5 Rekomendasi Obat Maag pada Anak, Jangan Sembarangan, Moms!
Moms, jangan sembarangan memberikan obat maag pada anak! Berikut pembahasan selengkapnya.
Mungkin, banyak orang beranggapan bahwa yang bisa menderita sakit maag hanyalah orang dewasa saja.
Namun nyatanya banyak juga anak kecil yang mengalami sakit maag.
Oleh karena itu, Moms harus berhati-hati saat memberi obat maag pada anak.
Menurut penelitian Jurnal Medis Ulkus, 8% anak-anak di Eropa dan 17,4% di Amerika Serikat mengalami maag sebelum usia 18 tahun.
Maag pada anak sering menimbulkan perasaan seperti terbakar yang tidak nyaman di belakang tulang dada.
Hal ini tidak ada hubungannya dengan hati, tetapi berhubungan langsung dengan perut dan kerongkongan.
Baca Juga: Ciri-ciri Maag Kambuh dan Cara Mengatasinya, Penting Moms!
Penyebab dan Gejala Maag pada Anak
Berdasarkan Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition, maag pada anak lebih sering disebabkan oleh infeksi bakteri H. pylori.
Selain maag, kuman ini bisa menyebabkan:
- Tukak lambung
- Tukak usus dua belas jari atau duodenum
- Kanker lambung
Bakteri tersebut kadang-kadang malah menjadi tanda untuk penyakit yang lebih serius, seperti kanker.
H. pylori adalah bakteri berbentuk pembuka botol yang umumnya terkait dengan gastritis kronis dan maag. Sekitar 50% populasi dunia diyakini memiliki H. pylori.
Menurut sebuah penelitian Digestive Diseases and Sciences, lebih dari 30% di antaranya akan mengalami gejala gastrointestinal bagian atas.
Maag sendiri adalah luka terbuka yang berkembang di lapisan perut.
Sakit di perut itu sendiri disebut sebagai tukak lambung, sedangkan yang berkembang lebih jauh ke arah usus kecil disebut tukak duodenum.
Sebelum melihat reaksi obat maag pada anak, Merck Manual memberikan tanda-tanda umum maag misalnya:
- Rasa terbakar atau nyeri yang menggerogoti di perut
- Gas dan kembung
- Mual atau muntah
- Kehilangan selera makan
- Kelelahan
Rasa sakit sering paling terasa saat perut kosong.
Rasa sakit reaktif yang terjadi setelah makan seringkali dapat membedakan maag dari tukak duodenum.
Komplikasi dari maag mungkin termasuk malnutrisi, perforasi lambung, dan obstruksi usus yang disebabkan oleh peradangan duodenum.
Baik obstruksi maupun perforasi dianggap sebagai keadaan darurat medis yang membutuhkan perhatian segera, dilansir studi dari Stat Pearls.
Baca Juga: Perbedaan Maag dan Asam Lambung Naik yang Perlu Dipahami, Sakitnya Serupa Tapi Tak Sama!
Cara Mengobati Sakit Maag pada Anak
Berdasarkan jurnal National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease, ada beberapa cara mengobati sakit maag pada anak yang bisa dilakukan.
Tergantung pada keparahan gejala yang dialami oleh anak, dokter dapat merekomendasikan beberapa cara sebagai berikut:
1. Perubahan Gaya Hidup
Dalam banyak kasus, cara mengobati sakit maag pada anak bisa dilakukan dengan perubahan pola makan dan gaya hidup.
Bicarakan dengan dokter anak tentang perubahan yang dapat dilakukan.
Kurangi makanan-makanan yang dapat memicu timbulnya maag pada anak.
Bayam dan buah persik merupakan contoh sayuran dan buah-buahan yang membantu menyeimbangkan asam lambung, jadi pastikan anak mengonsumsinya setiap hari.
Anak juga jangan sampai memiliki pola makan yang tidak teratur, ubah kebiasaan makannya dengan makan secara tertib, tapi tidak terlalu banyak, yang penting tidak melewatkan makan.
