Ketahui 6 Penyebab Telinga Berdenging
Jika tiba-tiba telinga berdenging, mungkin Moms mengalami kondisi yang disebut dengan tinnitus. Masalah telinga ini bisa dialami oleh siapa saja, termasuk Si Kecil.
Dengingan di telinga ini dapat disebabkan berbagai hal, dari kebiasaan sehari-hari hingga masalah serius.
Penyebab Telinga Berdenging
Dilansir dari American Tinnitus Association, berikut ini berbagai penyebab telinga berdenging. Simak ya Moms!
1. Gangguan Saraf Telinga
Penyebab telinga berdenging yang pertama adalah gangguan saraf. Gangguan saraf telinga bisa menimbulkan suara berdenging. Kondisi ini biasanya dialami oleh para lansia. Namun bukan berarti yang masih mudah tak bisa mengalaminya.
Gangguan saraf di telinga sendiri disebabkan oleh berkurangnya rambut-rambut halus di bagian dalam telinga.
Rambut halus ini memiliki fungsi utama untuk menangkap berbagai suara dari luar dan kemudian akan diteruskan ke otak.
Ketika rambut halus telinga berkurang, kemampuan pendengaran juga akan menurun dan akhirnya menimbulkan suara berdenging
2. Terlalu Sering Mendengar Suara Keras
Hati-hati bagi Moms yang suka mendengarkan lagu melalui headset dengan volume yang cukup kencang, bisa jadi alami tinnitus. Terlalu sering menonton konser juga bisa menyebabkan masalah ini.
Bila telinga sering kali menangkap suara kencang, organ bagian telinga dalam akan kesulitan ketika mendengar suara dengan nada yang normal.
Maka itu, ketika suara dengan nada normal masuk, yang berhasil ditangkap telinga hanya suara dengingannya saja.
Baca Juga: 6 Cara Mengatasi Telinga Berdenging yang Mengganggu
3. Infeksi Telinga
Bila Moms atau anggota keluarga lainnya mengalami infeksi telinga bagian tengah, bisa jadi suara berdenging bisa muncul setelahnya.
Infeksi umumnya terjadi akibat telinga tersumbat lilin ketika saat dibersihkan atau area telinga tidak begitu bersih sehingga dipenuhi bakteri.
Membersihkan telinga dengan cara yang salah juga bisa menyebabkan infeksi. Misalnya saja, kebiasaan menggunakan cotton bud. Kebiasaan ini justru akan membuat kotoran semakin masuk ke dalam saluran telinga dan akhirnya menyebabkan infeksi.
Meski begitu, telinga berdenging akibat hal ini biasanya akan hilang sendiri tergantung dengan pengobatan infeksi yang dilakukan.
Baca Juga: Telinga Keluar Cairan, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
4. Pernah Mengalami Trauma di Bagian Kepala dan Leher
Trauma atau cedera di bagian leher atau kepala dapat memengaruhi saraf di sekitar telinga, sehingga menjadi penyebab telinga berdenging. Sistem saraf dan organ telinga tak mampu lagi menerima serta mengolah suara dari luar.
Semakin parah trauma yang dialami, bisa meningkatkan risiko suara berdenging yang didengar semakin keras.
5. Menggunakan Obat-obatan Tertentu
Beberapa obat telah terbukti dapat mengganggu saraf dan kerja organ telinga dalam. Berikut obat-obatan yang dapat menjadi penyebab telinga berdenging:
- Aspirin dan obat nonsteroid antiinflamasi (NSAIDs), seperti ibuprofen.
- Beberapa antibiotik seperti ciproflaxin, doxycycline, erythromycin, dan tetracycline.
- Obat antimalaria
- Obat kemoterapi seperti cisplatin dan vincristine.
- Obat diuretik seperti furosemide dan bumetanide.
- Obat antidepresan seperti amitriptyline dan clomipramine.
Jika Moms atau anggota keluarga lain sedang menggunakan obat-obatan tersebut, jangan langsung menghentikan penggunaan obat karena telinga berdenging.
Sebaiknya, konsultasikan dulu ke dokter sebelum berhenti atau mengurangi dosis. Dokter mungkin akan mengganti jenis atau menurunkan dosis obat supaya tidak menimbulkan dampak pada telinga.
Baca Juga: Apakah Aman Menggunakan Vakum Telinga untuk Membersihkan Kotoran?
6. Penyebab Lainnya
Selain hal yang telah disebutkan sebelumnya, berikut beberapa penyebab telinga berdenging lainnya:
- Stres
- Penyumbatan pembuluh darah di sekitar telinga
- Tekanan darah tinggi
- Penyakit jantung
- Diabetes
- Penyakit Meniere’s
Jika Moms, Si Kecil, atau anggota keluarga lainnya mengeluhkan telinga berdenging, sebaiknya jangan dianggap remeh. Segera periksakan diri ke dokter supaya suara dengingan tersebut bisa diatasi dan tak permanen.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.