Sudah Besar Tapi Anak Masih Sering Menangis, Bagaimana Cara Atasinya?
Wajar saja kalau anak di bawah usia lima tahun masih sering menangis. Namun, bagaimana jika buah hati Mama sudah menginjak usia sekolah tapi masih mudah sekali berurai air mata? Setiap anak memang memiliki reaksi yang berbeda-beda saat ada masalah. Ada anak yang perasaannya begitu peka sehingga mudah menangis. Sementara itu, ada juga yang justru akan mengamuk untuk meluapkan emosinya.
Penting bagi Mama melatih anak yang mudah menangis untuk mengendalikan emosi. Pasalnya, jika sudah besar anak masih cengeng, bisa-bisa ia diremehkan oleh teman-temannya. Ia sendiri juga akan kesulitan mencari pemecahan masalah karena terlalu disibukkan dengan luapan emosinya. Jadi, silakan Mama ikuti empat cara jitu berikut ini untuk mengatasi anak yang mudah menangis.
-
Jangan Diejek atau Dimarahi
Anak yang perasaannya sensitif tidak akan bisa berkembang kalau terus-terusan diejek atau dimarahi. Maka, jangan mengejek atau membentak anak ketika ia menangis karena hal yang sederhana. Hindari kata-kata seperti, “Masa begitu saja menangis!” atau, “Sudah besar masih cengeng, memangnya kamu tidak malu?”
Baca juga: Stop Bilang "Jangan Menangis" Kepada Anak
Sebaliknya, hadapi dengan cara yang lembut tapi tegas. Sampaikan pada anak bahwa merasa kecewa atau sedih itu wajar, tetapi ada saatnya sendiri untuk menangis. Misalnya dengan berkata, “Mama tahu kamu sedih, tapi sekarang bukan saatnya menangis. Hal seperti ini tidak perlu ditangisi. Toh tangisanmu juga tak akan bisa mengubah keadaan.”
-
Ada Cara untuk Menahan Diri
Ajari anak untuk mengendalikan emosinya dengan menenangkan diri. Anak bisa menghitung dari satu sampai dua puluh sambil mengambil napas dalam-dalam. Cara lain seperti menghitung tegel lantai atau setiap detik di jam tangan anak juga bisa dicoba. Perkenalkan pula anak dengan mantra untuk menenangkan diri seperti, “Aku tidak akan menangis, aku baik-baik saja.” Ingatkan anak untuk melatih teknik ini setiap kali ia mulai merasa kalut atau ingin menangis, terutama di hadapan umum.
Baca juga: Anak Laki-laki Tak Boleh Menangis?
-
Menyendiri Dulu
Kadang anak hanya perlu menjauhi situasi yang penuh tekanan untuk mengendalikan emosinya. Jika anak bertengkar dengan teman sekolahnya, beri tahu supaya anak tidak terbawa suasana. Ia justru harus menjauhi dulu teman tersebut dengan pergi ke kamar mandi, misalnya. Lama-kelamaan anak akan terbiasa dan sadar untuk mengatur reaksinya ketika dihadapkan dengan konflik.
-
Cari Tahu Penyebabnya
Kalau anak sering sekali menangis, bisa jadi ada satu masalah tertentu yang mengganggunya. Tanyakan pada si kecil dengan nada yang lembut apa yang membuatnya menangis. Bisa jadi anak tidak betah di sekolah atau anak sedang menyimpan suatu beban pikiran. Dari situ anak akan belajar bahwa membicarakan soal masalahnya jauh lebih baik daripada hanya menangisinya.
Itu dia cara-cara jitu mengajari anak usia sekolah supaya tidak mudah menangis. Apakah Mama punya strategi lain supaya si kecil jadi lebih tangguh dan tahan banting?
(IA)
Foto: Shutterstock
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.