5 Efek Skizofrenia pada Kehamilan, Simak di Sini Moms
Yuk, simak 5 efek skizofrenia pada kehamilan. Kemungkinan dokter kandungan memiliki pasien dengan skizofrenia dalam praktiknya ternyata cukup tinggi lho, Moms.
Agar bayi dan ibu lahir sehat, maka harus ada beberapa perawatan khusus pada periode prenatal, persalinan dan persalinan, dan perawatan pascapersalinan pasien.
Lalu apa saja efek skizofrenia pada kehamilan?
Donna Stewart, Kepala Layanan Penghubung Konsultasi Psikiatri di Rumah Sakit St. Michael dan asisten profesor psikiatri dan kebidanan dan kandungan di University of Toronto, telah menulis secara rinci tentang efek skizofrenia pada kehamilan dalam penelitian berjudul Pregnancy and Schizophrenia. Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Canada Family Physician.
Yuk, simak apa saja.
1. Kesuburan di Bawah Rata-rata
Foto: karolinkskainstitutet.com
Efek skizofrenia pada kehamilan di antaranya adalah tingkat kesuburan pasien skizofrenia yang di bawah rata-rata. Yakni 30 hingga 80 persen dari tingkat kesuburan populasi umum.
Faktor pemicunya bisa dari obat-obatan psikotropika, termasuk obat penenang utama yang dibutuhkan oleh banyak penderita skizofrenia.
’’Episode psikotik akut yang tidak diobati dapat mengganggu siklus menstruasi, lebih lanjut mengurangi kesuburan,’’ jelas Stewart.
2. Cemas Berlebihan
Foto: healthypregnancy.com
Wanita hamil khawatir tentang kemampuan mereka untuk menjadi ibu, khawatir tentang minat mereka sendiri dan kemungkinan jebakan, dan mengantisipasi perubahan dalam hubungan mereka dengan pasangan dan orang tua mereka.
Oleh sebab itu, skizofrenia pada kehamilan adalah salah satu sumber stres potensial bagi semua wanita hamil. Maka tidak mengherankan bahwa pasien skizofrenia sering tidak mengatasinya dengan baik.
Baca Juga: 7 Cara Membesarkan Anak dengan Gangguan Kecemasan
3. Asupan Nutrisi Tidak Memadai
Foto: kxly.com
Banyak dari wanita ini tidak menyadari perubahan dalam tubuh mereka dan mungkin menyangkal, atau tidak menyadari, bahwa mereka hamil.
Pengabaian diri sendiri sering terjadi pada penderita skizofrenia. Akibatnya, nutrisi dan kebersihan selama menjalani kehamilan mungkin tidak memadai.
4. Berpotensi Mengalami Komplikasi
Foto: dailymail.co.uk
Skizofrenia diduga disebabkan oleh campuran faktor genetik dan lingkungan. Tetapi penelitian baru menunjukkan bahwa komplikasi selama kehamilan dapat meningkatkan hampir lima kali lipat risiko anak terkena skizofrenia di kemudian hari pada individu yang berisiko tinggi.
Komplikasi ini tampaknya "menghidupkan" gen dalam plasenta yang telah dikaitkan dengan skizofrenia, kata para peneliti.
’’Komplikasi yang penting adalah komplikasi obstetri yang sangat serius seperti pre-eklampsia, pembatasan pertumbuhan intrauterin dan ketuban pecah dini tanpa induksi persalinan,’’ kata Dr. Daniel Weinberger, direktur dan CEO Institut Pengembangan Otak Lieber di Johns Hopkins School of England.
Beberapa peneliti telah melaporkan peningkatan komplikasi prenatal pada kehamilan wanita skizofrenia.
Ada peningkatan dua kali lipat dalam kematian janin dan bayi baru lahir di keturunan ibu skizofrenia.
Tidak ada alasan yang jelas untuk kematian beberapa bayi, tetapi yang lain memiliki kelainan neurologis utama.
Baca Juga: SUDI, SIDS, dan SUID, Kasus Kematian Mendadak Pada Bayi
5. Persalinan Tidak Sesuai Prosedur
Foto: hopkinsmedicine.org
Tidak jarang pasien skizofrenia keluar dari rumah sakit, atau datang terlambat dalam proses persalinan dengan keluhan nyeri perut, gas, atau konstipasi.
Skizofrenia hamil terkadang mengacaukan nyeri persalinan dengan kebutuhan untuk memindahkan isi perut. Dan ada bahaya bahwa bayi mungkin dilahirkan ke toilet atau tempat tidur.
Sementara beberapa wanita skizofrenia mampu melahirkan tanpa anestesi, yang lain membutuhkan epidural atau, kadang-kadang, anestesi umum.
Keguguran, dan kematian janin dan bayi baru lahir yang tidak terkait dengan komplikasi kebidanan lebih sering terjadi pada penderita skizofrenia.
Setelah melahirkan pun, pasien skizofrenia tidak boleh dibiarkan tanpa pengawasan dan penjelasan yang memadai. Jika perlu, obat harus diberikan.
Poin-poin tadi merupakan efek skizofrenia pada kehamilan yang perlu Moms ketahui. Penting agar penderita skizofrenia hamil diikuti dengan hati-hati jika dia tidak berada di rumah sakit jiwa.
Perawat kesehatan masyarakat, atau pekerja sosial harus segera dimobilisasi jika pasien tidak muncul secara teratur pada kunjungan prenatal, atau jika ia tidak dapat mengatasi dengan baik.
Skizofrenia adalah gangguan mental dan sangat membutuhkan perawatan dan fasilitas medis yang luar biasa, oleh karena itu dirawat adalah keharusan.
Itulah penjelasan mengenai efek skizofrenia selama kehamilan, Moms. Apakah Moms pernah menyaksikan atau mengalaminya?
Baca Juga: Hati-hati, Flu Bisa Menyebabkan Skizofrenia Pada Janin!
(CIL/DIN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.