Struktur Kulit Manusia: Fungsi, Lapisan, dan Cara Merawatnya, Yuk Pahami!
Memahami struktur kulit atau anatomi kulit manusia ternyata sangat penting. Sebab, kulit merupakan organ terbesar yang menutupi seluruh bagian tubuh.
Dilansir dari European Journal of Dermatology, kulit adalah organ yang sangat besar, terhitung 15% dari total berat badan orang dewasa.
Kulit adalah bagian dari sistem integumen, yang juga mencakup kuku, rambut, dan kelenjar eksokrin.
Hal ini juga dijelaskan langsung oleh dr. Jonathan Subekti, Sp. KK, B.MedSc Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RS Pondok Indah, Bintaro Jaya.
"Secara garis besar, kulit terdiri dari 3 lapisan utama, yaitu epidermis, dermis, dan subkutan atau hypodermis," jelasnya.
Nah, secara berurutan, epidermis adalah lapisan kulit paling luar, kemudian dermis adalah lapisan tengah, dan hipodermis adalah lapisan paling dalam.
Yuk, kenali lebih lanjut fungsi dan lapisan-lapisan yang ada pada anatomi kulit manusia!
Baca Juga: 6 Cara Perawatan Kulit Anak, agar Kulit Si Kecil Selalu Sehat dan Lembap
Struktur Kulit Manusia dan Fungsinya
Kulit adalah organ tubuh manusia terbesar dan terdiri dari air, protein, lemak, dan mineral.
Fungsi kulit pada umumnya adalah melindungi tubuh dari kuman dan sebagai pengatur suhu tubuh.
Kulit memiliki saraf, yang membantu merasakan sensasi panas dan dingin dari perubahan suhu.
Selain itu, kulit juga memiliki banyak fungsi lain, seperti melindungi tubuh dari panas, cahaya, cedera, dan risiko infeksi.
Kulit berfungsi pula sebagai alat ekskresi karena mampu menghasilkan kelenjar keringat.
Ini dikeluarkan melalui glandula sudorifera yang terletak di lapisan dermis kulit.
Lapisan epidermis kulit adalah bagian terluar pada anatomi kulit, yang juga berfungsi mencegah bakteri masuk ke dalam tubuh.
Sementara itu, kelenjar keringat berfungsi untuk mengekskresikan air, larutan garam, dan urea yang dikeluarkan melalui pori-pori.
Fungsi dari kulit sebagai alat ekskresi juga bisa mengeluarkan minyak alami guna menjaga kelembapan alami kulit.
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Kulit Kepala Kering dan Ketombe Plus Cara Mengatasinya
Mengenal Lapisan Anatomi Kulit Manusia
Pada intinya, kulit terdiri dari 3 lapisan, yaitu epidermis, dermis, dan hipodermis (subkutan).
Setiap lapisan pada anatomi kulit manusia memiliki fungsi-fungsi yang berbeda. Berikut ini penjelasannya:
1. Lapisan Epidermis
Lapisan epidermis adalah bagian terluar dari kulit atau lapisan kulit yang terlihat dari luar. Epidermis juga merupakan lapisan tertipis dari kulit.
Epidermis adalah lapisan kulit avaskular sehingga tidak mengandung pembuluh darah.
Lapisan ini terdiri dari sel-sel keratin dan epitel, yang ditumpuk dalam lembaran-lembaran rapat.
Ketebalan dari lapisan epidermis tergantung posisi keberadaannya di tubuh. Contoh, lapisan epidermis paling tipis terletak di kelopak mata.
Sementara itu, lapisan paling tebal terletak di telapak tangan dan telapak kaki.
"Lapisan epidermis merupakan lapisan kulit paling luar yang terdiri dari 5 lapisan berbeda.
Epidermis juga disebut sebagai lapisan pelindung yang menjaga lapisan-lapisan kulit yang berada di bawahnya.
Epidermis melindungi lapisan kulit lainnya dari paparan sinar UV, air, alergen, bahan kimia, baik itu asam maupun basa hingga kuman seperti bakteri, virus, dan jamur," jelas dr. Jonathan Subekti.
