4 Metode Induksi Persalinan yang Bisa Jadi Pilihan
Apakah Moms mempertimbangkan metode induksi persalinan? Cari tahu tentang ini, yuk!
Merupakan hal yang umum bagi banyak ibu hamil, terutama yang baru pertama kali, melihat hari perkiraan lahir (HPL) tiba, dan tidak mengalami banyak kontraksi.
Semakin jauh dari tanggal perkiraan lahir, Moms pasti akan menjadi semakin khawatir.
Kehamilan yang terlambat dapat menjadi tantangan.
Moms mungkin merasa bengkak, kaki, dan punggung mungkin terasa sakit, dan kita menjadi tidak memiliki energi untuk melakukan banyak hal.
Terlebih Moms pasti sudah tidak sabar untuk bertemu dengan buah hati.
Itulah sebabnya menunggu sedikit lebih lama bisa terasa sulit.
Biasanya, jika menghadapi masalah ini, diperlukan induksi persalinan untuk merangsang agar Moms bisa cepat melahirkan.
Dilansir dari American Pregnancy Association, induksi persalinan merupakan awal dari proses kelahiran yang dilakukan melalui intervensi medis atau metode lain.
Baca Juga: Nadine Chandrawinata Melahirkan Anak Kedua, Selamat!
Metode Induksi Persalinan
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), persalinan harus diinduksi hanya ketika lebih berisiko bagi bayi untuk tetap berada di dalam rahim ibu daripada dilahirkan.
Ada apa saja metode induksi persalinan? Simak di bawah ini yuk.
1. Merobek Membran
Selama pemeriksaan vagina, bidan atau dokter membuat gerakan melingkar di sekitar serviks dengan jari mereka.
Metode induksi persalinan ini akan melepaskan hormon yang disebut prostaglandin.
Moms tidak perlu dirawat di rumah sakit untuk prosedur ini dan ini sering dilakukan di ruang dokter.
Cara ini cukup untuk merangsang persalinan, artinya kita tidak akan memerlukan metode lain.
Sayangnya prosedur yang sederhana dan mudah ini tidak selalu berhasil. Ini mungkin sedikit tidak nyaman, tetapi tidak sakit.
Baca Juga: 13+ Manfaat Kelapa Muda untuk Ibu Hamil, Luar Biasa!
2. Memberikan Hormon Oksitosin
Metode induksi selanjutnya adalah dengan hormon oksitosin. Metode ini bertujuan untuk merangsang kontraksi, yang diberikan lewat suntikan ke vena.
Obat yang mengandung hormon oksitosin (disebut sebagai pitocin) awalnya diberikan dalam dosis kecil dan meningkat seiring bertambahnya pembukaan.
Oksitosin dapat membuat kontraksi lebih kuat, lebih sering dan lebih menyakitkan daripada dalam persalinan alami.
Moms akan membutuhkan penghilang rasa sakit dan bayi akan terus dipantau.
3. Amniotomi
Dengan metode induksi persalinan ini, dokter akan memecahkan kantung ketuban selama pemeriksaan vagina menggunakan kait plastik kecil untuk memecahkan selaput.
Jika siap untuk persalinan, metode induksi ini biasanya akan merangsang persalinan dalam hitungan jam.
4. Memberikan Hormon Prostagaldin
Metode induksi ini dilakukan dengan memasukkan tablet atau gel ke dalam vagina yang akan membantu proses pematangan leher rahim, sehingga akan merangsang persalinan lebih cepat.
Metode ini paling umum digunakan.
Ibu hamil akan diberi dosis kedua tablet atau gel prostaglandin, jika dalam waktu 24 jam efeknya belum bekerja.
Baca Juga: 13 Rekomendasi Film Anime Hot, Hanya untuk Usia 18+
Itu dia Moms beberapa metode induksi persalinan yang bisa menjadi pilihan saat proses melahirkan.
Semoga membantu Moms menentukan pilihan, ya!
- https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/labor-and-birth/inducing-labor/
- https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/labor-and-birth/inducing-labor/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.