Pentingnya Menjaga Berat Badan Saat Program Hamil
Menjaga berat badan saat program hamil merupakan salah satu hal yang sangat disarankan oleh dokter.
Pasalnya, berat badan calon Moms dan Dads, baik itu berlebihan atau justru terlalu rendah, dapat sangat berpengaruh terhadap peluang kehamilan.
Apa saja pengaruhnya? Yuk, simak dalam penjelasan di bawah ini.
Obesitas Berkaitan Erat Dengan Infertilitas
Foto: unsplash.com
“Kelebihan berat badan dan lemak perut meningkatkan risiko memiliki gangguan menstruasi, yang lebih sering terjadi seiring dengan meningkatnya BMI,” kata Barry Witt, M.D., seorang spesialis Endrokinologi Reproduksi dan direktur medis dari Greenwich Fertility di Greenwich, CT, seperti dikutip dari Health Central.
“Obesitas adalah penyebab umum pada PCOS yang dapat memperburuk banyak fungsi reproduksi dan metabolik yang berkaitan dengan resistensi insulin.”
Selain itu, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Reproductive Biology and Endrocinology menemukan bahwa dampak utama obesitas terhadap fungsi reproduksi berhubungan dengan gangguan ovulasi, terutama disebabkan oleh mekanisme neuroendokrin yang mengganggu fungsi ovarium dan mempengaruhi laju ovulasi serta penerimaan endometrium.
Sementara studi lain yang diterbitkan dalam International Journal of Reproduction, Contraception, Obstetrics and Gynecology menunjukkan bahwa obesitas pada pria dapat menyebabkan penurunan parameter sperma, perubahan hormonal dan disfungsi seksual.
Baca Juga: Kelebihan Berat Badan Mempersempit Peluang Kehamilan
Berat Badan Di Bawah Normal Juga Berisiko Sulit Hamil
Foto: unsplash.com
Bukan hanya obesitas, menjaga berat badan saat program hamil juga penting untuk dilakukan oleh calon Moms yang memiliki berat badan dibawah normal atau ideal.
Mengutip Womens Health Gov, jika Moms kekurangan berat badan (BMI 18,5 atau kurang), Moms dapat memiliki masalah yang berkaitan dengan kehamilan. Kekurangan berat badan dapat membuat tubuh berhenti memproduksi estrogen, yang dapat menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur atau bahkan berhenti menstruasi dan berovulasi.
Kondisi tersebut dapat menjadi semakin parah apabila Moms kehilangan berat badan karena kurang makan atau terlalu banyak berolahraga, yang mungkin merupakan tanda-tanda gangguan makan seperti anoreksia nervosa.
Padahal untuk hamil Moms harus berovulasi atau melepaskan sel telur dari ovarium agar dapat dibuahi oleh sperma. Moms juga membutuhkan berat badan yang ideal dan sehat untuk dapat mendukung janin yang akan berkembang di dalam rahim.
Baca Juga: 10 Tips Menurunkan Berat Badan Tanpa Olahraga
Berat Badan Ideal Meningkatkan Fungsi Reproduksi
Foto: pexels.com
Strategi menurunkan berat badan melalui diet, olahraga, atau kombinasi keduanya telah terbukti meningkatkan fungsi reproduksi yang lebih baik pada pria dan wanita, menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal Human Reproduction Update.
Peneliti dari studi tersebut menemukan bahwa penurunan berat badan pada wanita dengan diet dan olahraga berkaitan dengan peningkatan peluang hamil dan lahir hidup. Bahkan ovulasi dan ketidakteraturan menstruasi juga membaik.
Sementara pada pria, penurunan berat badan berkaitan dengan peningkatan konsentrasi sperma, motilitas dan morfologi normal sperma, serta integritas sperma. Meskipun masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi temuan ini.
Baca Juga: 6 Camilan Ini Bersahabat Baik dengan Berat Badan, Lho!
Nah, menjaga berat badan saat program hamil ternyata sangat penting untuk dilakukan ya, Moms dan Dads.
Jadi, pastikan untuk selalu menjalani gaya hidup sehat dan konsultasikan dengan dokter mengenai program terbaik untuk menurunkan atau menambah berat badan sesuai dengan kondisi Moms dan Dads.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.