Selain itu, lebih banyak berolahraga, minum lebih banyak air dan mengurangi stres adalah cara yang baik.
2. Obat Maag pada Anak
Dokter anak mungkin meresepkan obat-obatan untuk membantu lambung lebih baik.
Ada obat-obatan yang membantu mengurangi jumlah asam lambung.
Jenis obat ini tentunya mengurangi mulas yang dikaitkan dengan asam lambung.
- H2-blocker
Obat ini mengurangi jumlah asam lambung kita dengan memblokir hormon histamin. Histamin membantu meningkatkan asam lambung.
- Inhibitor Pompa Proton
Obat ini membantu menjaga perut kita dari menghasilkan asam.
Mereka melakukan ini dengan menghentikan pompa asam lambung agar tidak berfungsi.
3. Hindari Makanan Pemicu Maag
Cara mengobati maag anak selanjutnya adalah dengan membantu anak menghindari makanan tertentu, seperti:
- Makanan asam
- Makanan berminyak
- Makanan pedas
- Minuman yang mengandung kafein seperti teh, kopi, dan soda
Kafein dapat merangsang untuk mengeluarkan asam lambung dan memperburuk gejala yang muncul.
Jadi sebaiknya Moms memberikan Si Kecil makanan bertekstur lunak agar ia tidak semakin merasakan nyeri.
Baca Juga: 12+ Jus untuk Asam Lambung Naik, Cocok untuk Penderita Maag
Pertimbangan Sebelum Beri Obat Maag ke Anak
Jika maag terkait dengan H. pylori, dokter akan meresepkan kombinasi obat maag pada anak untuk membasmi infeksi dan menormalkan kadar asam lambung.
Pemberantasan H. pylori terbukti sulit dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan meningkatnya angka resistensi antibiotik yang membuat pengobatan tradisional tidak bekerja.
Untuk tujuan ini, dokter akan mengambil pendekatan yang lebih agresif dengan menggabungkan 2 atau lebih antibiotik dengan obat pereduksi asam.
Obat ini dikenal sebagai penghambat pompa proton (PPI) dan tablet bismut subsalisilat (seperti Pepto-Bismol kunyah).
Keduanya mampu melapisi dan melindungi perut, dilansir The National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases.
Jika terapi lini pertama gagal, kombinasi tambahan akan dicoba sampai semua tanda infeksi hilang.
Durasi pengobatan adalah 14 hari dan biasanya melibatkan antibiotik klaritromisin dan amoksisilin.
Terapi selanjutnya mungkin termasuk tetrasiklin atau metronidazol
Antibiotik ini perlu diminum sesuai petunjuk dan dikonsumsi sampai selesai untuk menghindari berkembangnya resistensi antibiotik.
NSAID akan dihindari untuk mengurangi stres lambung.
Selain itu, Tylenol (acetaminophen) malah dapat digunakan untuk mengobati rasa sakit dan demam.
Biasanya, obat maag dibuat untuk takaran orang dewasa.
Untuk anak-anak, biasanya hanya mengurangi dosisnya setiap kali konsumsi obat.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait pemberian obat maag pada anak:
1. Selalu Berkonsultasi
Selalu berkonsultasi dengan dokter, terutama terkait obat maag pada anak.
Sebab, beberapa obat akan terlalu keras untuk pencernaan Si Kecil dan malah memperparah rasa sakitnya.
2. Perhatikan Kandungannya
Moms harus banyak membaca tentang kandungan obat yang akan diberikan untuk Si Kecil untuk memastikan keamanannya.
Beberapa obat maag akan memberikan kandungan hydrotalcite, magnesium hydroxide, dan simethicone.
Kandungan ini akan meredakan nyeri pada lambung.
3. Mudah Diminum
Beberapa obat maag memiliki varian sirup. Obat seperti ini akan lebih mudah dikonsumsi oleh anak daripada tablet yang harus langsung ditelan.
