Benarkan Sayur Organik Lebih Sehat? Ini Jawaban Ahli!
Dalam menjaga hidup tetap sehat, sumber makanan yang ditanam secara sehat, seperti buah dan sayur organik bisa jadi solusi.
Hasil pangan yang ditanam secara organik banyak diyakini lebih menyehatkan dibandingkan dengan yang ditanam secara non-organik.
Maksud dari penambahan istilah "organik" mengacu pada proses bagaimana sumber makanan tersebut diproduksi.
Makanan organik ditanam atau dibudidayakan tanpa menggunakan bahan kimia buatan, antibiotik atau pestisida.
Sedangkan tanaman non organik diproduksi dengan cara konvensional yang meliputi penggunaan bahan kimia buatan, pupuk, pestisida, obat-obatan, dan lain-lain.
Untuk mengupas tuntas tentang kelebihan sayur organik, berikut jawaban dr. Fitri Tyas, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi dari RS Permata Bekasi. Simak yuk!
Baca Juga: 14 Sayuran Penambah Darah, Cocok untuk Penderita Anemia
Mengapa Sayur Organik Diklaim Lebih Sehat?
Sayuran organik adalah sayuran yang ditanam dan diproduksi tanpa menggunakan bahan kimia sintetis seperti pestisida, herbisida, dan pupuk buatan.
Sayuran organik sering kali diklaim lebih sehat daripada sayuran non-organik karena beberapa alasan:
1. Tanpa Pestisida Sintetis
Sayuran organik ditanam tanpa menggunakan pestisida sintetis yang dapat meninggalkan residu pada tanaman.
Residual pestisida ini berpotensi memiliki efek buruk bagi kesehatan manusia jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
2. Tanpa Pupuk Kimia Sintetis
Petani organik menggunakan pupuk alami, seperti kompos dan pupuk kandang, yang dapat meningkatkan kesehatan tanah dan kualitas nutrisi tanaman.
Pupuk kimia sintetis dapat mencemari tanah dan air, serta mengurangi kandungan nutrisi dalam sayuran.
3. Tidak Menggunakan Organisme yang Dimodifikasi secara Genetik (GMO)
Sayuran organik tidak boleh berasal dari organisme yang dimodifikasi secara genetik, yang masih menjadi perdebatan tentang keamanannya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Perbedaan Sayur Organik dan Non Organik
Bagi Moms yang penasaran, simak beberapa perbedaan dari sayur organik dan non organik berikut ini.
1. Nutrisi
Dokter Fitri menjelaskan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa sayuran organik memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi, seperti vitamin C, zat besi, magnesium, dan antioksidan.
Misalnya, sebuah studi pada tahun 2014 yang diterbitkan dalam British Journal of Nutrition menemukan bahwa tanaman organik memiliki kadar antioksidan yang lebih tinggi dan tingkat logam berat yang lebih rendah.
Dilansir dari Hari Mitti, berikut keunggulan nutrisi sayur organik jika dibanding dengan sayur non organik:
- 21% lebih banyak zat besi
- 27% lebih banyak vitamin C
- 29% lebih banyak magnesium
- 13% lebih banyak fosfor
2. Rasa
Secara umum, makanan organik terasa lebih enak daripada makanan non organik karena diproduksi secara alami, ternutrisi dengan baik, dan bebas dari bahan kimia buatan.
Dokter Fitri menjelaskan, sayuran organik ditanam tanpa menggunakan pestisida sintetis yang dapat meninggalkan residu pada tanaman.
Residual pestisida ini berpotensi memiliki efek buruk bagi kesehatan manusia jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Baca Juga: 10+ Sayuran yang Dilarang untuk Asam Lambung, Catat!
3. Manfaat Kesehatan
Buah dan sayur organik memiliki kualitas nutrisi yang lebih tinggi daripada makanan non organik karena ditanam secara alami.
Mengonsumsi makanan organik akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan juga akan mencegah penuaan dini.
Meski begitu, dokter Fitri mengingatkan bahwa konsumsi sayuran organik hanyalah satu aspek dari pola makan sehat.
"Gaya hidup sehat secara keseluruhan, termasuk aktivitas fisik, tidur yang cukup, dan manajemen stres, juga sangat penting untuk kesehatan," jelasnya.
Untuk memaksimalkan manfaat kesehatan, sebaiknya fokus pada konsumsi berbagai jenis sayuran dan pola makan yang seimbang, baik organik maupun non-organik.
4. Umur Penyimpanan
Umur simpan makanan non organik lebih lama dari pada makanan organik, sehingga Moms dapat menyimpannya dengan aman untuk durasi yang lebih lama.
5. Harga
Meskipun dari segala sisi sayur organik lebih baik daripada sayuran non organik, namun tanaman organik memiliki harga yang lebih tinggi.
Manfaat dan Keunggulan Sayur Organik
Makanan organik memiliki lebih banyak nutrisi dan manfaat, seperti antioksidan, dibandingkan dengan makanan yang ditanam secara konvensional atau non organik.