Berikut 5 lapisan struktur kulit dari epidermis seperti melansir dari jurnal yang diterbitkan dalam National Center for Biotechnology Information:
- Stratum Basale
Lapisan ini juga sebagai lapisan sel basal. Stratum basale memiliki sel-sel berbentuk kolom yang membelah dan mendorong sel-sel yang lebih tua ke permukaan kulit.
Ketika sel-sel bergerak ke atas melalui kulit, mereka menjadi rata hingga akhirnya mati dan luruh.
- Stratum Spinosum
Stratum spinosum juga dikenal sebagai lapisan sel skuamosa. Ini adalah lapisan epidermis yang paling tebal.
Lapisan ini mengandung keratinosit yang baru terbentuk, dan bertugas memperkuat protein. Lapisan ini juga membantu mencegah infeksi.
- Stratum Granulosum
Lapisan ini mengandung lebih banyak keratinosit yang bergerak ke permukaan.
Keratinosit berpindah dari stratum spinosum atau dikenal sebagai sel granular.
Fungsi anatomi kulit ini membantu membentuk penghalang tahan air guna mencegah kehilangan cairan dari dalam tubuh.
Baca Juga: Clubfoot, Kondisi Kaki Bayi Bengkok dengan Jari-Jari yang Tampak Melengkung
- Stratum Lucidum
Lapisan epidermis ini hanya ada di telapak tangan dan telapak kaki. Stratum lucidum juga dikenal sebagai lapisan kulit pelindung atau pendukung.
Fungsinya adalah untuk melindungi area yang paling sering mengalami kerusakan, seperti telapak tangan, jari samping, dan telapak kaki.
- Stratum Korneum
Stratum korneum adalah lapisan terluar atau paling atas dari epidermis. Lapisan ini terbuat dari keratinosit datar yang mati dan dikeluarkan kira-kira setiap 2 minggu.
Lapisan kulit epidermis ini berfungsi sebagai penghalang utama antara tubuh dan suhu lingkungan.
Di luar itu, epidermis mengandung 3 sel khusus, yaitu:
- Melanosit, yang bertugas menghasilkan pigmen (melanin).
- Sel langerhans, yang bertindak sebagai garis pertahanan pertama dalam sistem kekebalan kulit.
- Sel merkel, yang fungsinya belum sepenuhnya dipahami.
Epidermis sebagai lapisan kulit paling luar juga cukup sensitif pada sebagian orang.
Baca Juga: Punya Telapak Tangan Berkeringat? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
2. Lapisan Dermis
Struktur kulit berikutnya, yaitu lapisan dermis. Dermis adalah lapisan tengah dari anatomi kulit manusia.
"Dermis merupakan lapisan kulit di antara epidermis dan subkutan yang sangat kaya akan fibroblas, pembuluh darah, serta pembuluh limfe," kata dr. Jonathan Subekti.
Nah, dermis ini memiliki sejumlah peran utama bagi tubuh, seperti:
- Termoregulasi atau menjaga suhu tubuh dalam kisaran yang normal
- Menghantarkan nutrisi ke epidermis
- Memberikan kekuatan pada seluruh struktur kulit
- Menjadi tempat bagi ujung-ujung saraf perasa
Lapisan ini terletak di antara epidermis dan jaringan subkutan.
Dermis berisi jaringan ikat, kapiler darah, kelenjar minyak dan keringat, ujung saraf, serta folikel rambut.
Dermis juga dikenal sebagai lapisan yang memberikan struktur dan elastisitas pada kulit.
Bagian ini memiliki 2 lapisan, yaitu papiler dan retikuler. Berikut adalah penjelasan setiap lapisan yang terdapat pada dermis:
- Lapisan Papiler
Lapisan papiler adalah yang paling dekat dengan epidermis.
Di dalam lapisan papiler terdapat banyak pembuluh darah kecil, fagosit (sel pelindung yang mencerna patogen), serabut saraf, dan reseptor taktil yang disebut sel darah.
- Lapisan Retikuler
Lapisan retikuler lebih tebal dari 2 lapisan dermal. Lapisan ini terdiri dari serat kolagen dan elastin, yang tugasnya memberikan kekuatan pada dermis dan memungkinkannya meregang.
