9 Tanda-Tanda IUD Bermasalah dan Cara Mengatasinya, Penting!
Tanda IUD bermasalah biasanya tidak disadari, sehingga Moms sering mengabaikannya.
Padahal saat IUD bermasalah, Moms mungkin akan merasa tidak nyaman di keseharian lho.
Nah, agar tidak terganggung sebaiknya Moms mulai mencari tahu tanda IUD bermasalah dalam artikel ini.
Baca Juga: Ketahui Jarak Kehamilan setelah Berhubungan Seks Berikut Ini
Apa Itu IUD?
IUD (Intrauterine Device) adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim untuk mencegah kehamilan.
Tak jarang, banyak wanita mengalami "kebobolan" meskipun memakai alat kotrasepsi ini.
Salah satunya karena sulit mengetahui tanda IUD bermasalah.
Alat kontrasepsi yang berbahan plastik dan berbentuk huruf T ini cukup mudah digunakan dan dikenal juga dengan nama KB spiral.
Mengutip PlannedParenthood, cara kerja IUD yakni dengan mengubah cara sel sperma bergerak sehingga tidak dapat mencapai sel telur.
Jika sperma tidak dapat mencapai sel telur, kehamilan tidak dapat terjadi.
Selain plastik, ada pula IUD berbahan tembaga untuk mencegah kehamilan.
Meski cara pakainya mudah, sejumlah orang tidak merasakan bahwa IUD yang dipakainya sedang bermasalah atau rusak.
Baca Juga: KB Spiral: Jenis, Efek Samping, Keunggulan, dan Prosedur Pemasangan hingga Biayanya
Penyebab IUD Bermasalah
IUD bermasalah atau bergeser dapat disebabkan oleh faktor berikut ini.
1. Kontraksi Rahim yang Kuat
Salah satu penyebab IUD bergeser adalah kontraksi rahim yang kuat selama periode menstruasi.
2. Rongga Rahim yang Kecil
Ukuran rongga rahim yang kecil juga bisa menjadi penyebab IUD tidak terpasang dengan benar atau bergeser.
3. Rahim Miring
Selain itu, disposisi atau IUD bergerser adalah posisi rahim yang miring.
4. Tidak Dipasang oleh Profesional
Pada saat ingin menggunakan IUD pastikan Moms memilih dokter yang tepat.
Sebab, IUD yang tidak dipasang oleh dokter tidak berpengalaman dapat bergeser.
Baca Juga: 5 Tanda KB Implan Berhasil, Salah Satunya Tidak Mual
Tanda-Tanda IUD Bermasalah
Sebagai alat kontrasepsi yang efektif, IUD harus diposisikan dengan benar di dalam rahim.
IUD dikatakan diposisikan dengan benar ketika berada di rongga rahim dekat fundus (bagian atas rahim yang berbentuk kubah).
Kedua lengan IUD yang berbentuk T harus dibuka sepenuhnya ke arah tuba falopi.
Karena letaknya di dalam, sering kali wanita tidak tahu apakah posisinya sudah benar terpasang atau belum.
Mengutip studi di jurnal Ultrasonografy posisi IUD dapat diketahui dengan pemeriksaan radiologi atau CT Scan.
Nantinya, jika posisi IUD tidak dipasang dengan benar, Moms mungkin akan mengalami berbagai gangguan termasuk nyeri di bagian rahim.
Gangguan tersebut mungkin dapat semakin serius, jika tak segera dilakukan pemeriksaan oleh dokter.
Nah, jika tidak ingin hal itu terjadi yuk cari tahu tanda IUD bermasalah dalam artikel berikut.
1. Nyeri saat Berhubungan Seks
Salah satu tanda IUD bermasalah yakni terasa sakit saat berhubungan seks.
Perasaan nyeri ini timbul akibat peletakkan alat kontrasepsi IUD tersangkut di dalam rahim atau dekat vagina.
Rasa sakit bisa menunjukkan bahwa IUD telah pindah dan bergeser ke lokasi yang tidak seharusnya, seperti di leher rahim.
Apabila telah merasakan tanda-tanda ini, sebaiknya segera mengubah posisi IUD tersebut ke lokasi yang benar.
Tak jarang, rasa sakit akan terus berlanjut ketika berhubungan apabila IUD tidak diperbaiki peletakannya.
2. Pasangan Dapat Merasakannya
Tanda IUD bermasalah juga bisa dirasakan dari pihak laki-laki, lho.
Saat berhubungan seks, penis akan merasakan sedang 'menyentuh' IUD di leher rahim.
Ini merupakan tanda bahwa IUD telah bergeser dari posisi normal.
Untuk kondisi semestinya, IUD tidak terasa saat berhubungan seks.