1. Menjaga Berat Badan
Bahan kimia seperti fungisida sintetis (untuk jamur), herbisida (untuk gulma), dan insektisida (untuk serangga) sering digunakan dalam pertanian konvensional atau tanaman non organik yang residunya masih bisa terdapat di dalam makanan.
Lain halnya dengan tanaman buah atau sayur organik yang tentunya bebas dari zat kimia di atas.
Hal tersebut tentunya memberi efek baik bagi kesehatan tubuh, seperti dapat menjaga berat badan dalam batas normal.
Berdasarkan penelitian di jurnal Environmental Health, diungkap bahwa mengonsumsi produk organik secara teratur dan rutin, secara umum dapat mengurangi risiko kelebihan berat badan dan obesitas, baik untuk wanita maupun pria.
2. Kadar Nitrat Rendah
Kadar nitrat yang tinggi pada tubuh dapat memicu sejumlah penyakit yang tidak dianggap remeh.
Berdasarkan penelitian di International Journal of Cancer, dijelaskan bahwa mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung nitrat akan meningkatkan risiko menderita kanker.
Makanan yang dihasilkan dengan proses penanaman yang organik memiliki tingkat nitrat yang cenderung rendah, sehingga sangat aman dikonsumsi setiap harinya.
3. Lebih Segar
Makanan organik sering kali lebih segar karena tidak mengandung bahan pengawet.
Produk organik terkadang diproduksi di pertanian kecil yang lebih dekat dengan tempat penjualannya, sehingga kesegarannya masih terjaga.
Saat membelinya, Moms harus segera mengonsumsinya sesegera mungkin saat kualitasnya masih baik.
Berbeda dengan buah atau sayur non organik yang dapat lebih tahan lama, buah dan sayur organik memiliki ketahanan yang rendah namun kualitas yang lebih baik.
4. Kaya Antioksidan dan Vitamin
Buah dan tanaman yang ditanam secara organik kaya akan antioksidan lho, Moms! Adapun senyawa antioksidan yang bisa ditemukan, yakni flavonoid dan karotenoid.
"Buah-buahan dan sayur organik memiliki kadar antioksidan sekitar 20-40% lebih tinggi," kata Charles Benbrook, seorang mantan professor di Washington State University.
Benbrook mengatakan, hal tersebut dapat terjadi karena beberapa alasan.
Pertama, tanaman membuat senyawa antioksidan untuk melindungi diri mereka sendiri saat menghadapi tantangan seperti serangga atau penyakit.
Karena tanaman organik tidak dilindungi oleh bahan kimia seperti pestisida, mereka harus menggunakan tenaga ekstra untuk melawan serang serangga, gulma, dan lainnya.
5. Baik bagi Lingkungan
Praktik pertanian organik dapat mengurangi polusi, menghemat air, mengurangi erosi tanah, meningkatkan kesuburan tanah, dan menggunakan lebih sedikit energi.
Bertani tanpa pestisida sintetis juga lebih baik bagi burung dan hewan di sekitarnya serta orang-orang yang tinggal dekat dengan lahan pertanian.
Sayuran organik ditanam menggunakan pupuk alami seperti kompos, pupuk kandang, dan pupuk hijau, yang membantu memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kesuburan.
6. Sayur Organik Bebas dari Rekayasa Genetika
Seperti dijelaskan oleh dokter Fitri, Genetically Modified Organisms (GMOs) atau makanan rekayasa genetika adalah tanaman yang DNA-nya telah diubah dengan cara melakukan persilangan tradisional, dengan tujuan agar tahan terhadap pestisida atau menghasilkan insektisida.
Tanaman yang mengalami rekayasa genetika mengandung zat beracun yang dapat menyebabkan reaksi alergi bagi yang mengonsumsinya.
7. Mengatasi Eksim
Anak-anak yang rutin mengonsumsi makanan organik akan mengalami penurunan risiko terhadap eksim pada kulit.
Kandungan dalam buah-buahan dan sayur organik yang bebas dari pestisida dapat menjaga kesehatan kulit.
Baca Juga: 11 Manfaat Sayur Pakis untuk Kesehatan dan Tips Mengolahnya
Cara Membedakan Sayur Organik dan Non-Organik
Dokter Fitri membagikan sejumlah tips membedakan sayur organik dan non-organik, perhatikan Moms!
1. Cek Label dan Sertifikasi
Cari label atau sertifikasi organik pada kemasan atau tanda di pasar.
Di banyak negara, ada badan sertifikasi yang mengeluarkan label khusus untuk produk organik, seperti USDA Organic di Amerika Serikat, EU Organic di Uni Eropa, atau Organik Indonesia di Indonesia.
Produk organik biasanya memiliki logo atau label resmi yang menunjukkan bahwa produk tersebut telah memenuhi standar organik yang ditetapkan oleh badan sertifikasi.