Ketebalan dermis bervariasi, tergantung lokasinya di tubuh manusia. Di kelopak mata, tebalnya hanya sekitar 0,6 milimeter.
Sementara itu, di bagian belakang, telapak tangan, dan telapak kaki, lapisan ini memiliki ketebalan 3 milimeter.
Dermis dibagi menjadi 3 jenis jaringan berbeda, yaitu:
- Kolagen
- Jaringan elastis
- Serat retikuler
Baca Juga: 15 Model Rambut Anak Perempuan dan Tips Menata Rambut Antirewel
Di samping itu, dermis juga memiliki struktur khusus dan beberapa fungsi yang bervariasi.
Terdapat pula beberapa sel dan bagian yang cukup banyak di dalam dermis, termasuk:
- Folikel Rambut
Folikel rambut adalah lubang atau pori-pori kecil yang terdapat di kulit.
Bagian ini juga menjadi pusat tumbuhnya rambut-rambut halus di tubuh manusia.
- Kelenjar Sebasea
Kelenjar sebasea (sebaceous) berfungsi mengeluarkan zat minyak yang disebut sebum.
Bagian ini bersama dengan kelenjar keringat berperan dalam mengatur suhu tubuh agar tetap stabil.
Konsentrasi tertinggi kelenjar sebasea terletak pada wajah, kulit kepala, dan punggung atas.
Di luar itu, dermis juga memiliki kelenjar apokrin dan endokrin. Kelenjar-kelenjar tersebut berfungsi memproduksi keringat .
- Pembuluh Darah dan Saraf
Di dalam dermis terdapat pembuluh darah dan ujung saraf yang cukup banyak.
Ini juga termasuk sel meissner dan sel pipih yang mentransmisikan sensasi sentuhan maupun tekanan.
- Jaringan Otot
Otot arrector pili atau otot kecil yang melekat pada pangkal rambut ada dalam dermis anatomi kulit.
Saat berkontraksi, bagian ini membuat bulu kuduk berdiri dan memunculkan sensasi merinding.
Selain itu, ada juga kelenjar seruminosa yang hanya ditemukan di dermis dalam saluran telinga, dan berfungsi membuat kotoran telinga.
Dermis juga memiliki pembuluh limfa dan reseptor sensorik untuk mengenal sensasi panas maupun dingin.
Baca Juga: Bingung Atasi Jerawat? Ini 10 Rekomendasi Salep Untuk Jerawat, Dijamin Ampuh!
3. Hipodermis (Subkutan)
Struktur kulit berikutnya, yaitu lapisan hipodermis atau yang disebut jaringan subkutan.
"Sementara subkutan merupakan lapisan kulit yang mengandung banyak sel lemak. Sel ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan energi dan penahan panas tubuh yang baik," jelas dr. Jonathan Subekti.
Jaringan subkutan adalah lapisan terdalam pada struktur kulit manusia.
Sebagian besar hipodermis terdiri dari lemak, jaringan ikat, dan pembuluh darah maupun saraf berukuran lebih besar.
Ketebalan lapisan ini bervariasi, tergantung di letaknya pada tubuh. Contoh, lapisan paling tebal berada di bokong, telapak kaki, dan telapak tangan.
Jaringan subkutan adalah komponen penting dari pengaturan suhu tubuh. Jaringan ini juga berfungsi sebagai bantalan pada kulit manusia.
Jadi, apabila Moms pernah terjatuh atau menabrak sesuatu dengan tubuh, jaringan ini akan melindungi organ bagian dalam dan meminimalkan risiko cedera.
Baca Juga: Mengenal Scabies pada Anak, Infeksi Kulit Akibat Tungau yang Menimbulkan Ruam dan Gatal
Variasi Struktur Kulit Manusia
Setelah mengetahui lapisan kulit, ada baiknya Moms juga memahami variasi struktur kulit manusia.
Maksudnya adalah, ketebalan kulit bervariasi menurut usianya masing-masing. Kulit menjadi lebih tebal secara progresif sampai sekitar usia 40 tahun.
Setelahnya, kulit akan menipis secara perlahan. Perubahan ini sebagian besar terjadi pada bagian dermis.
