beberapa kasus, alergi telur bisa menyebabkan anafilaksis, hingga penyakit kulit dermatitis atopik.
Ada tiga jenis protein dalam telur yang menyebabkan reaksi alergi, yakni ovomucoid, ovalbumin, conalbumin.
Mengolah telur menjadi beberapa resep makanan sebenarnya dapat menghancurkan alergen di dalamnya, tapi tidak semuanya.
Untuk itu, disarankan agar menghindari mengonsumsi makanan ini dalam bentuk apapun, saat mengalami gejala alergi.
Baca Juga: Aturan Pakai Incidal, Obat untuk Mengatasi Reaksi Alergi
6. Susu Sapi
Makanan sumber alergi selanjutnya adalah susu sapi.
Sama seperti telur, alergi pada susu sapi merupakan jenis alergi makanan yang paling umum dialami oleh anak-anak.
Namun, anak-anak yang memiliki alergi susu sapi biasanya tidak akan mengalaminya lagi saat dewasa.
Susu sapi mengandung sejumlah protein, yakni lactoglobulin, lactalbumin, casein, dan whey, yang menjadi pemicu timbulnya alergi.
Reaksi alergi tersebut bahkan bisa dipicu oleh sejumlah kecil cairan susu sapi, bisa melalui ASI di mana sang ibu sempat mengonsumsi susu sapi atau produk susu sapi.
7. Kedelai
Makanan sumber alergi selanjutnya adalah kedelai.
Alergi kedelai juga salah satu alergi yang umum terjadi saat masih anak-anak.
Kebanyakan orang yang pernah menderita alergi ini di masa kecilnya, tidak lagi mengalaminya saat dewasa.
Namun, pada sebagian orang, alerginya menetap hingga Ia dewasa.
Beberapa orang yang alergi terhadap kedelai, biasanya juga memiliki reaksi yang sama dengan susu sapi.
8. Gandum
Alergi pada gandum merupakan jenis alergi yang sering terjadi dan dialami oleh anak-anak.
Dilansir dari Medical News Today, risiko mengalami alergi akan meningkat hingga 65 persen saat anak mencapat usia 12 tahun.
Alasan mengapa alergi pada gandum dapat terjadi, disebabkan karena adanya senyawa protein yang bernama gliadin, yang ditemukan dalam gluten pada gandum.
Hal tersebutlah yang menyebabkan beberapa produk gandum disebut dengan gluten-free, sebab jenis produk tersebut dikhususkan untuk orang yang alergi pada senyawa protein yang ada pada gandum tersebut.
Beberapa gejala yang bisa dirasakan bagi seseorang yang mengalami alergi gandum, yaitu gangguan pencernaan, asma, dan ruam. Pada kasus yang paling parah, gandum juga dapat menyebabkan anafilaksis.
9. Buah-buahan dan Sayuran
Makanan sumber alergi berikutnya adalah buah dan sayur.
Ternyata banyak orang yang menderita pollen food syndrome. Ini merupakan reaksi alergi terhadap buah-buahan dan sayuran segar yang bisa terjadi pada orang yang alergi pada serbuk sari atau pollen.
Reaksi alergi yang ditimbulkan bisa rasa gatal hingga panas seperti terbakar di area bibir, mulut dan tenggorokan.
Gejala-gejalanya biasanya timbul dalam waktu beberapa menit dan kemudian hilang setelah beberapa saat.
Baca Juga: Ini 8 Makanan yang Biasa Menyebabkan Alergi Pada Bayi
10. Wijen
Berikutnya adalah wijen. Reaksi alergi pada biji wijen bisa berakibat terjadinya biduran hingga anafilaksis.
Dalam beberapa produk makanan, wijen terdaftar dalam komposisi bahan yang memiliki berbagai jenis nama.
Jadi sangat penting untuk membaca dengan seksama apakah ada kandungan wijen di dalam sebuah produk yang Moms makan.
11. Daging
Daging merupakan sumber makanan penyebab alergi yang jarang dialami oleh masyarakat.
Seseorang yang alergi terhadap daging akan memiliki reaksi tubuh yang berlebihan saat mengonsumsinya.
Alasan daging menjadi salah satu pemicu alergi disebabkan oleh kandungan protein yang dimilikinya.
Berikut beberapa gejala yang dibebabkan oleh alergi pada daging, meliputi:
- Mata bengkak dan berair
- Sesak napas
- Detak jantung cepat
- Mual atau muntah
- Bersin
- Hidung berair atau tersumbat
- Pembengkakan jaringan umum (angioedema)
- Sakit kepala
- Keram perut
- Diare
- Ruam
- Gatal-gatal (urtikaria)
Reaksi yang dapat dialami oleh seseorang yang mengalami alergi ini dapat bersifat ringan hingga berat.
Sampai saat ini pengobatan untuk alergi daging belum diketahui, ssebab kondisi alergi pada daging masih cukup langka, dan kebanyakan penderitanya dapat sembuh dengan sendirinya.
Baca Juga: Serba-serbi Tes Alergi: Manfaat, Prosedur, hingga Biayanya
Bagi Moms yang kebingungan saat menentukan jenis alergi apa yang sedang dialami, dapat segera memeriksakan diri ke dokter.
Menurut dr. Margretha Lyn Hadiprasetya, Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam di RS Pondok Indah – Puri Indah, menjelaskan bahwa biasanya, untuk mengetahui jenis-jenis alergen yang dialami dapat dilakukan pemeriksaan darah IgE Atophy secara khusus.
Pemeriksaan tersebut dapat Moms lakukan di rumah sakit yang menyediakan layanan tersebut.
Meskipun alergi-alergi makanan di atas bisa saja membaik seiring berjalannya waktu.
Namun, jika Moms memiliki indikasi alergi yang cukup parah terhadap suatu makanan tertentu, segeralah melakukan pemeriksaan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/8624#other-food-allergies
- https://www.verywellhealth.com/meat-allergy-82891
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.