2. Harga
Sayuran organik seringkali lebih mahal daripada sayuran non-organik karena biaya produksi yang lebih tinggi, termasuk biaya sertifikasi dan praktik pertanian yang lebih intensif tenaga kerja.
3. Tempat Membeli
Sayuran organik sering tersedia di toko khusus makanan organik, pasar petani, atau bagian organik di supermarket besar.
Beberapa petani lokal juga menjual langsung ke konsumen dan bisa memberikan informasi mengenai metode pertanian mereka.
4. Penampilan
Meskipun tidak selalu, sayuran organik kadang-kadang tampak kurang sempurna secara visual dibandingkan sayuran non-organik karena tidak menggunakan pestisida dan herbisida sintetis.
Misalnya, sayuran organik mungkin memiliki ukuran yang tidak seragam, bentuk yang tidak sempurna, atau ada tanda gigitan serangga.
5. Informasi Produk
Di beberapa tempat, sayuran organik dilengkapi dengan informasi rinci tentang asal-usul dan metode penanaman.
Informasi ini dapat mencakup nama petani, lokasi kebun, dan metode pertanian yang digunakan.
6. Aroma dan Rasa
Beberapa orang merasa bahwa sayuran organik memiliki aroma dan rasa yang lebih kaya dibandingkan sayuran non-organik.
Namun, perbedaan ini sangat subjektif dan tidak selalu dapat diandalkan sebagai cara untuk membedakan.
7. Barcode atau PLU (Price Look-Up) Code
Beberapa supermarket menggunakan kode PLU untuk membedakan produk organik dan non-organik.
Produk organik biasanya memiliki kode PLU yang diawali dengan angka 9, sedangkan produk non-organik biasanya memiliki kode PLU yang diawali dengan angka 4.
Cara Mengombinasikan Sayur Organik dengan Pola Makan Sehat
Berikut cara untuk menggabungkan sayuran organik dengan pola makan sehat untuk meningkatkan asupan nutrisi dan meminimalkan paparan bahan kimia berbahaya.
- Makan Beragam Jenis Sayuran: Pastikan untuk mengonsumsi berbagai jenis sayuran organik, setiap jenis sayuran memiliki profil nutrisi yang unik.
- Masukkan menu sayuran dalam setiap waktu makan : 35% dari piring makanan dianjurkan untuk porsi sayur. Sayuran juga dapat dibuat menjadi cemilan sehat dan juga smoothies hijau untuk pendamping sarapan.
- Makan Bersama Protein: Kombinasikan sayuran dengan sumber protein seperti ikan, ayam, atau kacang-kacangan untuk keseimbangan gizi.
- Pengolahan yang Tepat: Hindari memasak sayuran terlalu lama agar nutrisinya tetap terjaga. Pilih metode memasak yang sehat seperti mengukus, menumis dengan sedikit minyak, atau memanggang.
- Konsisten Setiap Hari: Usahakan mengonsumsi sayuran dalam setiap makanan utama dan cemilan agar asupan sayuran tercukupi setiap harinya.
Anjuran Mengonsumsi Makanan Organik
Menurut Dokter Fitri, makanan organik dapat memberikan manfaat tambahan bagi orang yang memiliki riwayat kesehatan tertentu.
Meskipun bukti ilmiah tentang manfaat spesifik makanan organik masih bervariasi. Berikut beberapa kondisi kesehatan di mana manfaat makanan organik mungkin lebih efektif:
- Alergi dan sensitivitas kimia
- Gangguan imun dan autoimun
- Kanker
- Gangguan hormon dan endokrin
- Masalah pencernaan
- Kehamilan dan perkembangan anak
Meskipun makanan organik dapat memberikan manfaat tambahan untuk orang dengan riwayat kesehatan tertentu, penting untuk diingat bahwa pola makan secara keseluruhan dan gaya hidup sehat juga sangat penting.
Mengonsumsi makanan yang beragam, kaya akan buah-buahan dan sayuran, baik organik maupun non-organik, tetap menjadi kunci utama untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan.
Baca Juga: Benarkah Daging Kambing Penyebab Hipertensi? Ini Faktanya!
Setelah mengetahui beragam manfaat serta kelebihan sayur organik, apakah Moms tertarik untuk mulai beralih mengonsumsinya?
Meskipun harganya cenderung mahal, tapi manfaatnya cukup besar. Bahkan, bukan hanya untuk kesehatan, tapi juga untuk lingkungan.
Jadi, jika memang Moms punya budget lebih mungkin bisa mulai mencoba menyajikan beragam makanan organik untuk keluarga.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5658984/
- https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/ijc.31306
- https://www.helpguide.org/articles/healthy-eating/organic-foods.htm
- https://www.healthline.com/nutrition/what-is-organic-food#more-nutrients
- https://www.npr.org/sections/thesalt/2014/07/11/330760923/are-organic-vegetables-more-nutritious-after-all
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.