Moms juga dapat memilih obat maag tablet yang harus dikunyah dulu sebelum ditelan.
4. Memiliki Takaran Dosis
Ini akan memudahkan pemberian obat maag pada anak, bahkan saat Moms sedang tidak bersama Si Kecil.
Dengan begitu, orang lain pun bisa memberikannya dosis yang tepat.
5. Memiliki Tanggal Kedaluwarsa
Obat maag biasanya hanya dikonsumsi sedikit dan sisanya disimpan.
Ada baiknya Moms untuk selalu mengecek tanggal kadaluarsa sebelum memberikannya kepada si kecil.
Baca Juga: Maag Akut, Peradangan atau Pembengkakan Tiba-tiba pada Lapisan Lambung
Rekomendasi Obat Maag pada Anak
Setelah memperhatikan beberapa hal di atas terkait pemberian obat maag pada anak, berikut beberapa rekomendasi obat maag pada anak.
1. Antasida Doen
Obat maag pada anak ini mengandung bahan aktif aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida.
Dua zat ini mampu menetralkan asam lambung dan meredakan rasa nyeri pada perut Si Kecil.
Obat ini juga cukup aman karena memiliki takaran untuk anak-anak.
Berbeda dengan obat lainnya, Antasida Doen harus dikunyah dulu sebelum diminum dengan air.
2. Neosanmag Fast
Neosanmag Fast hadir dalam bentuk tablet kunyah, produk ini aman untuk dikonsumsi siapa pun kecuali ibu hamil.
Anak-anak, dewasa, dan ibu hamil bisa mengonsumsi obat ini jika sedang merasakan nyeri maag.
Untuk anak-anak, Moms bisa memberikan setengah tablet setiap kali terasa nyeri maag.
Meski begitu, Moms hanya dapat memberikan maksimal 2 tablet per hari untuk anak-anak di bawah usia 12 tahun.
3. Polysilane
Obat ini mengandung tiga zat aktif, yaitu dimetilpolisiloksan, aluminium hidroksida, dan magnesium hidroksida.
Fungsinya untuk menurunkan gejala maag dan perut kembung, baik untuk orang dewasa maupun anak-anak.
Produk ini dapat ditemukan di apotek atau minimarket yang menyediakan obat-obatan.
Karena sudah mencantumkan takaran konsumsi, jadi Moms bisa memberikannya pada Si Kecil meski tanpa resep dokter.
4. Promag
Promag termasuk obat maag yang populer di Indonesia. Produk ini mengandung kombinasi:
- Hydrotalcite
- Magnesium hidroksida
- Simetikon untuk menetralkan asam lambung
Meski disarankan untuk orang dewasa, namun anak-anak usia 6-12 tahun dapat mengonsumsinya dengan takaran yang lebih sedikit.
Untuk pastinya, Moms bisa berkonsultasi dengan dokter sebelum memberikannya.
5. Waisan
Untuk anak-anak, Moms bisa menggunakan setengah dosisnya. Takaran hariannya pun tidak boleh lebih dari dua sachet.
Produk ini mengandung kombinasi magnesium hidroksida, aluminium hidroksida, dan simetikon yang diklaim ampuh meringankan gejala maag pada Si Kecil.
Karena berkaitan dengan pencernaannya, pastikan Moms untuk lebih bijak lagi saat memberikan obat maag pada anak, ya!
- https://www.verywellhealth.com/peptic-ulcers-in-children-1742814
- https://www.hindawi.com/journals/ulcers/2012/896509/
- https://www.merckmanuals.com/professional/gastrointestinal-disorders/gastritis-and-peptic-ulcer-disease/peptic-ulcer-disease?query=peptic%20ulcer
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519554/
- https://link.springer.com/10.1007/s10620-017-4556-4
- https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/peptic-ulcers-stomach-ulcers/treatment
- https://review.bukalapak.com/mom/rekomendasi-obat-maag-anak-yang-aman-dan-ampuh-111629
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.