Sering Alami Kesemutan? Waspada Gejala Penyakit Neuropati
Pernah merasakan kaki atau tangan kesemutan hingga terasa kebas? Jangan disepelekan, bisa jadi itu tanda dari penyakit neuropati, lho!
Penyakit yang berkaitan dengan saraf ini memang sulit dideteksi.
Sehingga, sebagian orang sering menganggap remeh dan tidak diobati.
Namun, mendiamkan gejala ini berlarut-larut bisa berakibat fatal pada fungsi organ tubuh, Moms.
Apa Itu Penyakit Neuropati?
Foto: medicalnewstoday.com
Disebut juga sebagai neuropati perifer, ini mengacu pada kondisi yang mempengaruhi aktivitas normal sistem saraf tepi.
Mengutip penjelasan Cleveland Clinic, sistem saraf tepi adalah jaringan saraf yang menghubungkan sistem saraf pusat, otak, dan sumsum tulang belakang ke seluruh tubuh.
Terdiri dari beberapa jenis saraf yang berperan penting agar tubuh berfungsi dengan baik, seperti:
- Saraf sensorik
Membawa pesan dari indera melalui sumsum tulang belakang ke otak.
Misalnya, memberi respons yang sesuai terhadap rangsangan yang diberikan.
- Saraf motor berjalan ke arah yang berlawanan
Membawa pesan dari otak ke otot tubuh.
Fungsinya untuk memberitahu otot menjauhkan tubuh dari permukaan yang panas.
- Saraf otonom
Bertanggung jawab untuk mengontrol fungsi tubuh yang terjadi di luar kendali.
Ini seperti pernapasan, pencernaan, detak jantung, dan tekanan darah.
Penyakit ini terjadi ketika adanya sel saraf yang rusak atau tidak normal lagi.
Neuropati dapat mempengaruhi 1 jenis saraf atau secara berbarengan.
Ini mempengaruhi cara saraf berkomunikasi dengan otak dan organ tubuh lainnya.
Baca Juga: Alasan Hidung Mampet Sebelah dan Cara Efektif Mengatasinya
Gejala Penyakit Neuropati
Foto: everydayhealth.com
Gejala neuropati akan berbeda pada setiap jenisnya yang dialami.
Umumnya, gejala atau tanda-tanda yang mungkin dirasakan berupa:
- Sensasi kesemutan
- Kulit terasa seperti ditusuk-tusuk
- Rasa terbakar pada saraf
- Sensitif terhadap sentuhan
- Otot melemah atau kelumpuhan
- Disfungsi organ tubuh
- Gangguan buang air kecil
Fungsi seksual menurun bisa dialami sebagai tanda dari gangguan saraf tepi.
Bahkan, bisa membuat penderitanya mengalami gangguan mental karena fungsi organ yang tak normal seperti biasanya.
Baca Juga: Kurang Darah Bikin Lemas dan Pusing, Cari Tahu Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya!
Penyebab Penyakit Neuropati
Foto: Orami Photo Stock
Ada beberapa hal yang memicu seseorang terkena penyakit gangguan saraf.
Baik laki-laki atau wanita, tinggi risikonya untuk mengalami ini.
1. Cedera Fisik
Trauma atau cedera adalah penyebab paling umum dari penyakit neuropati.
Ini bisa berupa kecelakaan saat berkendara ataupun gerakan olahraga yang ekstrem dan memicu kerusakan saraf.
Tulang yang patah atau terkilir dapat menyebabkan tekanan pada saraf, bahkan keluar dari sumsum tulang belakang.
2. Penyakit Diabetes
Foto: Orami Photo Stock
Diabetes juga bisa menjadi penyebab seseorang mengalami neuropati.
Pengidap diabetes bisa mengalami kerusakan ringan hingga parah pada saraf sensorik, motorik, dan otonom.
Ini menyebabkan gejala seperti mati rasa, kesemutan, atau kaki seperti terbakar.
3. Gangguan Hormon
Ketidakseimbangan hormon dapat mengganggu proses metabolisme tubuh.
Sehingga, ini memicu jaringan membengkan dan menekan saraf di sekitarnya.
Ada sejumlah penyakit yang diakibatkan dari gangguan hormon ini, seperti:
- Sindrom Sjogren
- Lupus
- Rheumatoid arthritis
- Sindrom Guillain-Barre
Autoimun juga menjadi kondisi yang memicu neuropati jenis tertentu.
Baca Juga: Memahami Myasthenia Gravis pada Anak, Berikut Penjelasannya
4. Malnutrisi
Vitamin memang baik untuk kesehatan, namun jika tak mengikuti aturan dapat menjadi boomerang, lho.