Meskipun sebagian orang bisa merasakannya.
Mengutip studi di Contraception Journal, ada beberapa bukti bahwa tali dari IUD dapat menganggu pasangan saat berhubungan seks.
Sekitar 3–9% pengguna IUD mengalami ketidakpuasan pasangan ketika berhubungan.
Hal ini karena tali IUD mungkin terlalu panjang dan mengganggu.
3. Siklus Haid Abnormal
Memasang IUD berarti bahwa menstruasi tetap bisa dialami oleh wanita.
Jika Moms menggunakan IUD hormonal, aliran haid biasanya akan lebih ringan.
Namun jika memakai IUD dari bahan tembaga, siklus haid akan lebih deras.
Nah, pada sebagian kasus, siklus haid yang tidak wajar atau abnormal merupakan tanda IUD bermasalah.
Biasanya ditandai dengan bercak atau aliran haid yang terlalu deras dan terasa sakit.
Rasa sakit yang berlebihan ketika haid ini salah satu tanda bahwa alat kontrasepsi IUD telah berpindah.
Segera ke dokter kandungan untuk mengetahuinya ya, Moms.
4. Keputihan Tidak Normal
Keputihan adalah hal lumrah yang dialami setiap wanita.
Namun, tak semua keputihan itu dikatakan normal, terutama jika sedang memakai IUD.
Meskipun IUD cukup efektif mencegah kehamilan dalam jangka panjang, ini tetap benda asing yang mengiritasi jaringan sensitif.
Tanda IUD bermasalah yakni dengan munculnya keputihan tidak normal seperti berwarna cokelat, encer, dan berbau.
Keputihan yang tidak normal lainnya meliputi:
- Berwarna kuning, hijau, atau abu-abu.
- Bau busuk yang tahan lama.
- Pembengkakan di sekitar lubang vagina atau vulva.
- Rasa sakit atau nyeri di sekitar lubang vagina atau vulva.
Ini bisa tanda bahwa ada perpindahan IUD dalam rahim. Jangan pernah ragu untuk memeriksanya ke dokter ya, Moms.
5. Nyeri atau Kram Perut
Pemasangan IUD yang benar umumnya tidak memicu rasa nyeri pada perut.
Jika Moms mengalami kram atau nyeri perut, ini bisa tanda IUD bermasalah, lho.
Selain nyeri, bisa dibarengi dengan pendarahan yang berlebihan dan menandakan ada sesuatu yang salah.
"Perdarahan berbau busuk adalah tanda terjadinya infeksi dalam rahim," kata Alyssa Dweck, seorang Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi serta penulis buku The Complete A to Z for Your V: A Women's Guide to Everything You Ever Wanted to Know About Your Vagina (2017), melansir dari Insider.
Setelah 1 atau 2 hari pasca pemasangan masih terasa nyeri, segera konsumsi obat pereda nyeri, ya.
6. Panjang Tali Berubah
Ketika dokter memasukkan IUD ke dalam rahim, akan ada beberapa tali yang dipotong.
Fungsi dari pemotongan tali IUD ini antara lain meliputi:
- Membuat pelepasan IUD lebih mudah ketika terpasang.
- Membantu melacak alat kontrasepsi dan memastikannya tidak bergerak atau bergeser di dalam tubuh.
Setiap bulannya, wanita dianjurkan untuk memeriksa tali pusat IUD di dalam tubuh.
Apabila tali ini tidak dapat terasa, ada kemungkinan IUD telah bergerak ke dalam leher rahim.
Jika tali tiba-tiba tampak lebih panjang atau lebih pendek, atau jika salah satu atau keduanya hilang, ini juga tanda IUD bermasalah, Moms.
7. Infeksi Berulang
Tubuh memiliki berbagai cara untuk memberikan tanda IUD bermasalah.
Salah satunya yakni dengan infeksi berulang.
Vagina terasa nyeri atau timbul infeksi 'tidak biasa' ini tanda bahwa pemasangan IUD tidak benar.
Infeksi yang berulang dan konstan ini kerap dialami sebagian wanita karena pergerakan IUD.
Tak diketahui pasti penyebab infeksi akibat IUD, untuk itu segera lakukan pemeriksaan ke dokter kandungan.
Baca Juga: Suntik KB 3 Bulan: Kelebihan, Dosis, dan Peringatan Penting
8. Terasa Saat Duduk
Tak hanya pasangan yang dapat merasakan, kita sendiri pun bisa, Moms.
Tanda IUD bermasalah kali ini ketika Moms bisa merasakan IUD tanpa perlu "memeriksanya" terlalu dalam.
Bahkan saat sedang duduk atau buang air kecil dapat dirasakan bagi sebagian orang.
