Aturan dan Rekomendasi Olahraga untuk Ibu Hamil
Perubahan fisik yang dialami ibu hamil salah satunya, sulit untuk bergerak atau berolahraga. Untuk itu, ketahui olahraga ibu hamil yang aman dan tidak boleh dilakukan, yuk, Moms.
Olahraga selama kehamilan ada aturannya. Hal ini untuk menjaga janin di dalam kandungan tetap stabil.
Tak hanya itu, ibu hamil juga perlu energi yang cukup ketika berolahraga. Maka itu, tak semua olahraga bisa dilakukan selama 9 bulan kehamilan.
Nah, untuk membantu kebingungan yang dialami para ibu kita langsung tanya kepada ahlinya saja, yuk!
Adapun tema "Expert Room" kali ini tentang aturan olahraga ibu hamil yang akan dijawab dan dijelaskan langsung oleh seorang dokter yang ahli di bidangnya.
Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi RSIA Bina Medika, dr. Riyana Kadarsari, Sp.OG akan menjelaskan terkait aturan olahraga selama kehamilan. Yuk, simak bersama, Moms!
Rekomendasi Olahraga Ibu Hamil
Foto: Orami Photo Stocks
"Berolahraga saat hamil sangat disarankan apalagi yang intensitasnya ringan dan sedang," terang dr. Riyana Kadarsari, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi RSIA Bina Medika.
Untuk aturannya, sebaiknya dilakukan 150 menit seminggu atau bisa dibagi 30 menit per hari.
Lantas apa saja olahraga yang boleh dilakukan selama kehamilan? Berikut rekomendasi olahraga ibu hamil menurut ahlinya, antara lain:
1. Jogging
Jogging atau berjalan kaki salah satu olahraga ibu hamil yang aman dilakukan.
Manfaat yang dirasakan cukup banyak, salah satunya yakni sangat baik untuk jantung dan paru-paru ibu hamil.
Menjaga kebugaran saat hamil menjadi prioritas utama untuk tubuh tetap berenergi.
Jangan lupa untuk melakukan pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah berolahraga selama kehamilan.
2. Berenang
Foto: Orami Photo Stocks
Ingin olahraga di air selama kehamilan? Boleh saja Moms! Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, berenang adalah salah satu bentuk olahraga paling aman selama kehamilan.
Air menjaga kestabilan berat badan sehingga menghindari cedera dan ketegangan otot ibu hamil.
Berenanglah sesuai kemampuan dengan tidak melakukan berbagai aktivitas berisiko. Artinya hindari kegiatan menyelam, bermain ski ataupun scuba diving ya, Moms.
Baca Juga: Bangun Kesiangan? Ini 6 Olahraga Pengganti Jalan Pagi untuk Ibu Hamil yang Bisa Dicoba
3. Yoga atau Pilates
Yoga dan pilates termasuk olahraga ibu hamil yang boleh dilakukan berikutnya.
"Olahraga kebugaran seperti body weight training, pilates atau yoga aman dilakukan selama kehamilan," tambah dr. Riyana.
Yoga dapat mengurangi stres, meningkatkan fleksibilitas, mendorong peregangan, dan melatih pernapasan.
Adapun saat ini sudah banyak kelas yoga dan pilates prenatal yang dirancang untuk wanita hamil.
Terlepas itu, hindari pose yang mengharuskan untuk diam atau berbaring telentang untuk waktu yang lama, ya.
4. Sepeda Statis
Foto: aaptiv.com
Perut yang membesar dapat memengaruhi keseimbangan dan membuat tubuh lebih rentan jatuh. Dengan ini, mengendarai sepeda di jalan raya selama kehamilan bisa berisiko, lho.
Oleh karena itu, pilihlah sepeda statis untuk alternatif bersepeda pada umumnya. Selain lebih praktis, tentunya lebih aman untuk menjaga bayi dalam kandungan, Moms.
Jenis Olahraga yang Perlu Dihindari
Nah, selain itu, Moms juga perlu tahu olahraga ibu hamil yang sebaiknya dihindari. Adapun olahraga yang rentan menimbulkan cedera selama kehamilan, antara lain:
1. Sepak Bola
Foto: pixabay.com
Sepak bola tak lagi dimintai oleh kaum laki-laki, namun juga pada wanita, lho! Sayangnya, ini termasuk dalam olahraga ibu hamil yang perlu dihindari.
Olahraga ini membuat tubuh berisiko terkena pukulan di bagian perut. Sehingga akan memicu masalah baru jika terjadi cedera.
2. Basket
Selain sepak bola, basket juga termasuk olahraga yang sebaiknya dihindari. Ini berisiko terkena pukulan bola yang dapat membahayakan kondisi janin dan ibu hamil.
Sebaiknya ganti jenis olahraga lain yang lebih aman untuk dilakukan, ya.
Baca Juga: Skincare Ibu Hamil yang Boleh dan Tidak Boleh Digunakan
3. Berkuda
Foto: unsplash.com
"Olahraga lain yang rentan menimbulkan cedera seperti olahraga, yaitu sepeda balap dan juga berkuda," ungkapnya dr. Riyana.
Hindari aktivitas yang berisiko tinggi jatuh atau terjadi cedera perut.
Ketika trimester pertama kehamilan, bayi umumnya berada di panggul. Hal ini sangat berisiko jika terjadi cedera saat berolahraga.
Nah, itu dia Moms, penjelasan mengenai aturan olaharaga ibu hamil yang aman dan perlu dihindari.
Jika Moms memiliki pertanyaan lain, dapat langsung dikonsultasikan dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi, ya.
Artikel ini merupakan kerjasama dengan RSIA Bina Medika Bintaro.
- https://www.acog.org/womens-health/faqs/exercise-during-pregnancy
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.