Banyak yang mengatakan bahwa pria, secara biologis, memiliki kulit lebih tebal daripada wanita.
Namun, hal tersebut hanya rumor belaka. Sebab, beberapa penelitian tidak menemukan perbedaan yang signifikan antara ketebalan kulit pria dan wanita.
Pigmentasi kulit pada setiap orang juga bervariasi, lho. Pigmentasi kulit terutama disebabkan oleh melanin.
Semakin banyak melanin yang dimiliki kulit, semakin gelap pula warna kulit yang akan dimiliki.
Karoten dan hemoglobin juga berperan dalam pigmentasi kulit, meski hanya pada tingkat yang lebih rendah.
Baca Juga: Akalasia, Gangguan Langka yang Membuat Makanan Sulit Masuk ke Perut Melalui Kerongkongan
Penyakit yang Menyangkut Struktur Kulit Manusia
Penyakit kulit yang menyangkut struktur kulit manusia memang terbilang cukup banyak, nih Moms.
Mulai dari alergi, luka lepuh, gigitan serangga, hingga macam-macam penyakit yang bisa mengganggu kesehatan kulit. Salah satunya adalah autoimun.
"Autoimun pada kulit manifestasinya sangat bervariasi, mulai dari benjolan-benjolan, bercak tebal kemerahan, bisul-bisul kecil, ruam pada kulit, hingga berbentuk seperti bekas luka," ungkap dr. Jonathan Subekti.
Berikut beberapa penyakit lainnya yang memengaruhi kulit:
- Alergi seperti dermatitis kontak dan ruam
- Lepuh
- Gigitan serangga, seperti gigitan laba-laba, gigitan kutu, dan gigitan nyamuk.
- Kanker kulit, termasuk melanoma.
- Infeksi kulit seperti selulitis.
- Ruam kulit dan kulit kering.
- Gangguan kulit seperti jerawat, eksim, psoriasis dan vitiligo.
- Lesi kulit, seperti tahi lalat, bintik-bintik dan kutil.
- Luka, luka bakar (termasuk sengatan matahari) dan bekas luka.
- Infeksi bakteri
- Infeksi jamur
- Infeksi parasit
- Tumor jinak, dan lain-lain.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Dokter Kulit Makassar Ini Bisa mengatasi Masalah Kulit, Rambut, dan Kuku!
Cara Merawat Struktur Kulit
Setiap orang akan kehilangan kolagen dan elastisitas kulit seiring bertambahnya usia.
Hal ini menyebabkan lapisan tengah kulit (dermis) menjadi lebih tipis. Akibatnya, kulit bisa kendur dan keriput.
Meski tidak dapat menghentikan proses penuaan, perawatan kulit bisa dilakukan untuk mempertahankan kondisi kulit agar selalu prima.
Salah satu cara yang bisa Moms lakukan, yaitu dengan mengoleskan sunscreen setiap hari. Pastikan untuk memilih sunscreen dengan kadar SPF minimal 30.
Selain itu, Moms juga perlu menghindari berjemur terlalu lama di bawah teriknya matahari.
Mengutip Cleveland Clinic, terlalu lama berjemur di bawah sinar matahari bisa merusak lapisan atau struktur kulit manusia.
Terlalu sering terpapar sinar matahari secara langsung juga dapat meningkatkan risiko kanker kulit, lho.
Oleh karena itu, pastikan merawat kulit dengan benar dan hindari paparan sinar matahari terlalu lama, ya!
Setelah berkenalan dengan struktur kulit manusia, diharapkan Moms bisa lebih peduli dengan kesehatan kulit mulai saat ini.
Hal tersebut penting untuk melindungi fungsi dan penampilan kulit agar tidak kalah dengan usia.
Demikian penjelasan tentang stukrut kulit, serta bagian-bagian yang penting untuk diperhatikan. Semoga menjadi informasi yang berguna, ya!
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/12095893/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470464/
- https://www.verywellhealth.com/skin-anatomy-1068880
- https://www.verywellhealth.com/skin-anatomy-4774706
- https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=anatomy-of-the-skin-85-P01336
- https://my.clevelandclinic.org/health/articles/10978-skin
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.