Ketidakseimbangan nutrisi atau vitamin, dapat menyebabkan penyakit neuropati.
Seringnya, karena tubuh kekurangan vitamin B12 dan kelebihan B6 dengan kadar yang tak normal.
5. Pertumbuhan Tumor
Pertumbuhan tumor baik jinak atau ganas dapat mempengaruhi cara kerja saraf tubuh.
Ini dapat timbul akibat berhubungan dengan respon imun tubuh.
Disebut juga sebagai bentuk kelainan degeneratif yang disebut sindrom paraneoplastik.
Jenis-Jenis Neuropati
Foto: rd.com
Penyakit sistem saraf tepi terbagi ke beberapa jenis dengan dampak yang berbeda.
Berikut ini neuropati umum yang sering dialami:
1. Neuropati Perifer
Asisten Profesor Patologi Georgetown University School Melissa Conrad Stöppler, MD, menjelaskan penyakit neuropati perifer terjadi ketika masalah memengaruhi saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang.
Saraf tersebut merupakan bagian dari sistem saraf tepi.
"Penyakit ini dapat mempengaruhi fungsi jari kaki, jari tangan, dan lengan," jelasnya, dikutip dari emedicinehealth.com.
Penyakit neuropati perifer umumnya dialami pada penderita diabetes.
Bahkan persentasenya bisa mencapai 70%, lho.
2. Neuropati Fokal
Foto: medicalnewstoday.com
Penyakit neuropati fokal biasanya hanya menyerang satu saraf atau di area tubuh tertentu.
Ini bisa mempengaruhi saraf yang terletak di kepala, kaki, dan dada.
Gejala penyakit ini bisa datang tiba-tiba, ditandai dengan rasa sakit parah pada area yang meliputi:
- Punggung bagian bawah
- Daerah luar tulang kering
- Dada dan lain-lain
Selain itu, neuropati fokal juga bisa memengaruhi saraf yang terhubung ke mata.
Dampaknya, penderita mengalami penglihatan ganda, pusing, dan ketidakmampuan penglihatan untuk fokus.
Baca Juga: Anak Keseleo? Jangan Sembarangan Dipijat! Lakukan Pertolongan Pertama Ini
3. Neuropati Proksimal
Penyakit neuropati proksimal juga sering disebabkan oleh diabetes.
Jika neuropati perifer menyebabkan nyeri dan mati rasa, pada penyakit ini, menyebabkan kelemahan otot.
Hal ini karena neuropati proksimal memengaruhi saraf yang bertugas mengendalikan otot.
Ini bisa memengaruhi daerah paha, pinggul, bokong, dan tungkai.
Penderita neuropati proksimal biasanya mengalami kesulitan berdiri setelah duduk dalam waktu lama.
Sehingga, membutuhkan bantuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari yang sederhana.
4. Neuropati Otonom
Penyakit neuropati otonom memengaruhi saraf pusat yang bertugas mengendalikan fungsi organ.
Saraf pusat ini biasanya mengendalikan organ, seperti:
- Fungsi jantung
- Pernapasan
- Tekanan darah
- Kandung kemih
Seringnya, ini juga membuat penderita mengalami gangguan pencernaan, seperti kembung, diare, dan sembelit.
Jika neuropati mempengaruhi pembuluh darah, itu dapat menyebabkan hilang kesadaran ketika berdiri terlalu cepat.
Pada beberapa kasus, neuropati otonom juga menyebabkan disfungsi ereksi.
Penyakit saraf pusat tidak mudah terdeteksi dikarenakan sering kali muncul bersamaan dengan penyakit lainnya.
Baca Juga: 5 Penyebab Sakit Telinga dan Cara Mengobatinya, Wajib Tahu!
Cara Mengobati Penyakit Neuropati
Foto: Orami Photo Stocks
Pengobatan neuropati dilihat berdasarkan gejala atau tanda-tanda yang dirasakan.
Biasanya, penyakit ini tak serta merta bisa diatasi dengan sepenuhnya.
Terapi pengobatan mengurangi gejala untuk bisa beraktivitas sehari-hari.
Sejumlah cara mengatasi neuropati, seperti:
- Mengonsumsi obat pereda nyeri
- Salep untuk kulit kebas
- Stimulasi saraf listrik
- Terapi plasma darah
- Fisioterapi
- Pembedahan
Hal ini perlu dibarengi dengan menjalani pola hidup sehat dan rajin berolahraga ya, Moms.
Yuk, mulai sekarang periksa ke dokter apabila mengalami gejala penyakit neuropati di atas secara berkelanjutan.
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14737-neuropathy#
- https://www.emedicinehealth.com/neuropathy/article_em.htm#
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/peripheral-neuropathy/symptoms-causes/syc-20352061
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.