Jika tali atau alat kontrasepsi ini dapat terasa atau mendekati bukaan vagina, harus segera diperbaiki.
Langkah-langkah dalam memeriksa alat IUD ini apakah sudah terpasang dengan benar, seperti:
- Cuci tangan dengan benar.
- Posisikan diri duduk atau jongkok.
- Masukkan telunjuk atau jari tengah ke dalam vagina dan sentuh leher rahim.
- Rasakan sekitar untuk ujung tali IUD.
Normalnya, hanya tali IUD yang dapat disentuh bukan keseluruhan alat kontrasepsi tersebut.
9. Terjadi Kehamilan Ektopik
IUD dirancang untuk mencegah kehamilan, jika terjadi sebaliknya, ini tanda IUD bermasalah, lho!
Kehamilan pasca pemasangan IUD dapat berisiko terjadinya kehamilan ektopik.
Melansir Mayo Clinic, kehamilan ektopik terjadi keika sel telur tertanam di luar rahim.
Gejala yang kerap dirasakan yakni nyeri yang tajam di punggung dan panggul, mudah merasa lelah, dan perasaan cemas berlebihan.
“Karena IUD menempati ruang di dalam rahim, maka kehamilan juga dapat terjadi secara tidak normal di lokasi lain seperti saluran tuba," terang Dr. Hodon Mohamed, seorang OB/GYN bersertifikat, mengutip dari YourTango.
Penyebab kehamilan terjadi meski telah dipasang IUD karena peletakkan yang tidak sesuai.
Untuk pemeriksaan IUD lebih lanjut dengan dokter, biasanya dibutuhkan tindakan pap smear.
Ini dilakukan untuk memeriksa panggul guna melihat apakah senar atau tali IUD masih ada.
Cara Mengatasi IUD Bermasalah
Tanda IUD bermasalah dapat diketahui beberapa bulan, hari, bahkan beberapa jam setelah pemasangan.
Jika hal ini terjadi, sebaiknya Moms jangan menunggunya hingga menjadi lebih parah.
Moms dapat pergi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan oleh dokter.
Nantinya dokter akan melakukan beberapa tindakah berikut ini.
Baca Juga: Nyeri Perut Bawah Saat Berhubungan, Apakah Tanda Kehamilan?
1. Melepaskan
Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan dalam untuk melihat posisi IUD di dalam rahim.
Jika posisinya tidak sesuai atau keluar, dokter mungkin akan melepaskannya dari rahim.
Hal ini harus dilakukan agar kondisi dan keluhan Moms tidak semakin parah.
2. Mengganti dengan Jenis Lain
Pergeseran IUD dapat disebabkan oleh kondisi dari rahim Moms yang terlalu kecil.
Jika hal ini terjadi, dokter mungkin akan menawarkan model lain atau jenis kontrasepsi lain.
Baca Juga: 10 Jenis Kondom, Ada Glow in the Dark hingga Beragam Rasa
Tanda Tidak Cocok IUD
Perlu diketahui tidak semua wanita cocok untuk menggunakan IUD di dalam rahimnya.
Moms mungkin akan mengalami beberapa gejala seperti berikut, jika tidak cocok menggunakan KB IUD.
1. Kram Hebat
Kram hebat di sekitar perut mungkin bisa jadi tanda Moms tidak cocok menggunakan IUD.
Hal ini mungkin terjadi beberapa jam atau hari setelah pemasangan.
2. Sering Sakit
Moms mungkin sering mengalami gangguan kesehatan usai memasang IUD.
Jika hal ini terus berulang, Moms mungkin tidak cocok menggunakan alat kontrasepsi ini.
3. Selalu Bergeser
Setelah memasng IUD Moms mungkin mengalami beberapa masalah, hingga talinya dapat dirasakan tangan.
Hal ini mungkin disebabkan rongga rahim yang terlalu kecil, sehingga Moms tidak disarankan menggunakan alat ini.
Jika hal itu terjadi, Moms sebaiknya mulai mencari alat kontrasepsi lain untuk mencegah kehamilan.
Baca Juga: 13 Pilihan KB yang Paling Aman untuk Mencegah Kehamilan
Selalu konsultasi dengan dokter, ketika Moms mengalami masalah setelah pemasangan IUD.
- https://www.plannedparenthood.org/learn/birth-control/iud
- https://www.insider.com/how-to-tell-if-iud-is-perforated-out-of-place-2017-4
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ectopic-pregnancy/symptoms-causes/syc-20372088
- https://www.yourtango.com/2018316955/nine-weird-signs-that-your-iud-moving
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4484292/
- https://www.oatext.com/Malposition-and-displacement-of-intrauterine-devices%E2%80%93diagnosis-management-and-prevention.php
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.