Perlukah Membeli Mainan Sesuai Jenis Kelamin Bayi?
Entah sejak kapan mainan seolah menjadi spesifik jenis kelamin, seperti halnya pakaian.
Bahkan, kebanyakan orang tua merasa tidak nyaman saat melihat bayi laki-lakinya bermain boneka dibandingkan mobil-mobilan, atau saat bayi perempuannya memilih koboi dibandingkan boneka yang lebih feminin.
Jadi, apakah perlu membeli mainan sesuai jenis kelamin bayi?
Sebenarnya hal tersebut tidak perlu dan realitas pemrograman spesifik gender bukanlah sesuatu yang dipahami oleh bayi. Itu merupakan sesuatu yang dapat dipelajari dari orang tua.
Baca Juga: Seberapa Banyak Mainan yang Boleh Dimiliki Anak?
Pilihan Mainan Vs Kegelisahan Orang Tua
Permainan imajinatif merupakan bagian integral dari perkembangan masa kanak-kanak.
Dalam tesis medis oleh Dr. Carter Bruce, Cognitive Aspect of Sex-Role Development, dilakukan hasil penelitian klinis yang membuktikan bahwa mainan sesuai gender memainkan peran penting dalam sosialisasi yang mengarah pada prinsip-prinsip terkait pengembangan peran seksual di kemudian hari.
Dengan kata lain, Moms atau Dads yang menjadi tidak nyaman saat melihat bayi laki-lakinya bermain masak-masakan atau memainkan boneka, hanya meneruskan pemikiran lama tentang apa yang bisa diterima oleh pria dan wanita.
Metode berpikir yang sama ini dapat menghambat anak laki-laki menjadi seorang seniman atau musisi, dan juga menghalangi anak perempuan berkarir di bidang teknik atau menjadi atlet.
Meskipun kebanyakan orang tua tidak merasa terkejut, kebanyakan orang tua menyimpan kegelisahan mengenai buah hatinya yang dianggap ‘normal’, serta ketakutan bahwa buah hatinya mungkin menjadi atau dipandang sebagai ‘homoseksual’.
Apakah Moms sendiri memiliki kegelisahan yang demikian?
Baca Juga : Tips Memilih Mainan yang Aman untuk Anak
Ketertarikan Bayi Pada Mainan Tertentu
Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2013 lalu membuktikan bahwa bayi-bayi yang terlibat dalam penelitian tersebut menatap mainan apa pun yang tampak seperti memiliki wajah.
Penelitian yang dilakukan di Australia pada bayi laki-laki berusia 4-5 bulan tersebut menemukan bahwa para bayi tersebut menatap paing lama pada objek yang seolah-olah memiliki karakteristik wajah, seperti boneka.
Dimana diungkapkan bahwa preferensi jenis kelamin terhadap mainan baru dimulai setelah bayi berusia setidaknya lima bulan.
Para penulis penelitian tersebut juga berspekulasi bahwa mungkin bayi tahu secara implisit mengenai gendernya sejak usia yang sangat muda (sebelum 9 bulan), tetapi ia belum memiliki keterampilan berkomunikasi untuk menyampaikan hal tersebut pada orang tuanya.
Tentu saja, karena bayi tidak dapat memberitahu orang tuanya mengenai apa yang ia inginkan dan pikirkan, seringkali sangat sulit untuk memahami pilihannya.
Bahkan, setelah analisis ilmiah yang sangat teliti. Banyak pula studi tentang apa yang lebih disukai bayi tampaknya bertentangan satu sama lain, atau meninggalkan pertanyaan menggantung.
Kendati sangat sulit untuk menentukan hal yang disukai dan tidak disukai oleh Si Kecil, setidaknya Moms tahu bahwa di usianya saat ini ia sedang belajar dan menemukan hal-hal baru setiap hari.
Baca Juga : Pentingnya Mainan Edukasi Bagi Anak
Jadi, apakah dalam usia yang penuh dengan eksplorasi menurut Moms pilihan mainan Si Kecil perlu disesuaikan dengan jenis kelamin bayinya?
(RGW)
Sumber: todaysparent.com, everydayfamily.com, bustle.com
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.